Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN LAPANGAN

A. Data Demografi

RW 10 terbagi atas 3 RT dari pendataan yang sudah dilakukan dari tanggal


20 Agustus 2019 diketahui bahwa jumlah KK yang terkaji sebanyak 100 KK dari
jumlah 133 KK yang ada, jumlah KK yang ada di RW 10 tidak terkaji seluruhnya
dengan alasan warga pindah alamat, menolak, tidak ada dirumah, rumah kosong
dan kontrakan.

Status kependudukan RW 10 kelurahan Tarogong Kidul dominan pada


usia dewasa (18-44 tahun) sebanyak 147 jiwa (40.9 %) dengan jumlah penduduk
laki – laki sebanyak 182 (50.7%), dan perempuan sebanyak 177 (49.3%).
Sebagian besar penduduk merupakan asli suku sunda dan semua beragama islam.
Pendidikan terakhir yang paling banyak dari SMA 35.4%, SD 27.0 %, SMP 23.4
%, belum sekolah 7.8 %, perguruan tinggi 6.4 %, dan Pekerjaan terbanyak di RW
10 sebagian besar belum bekerja/pelajar/mahasiswa dan jumlah pekerjaan
terbanyak ke dua yaitu karyawan swasta 14.5 %,

Status imunisasi pada penduduk RW 10 berada dalam kategori lengkap


dengan frekuensi 100%. Status kesehatan pada masyarakat RW 10 selama 3
bulan terakhir sebagian besar mengalami demam, batuk dan flu < 2 minggu
(5.3%), dan besar kedua yaitu lainnya : maagh, pneumonia, diabetes melitus,
gatal-gatal (2.8%). Penduduk yang merokok terdapat 102 orang (28.4%).
B. Data Kesehatan Lingkungam

Dari hasil pengkajian kesehatan lingkungan bahwa kepadatan hunian di RW 10


mencukupi dengan presentase 98.0% dan untuk kepemilikan rumah sebagian
besar yaitu milik pribadi dengan hasil presentasi 88.0%, kondisi rumah yang
permanen lebih besar 94.0% ventilasi rumah lebih besar mencukupi yaitu dengan
presentase 75.0 %. Dan lantai rumah sebagian besar sudah memakai ubin yaitu
75.0%. dalam perumahan di RW 10 menunjukan bahwa vektor disekitar rumah
sebagian besar adalah tikus dengan 47.0%. kelembaban rumah sebagian besar
tidak lembab dengan presentasi 73.0%, kebersihan rumah sebagian besar dalam
keadaan bersih dengan presentase 77.0%. pecahayaan rumah yang terang dan
kurang terang memiliki presentasi yang rumah yaitu 46.0%, sebagian besar rumah
tidak memiliki tempat untuk cuci tangan (63%) dan 18.0% memiliki jentik
nyamuk, dan penduduk yang memiliki hewan ternak sebanyak 12 % dan
mempunyai kandang ternak dengan jarak < 25 meter

Pembuangan Air Limbah


Dari hasil pengkajian kesehatan lingkungan dalam pembuangan akhir limbah
menunjukan bahwa masyarakat RW 10 tempat pembuangan akhir tinja ke septi
tank (59%) dan jarak anatara pembuangan akhir tinja dengan sumber air bersih
sebagian bersih jaraknya <10 meter dan tempat pembuangan air limbah kamar
mandi yaitu ke sungai atau selokan..

Pembuangan Sampah

Dari hasil pengkajian lingkungan dalam hal pembuangan sampah menunjukan


bahwa masyarakat tidak melakukan pemilahan sampah ketika membuang sampah
sebanyak 80% sedangkan untuk tempat sampah masyarakat RW 10 sebagian
besar mempunyai tempat sampah terbuka yaitu 86%., untuk pengambilan sampah
sebagian besar diangkat oleh petugas dan pengolahan sampah di masyarakat yaitu
>3 kali seminggu.
Sumber Air
Hasil pengkajian kesehatan lingkungan dalam hal sumber air menunjukan bahwa
masyarakat RW 10 menggunakan sumber air utama dari PDAM (56%), dengan
adanya kualitas berbau 1%, berwarna 5%. Sumber air minum masyarakat RW 10
sebagian besar air minumnya dengan di masak (58%) sebagai sumber air minum
utamanya, selain itu masyarakat juga sebagian besar memiliki bak penampungan
air terbuka (56%), dengan pengurasan bak sebagian besar tidak pernah dilakukan
pengurasan (43%).
C. Sosial dan Ekonomi
Jumlah Penghasilan

Variabel sosial dan ekonomi pada masyarakat RW 10 menunjukan sebagian besar


keluarga tidak memiliki tabungan khusus (66%), rata-rata penghasilan perbulan
keluarga sebanyak 1-3 juta (53%) dan kebanyakan tidak seimbang yaitu
pengeluaran lebih besar dari penghasilan (39%).
D. Upaya Pencarian Pelayanan Kesehatan

Upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat RW 10 menunjukan bahwa keluarga


yang memiliki jaminan kesehatan sebanyak 64%, dan datang ke tenaga kesehatan
apabila ada anggota keluarga yang sakit, sebagian besar masyarakat memilih jalan
kaki menuju ke pelayanan kesehatan karena jarak rumah warga kepelayanan
kesehatan sebagian besar <5 km.
E. Keluarga Sadar Gizi

Dari hasil pengkajian sadar gizi menunjukan bahwa 40% penduduk RW 10 tidak
rutin untuk menimbang berat badan dan 72% tidak mengkonsumsi vitamin atau
suplemen makanan. Masyarakat RW 10 terbiasa untuk melakukan sarapan pagi
dan selalu mengkonsumsi aneka ragam jenis makanan seimabang dan garam
beryodium. Masyarakat terbiasa sarapan pagi dengan nasi dan minum air putih.
I. Kesehatan Bayi dan Balita

Dari hasil pengkajian bayi (1-12 bulan) menunjukan bahwa terdapat 2 bayi (1-12 bulan) di RW10.
Bayi di beri vit A dan diberi ASI ekslusif, tetapi belum di beri makanan tambahan apapun.

i hasil pengkajian balita (1-5 tahun) menunjukkan bahwa terdapat 25 balita di RW 10. Semua
Balita di RW 10 mengikuti posyandu dan rutin melakukan pemantauan tumbuh kembang balita
setiap bulan (100%). Lama pemberian ASI pada balita di RW 01 rata-rata diberikan selama 1-2
tahun (76 %) dan memiliki status gizi pita kuning (100%).

II. Kesehatan Pasangan Usia Subur (19-44 tahun)

Terdapat 44 pasangan usia muda (PUS) di RW 10 Desa Tarogong. Dari hasil pengkajian dapat
diketahui bahwa yang menggunakan KB adalah 34 PUS ( 77.3%) dan selebihnya tidak
menggunakan yakni sebanyak 22.7%. Alasan dari pasangan yang tidak menggunakan KB yakni,
karena tidak mau (4.5%) dan alasan lainnya sebanyak 18,2 % (sedang hamil dan rencana ingin
hamil). Dari hasil pengkajian menunjukkan jenis KB yang digunakan para pasangan usia subur.
Pasutri dominan menggunakan KB dengan jenis suntik sebanyak 21 pasang (47.7%), IUD 6
pasangan (13,6%), pil sebanyak 6 pasangan (13.6%), dan kondom 1 pasangan (2.3%). Selama
pemasangan KB yang memiliki keluhan (38.6%). Hampir keseluruhan keluhan dirasakan oleh istri
sebagai pengguna KB. Adapun keluhannya karena, haid tidak lancar, dan flek darah.

III. Kesehatan Lansia


Penduduk RW 10 terdapat lansia 109 orang dengan usia lansia terbanyak 45-59
tahun (55%), sebagian besar lansia memiliki keluhan sebanyak 73.4% dan
sebagian besar lansia rutin memeriksakan kesehatan sebanyak 78.0% karena
sebanyak 96.3% menyadari manfaat dari posbindu yang diselenggarakan.

IV. Kesehatan Jiwa

V. Skrinning TB

VI. Skrinning Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai