Anda di halaman 1dari 68

FIRST AID TRAINING

By:
Dr.Syella Ania
Tujuan Pelatihan

• Menyebutkan prinsip Bantuan hidup dasar (BHD)

• Menerangkan pentingnya hubungan “Rantai Penyelamatan” dalam


bantuan resusitasi

• Melakukan BHD (Resusitasi Jantung Paru & Bantuan Napas) dengan


benar, saat diperlukan

• Melakukan pertolongan pertama pada penanganan korban kecelakaan


dan sakit
Tugas & Tanggung Jawab Penolong
Pertama
• Untuk menjaga korban dari kemungkinan bahaya

• Untuk melakukan identifikasi awal terhadap korban, sehingga


memudahkan petugas medis dalam memberikan pertolongan lanjutan

• Untuk menginformasikan kepada petugas medis mengenai kondisi


korban

• Untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang


mengalami sakit ataupun kecelakaan
Standarisasi pelatihan

American Heart Association (AHA) 2010

• European Resuscitation Council (ERC)


• Heart and Stroke Foundation of Canada (HSFC),
• Australian Resuscitation Council (ARC)
• Resuscitation Councils of Southern Africa (RCSA)
• Council of Latin America for Resuscitation (CLAR)
MATERI PERTOLONGAN PERTAMA

DAY 1
TRAINING
1. Rantai Penyelamatan
“Chain of survival / Rantai Penyelamatan”
1. Panggil Bantuan

Kapan harus meminta bantuan?

1. Saat pertama kali anda mengenali masalah


gawat darurat
2. Pada kasus serangan jantung
3. Saat menemukan korban yang tidak
sadarkan diri
2. Resusitasi Jantung Paru (RJP)

“Semakin Cepat Semakin Baik”

“Resusitasi Jantung Paru” (RJP)


dilakukan segera setelah
diketahui Korban tidak
Sadarkan diri dan tidak ada nadi

RJP dini sangat membantu


pada kasus serangan jantung
“Golden Period”
“Aliran darah yang penuh oksigen harus
mencapai otak segera”

0 4
6
10
3. Defibrilasi Dini
Cara Kerja AED “Menghentikan Jantung Sesaat”

Cara Menggunakan AED:


1. Nyalakan AED
2. Tempelkan PAD pada dada korban
3. Ikuti Instruksi AED
4. Tekan tombol “Shock” saat AED
menginstruksikan untuk memberikan shock
Catatan:
1. Pastikan dada korban kering sebelum menempelkan
PAD.
2. Saat AED menginstruksikan untuk memberikan
Shock, pastikan semua orang di sekeliling korban tidak
menyentuh korban, atau instruksikan “ STAND
CLEAR”.
3. Jangan gunakan AED pada kendaraan yang sedang
bergerak.
4. Bantuan Hidup Lanjutan

Tim medis akan memberikan bantuan medis sesuai dengan


kondisi korban
5. Fase Perawatan
Korban akan diberikan penanganan lebih lanjut di
Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan yang
sesuai.
Pelaksanaan BHD (bantuan hidup
dasar)
Kenali kejadian
Segera minta bantuan
Lakukan urutan tindakan pertolongan BHD

D - R - C - A - B
D-R-C-A-B (DANGER)

Kondisi Bahaya Meliputi bahaya


untuk:
• Diri sendiri
• Orang Lain
• Korban

DETEKSI KONDISI BAHAYA


DENGAN
Penglihatan
Pendengaran
JANGAN MENJADI
Penciuman KORBAN
BERIKUTNYA !!
D-R-C-A-B (DANGER)
• Personal Hygine
Melindungi diri anda dari terjangkitnya infeksi kuman
• Pencegahan:
1. Mencuci tangan
2. Mengenakan APD (PPE)

Pastikan Diri Anda Aman


D-R-C-A-B (RESPON)

Periksa apakah korban


berespon atau tidak –
sadar atau tidak

• Panggil nama korban


• Tepuk bahunya
• Berikan rangsangan nyeri
D-R-C-A-B (RESPON)

JIKA KORBAN TIDAK ADA RESPON

Teriak minta tolong/ Aktifkan system emergency

TOLONG!
Ada korban
tidak sadar!!
D-R-C-A-B (CIRCULATION)
Tidak Ada Nadi : Segera Lakukan “RJP/ CPR”
“ 30 : 2 ”

TITIK TEKAN :
“Pertengahan Dada” Letakkan kedua tangan Anda pada
sternum setinggi garis antara papilla mammae.
D-R-C-A-B (CIRCULATION)

• Posisi penolong - tegak lurus


terhadap korban
• Kedalaman tekan - 5 cm
• Pada saat tidak menekan dada,
jangan merubah posisi penekanan
• Kecepatan penekanan – 100x/menit

Berikan 30 kali penekanan dada


D-R-C-A-B (CIRCULATION)

Rasio RJP/CPR 30 : 2

Tekan kuat, tekan cepat Berikan Napas Bantuan 2x,


30 x (100 kompresi/menit)
D-R-C-A-B (Airway)

Setelah 30 x penekanan dada, Buka jalan napas

• Buka jalan napas korban “ Head Tilt Chin Lift”


• Bersihkan jalan napas
• Pertahankan jalan napas terbuka

Head Tilt Chin Lift


D-R-C-A-B(BREATHING)
Berikan 2 X napas bantuan dari mulut ke
mulut

1. Buka jalan napas korban


2. Pencet hidung korban, dan tutup
seluruh mulut korban dengan mulut
anda
3. Berikan 2 kali napas dengan tiupan
napas normal dan jeda 1 detik
setiap napas.
Berhenti melakukan
RJP/CPR
JANGAN PERNAH BERHENTI MELAKUKAN
RJP/CPR

K.E.C.U.A.L.I
1. Korban sudah menunjukkan tanda tanda
kehidupan
2. Petugas Medis tiba dan mengambil alih
3. Penolong kelelahan
4. Jika korban dinyatakan meninggal oleh dokter.
5. Jika ada bahaya lain yang mengancam korban
dan penolong ( missal, gempa atau kebakaran )
PERHATIKAN VIDEO INI !!!
OVERVIEW (D-R-C-A-B)

Periksalah bahaya (D)


No danger
Periksa respon korban (R)
No response
Periksa Tanda Sirkulasi dan
lakukan penekanan dada 30 x (C)

Buka Jalan Napas (A)

Berikan 2 x Napas buatan (B)


Recovery Position
(Posisi Miring)
Tujuan posisi miring

• Mempertahankan jalan napas tetap terbuka

• Mencegah terjadinya aspirasi (masuknya


muntahan ke jalan napas)
Cara membuat posisi miring

2.
1.

4.
3.
3. Choking (Tersedak)
Definisi

• Sumbatan pada jalan napas yang disebabkan oleh benda


asing, seperti:
– Daging
– Gigi palsu
– Mainan anak
– Es batu
– dll.
1. Obstruksi jalan napas sebagian / partial

Tanda-tanda:
• Terlihat memegang leher (universal sign)
• Pertukaran udara mulai tidak efektif
• Responsif dan masih dapat batuk
• Wajah mulai membiru
2. Obstruksi jalan nafas total

Tanda-tanda :
• Pertukaran udara buruk atau tidak ada
• Kesulitan bernapas semakin bertambah
• Kemungkinan sianosis (membiru)
• Sudah sulit untuk bicara
• Diikuti dengan mulai hilangnya kesadaran
Penanganan Choking “Korban Sadar”
5 X Abdominal Thrust

1. Penolong berdiri di belakang korban


2. Kepalkan tangan penolong dan letakkan diatas pusar korban
3. Berikan tekanan dengan posisi “kedalam dan keatas” sebanyak 5 x
Penanganan Choking “Korban Sadar”

CHEST THRUST

Gunakan chest thrust untuk


korban yang Gemuk atau Hamil
Penanganan Choking Pada
Bayi

5x 5x
Back Slap Chest Thrust
Penanganan Choking “korban tidak sadar”

Bila korban menjadi tidak sadarkan diri, ikuti langkah


langkah Bantuan Hidup dasar yaitu D.R.C.A.B.
Perdarahan

“sumber perdarahan”
Penanganan Perdarahan

Jenis perdarahan:
 Perdarahan luar
 Perdarahan dalam
Penanganan Perdarahan “dalam”
Penangan Perdarahan “luar”

Prinsipnya…….”bebat & tekan”


Penanganan “Electric Injury”
Penting:
“Jangan menyentuh langsung orang yang
terkena sengatan listrik,sampai sumber aliran
listrik dipadamkan/dihindarkan”
Penanganan “elektrik injury”
Drowning/”Tenggelam”
D-R-C-A-B (DANGER)

DETEKSI KONDISI BAHAYA


DENGAN
Penglihatan
Pendengaran
Penciuman

JANGAN MENJADI
KORBAN
BERIKUTNYA !!
Penanganan Sprain & Strain

R.I.C.E
• Rest – Istirahatkan daerah yang cedera
• Ice – Kompres es
• Compress – Balutan
• Elevate – Tinggikan daerah yang cedera
Fraktur / Patah Tulang
“Kondisi terputusnya kontinuitas atau keadaan tulang patah atau
retak dan biasanya disertai cedera jaringan sekitar.”

Penyebab:

1. Trauma langsung
2. Trauma tidak langsung
3. Proses penyakit : kanker dll
Klasifikasi Fraktur / Patah Tulang

Fraktur Terbuka (Open Fracture)


• Terjadi karena adanya integritas kulit yang
robek atau terbuka dan bagian tulang
terlihat menonjol Open Fracture

Fraktur Tertutup (Closed Farcture)


• Fraktur yang tidak kompleks, integritas kulit
masih utuh dan tidak ada gambaran tulang
yang keluar dari kulit

Closed Fracture
Klasifikasi Fraktur / Patah Tulang

Incomplete Fracture

Multiple
fracture of
Femur

segmental
Fracture
Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Pantau jalan napas dan pernapasan korban
3. Immobilisasi bagian yang patah
4. Cek aliran darah bagian tubuh yang sudah di
immobilasasi
5. Segera panggil bantuan medis

“AYO PRAKTEK-KAN !!!”


Cedera Kepala
“ Serangkaian kejadian patofisiologis yang terjadi setelah trauma kepala
yang dapat melibatkan kulit kepala, tulang dan jaringan otak atau
kombinsinya ”

Penyabab:
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Kecelakaan kerja
3. Trauma pada olah raga
4. Trauma karena benturan benda
tumpul.
5. Luka tembak.
Tanda & Gejala Cedera Kepala
1. Disorietasi (tidak mengenal) waktu, tempat atau
orang
2. Adanya luka di kepala, sakit kepala hebat, pusing
3. Pernapasan lambat
4. Memar di wajah atau patah tulang wajah
5. Keluar cairan dari hidung, mulut atau telinga
(baik cairan jernih maupun berwarna
kemerahan)
6. Penurunan tekanan darah
7. Tampak mengantuk, perubahan prilaku /
kepribadian
8. Gelisah, bicara ngawur
9. Pembengkakan pada daerah yang cedera
Cedera Spinal
“ Gangguan pada serabut spinal (spinal cord) yang menyebabkan atau
gangguan secara permanen atau sementara ”

Penyabab:
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Kecelakaan kerja
3. Trauma pada olah raga
4. Trauma karena benturan benda
tumpul
Tanda & Gejala

1. Kehilangan fungsi kandung kemih.


2. Rasa sakit atau tidak nyaman pada lehe dan punggung.
3. Perubahan sensasi seperti sensasi terbakar, mati rasa, kesemutan
kelemahan.
4. Penurunan denyut nadi.
5. Kelainan bentuk pada leher dan punggung.
Penanganan

1. Tenangkan korban.
2. Ikuti protokol D.R.C.A.B
3. Lakukan immobilisasi pada kepala dan
leher korban. Pertahankan posisi kepala,
leher dan punggung tetap dalam posisi
lurus “in line position”.
Penanganan 2

4. Tangani cedera lain yang tampak, seperti perdarahan, patah tulang, dsb
5. Monitor kondisi korban sampai tim medis tiba.
6. Jika korban dalam kondisi tidak sadarkan diri segera lakukan RJP

Pertahankan posisi kepala tetap lurus


13. Mengangkat dan
Memindahkan
Mengangkat dan Memindahkan
Hal – hal yang harus diperhatikan:

1. Kesulitan / beban yang akan dipindahkan


dan diangkat
2. Perhatikan kondisi korban apakah korban
trauma atau medikal
3. Posisi tubuh penolong saat mengangkat
dan memindahkan  posisi punggung
tegak saat mengangkat korban
4. Posisi menggenggam yang tepat (power
grip) dengan telapak menghadap ke
depan
Teknik Mengangkat dan Memindahkan Korban
Teknik Mengangkat dan Memindahkan Korban
14. Pencatatan dan Pelaporan
Pentingnya pencatatan dan pelaporan

• Manusia mempunyai ingatan yang terbatas


• Aspek legalitas akan tindakan PPGD yang dilakukan
• Mengobservasi keadaan korban, apakah semakin baik
atau semakin buruk
• Menolong petugas medis dalam melihat keadaan pasien
sebelumnya
Point pencatatan dan pelaporan

HAL YANG HARUS DILAPORKAN KE TIM MEDIS


• Beritahukan secara ringkas riwayat kejadian dan korban
• Jenis kecelakan (tabrakan, serangan jantung, jatuh)
• Jumlah korban
• Keadaan masing masing korban
• Tindakan PPGD yang telah dilakukan
Questions?

Anda mungkin juga menyukai