METODE
Literature review merupakan uraian analisis kritis berupa temuan, teori, dan bahan
penelitian untuk acuan landasan penelitian dan penyusunan kerangka pikir dari
rumusan masalah yang akan diteliti. Pencarian jurnal literature review ini
menggunakan mesin pencari yaitu ScienceDirect, Google Schoolar, EBSCO dan
ProQuest. Keyword yang digunakan yaitu, breaking bad nerw, a RCT nursing
journal, BBN, communication,dan palliative care. Perncarian artikel dilakukan
menggunakan kata “AND” dan “OR”. Pemilihan topik yang digunakan dalam
literature review ini yaitu secara umum mengenai breaking bad news, dan secara
khusus topik yang digunakan yaitu mengenai komunikasi breaking bad news
pada pasien palliative care. Kriteria inklusi pada literature review ini yaitu, 1)
publikasi artikel antara tahun 2015-2019, 2) artikel tersedia dalam bentuk full text
dan tidak berbayar, 3) artikel mengenai breaking bed news. Kriteria ekslusi pada
literature review ini yaitu, 1) artikel yang hanya dipublikasikan dalam bentuk
abstrak, 2) artikel terbitan sebelum tahun 2015. Semua sumber kutipan dan
pembahasan pada literature review ini dituliskan didalam referensi baik berupa
artikel ilmiah, laporan, ataupun media lainnya. Didalam hal penulisan referensi
penulis berpatokan pada tata cara penulisan referensi berdasarkan APA 6th editions.
Berdasarkan strategi pencarian, didapatkan 4 artikel yang sesuai dengan
kriteria inklusi. Artikel tersebut ditulis oleh para professional dari negara Iran dan
Indonesia.
Tabel 2.1 Analisa Jurnal
C – (Convite à
verdade, in
Portuguese)
Invite the patient
to the truth
Ajak pasien untuk
menerima
kebenaran
(berita buruk)
tentang
penyakitnya.
Gunakan frasa
seperti: "Saya
minta maaf, tapi
saya tidak
mempunyai
kabar baik."
Dengan
demikian, pasien
ditawari
kemungkinan
untuk mengubah
pikiran mereka,
apakah mereka
ingin diberi tahu
atau tidak. Dalam
beberapa situasi,
pasien mungkin
diam dan tidak
ingin melanjutkan
komunikasi.
Sikap ini dapat
menunjukkan
bahwa pasien
perlu lebih
banyak waktu
untuk memahami
dan mencari tahu
apa yang telah
disampaikan
kepadanya.
I – Inform
Strategi
selanjutnya
adalah menunggu
waktu tenang
bagi pasien, dan
ajak mereka
untuk berdiskusi
dengan dokter
untuk berbagi
informasi dan
bertanya
langsung tentang
diagnosis,
prognosis atau
hasil mereka.
Informasi yang
relevan tentang
keadaan
kesehatan pasien
dapat membuat
keputusan tentang
kehidupan
mereka atau
menawarkan
persetujuan
tentang
perawatan
mereka. Jaga
informasi dengan
jelas dan jujur,
berusaha untuk
menjaga harapan
pasien tetap
realistis dengan
pilihan
perawatan.
E – Emotions
Pada saat pasien
telah mendapat
seluruh informasi,
pasien mungkin
perlu waktu untuk
memahami dan
bereaksi terhadap
berita buruk.
Izinkan pasien
mengekspresikan
diri. Gunakan
sentuhan sebagai
bentuk
komunikasi dan
kenyamanan.
Perjelas keraguan
pasien, sehingga
mereka merasa
diterima dan
dilindungi.
N – Do not
abandon the
patient
Dokter dan
perawat harus
memastikan
bahwa pasien
akan menerima
seluruh
perawatan medis
yang diperlukan.
Buat komitmen
untuk tidak
meninggalkan
mereka, apa pun
hasilnya.
T dan E –
Outline a
strategy
Rencanakan
perawatan yang
akan ditawarkan
dan pilihan
perawatan dengan
pasien. Masukkan
perawatan
interdisipliner
dalam rencana,
bila
memungkinkan.
Minta
pemantauan oleh
dokter lain yang
dapat membantu
mengendalikan
gejala.
Anja Siegle, The Departemen Penelitian ini MCA adalah Proyek MCA
Matthias Heidelberg Onkologi merupakan konsep mencakup
Villalobos , penelitian interprofesional
Milestones Thoracic, konseptualisasi
Jasmin Randomised pro-aktif yang
Bossert, Communicat Rumah Sakit Controlled melibatkan dokter strategi
Katja Krug , ion Universitas Trial. Subjek dan perawat dan komunikasi yang
Laura penelitian ditujukan untuk
Approach Heidelberg, berfokus pada
Hagelskamp, secara acak memberikan
Johannes (MCA) for yang dibagi menjadi perawatan yang proses di mana
Krisam, patients with merupakan 2 kelompok koheren yang pasien dan
Violet yaitu kelompok mengintegrasikan
prognosis salah satu pusat pengasuh mereka
Handtke, kontrol (50) perawatan paliatif
Nicole Deis, <12 months: kanker paru- dan kelompok sejak dini dan sama-sama
Jana Jünger, protocol for paru terbesar di intervensi (50), melintasi lintasan terlibat.
Michel a mixed- Jerman. dengan subjek penyakit. Ini Dukungan
Wensing and penelitian 100 memberikan
Michael methods pasien dan 100 komunikasi komunikasi yang
Thomas study caregiver yang berbasis ditingkatkan
including a dibagi menjadi intervensi untuk harus
(2018) 2 kelompok mengembangkan
randomized menumbuhkan
diatas. perawatan yang
controlled Kriteria inklusi berpusat pada kesadaran
trial untuk pasien lebih prognostic,
penelitian ini lanjut dengan
memfasilitasi
adalah sebagai semakin
berikut: pasien mengintegrasikan perencanaan
dengan kanker preferensi pasien. perawatan
paru-paru Intervensi ini lanjutan dan
(stadium IV) dibagi dalam 3
yang baru fase: pengambilan
didiagnosis dan Fase 1: keputusan di
caregiver harus Pengembangan akhir kehidupan.
berusia MCA Heidelberg,
minimal 18 sebagai intervensi
tahun, dapat kompleks:
memberikan (a) untuk
persetujuan, mengatasi
memiliki kebutuhan
keterampilan komunikasi
bahasa Jerman, pasien dan
kemauan untuk perawat, (b)
berpartisipasi. untuk
Kriteria meningkatkan
eksklusi untuk kontinuitas
perawatan, (c)
penelitian ini untuk
adalah sebagai meningkatkan
kualitas hidup
berikut: tidak
individu pasien
memiliki dan pengasuh
keterampilan mereka, (d) untuk
mendorong
bahasa Jerman,
keputusan
kondisi bersama,
kesehatan tidak termasuk
membuat
memungkinkan
keputusan akhir
percakapan kehidupan, dan
(e) untuk
meningkatkan
kompetensi
komunikasi dan
proses tim dari
tim onkologi
interprofesional.
Fase 2:
Implementasi
Kuesioner untuk
evaluasi pelatihan
Untuk
mengeksplorasi
pelatihan, tingkat
penerimaan 1
(reaksi) dan
tingkat 2
(pembelajaran)
dari model
Kirkpatrick akan
dievaluasi [38].
Untuk
mengintegrasikan
konten
komunikasi
MCA, peserta
akan mengisi
kuesioner
penilaian diri
dengan 26 item
tentang perolehan
pengetahuan,
keterampilan,
sikap,
kepercayaan diri,
dan komitmen
yang
dimaksudkan
berdasarkan
partisipasi dalam
pelatihan dan
relevansi dengan
pekerjaan peserta.
Fase 3: evaluasi
hasil
akan dinilai dan
dievaluasi dengan
fokus pada
pengambilan
keputusan
bersama dan
perencanaan
perawatan
lanjutan dini dan
proaktif. Pasien
dan pengasuh
mereka akan
melaporkan
kegiatan
kehidupan sehari-
hari dan
identifikasi dan
perawatan
kebutuhan
perawatan
paliatif. Dampak
konsep tentang
empati, kualitas
hidup, dan
kesusahan pada
pasien dengan
kanker paru-paru
metastasis juga
akan diperiksa.
Selanjutnya,
penggunaan
layanan
berdasarkan
kebutuhan dan
dampak dari
kontak lebih
lanjut dalam
sistem perawatan
kesehatan Jerman
akan dinilai.
Kolaborasi
antarprofesional
akan dieksplorasi
sebelum
implementasi
MCA (t0) dan
setelah 3 (t1), 9
(t2), dan 12 (t3)
bulan.
Jane Breaking Primary Care Penelitian ini Sebanyak 40 Hasil penelitian
Griffiths, Bad News (District Nurse merupakan perawat wilayah dari jurnal,
Gail Ewing, penelitian didapatkan
About Service), four dikelompokan
Charlotte Qualitative bahwa selama
Wilson, Transitions National focus groups. menjadi 4 proses diskusi
Michael to Dying: A Health Service Subjek dari kelompok fokus dengan
Connolly, penelitian ini wawancara
qualitative Trusts, Nort dan diberikan
dan Gunn adalah perawat dilakukan kepada
Grande Exploration West England wilayah pertanyaan 40 perawat
(2016) of the Role sebanyak 40 sebanyak 18 wilayah yang
perawat dan dibagi menjadi 4
the District pertanyaan yang
dibagi menjadi kelompok fokus,
Nurses 4 kelompok mencakup yaitu kelompok
fokus. dengan pembahasan fokus 1,2,dan 3
kriteria pengalaman mengatakan
kelompok 1,2,3 bahwa selama
perawat umum merawat pasien, kunjungan
wilayah yang tantangan, perawatan dan
belum dukungan untuk cara memberikan
memiliki informasi berita
pasien kanker.
pelatihan buruk ke transisi
komunikasi, Masing-masing prognosis
sedangkan kelompok penyakit
kelompok 4 merupakan hal
diberikan waktu
adalah perawat yang sulit
yang sudah 45-60 menit. dilakukan, jika
mengikuti Wawancara tidak memiliki
pelatihan dilakukan dengan pengalaman
komunikasi. maupun
Dengan metode metode diskusi pelatihan
diskusi antar kelompok komunikasi,
wawancara lalu di rekam oleh sehingga
dengan informasi yang
peneliti.
menggunakan diberikan
kuesioner membuat pasien
dengan fokus tidak nyaman,
untuk dan selama
membahas proses
pengalaman wawancara
dan tantangan, perawat
psikologis mengatakan
dukungan bahwa dari
untuk pasien sekian
kanker dan pertanyaan
potensi utilitas pasien, perawat
SAGE & hanya
THYME menyampaikan
kembali
penjelasan dari
dokter.
Sedangkan pada
kelompok 4,
yang memiliki
pengalaman dan
mengikuti
pelatihan
komunikasi
mengatakan
bahwa selama
proses perawatan
dan pemberian
informasi kepada
pasien
menggunakan
komunikasi
SPIKES efektif
dilakukan, dan
mempunyai
tantangan
tersendiri saat
berdiskusi
dengan pasien
mengenai
prognosis baik
dan buruk
mengenai
penyakit kanker
yang diderita
pasien., dan hasil
dari penelitian
ini perawat dapat
mendukung
pasien dnegan
prognosis yang
buruk,
mendukung
pasien untuk
kesadaran dalam
menirma
penyakit, dan
memecahkan
penyangkalan
terhadap
penyakit.
Kesimpulan:
Dari penelitian
diatas,
disimpulkan
bahwa kelompok
1,2, dan 3 merasa
kesulitan saat
melakukan
diskusi mengenai
prognosis transisi
buruk ke
kematian,
perawat tidak
melakukan
pendekatan yang
lebih baik,
sehingga apa
yang informasi
yang
disampaikan
tidak diharapkan
oleh pasien.
Sedangkan
kelompok 4,
dapat
memecahkan
masalah dengan
baik selama
diskusi dengan
pasien. Sehingga
untuk
berkomunikasi
dengan pasien
untuk
menyampaikan
berita buruk
mengenai
progonosis
penyakit
diharuskan
perawat memiliki
persiapan atau
mengikuti
pelatihan
komunikasi.
Adam Discussing Klinik Penelitian ini 1. Pasien dan Studi ini
Walczak, Prognosis Onkologi yang merupakan pengasuh merupakan salah
Phyllis N diminta satu studi
and End of bekerjasama penelitian
Butow, persetujuan pertama yang
Josephine M Life Care in dengan Rumah Randomised untuk mengevaluasi
Clayton, The Final Sakit Controlled mengikuti intervensi secara
Martin H N penelitian simultan antara
Tatterstall, Year of Life: Pendidikan di Trial. Subjek ini. pasien –
Patricia M 2. Pengelompo pengasuh dengan
A Sidney pada penelitian
Davidson, kan pasien tenaga
Randomised Australia ini yaitu pasien dan
Jane Young, kesehatan.
Ronald M Controlled dengan kanker pengasuh Dengan target
Epstein Trial of a stadium lanjut dala para pasien
kelompok untuk
Nurse-Led dengan harapan kontrol dan
Tahun : 2014 meningkatkan
Communicat hidup kurang intervensi komunikasi
ion Support dari 12 bulan dilakukan mereka terhadap
secara acak. prognosis ,
Programme dan jika
Selanjutnya masalah end of
for Patients memungkinkan stratifikasi life (EOL)
and dengan ini sementara
dilakukan onkologist
Caregivers pengasuhnya
oleh mendukung serta
oncologist. memfasilitasi
3. Pada pasien untuk
kelompok bertanya melalui
intervensi QPL (Question
Communica Prompt List).
tion Support Harapannya,
Programme
dengan adanya
(CSP)
terbagi ke model CSP
dalam 2 ini,pasien dan
sesi.
pengasuh dapat
Sesi pertama
: pertemuan semakin
tatap muka terfasilitasi
termasuk
kebutuhannya,
pengisian
(Question sehingga self
Prompt List) efficacy
QPL
pengasuh
Sesi kedua:
telephone meningkat untuk
booster mengaskan
bertujuan
kebutuhan
untuk
memperkuat informasi
informasi mereka, sehingga
yang harapannya
ditemukan
saat tatao intervensi yang
muka dan akan dilakukan
mengulas lebih efektif dan
hasil
menghasilkan
konsultasi
Onkologi perbaikan QOL
dan pasien.
mengetahui
Padaakhirnya,
kebutuhan
pasien akan pasien akan
informasi menerima
serta
perawatan EOL
mempersipa
kan rencana yang lebih sesuai
kedepan dengan
menggunaka
preferensi
n QPL.
(pilihan) mereka.