DATA BAYI
Nama bayi : By. D Nama orang tua : Ny. M
Jenis kelamin : Laki - laki Pendidikan ayah/ibu : SMA/ SMA
Tanggal lahir/usia : 11 Desember 2019 Pekerjaan ayah/ibu : Swasta/ IRT
Tanggal dirawat : 11 Desember 2019 Usia ayah/ibu : 26/ 27 tahun
Alamat : Pacing, Sragen Diagnosa medis : meningocoll dan
Tanggal Interview : 1 Januari 2020 microchepal
RIWAYAT BAYI
Apgar skor 5” 7 – 9 – 9
Usia Gestasi 39 minggu
Berat badan/PB Lahir 3400 gram/ 44 cm
Komplikasi Terjadi meningocoll dan microchepal
RIWAYAT IBU
Usia Ibu 27 tahun
Gravida/Partus/Abortus G1 P1 A0
Jenis persalinan Sectio caesaria : bayi mengalami meningocell dan microchepal
Komplikasi kehamilan Tidak terdapat komplikasi pada saat kehamilan
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
REVIEW SYSTEM
No Sistem Hasil
1. Umum Adanya peningkatan BBS menjadi 3700 gr, aktifitas gerak bayi
aktif, menangis kuat, bayi terlihat gelisah.
Bayi dalam pengawasan luka operasi meningocoll dan
microchepal.
2. Kulit Tidak ada memar, tidak tampak kemerahan, tidak ada perubahan
pigment kulit, tidak ada tanda lahir, tidak ada lesi, rambut hitam
serta kuku agak panjang.
3. Kepala Leher Terdapat luka pada bagian kepala, gerak pada bagian kepala dan
leher mengalami keterbatasan, tidak ada kaku pada bagian leher,
tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
4. Mata Penglihatan Tidak terdapat kemerahan, konjungtiva anemis, sklera putih,
mata tidak juling.
5. Telinga & Tidak ada infeksi pada telinga, tidak terdapat cairan/ serumen
Pendengaran berlebih
6. Hidung Tidak ada perdarahan, terdapat cuping hidung, tidak mengalami
hidung tersumbat atau ingusan
7. Mulut & Gigi Tidak terdapat pembengkakan maupun perdarahan gusi, mukosa
bibir kering, terpasang OGT, terdapat kebiruan di sekitar mulut
dan bibir yang terpasang OGT
8. Tenggorokan Reflek menelan baik dan kuat, reflek primitif baik dan kuat
9. Pernafasan & dada Tidak terdapat pembesaran kelenjar aksila, nafas dangkal dan
cepat, terdapat retraksi dinding dada
10. Kardiovaskuler Suara S1 dan S2 (lup dup) tidak terdapat suara jantung tambahan
12. Genitourinary Aliran urine lancar, memakai pempers dan tidak ada gangguan
perkemihan. Berjenis kelamin laki – laki, gentalia bersih, tidak
terdapat pembengkakan.
13. Muskuloskeletal Tidak ada kelemahan, pembengkakan maupun kekakuan pada
bayi, kekuatan otot normal.
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
B Tanda Vital
Suhu aksila / Denyut S: 36,2°C
jantung / Pernafasan / HR: 149x/ menit
Tekanan darah RR: 40x/ menit
Saturasi Oksigen SPO₂: 100%
Skala nyeri Skala nyeri: 1 (pengkajian nyeri menggunakan skala
NIPS)
C Antropometri
Berat badan / Panjang BB: 3400 gram
badan PB: 44 cm
BBS: 3700 gram
Lingkar Kepala / Lingkar LK: 39 cm massa 4 cm
Dada LD: 31 cm
D Alat Monitoring Incubator, terpasang syringe pump, terpasang nasal kanul
2 lpm
E Kulit
Warna Pink / Pucat / Sianosis / Jaundice : derajat . . . . . . . . . .
Sianosis Sirkumoral / Periorbital / Ujung Jari / Seluruh Tubuh
Lanugo (penyebaran merata), Kemerahan / rash - .
Tanda Lahir : -
Turgor kulit : Elastis /tidak Elastis
Edema ( - ) Mata / Wajah / Kaki / Tangan / Skrotum
Suhu 36,2°C; Tekstur elastis dan kering
Kelembaban lembab
Lesi/Benjolan tidak ada
Kapilary Refill kembali dalam 2 dekit
F Rambut dan Kuku
a. Rambut Warna: hitam Tekstur: lembut
Jumlah: merata Kualitas:kuat dan tidak mudah rontol
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
Liver
Teraba ( √ ), > 2 cm ( √)
Palpasi dalam Limpa teraba di kuadran kanan atas ICS 5. Ginjal : teraba
di sisi kiri - kanan ruas vertebrae lumbales ke-1 sampai
ke-3
Kolon : Terdapat kolon, Bladder : teraba kosong
Masa : tidak ada massa. .
P Genitalia
Laki-laki Pubis Distribusi rambut: tidak terdapat pertumbuhan rambut
Penis Ukuran: 2 cm , Lesi (-)
Bersih (√ ) Letak: ditengah
Meatus
Simetris (√ ) Warna: kecoklatan
Skrotum Integritas kulit: tidak terdapat masa
Testis Lunak (√ ), Simetris (√ ), bebas bergerak (√ )
Perempuan
Labia Ukuran Labia . . . . . . .. . . . .. . Warna . . . . . . . . .
Integritas kulit . . . . . . . .. . . . . Bengkak ( )
Klitoris Ukuran klitoris . . . . . . . . . . . . . Bengkak ( ), Merah ( )
Kotoran vagina . . . . . .
RIWAYAT SOSIAL
a. Struktur keluarga ( genogram )
Ayah
Ibu
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
An. D
Keterangan:
: Laki – Laki
: Perempuan
: Kematian
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal pemeriksaan 1 Januari 2020 (Hasil Lab)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 12.8 g/dl 14.9 – 23.7
Hematokrit 38 % 47 – 75
Leukosit 17.6 ribu/ ul 9.4 – 34.0
Trombosit 485 ribu/ ul 150 – 450
Eritrosit 3.81 juta/ ul 3.70 – 6.50
INDEX ERITROSIT
MCV 90.1 /um 80.00 – 96.0
MCH 31.3 pg 28.0 – 33.0
MCHC 34.7 g/dl 33.0 – 36.0
RDW 14.7 % 11.6 – 14.6
MPV 8.3 fl 7.2 – 11.1
PDW 16 % 25 – 65
HITUNG JENIS
Eosinofil 1.10 % 1.00– 2.00
Basofil 0.20 % 0.00 – 1.00
Netrofil 75.00 % 18.00 – 74.00
Limfosit 15.90 % 60.00 – 66.00
Monosit 7.80 %
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 78 mg/dl 40 – 60
Albumin 3.5 g/dl 2.8 – 4.4
ELEKTROLIT
Natrium darah 132 mmol/L 129 – 147
Tampak herniasi jaringan otal, meningean, LCS melalui suturasagitalis dan dari posterior
fontanelle denganukuran 3.2cm
Difference white grey matter mengabur
Sulci dan gyri merapat
Tak tampak gambaran ventrikel 1, 2, dan 3 yuang normal mengalamin herniasi ke
ekstracranial)
Tak tampak kalsifikasi abnormal
Orbita, dan mastoid dekstra sinistra normal
Tampak sebagian prematur closure crania sutura
Kesimpulan:
1. Meningioemcephalocele melalui sutura sagital dan posterior frontanelle dan disertai
defect pada poserior frontanelle dengan lebar defect 3.2 cm
2. Absence ventrikel lateralis dan 3 (ikut mengalami herniasi)
3. Prematur closure crania suturanebgarah gambaran craniosynostosis (Crouzon
syndrome)
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
PROGRAM TERAPI
Rabu, 1 Januari 2020
Nama Obat Dosis Rute
Diet ASI 10 cc setiap pemberian OGT
Infus D ½ NS 375 ml + D 40% 408/ hari Infuse Pump IV Line
30 ml + KCL 4 ml + Cagluco 2 17 ml/ jam
ml
Aminosteril 10% 2,3/ jam Infuse Pump IV Line
Injeksi ampicilin 140 mg/ 12 jam Infuse Pump IV Line
Injeksi Fentolin 8 mg/ 12 jam Infuse Pump IV Line
Injeksi Parasetamol 40 mg/ 8 jam IV line
Injeksi Furosemid 1,5 ml/ jam Infuse Pump IV Line
Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: belum bisa dikaji Pertahanan tubuh Resiko Infeksi
DO: sekunder tidak
Keadaan umum sedang adekuat
Bayi nampak lemah dan gelisah
Terdapat luka pada bagian kepala
Hasil Laboratorium:
- Hemoglobin: 12.8 g/dl
- Trombosit: 485 ribu/ ul
- Hematokrit: 38%
2. DS: belum bisa dikaji Ketidakmampuan Risiko defisit
DO: mencerna nutrisi
BB: 3400 gram makanan
Reflek hisap bayi kuat
Reflek menelan kuat
Terdapat residu jernih
Terpasang OGT mendapatkan ASB
sebanyak 20 cc
Hasil Laboratorium:
- Hemoglobin: 12,8 g/dl
- Gula darah sewaktu: 78 mg/ dl
- Albumin: 3,5 d/ dl
3. DS: belum bisa dikaji Immaturitas Pola nafas tidak
DO: neurologis efektif
Terpasang nasal kanul
Terdapat kotoran hidung
Bati nampak lemah dan gelisah
Suhu: 36,2°C
HR: 149 x/ menit
RR: 40 x/ menit
SPO₂: 100%
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
b. Rencana Keperawatan
Diagnosa Kep Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan Status pernafasan:
b.d gangguan keperawatan selama 3x24 jam -Pertahankan kepatenan jalan
neurologis (gangguan pola nafas efektif yang nafas dengan melakukan
kejang) ditandai dengan kriteria hasil: penghisapan
-Ekspansi dada simetris -Pantau status
-Tidak ada bunyi nafas pernafasan(Frekuensi,
tambahan kedalaman, suara nafas)
-Kecepatan dan irama nafas -Monitor kondisi yang
reguler meningkatkan konsumsi
-Dispnea menurun oksigen(demam, kejang, nyeri)
-Pernafasan cuping hidung -Lakukan penghisapan lendir
menurun jika dibutuhkan
-Penggunaan alat bantu -Reposisi pasien setiap 2 jam
pernafasan menurun -Atur posisi kepala 45-60 o
-
Auskultasi suara nafas pasien
Pencegahan Kejang:
-Monitor status neurologis
-Berikan alas empuk dibawah
kepala jika memungkinkan
-Ajarkan keluarga pertolongan
pertama pada kejang
-Kolaborasi pemberian
antikonvulsan jika perlu
-Sediakan suction disamping
tempat tidur
Pemantauan neurologis:
-Monitor ukuran, bentuk,
kesimetrisan dan reaktifitas pupil
-Monitor tingkat kesadaran
-Monitor tanda-tanda vital
-Monitor respon babinski
Monitor respon cushing
-Monitor balutan kraniotomi
terhadap adanya drainase
-Monitor respon terhadap
pengobatan
-Hindari aktivitas yang dapat
meningkatkan tekanan
intrakranial
-Dokumentasikan hasil
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
pemantauan
Pemantauan tekanan
intrakranial:
-Identifikasi penyebab tekanan
intrakranial
-Monitor irregularitas irama
nafas
-Monitor penurunan tingkat
kesadaran
-Ambil sampel drainase cairan
serebrospinal
-Pertahankan posisi kepala dan
leher netral
-Monitor efek stimulus
lingkungan terhadap TIK
Perawatan neonatus:
-Lakukan perawatan inkubator
-Mandikan bayi jika
memungkinkan
-Monitor iv line pada pasien
Pemantauan Neonatus
-Monitor kesadaran/status
neurologis, kardiovaskuler,
pernafasan, suhu, warna kulit
atau Spo2
-Monitor perkembangan
neonatus
-Monitor pertumbuhan neonatus
-Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi neonatus
-Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan kepada orang tua
-Informasikan hasil pemantauan
pada orang tua jika perlu
Perawatan bayi:
-Mandikan bayi dengan suhu
ruangan 21-24oC
-Ganti popok bayi jika basah
-Ajarkan ibu menyusui sesuai
kebutuhan bayi
Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta
c. Implementasi
Hari/tgl/ No.
Implementasi Respon TTD
jam Dx
1/1/2020 3 Mencuci tangan DS: Tidak dapat terkaji Lifani
07.57 sebelum kontak DO:Tangan bersih
dengan pasien
konsumsi
oksigen(demam,
kejang, nyeri)
penghisapan lendir
d. Evaluasi
Tgl/Jam No Evaluasi TTD
dx
1/1/2020 1 S:Belum dapat terkaji Lifani
08.00 O:RR:63X/menit, terdapat pernafasan cuping
hidung, terdapat otot bantu saat bernafas, kejang 1
kali, kesadaran S1(Mata terbuka, menangis dan
bergerak)
A:Masalah belum teratasi
P:- Pantau status pernafasan(Frekuensi,
kedalaman, suara nafas)
-Monitor keadaan yang meningkatkan konsumsi
oksigen(kejang, demam, nyeri)
1/1/2020 2 S: Belum dapat terkaji Lifani
08.05 O:Residu lambung ada berwarna putih bening,
minum ASI 10 cc/shif tidak ada aspirasi dan
distensi abdomen
A:Masalah teratasi sebagian
P:-Pantau berat badan
-Observasi reflek hisap pasien
- Observasi reflek hisap pasiean
1/1/2020 3 S:Belum dapat terkaji Lifani
O:Terdapat rembesan pada luka post op cole
berwarna kuning dan berbau suhu tubuh:38,2oC
A:Masalah belum teratasi
P:-Kolaborasi dengan dokter bedah saraf medikasi
luka pertama
2/2/2020 1 S:Belum dapat terkaji Riska
O:RR:52X/menit, pernafasan cuping hidung
menurun, otot bantu saat bernafas menurun, tidak
ada kejang, kesadaran S1(Mata terbuka, menangis
dan bergerak)
A:Masalah teratasi sebagian
P:-Mengobservasi status kejang
- Pantau status pernafasan(Frekuensi, kedalaman,
suara nafas)
-Monitor keadaan yang meningkatkan konsumsi
oksigen(kejang, demam, nyeri)
2/2/2020 2 S: Belum dapat terkaji Riska
O:Residu lambung ada berwarna putih bening,
minum ASI 10 cc/shif tidak ada aspirasi dan
distensi abdomen
A:Masalah teratasi sebagian
P:-Pantau berat badan
-Observasi reflek hisap pasien