DEFINISI
Ankilostomiasis adalah infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh satu atau
lebih spesies cacing tambang (Ancylostoma duodenale,Necator americanus).
EPIDEMIOLOGI
Cacing tambang diperkirakan menginfeksi lebih dari 1300 juta orang di seluruh
dunia (WHO 2002). Infeksi cacing tambang yang terjadi meliputi populasi yang
hidup di daerah tropis dan subtropis terutama pada iklim dan higiene lingkungan
yang cocok bagi pertumbuhan cacing tambang yang sesuai dengan daur hidupnya.
Di negara-negara maju, infeksi cacing tambang jarang terjadi. Infeksi biasanya
dibawa oleh pengunjung atau imigran yang datang dari negara-negara
berkembang maupun negara miskin.
PATOFISIOLOGIS
GEJALA KLINIS
Adanya rasa gatal di tempat penetrasi/masuknya larva merupakan gejala
awal yang terjadi.
Batuk dan mengi dapat terjadi setelah satu minggu setelah terpapar cacing
diakibatkan larva yang bermigrasi ke paru-paru.
Rasa tidak enak pada perut, kembung, mual, muntah, tidak nafsu makan,
sering mengeluarkan gas (flatus), dan diare merupakan gejala iritasi cacing
terhadap usus halus yang terjadi lebih kurang dua minggu setelah larva
mengadakan penetrasi ke dalam kulit.
Infeksi yang sedang sampai berat dapat menyebabkan hilangnya darah
secara bermakna, yang dapat dimanifestasikan dengan terjadinya melena.
Apabila cadangan zat besi dalam tubuh telah habis, maka gejala anemia
akan tampak. Anemia biasanya akan terjadi 10-20 minggu setelah infestasi
cacing dan walaupun diperlukan lebih dari 500 cacing dewasa untuk
menimbulkan gejala anemia tersebut tentunya bergantung pula pada
keadaan gizi pasien.
ANEMIA
DEFINISI
MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia (anemic syndrome)
dijumpai pada anemia defisiensi besi apabila kadar hemoglobin kurang dari 7-8
g/dl. Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang,
serta telinga mendenging. Anemia bersifat simptomatik jika hemoglobin < 7 gr/dl,
maka gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai pasien yang pucat, terutama pada konjungtiva dan jaringan di bawah
kuku.
Gejala yang khas dijumpai pada defisiensi besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia
a) Koilonychia, yaitu kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh, bergaris
garis vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip sendok. Atrofi papil
lidah, yaitu permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil
lidah menghilang.
b) Stomatitis angularis (cheilosis), yaitu adanya keradangan pada sudut mulut
sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
c) Disfagia, yaitu nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
d) Sindrom Plummer Vinson atau disebut juga sindrom Paterson Kelly
adalah kumpulan gejala yang terdiri dari anemia hipokromik mikrositer,
atrofi papil lidah, dan disfagia.
Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang menjadi
penyebab anemia defisiensi besi tersebut. Misalnya pada anemia akibat cacing
tambang dijumpai dispepsia, parotis membengkak, dan kulit telpak tangan
berwarna kuning seperti jerami. Pada anemia karena pendarahan kronik akibat
kanker kolon dijumpai gejala gangguan kebiasaan buang besar atau gejala lain
tergantung dari lokasi tersebut
DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan laboratorium pada kasus anemia defisiensi besi yang dapat
dijumpai adalah :
MCV dan MCH menurun. MCV < 70 fl hanya didapatkan pada anemia defisiensi
besi dan thalasemia major. MCHC menurun pada defisiensi yang lebih berat dan
berlangsung lama. RDW (red cell distribution witdh) meningkat yang
menandakan adanya anisositosis. Anisositosis merupakan tanda awal defisiensi
besi. Kadar hemoglobin sering turun sangat rendah, tanpa menimbulkan gejala
anemia yang menyolok karena anemia timbul perlahan-lahan.
DAPUS :