Anda di halaman 1dari 7

RESUME KASUS KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. SINGA DENGAN DIAGNOSA SKIZOFRENIA TAK TERINCI


DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
dr. ARIEF ZAINUDDIN SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas individu Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh:
Lifani Ogi Restu Pangastuti
J230195109

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
A. DATA DEMOGRAFI
Nama : Tn. Singa (Pseudonym)
Umur : 38 tahun
Alamat : Sukoharjo
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : D3 Keperawatan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Tanggal Pengkajian : Selasa, 11 Februari 2020
Penanggung Jawab : Keluarga
Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia Tak Terinci)
B. RESUME KASUS
Tuan Singa (pseudonym) datang bersama dengan keluarganya ke IGD RSJD dr. Arief
Zainudin Surakarta pada Selasa, 11 Februari 2020 jam 08.00 WIB dengan kondisi
marah – marah, didapatkan informasi dari keluarga pasien bahwa pasien pernah
berkerja sebagai perawat disalah satu rumah sakit umum di Surakarta selama 2,5 tahun
dan kemudian berhenti berkerja karena pada saat berkeja pasien selalu pusing, setelah
berhenti berkerja pasien menjadi sering melamun. Kemudian keluarga pasien juga
mengatakan bahwa pasien pernah ditinggal mati oleh kekasihnya dan kemudian ketika
pasien menjalani hubungan dengan wanita lain pasien ditinggal menikah, keluarga
pasien mengatakan sudah beberapa minggu terakhir pasien sering marah – marah
kepada orang tuanya dan ingin melempar batu, pasien juga mengalami kesulitan untuk
tidur, pasien juga marah – marah jika tidak diberi uang untuk membeli rokok kemudian
pasien mendatangi tetangganya satu persatu untuk meminta uang juga, pasien perokok
aktif dalam satu hari bisa menghabiskan 4 bungkus rokok. Pasien pernah dirawat inap
di RSJD Surakarta selama 1 bulan kemudian melakukan berobat jalan di RSUD
Karanganyar, tetapi selama 5 bulan tidak minum obat karena dirasa sudah sembuh total
dan hingga sekarang menyebabkan kambuh kembali, pemeriksaan fisik didapatkan
hasil tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 86x/menit, suhu:36,6°C, pernapasan:
20x/menit, SPO₂: 97%. Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan kepalanya
pusing dan merasa kesal karena tidak diperbolehkan merokok.
C. TERAPI OBAT
Obat Dosis Rute
1. Respiridone 2x2mg Oral
2. Clorozapine 2x25mg Oral
D. DIAGNOSA, INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa dan Intervensi
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil dan Intervensi
1.Resiko perilakuku kekerasan terhadap a. Kriteria Hasil:
orang lain faktor resiko pola ancaman Setelah dilakukam asuhan keperawatan selama
kekerasan 1x2 jam diharapkan masalah resiko perilaku
kekerasan terhadap orang lain dapat teratasi,
dengan kriteria hasil:
1. Pasien dapat mengontrol emosi
2. Pasien dapat melakukan distraksi emosi
3. Pasien dapat menceritakan yang dirasakan
b. Intervensi:
Bantuan Kontrol Emosi (4640)
1. Bangun hubungan saling percaya dengan
pasien dan keluarga pasien
2. Monitor ekspresi kemarahan secara verbal dan
non verbal
3. Ajarkan cara untuk mengurangi emosi dengan
teknik distraksi dan relaksasi
4. Libatkan keluarga dalam mengelola emosi
pasien
Management Lingkungan: Pencegahan
Kekerasan (6487)
1. Lakukan monitoring adanya benda yang
berpotensi membahayakan
2. Latih pasien untuk mengurangi kemarahan
secara verbal dan non verbal dengan teknik
relaksasi dan bercerita dengan orang lain
3. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
4. Libatkan keluarga pasien untuk mengelola
emosi pasien dan buat lingkungan yang tidak
membahayakan pasien
5. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat antipsikotik

Implementasi

Nomor Tanggal dan


Tindakan Tanda Tangan
Diagnosa Waktu
1 Selasa, 11 Februari
2020
08.00 WIB Ciptakan hubungan saling percaya dengan
pasien dan keluarga pasien

08.10 WIB Melakukan monitor emosi pasien secara


verbal dan non verbal

08.15 WIB Melakukan diskusi dengan pasien tentang


perasaan saat ini

08.20 WIB Mengajarkan pasien untuk melakukan


relaksasi nafas dalam dan menganjurkan
pasien untuk beristighfar saat emosinya
timbul

08.25 WIB Melakukan edukasi kepada keluarga pasien


untuk membuat lingkungan yang tidak
berbahaya untuk pasien
Evaluasi

Nomor Tanggal dan


Tindakan Tanda Tangan
Diagnosa Waktu
1 Selasa, 11 Februari S:
2020 Keluarga pasien mengatakan emosi pada
08.30 WIB pasien sudah sedikit mereda
O:
Pasien terlihat lebih tenang, ekspresi waja
rileks, pasien dapat bercerita dengan baik.
Hasil pemeriksaan tanda vital:
Tekanan darah: 130/80 mmHg
Nadi: 81x/menit
Pernfasan: 19x/menit
SPO₂: 98%
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
a. Lakukan pemantauan ekspresi kemarahan
secara verban dan non verbal
b. Anjurkan pasien untuk terus melakukan
relaksasi nafas dalam
c. Lakukan kolaborasi pemberian obat
antipsikotik
d. Persiapan pasien rawat inap
ALAT PENGKLASIFIKASI PASIEN
KEGAWATDARURATAN JIWA
Identitas Pasien
Nama : Tn. Singa (Pseudonym) Diagnosa Medis : F.20.3
Umur : 38 tahun Tanggal Masuk, jam : 1 Februari 2020, 08.00
Gender : Laki – Laki Alamat : Sukoharjo
Cek Kesusuaian
No Kondisi Pasien
Score Cheklist
A. Psikomotor
1. Mencederai diri sendiri dan orang lain bukan karena
perintah halusinasi
Mencederai diri dan orang lain karena perintah 5 √
halusinasi
Mengamuk atau tampak agresif saat di IGD
2. Ada riwayat menyimpan atau menggunakan senjata
Ada riwayat menyimpan perilaku kekerasan dalam
satu minggu terakhir 4 √
Ada riwayat atau tanda kecenderungan bunuh diri
Agresif secara fisik
3. Ada gejala depresi tanpa keinginan bunuh diri
Ada gejala halusinasi atau delusi (tidak spesifik)
Agitasi yang ekstrim atau gelisah 3
Resiko melarikan diri, perilaku aneh
Menunjukan gejala krisis situasional
4. Menunjukan gejala somatic
Menunjukan gejala efek samping minor obat
2 √
Ambivalensi pada pengobatan
Mempunyai riwayat psikotik kronis
5. Kooperatif
Mampu menunggu pelayanan tenaga kesehatan
Mampu dilibatkan dalam pengelolaan asuhan
1 √
keperawatan
Mampu mengikuti instruksi pengobatan
Meminta pengobatan atas inisiasi sendiri
B. Kognitive
1. Ada gejala halusinasi, delusi atau depresi
Berbicara kasar atau ancaman secara verbal 5
Mengancam menyakiti orang lain
2. Berbicara inkoheren atau meloncat – loncat atau
4
diam atau tidak berespon
3. Disorientasi atau kehilangan memori atau tidak bisa
membantu bisa membuat keputusan atau bingung 3
atau linglung
4. Emosi tidak stabil, irritabel, cepat marah 2
5. Berbicara koheren, mampu menndiskusikan masalah 1 √
Total: 13
Interpretasi hasil pengelompokan triage code

Triage
No Triage Code Score Tindakan
Color
1. Immediate (segera) Merah 9-10 SOP Restrain ekstremitas, SOP
Intervensi krisis
2. Emergency (Keadaan darurat) Kuning 7-8 SOP Restrain ekstremitas, SOP
Intervensi krisis
3. Urgen (Mendesak dalam Hijau 5-6 SOP Pengasingan dalam ruangan tanpa
waktu 30 menit) restrain ekstremitas, SOP intervensi
krisis
4. Semi-urgent (semi mendesak Biru 3-4 SOP pengasingan dalam ruangan tanpa
dalam waktu 60 menit) restrain ekstremitas, SOP intervensi
krisis
5. Non-urgent (tidak mendesak Putih <3 SOP pengiriman pasien ke ruang
dalam waktu 120 menit) maintenance, atau rawat jalan setelah 2
jam observasi di IGD

Temuan Kasus saat mengkaji pasien:


Berdasarkan pengkajian pasien menggunakan format pengkajian pengklasifikasi pasien
kegawatdaruratan jiwa skor psikomotor berada di skor 12 dan kognitif pasien berada pada
skor 1 dengan total skor sebesar 13, maka dapat disimpulkan bawha hasil interpretasi pasien
masuk kedalam kategori immediate (segera) dengan kode triage warna merah. Intervensi
yang harus dilakukan adalah SOP restrain ekstermitas jika pasien mengamuk .
1. Melakukan penilaian biopsikososial
2. Lakukan identifikasi masalah yang ada pada saat ini
3. Mengobservasi emosi dan perasaan pasien\
4. Menyusun rencana tindakan selanjutnya
5. Mengevaluasi rencana dan hasil tindakan yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai