Anda di halaman 1dari 21

LUKA DAN TEKNIK

PENUTUPAN LUKA

Ns.I Wayan Purnata S.Kep


.).

Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses


pelatihan Peserta memahami
tentang luka dan penutupan luka
(dressing)
Tujuan Khusus

Peserta Mampu

Memahami ttg pengertian luka dan jenis luka

Melakukan penutupan luka / dressing


Pengertian Luka
Luka atau cedera adalah sesuatu kerusakan pada struktur
atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau
tekanan fisik maupun kimiawi (wikipedia).

Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit


(Taylor, 1997).

Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa


membran dan tulang atau organ tubuh lain. Luka juga dapat
merujuk pada luka batin atau perasaan (Kozier, 1995).
Luka Berdasarkan Penyebab

1. Luka Lecet ( V Ekskoriatum )


2. Luka Sayat ( V Scisum/Incision )
3. Luka Tusuk ( V Punctum / Ictum )
4. Luka Gigitan ( V Morsum )
5. Luka Bakar ( Combustio )
6. Luka Memar ( V Contusio )
7. Luka Robek ( V Laseratum )
8. Luka Tembak ( V Sclopectorum )
Klasifikasi Luka

Menurut tingkat Kontaminasi terhadap luka :

Clean Wounds (Luka bersih),


Clean-contamined Wounds (Luka bersih
terkontaminasi)
Contamined Wounds (Luka terkontaminasi),
Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau
infeksi)
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka :

Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching


Erithema)
Stadium II : Luka “Partial Thickness”
Stadium III : Luka “Full Thickness”
Stadium IV : Luka “Full Thickness”
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA

Usia Infeksi Sirkulasi

Benda Iskemia
Nutrisi
Asing

Hematum Diabetes Pengobatan


Fase Penyembuhan Luka
Taylor 1997

Fase
LUKA Inflamasi

Fase Fase
Maturasi Proliferatif
Klasifikasi Penyembuhan Luka

- Dengan bantuan
jaritan
Penyembuhan - Luka diusahakan sgr
Primer bertaut

-Tanpa Pertolongan
Penyembuhan dari Luar
Sekunder -Berjalan scr Alami

-Luka dibiarkan
Penyembuhan terbuka
Tertiary - Stlh bersih luka
dipertautkan
Penutupan luka operasi
( Dressing ) )
DRESSING
Tujuan

Imobilisasi dan Mengurangi Nyeri

Menutup dan Melindungi luka

Sebagai Penekan Perdarahan dan Penahan


Bengkak

Mempertahankan Keadaan Asepsis

Menyerap cairan
Ketentuan pemilihan jenis dressing

1. Jenis luka
2. Proses penyembuhan
luka : primary,
Secondary atau Tertiary
intention
3. Jumlah cairan eksudat
4. Lokasi luka
Klasifikasi dressing untuk luka post
operasi

- Gauze
( Kassa )
-Transparent
Adhesive
Film
- Kombinasi
Dressing yang
dianjurkan

1.Dressing dengan daya


serap/ absorpsi
2.Mencegah luka
terkontaminasi dari luar
3.Mencegah terjadinya
trauma saat dressing
dibuka/diganti
Gauze Dressings
( Kain Kassa )

Bahan :
Katun atau sintetis
Berupa anyaman
Berupa bantalan , lembaran atau
gulungan

Sifat:
Berbagai bentuk
Menyerap
Permiabel

Kegunaan :
Untuk insisi tertutup
“Basah ke kering”
Bahan penutup diatas luka
Dressing transparan
Kriteria
1. Tipis dan transparan
2. Terbuat dari bahan yang dapat
dilalui oleh oksigen dan uap air,
bukan air atau bakteri.(mis;
poliuretan)
3. Daya rekat kuat, hipoalergi dan
tahan air ( mis : akrilat)
4. Bantalan dapat menyerap darah &
eksudat, tetapi tidak lengket ( Mis
: polietilen)
5. Kertas penutup harus kuat agar
tidak mudah sobek/bocor
MODERN
DRESSING
FOAM DRESSING
MENJAGA KELEMBABAN
LUKA, MENJAGA
PENETRASI BAKTERI DAN
AIR, MENYERAP EKSUDAT
SEDANG SAMPAI BESAR

CONTOH : CUTINOVA,
LYOFOAM
HYDROCOLLOID
BERFUNGSI
MENGANGKAT
JARINGAN NEKROTIK,
MENJAGA KESTABILAN
KELEMBABAN LUKA,
MENYERAP EKSUDAT
MINIMAL

CONTOH : DUODERM
Yang harus diperhatikan dalam
perawatan luka dengan dressing

•Cuci tangan
•Gunakan antiseptik sebelum dan
sesudah mengganti dressing.
•Pilihlah antiseptik dengan bahan
aktif
•chlorhexidine 2 %, dengan
bahan dasar alkohol, serta
mengandung pelembab.
( Rekomendasi AORN )

Anda mungkin juga menyukai