Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

PENDAFTARAN RAWAT JALAN,


RAWAT INAP, DAN UGD

RUMKIT TK IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE


JL. SAMUDERA NO. 53A KP.JAWA LHOKSEUMAWE
LHOKSEUMAWE–INDONESIA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. i

SK KEPUTUSAN ......................................................................................................................... ii

BAB IDEFINISI ............................................................................................................................ 1

A. Tujuan Umum ................................................................................................................ 1


B. Tujuan Khusus .............................................................................................................. 1

BAB II RUANG LINGKUP ........................................................................................................... 2

A. Ruang lingkup pendaftaran UGD .................................................................................. 2


B. Batasan operasional .................................................................................................... 2
C. Landasan hukum ......................................................................................................... 4

BAB III TATA LAKSANA ............................................................................................................. 5

A. Pengertian .................................................................................................................... 5
B. Tujuan .......................................................................................................................... 5
C. Tata laksana bagian pendaftaran ................................................................................. 5

BAB IV DOKUMENTASI ............................................................................................................. 8


1

BAB I
DEFINISI

Tujuan

a. Tujuan Umum :

Tercapainya mutu pelayanan yang baik disemua lini pelayanan dengan


mencegah dan meminimalisasi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian
Nyaris Cidera (KNC) serta meningkatnya kepuasan pasien terhadap rumah sakit.

b. Tujuan Khusus :

Pasien diterima sesuai dengan sumber daya yang tersedia di rumah sakit
sehingga pasien dapat dilayani sesuai dengan fasilitas yang tersedia di Rumah
Sakit sehingga diperoleh informasi yang tepat tentang masalah kesehatan yang
dihadapi pasien. Dengan skrining awal sangat perlu dilakukan untuk menentukan
dan mengambil keputusan tentang pengobatan dan tindak lanjut
2

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup Pendaftaran UGD


Pelayanan pendaftaran UGD melayani pasien yang berkunjung 24 jam .yang
didukung oleh tenaga rekam medis yang sudah tersetandarisasi dan staf yang
professional yang akan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien

Ruang Lingkup PelayananUnit Gawat Darurat meliputi :


1. Pasien Dengan Kasus True Emergency
Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau
akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan
menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya
2. Pasien Dengan Kasus False Emergency
Yaitu pasien dengan :
- Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
- Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
- Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

B. Batasan Operasional
1. Unit Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triage
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya
trauma / penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan
dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam
jiwa.
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan – perubahan
anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat
perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak
segera diatasi.
6. Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi
cacat ) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
7. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat misalnya kanker stadium lanjut
8. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya
3

10. Kecelakaan (Accident)


Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental
dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempat kejadian :
 Kecelakaan lalu lintas
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain seperti halnya : tempat
rekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadianTertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda
asing, tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik
atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan (travelling / transport time)
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
11. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.

12. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian
harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum
serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan
pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan
dari salah satu system / organ di bawah ini, yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas

Kegagalan (kerusakan) System / organ tersebut dapat disebabkan oleh :


1. Trauma / cedera
2. Infeksi
3. Keracunan (poisoning)
4. Degerenerasi (failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of
water and electrolit)
7. Dan lain-lain.

Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan


hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4 – 6),
sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian
dalam waktu yang lama.
4

Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat


Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan
a. Ditempat kejadian
b. Dalam perjalanan ke rumah sakit
c. Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit

C. Landasan Hukum

1. Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes / SK / VI / 1993
tentang berlakunya Standar Pelayanan di Rumah Sakit
3. Surat Keputusan Menteri KesehatanRI No 0701 / YANMED / RSKS / GDE / VII
/ 1991 Tentang Pedoman Pelayanan Gawat Darurat
4. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
5. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5

BAB III
TATA LAKSANA

A. PENGERTIAN
Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk layanan rawat jalan
berdasarkan kebutuhan perawatan kesehatan yang teridentifikasi dan disesuaikan
dengan sumber daya Rumah Sakit.

B. TUJUAN
Pasien diterima sesuai dengan sumberdaya yang tersedia di Rumah Sakit sehingga
pasien dapat dilayani sesuai dengan fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit sehingga
diperoleh informasi yang tepat tentang masalah kesehatan yang dihadapi pasien. Dengan
skrining awal sangat perlu dilakukan untuk menentukan dan mengambil keputusan
tentang pengobatan dan tindak lanjut.

C. TATA LAKSANA BAGIAN PENDAFTARAN


I. Petugas Penanggung Jawab
- Petugas pendaftaran bagian rekam medis
II. Perangkat Kerja
- Berkas rekam medis
- Komputer
- Alat tulis
- brosur /liflat
III. Tata Laksana Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan, Rawat Inap UGD
a. Pendaftaran Rawat Jalan
Bagian pedaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Tk. Tk. IV 02.07.05 dr.
Noesmir Baturaja yaitu poliklinik :
Loket Pendaftaran, ditujukan pada pasien yang ingin berobat pada poliklinik:
o Poliklinik Bedah
o Poliklinik Gigi
o Poliklinik Penyakit Dalam
o Poliklinik Syaraf
o Poliklinik KIA/ KB
o Poliklinik Kulit dan Kelamin
o Poliklinik Anak

Adapun tata cara pendaftaran pasien rawat jalan yaitu :


Pendaftaran pasien lama (yang sudah memiliki No. Rekam Medik)
1. Pasien mengambil nomor antrian di loket pendaftaran sesuai dengan
statusrawat jalan pasien umum, pasien dinas, dan pasien bpjs dan
menunggu panggilan sesuai nomor antrian di loket yang dituju
2. Petugas mengucapkan salam
3. Petugas menginput data pasien yang akan berobat
4. Petugas menyiapkan rekam medik pasien
5. Selanjutnya petugas memberikan informasi dan rekam medik rawat jalan
pasien ke bagian poliklinik yang dituju
6. Pasien diarahkan ke poliklinik yang dituju untuk mendapatkan pelayanan.

Pendaftaran pasien baru (yang belum memiliki Rekam Medik)


1. Pasien mengambil nomor antrian di loket pendaftaran sesuai dengan
status rawat jalan pasien umum, pasien dinas, dan pasien bpjs dan
menunggu panggilan sesuai nomor antrian di loket yang dituju
6

2. Petugas mengucapkan salam


3. Petugas melakukan wawancara kepada pasien meliputi identitas dan
tujuan pengobatan yang diinginkan pasien
4. Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai jenis pelayanan
yang tersedia, tenaga dokter dan pemeriksaan penunjang yang ada di
Rumah Sakit Tk. Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir
5. Petugas menginput data pasien baru dan menyiapkan rekam medik
pasien serta kartu berobat pasien
6. Petugas menyerahkan kartu berobat kepada pasien dan menjelaskan
kepada pasien untuk membawa kartu tersebut setiap kali ingin berobat ke
Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir
7. Selanjutnya petugas memberikan informasi dan rekam medik rawat jalan
pasien ke bagian poliklinik yang dituju
8. Pasien diarahkan ke poliklinik yang dituju untuk mendapatkan pelayanan.

b. Pendaftaran Rawat Inap


Pada prinsipnya pasien yang masuk melaluiUGD mendapat informasi
yang sama seperti informasi Rawat jalan UGD namun jika pasien diharuskan
untuk tindakan perawatan maka ada beberapa prosedur yang akan dilakukan
oleh dokter atau perawat di ruang UGD.
Prosedur tersebut meliputi :
1. Perawat dan dokter akan melakukan skrining awal masuk terhadap
pasien sebelum dipindahkan di ruang perawatan.
2. Skrining dilakukan untuk menentukan unit perawatan yang diinginkan
oleh pasien dan sesuai dengan kondisi pasien.
3. Setelah dilakukan skrining perawat UGD mencari ruangan yang
dibutuhkan melalui unit informasi rumah sakit.
4. Keluarga pasien mengurus kelengkapan administrasi rawat inap di
bagian admisi/ informasi
5. Petugas admisi memberikan informasi mengenai perkiraan biaya
yang harus dibebankan pasien atau keluarga
6. Petugas memberikan informasi alternative penganti biaya yang
bersumber dari pemerintah atau swasta. (bpjs, jamkesmas, dll)
7. Petugas memberikan informasi unit pelayanan dan fasilitas yang
tersedia
8. Informasi tentang hasil yang diharapkan serta alternative pilihan
9. Jika keluarga pasien melakukan persetujuan untuk dilakukan rawat
inap, maka petugas admisi menyelesaikan berkas rekam medik
pasien dan menyiapkan gelang pasien sebagai identitas pasien.
10. Berkas rekam medik dan gelang pasien diserahkan kepada petugas
UGD.
11. Sementara keluarga pasien melakukan proses di admisi, pasien tetap
berada di UGD dan kepada pasien dilakukan tindakan medis sesuai
dengan instruksi dokter
12. Setelah selesai dilakukan tindakan medis dan pasien siap ditransfer
sertaunit yang dituju sudah siap maka tindakan selanjutnya mengirim
pasien ke unit yang dituju.

c. Ruang Observasi UGD


Suatu kondisi dimana pasien tidak memungkinkan untuk dilakukan
transfer dan harus dilakukan observasi di unit gawat darurat. Observasi ini
bertujuan untuk menstabilkan kondisi pasien sehingga pasien memungkinkan
untuk dilakukan transfer.Rumah Sakit Dustira terdapat unit observasi yang
7

dilengkapi dengan peralatan sesuai dengan standar pelayanan rumah


sakit.Pasien yang memerlukan pengawasan di UGD, di informasikan kepada
keluarga maksud dan tujuannya tindakan observasi.Selama proses observasi
kondisi dan perkembangan pasien dicatat dalam lembarobservasi UGD
.selama proses observasi perawat mencari unit yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi pasien untuk tindakan perawatan selanjutnya.
8

BAB IV
DOKUMENTASI

Indikator mutu dan pelayanan dan keselamatan pasien yang digunakan di Rumah
Sakit Tk. Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir dalam memberikan pelayanan adalah angka
keterlambatan penanganan dengan dilakukan awal masuk sangat menentukan ketepatan
dan keselamatan dalam pemberian pelayanan kesehatan seperti halnya dalam pelayanan
penderita gawat darurat di Rumah Sakit Tk. Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir.
Dalam pelaksanaan indikator mutu skrining awal masuk UGD ataupun rawat jalan
menggunakan kurva harian dalam format tersendiri dan dievaluasi serta dilaporkan setiap
bulan pada panitia mutu dan kepala rumah sakit Tk. Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir

Ditetapkan di Baturaja
Pada tanggal
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,

dr. Ely Sakti P Sihotang Sp.B


Mayor Ckm NRP.11030008060777

Anda mungkin juga menyukai