Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUDIT INTERNAL UNIT TB PARU

I. PENDAHULUAN
Puskesmas perlumelakukan upaya peningkatan layanan kesehatan kepada
masyarakat melalui berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain
dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya
perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik dalam pelayanan klinis,
manajemen, dan penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan di puskesmas. Oleh
karena itu, penting dilakukan upaya monitoring dan penilaian kinerja secara
berkala dan berkesinambungan pada tingkat puskesmas.

Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui


supervisi, laporan capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini
triwulan, penilaian kinerja semester, dan penilaian kinerja tahunan.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan analisis dan upaya


perbaikan yang berkesinambungan, sehingga proses pelayanan akan menjadi
lebih baik. Hal ini menjadi mutlak diperlukan oleh seluruh unit termasuk program
Pencegahan dan Pengendalian TB Paru di PuskesmasOPI dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan capaian program yang belum mencapai target.

II.LATAR BELAKANG

Penyakit tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi


masalah kesehatan Masyarakat. Di Indonesia maupun di berbagai belahan
dunia . Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan bakteri
berbentuk batang ( basil ) yang di kenal dengan nama Mycobakterium
tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantara ludah atau dahak
penderita yang mengandung basil tuberculosis paru. Pada waktu penderita
batuk butir-butir air ludah berterbangan di udara dan terhisap oleh orang yang
sehat dan masuk ke dalam paru nya. Yang kemudian penyebabkan penyakit
tuberculosis paru.
Untuk kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu di awasi
oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah. Yang setiap saat dapat
mengingatkan penderita untuk minum obat. Apabila pengobatan terputus tidak
sampai enam bulan, penderita sewaktu-waktu akan kembali penyakitnya dan
kuman tuberculosis menjadi resisten sehingga membutuhkan biaya besar untuk
pengobatannya. Penyakit tuberculosis ini di jumpai di semua bagian penjuru
dunia.
Penyakit TB merupakan penyakit yang berdampak multi dimensional, karna itu
penanganannya harus melibatkan semua lapisan masyarakat,siapapun dia tidak
mengenal status yang ia miliki. Oleh karena itu diperlukan langkah penanganan
dan penemuan kasus TB Paru yang benar dan berkesinambungan.Dalam
pelaksanaan kegiatan program, diperlukan suatu metode pengawasan kinerja
agar tujuan dan visi misi puskesmas dapat tercapai salah satunya melalui audit
internal.Audit internal merupakan salah satu penilaian terhadap sarana dan
prasana di Puskesmas yang akan dilakukan oleh tim audit internal yang
dibentuk oleh kepala puskesmas berdasarkan strandar yang telah ditetapkan.
Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan efektif dan efesien, maka
disusun rencana program audit.

III.TUJUAN AUDIT

TujuanUmum:

Melakukan penilaian terhadap kesesuaian proses pelayanan, dan capaian

Kinerja program P2 TB Paru.

TujuanKhusus:

1. Melakukan penilaian capaian penanganan & penemuan pasien BTA (+)

2.Melakukan penilaian capaian pasien TB Paru berobat sesuai standar

3. Melakukan penilaian kesesuaian proses pelacakan pasien TB Paru mangkir

4. Melakukan penilaian kesesuaian proses pelaksanaan kunjungan rumah dan


pemantauan proses pengobatan pasien TB Paru.

5. Melakukan penilaian kesesuaian proses pengambilan specimen dahak pada


suspek TB Paru.

IV.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a.Lingkup audit:

1.Cakupan Program TB Paru: Penemuan & Penanganan Pasien TB Paru

BTA (+) di SPM Puskesmas & cakupan pasien TB Paru berobat sesuai

standar.

2.Pelaksanaan kunjunganrumahdanpemantauan proses pengobatan


pasien TB Paru.

3.Pelaksanaan pelacakan pasien TB Paru yang mangkir berobat.

b.Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan:

Audit di Puskesmas:

a). Melakukan audit terhadap capaian program TB Paru

b). Melakukan audit kesesuaian pemeriksaan specimen dahak pasien

suspek TBParu

c). Melakukan audit kesesuaian kegiatan pelacakan pasien TB Paru

mangkirberobat.

d). Melakukan audit kesesuaian kegiatan kunjungan rumah dan

pemantauan berobat pasien TB Paru

III.CARA MELAKUKAN KEGIATAN

a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:

1 .Target cakupan penemuan dan penanganan pasien dengan BTA (+)

2. Target cakupan pasien TB Paru berobat sesuai standar

3. SOP pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah & pemantauan

Pengobatan pasien TB Paru.

4. SOP pelaksanaan kegiatan pemeriksaan specimen dahak pasien TB

Paru

5. SOP pelaksanaan kegiatan pelacakan pasien TB Paru mangkir berobat.

b. Metoda untuk melakukan audit internal:

Observasi, wawancara, dan melihat dokumen bukti pelaksanaan

IV.SASARAN

1. Terlaksananya audit capaian penanganan & penemuan pasien BTA (+)

2. Terlaksananya audit capaian pasien TB Paru berobat sesuai standar

3. Terlaksananya audit kesesuaian proses pelacakan pasien TB Paru mangkir.

4. Terlaksananya audit kesesuaian proses pelaksanaan kunjungan rumah


danpemantauan proses pengobatanpasien TB Paru.

5.Terlaksananya audit kesesuaian proses pengambilan specimen dahak

Pada suspek TB Paru.

V.JADWAL DAN ALOKASI WAKTU

a. Audit Pertama

1. Pelaksanaan audit di Unit TB Paru : 03 Desember 2018

2. Analisis dan penyusunan laporan audit : 03-05 Desember 2018

b. Audit Kedua:

1. Pelaksanaan audit di Unit TB Paru : 03 Juni 2019

2. Analisis dan penyusunan laporan audit : 03-05 Juni 2019

VI.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah


pelaksanaan audit sesuai dengan jadwal yang sudah disusun setiap enam
bulan sekali. Jika terjadi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit
dilaporkan kepada ketua tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit
internal.

VII.PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses


kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan
rencana tindak lanjut yang disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan
kegiatan audit internal harus dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan dalam melaksanakan audit.

Mengetahui Ketua Tim Audit


Plt.Kepala Puskesmas OPI Puskesmas OPI

drg.H.M.Erwan Naupal Meriska, AM.Keb


Nip.19750125003121003 Nip.197909302011012006

Anda mungkin juga menyukai