Anda di halaman 1dari 5

Keperawatan Jiwa

RESUME KASUS PSIKOSOSIAL


PADA NY. E DENGAN MASALAH ANSIETAS
DI PUSKESMAS SAMATA GOWA

Oleh :
A. AYU LESTARI, S. Kep
NIM: 70900121009

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
A. Pengkajian
Sebelum melakukan komunikasi dengan klien, perawat telah mendapatkan
persetujuan dengan melakukan informed consent sebelumnya. Dilakukan
pengkajian pada hari Selasa, tanggal 22 Februari 2022 pukul 08.30 WITA secara
daring menggunakan Video Call Whatsapp dengan seorang klien berinisial Ny E,
berusia 21 tahun, sebagai Mahasiswi di salah satu Universitas swasta dan
berdomisili di Bonto-Bonto. Klien datang ke Puskesmas Samata bersama dengan
ibunya untuk melakukan pemeriksaan.
Pada saat pengkajian, klien mengeluh demam, flu dan batuk sejak 2 hari.
Saat ditanyakan mengenai perasaannya mengenai sakitnya, klien mengatakan
cemas dengan keadaannya sekarang apalagi ini di masa pandemi, klien
mengatakan cemas karena ibu dan adiknya juga sakit demam, flu dan batuk, klien
mengatakan takut terkena covid yang mengakibatkan dirinya dan keluarganya
dijauhi orang lain. Klien tampak gelisah, klien tampak selalu melihat ke arah lain
dan sesekali menunduk, bukan pada lawan bicaranya
Dengan bantuan fasilitator di Puskesmas Samata, didapatkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital klien: TD: 120/90 mmHg, N: 90x/menit, P:
20x/menit, S: 37,4⁰C.
B. Masalah Keperawatan/Diagnosis
Ditemukan masalah keperawatan “Ansietas berhubungan dengan
kekhawatiran mengalami kegagalan ditandai dengan”:
1. Data Subjektif
a. klien mengatakan cemas dengan keadaannya sekarang apalagi ini di masa
pandemic.
b. klien mengatakan cemas karena ibu dan adiknya juga sakit demam, flu dan
batuk,
c. klien mengatakan takut terkena covid yang mengakibatkan dirinya dan
keluarganya dijauhi orang lain
2. Data Objektif
a. TD: 120/90 mmHg, N: 90x/menit, P: 20x/menit, S: 37,4⁰C
b. Klien tampak gelisah, klien tampak selalu melihat ke arah lain dan sesekali
menunduk, bukan pada lawan bicaranya

C. Rencana Keperawatan
Diberikan intervensi Reduksi Ansietas dengan tujuan umum agar tingkat
ansietas menurun. Adapun tujuan khususnya antara lain verbalisasi khawatir
akibat kondisi yang dihadapi menurun, perilaku tegang menurun dan kontak mata
membaik. Dilakukan tindakan observasi, terapeutik dan edukasi yang dijelaskan
sebagai berikut:
1. Observasi
a. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah misalnya kondisi, waktu, stressor.
Rasional : Untuk dapat mengetahui perubahan pada tingkat ansietas dari
klien.
b. Monitor tanda-tanda ansietas
Rasional : Untuk dapat mengetahui tanda ansietas pada klien.
2. Terapeutik
a. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Rasional : Untuk dapat menumbuhkan kepercayaan klien kepada perawat.
b. Pahami situasi yang membuat ansietas.
Rasional : Untuk dapat mengetahui situasi yang menyebabkan ansietas
c. Dengarkan dengan penuh perhatian
Rasional : Untuk dapat mengetahui keluhan dari klien
d. Gunakan pendekatan yang tenang
Rasional : Untuk dapat memberikan kepercayaan kepada klien
3. Edukasi
a. Informasikan secara aktual mengenai pengobatan yang akan diberikan jenis
relaksasi (terapi benson)
Rasional: Untuk memberikan informasi terkait tindakan jenis relaksasi
b. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Rasional: Agar klien memahami terkait intervensi yang akan dilakukan

D. Catatan Keperawatan
Laporan keperawatan pada hari Selasa, tanggal 22 Februari 2022 dengan
diagnosis keperawatan ansietas:
Terapi Relaksasi
1. Observasi (pukul 08. 40 WITA)
a. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah misalnya kondisi, waktu,
stressor.
Hasil: Klien mengatakan cemas saat memikirkan jika dirinya dan keluarga
covid ia akan dijauhi oleh orang lain.
b. Memonitor tanda-tanda ansietas
Hasil: Klien tampak gelisah, klien tampak selalu melihat ke arah lain dan
sesekali menunduk, bukan pada lawan bicaranya

2. Terapeutik (pukul 08. 43 WITA)


a. Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Hasil : Klien mulai menceritakan kecemasannya walau melalu daring video
call.
b. Memahami situasi yang membuat klien ansietas
Hasil : Klien demam flu dan batuk, adik dan ibunya yang serumah mulai
demam, flu dan batuk juga.
c. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Hasil : Klien merasa tenang dan yakin untuk bercerita.
d. Menggunakan pendekatan yang tenang
Hasil : Klien merasa tenang dan mulai bercerita
3. Edukasi (pukul 08. 47 WITA)
a. Menginformasikan secara aktual mengenai pengobatan yang akan diberikan
jenis relaksasi (relaksasi nafas dalam)
Hasil : Perawat menjelaskan bahwa relaksasi dafas dalam yaitu terapi untuk
menjauhkan tubuh dan pikiran dari rangsangan luar dengan cara pengalihan.
Efek relaksasi nafas dalam membuat klien merasa rileks dan tenang. Klien
tampak mengerti mengenai jenis relaksasi dengan menganggukkan kepala.
c. Melatih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Hasil : Perawat menjelaskan terlebih dahulu mengenai teknik relaksasi napas
dalam kemudian melatih klien untuk melakukannya dan klien mengikutinya,
atur posisi klien agar rileks tanpa adanya beban fisik, mengatur lingkungan
yang tenang, menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
udara melalui hitungan 1,2,3, perlahan-lahan udara dihembuskan melalui
mulut sambil merasakan rileks, anjurkan untuk bernafas dengan irama normal
3 kali, menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan, membiarkan telapak tangan dan kaki rileks, usahakan
untuk tetap konsentrasi dan memusatkan perhatian ketitik rileks, anjurkan
untuk mengulangi prosedur hingga ketegangan dan kecemasan berkurang.

E. Evaluasi
Setelah diberikan dan dilatih terapi relaksasi napas dalam, pukul 08.47
WITA, klien mengatakan mulai merasa tenang. Klien mampu mempertahankan
kontak mata.
Rencana tindak lanjut adalah klien latihan teknik relaksasi napas dalam
setiap kali merasakan kecemasan agar bisa tertangani dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai