Anda di halaman 1dari 5

TRANSKIP INDEPTH INTERVIEW

“TRADISI CI DI SURABAYA”

Pewawancara : Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya


Informan : Ibu Mariyanti dan Ibu Nurita
Tanggal Wawancara :
Jam Wawancara :
Pentranskip :
Lokasi : Desa Benu

P : Pewawancara, A: Infirman Nurita, I : Informan Mariyanti


P: Kami dari universitas Airlangga Surabaya, iya ini ada penelitian disini kami tertarik ingin
mengetahui tentang tradisi CI yang berlaku di masyarakat
I: Iye’ (iya)
P: Pernah denger tentang tradisi CI kan?Nah kita mau tanya-tanya soal itu tapi kita juga
perlu menjelaskan bahwa nanti hasilnya itu cuman hanya untuk penelitian saja tidak ada nanti
bikin laporan ke Dinas, laporan kemana tidak ada jadi cuman hanya untuk penelitian saja
untuk kita-kita saja supaya untuk lebih mengerti apasih tradisi CI itu? Nah oleh karena itu
karena ini penelitian semuanya itu kan resmi dari Universitas itu kan ada foam-foam ada
yang harus di tanda tangani yang menunjukkan bahwa ibu siapa namanya?
I : Ibu Yanti
P: Ibu pakai nama jawa ya!hehehe.. ibu Yanti setuju ya to untuk dilakukan wawancara, oh
ada darah jawa?
I : iya
P : iya dari mana darah jawanya?
I : Oh itu hari saya bekerja di surabaya.
P : ehm..dimananya?
I : Di bhayangkaranya.
P : ehm di bhayangkara terus nama Yanti di dapat dari surabaya situ?
I : Ehm..tidak.
P : kebetulan berarti kalau gitu, hehehe
I : Nama asli itu.
P : Nama lengkapnya Yanti siapa sih?
I : Yanti Maria Banemtuan
P : Yanti Maria Banemtuan bukan orang Surabaya berarti.
I : Yanti Maria..
P : Okay .. ehm pake buku panduan wawancaranya ...ehhmm jadi di sini yang ibu hamil yang
namanya siapa ? Ibu hamilnya yang tinggal di rumah Nurita Fau?
I: Nurita
P : Nurita Faut, Iya..ehmm ibu Yanti sendiri usianya sekarang berapa ?
I : Tiga puluh enam tahun.
P : Tiga puluh enam tahun ya, ini putra ke ?
I : Putri Pertama
P : Berapa usianya ?
I : Baru 2 tahun 9 bulan.
P : Baru 2 tahun 9 bulan,sudah bisa makan sendiri ?
I : Iya
P : Emm, wah hebat sekali putrinya, namanya siapa putrinya ?
I : Namanya Nunik
P : Wah nama jawa lagi, jumlah anak berapa?
I : Baru satu
P : Oh baru satu, pakek KB ?
I : Iya, KB suntik
P : iya, KB suntik, suntik di Bidan
I : Iya
P : Pengennya anak berapa ?
I : Cukup 2 saja hehehe,
P : 2 anak saja sudah cukup, 2 kalau dibesarkan dengan baik jadi pintar,
I : Maunya 1 saja tapi maunya suami minta 2 juga.
P : Ibu Nurita kan sedang hamil y? Tinggal serumah dengan ibu tidak ? Kos dirumah ibu
Nurita?
I : Kosnya sejak 8 bulan yang lalu,kan setiap harinya ngobrol ini dengan ibu Nurita pastinya
soalnya kan dirumah sendirian.
P : Suami kerja kan ??
I : Suami siapa ?
P : Iya suaminya ibu Yanti.
I : Iya kerja di waskita
P : Terus suaminya bu Nurita kerja juga y?
I : Iya kerja
P : Jadi kalau lagi berdua cerita ndak tentang kehamilannya?
I : Iya cerita
P : Apa saja yang biasanya di ceritakan?
I : Saya kan tanya dia sudah berapa bulan, berapa bulan bu?
A : Sudah 8 bulan,
P : sebentar lagi ini ada suara bayi disini
I : Iya disini sudah ada teman
P : iya nambah teman, terus cerita juga ndak nanti melahirkannya dimana?terus setelah
melahirkan mau melakukan apa?
I : Saya kan bilang melahirkan dimana? Dia bilang melahirkan di pukesmas,terus nanti kalau
sudah melahirkan saya sarankan ikut KB soalnya anaknya masih kecil,jaraknya kan masih 1
tahun
P : jadi jaraknya dekat?jadi pernah cerita ndak nanti setelah melahirkan ibu Nurita mau
melakukan apa?pernah cerita ndak?
I : Tidak sering-sering soalnya baru dekat sama dia.
P: Oke, tadi disini kita kan sudah menjelaskan untuk mengetahui tradisi CI ini y? Kalau
menurut mbak Yanti sendiri tradisi CI itu seperti apa y? Kan tidak tau di surabaya tradisi CI
yang bagaimana?Y anda punya tradisi CI itu bagaimana, tolong jelaskan pada kita,gimana
proses melahirkan itu dan perawatannya bagaimana?
A : Kalau itu kan tentang saya, saya tidak pernah ke pukesmas?
P : Ya bagaimana bisa diceritakan pengalamannya, berarti kan tidak kepukesmas dan
menggunakan tradisi CI?
A : jadi kan dia punya bapak di timur leste, kata dokter kalau sudah sesuai tanggal y bawah
kesini sudah, jadi tidak sempat saya sendiri yang ditolong jadi sudah saya lapor ke pukesmas
aja.
P : Disana mendapatkan pelayanan? Terus soal CI bagaimana?
A : CI itu saya panggang tidak lama sudah 3 hari saya panggang karena ikut suntik, karena
antri dibidan desa untuk suntik tidak terlalu lama.
P : Berarti panggangnya sampai 2 hari saja?
A : Iya 2 hari saja, kita sampai lari ke tempat tidur, ketubi juang
P : Oh itu berapa ?
A : Iya selama 40 hari ketubi
P : Untuk makanan pantangan ada juga ndak?
A : Iya ada, seperti daging,telur,ikan tidak makan!
P : Lalu setiap hari makan apa?
A : Makan bubur dan nasi
P : Itu sewaktu di panggang dirumah sendiri y ?
A : Iya
P : Terus yang menyuruh untuk tradisi CI itu siapa?kan dingin ?
A : Dibilangin mamak
P : OH,Mamak! Mamak sekandung atau mamak siapa?
A : Mamak dukun ! menyarankan CI tapi tidak lama hanya 2 hari.
P : Tapi sebenarnya CI itu apa?kita kan tidak tau,jadi kami tanya, waktu itu kan dikasih tau
sama mamak CI itu apa?
A : Ya masih ada darah to, takutnya masih ada gumpalan darah kotor, jadi maksudnya jika
masih ada gumpalan darah kotor diperut itu bisa jadi anak!
P : Oh begitu y! Jadi disuruh berapa lama sama mamak untuk CI nya?
A : Katanya setiap malam tapi saya tidak tahan
P : Itu harus bagaimana? Tidur dengan seng di taruh dibawah, itu harus pakai arang atau api?
A : Arang kayak batu bara gitu selama 40 hari dan mandinya air hangat
P : Disana tempatnya dingin y?
A : Iya dingin!
P : Apa yang dirasakan saat itu?
A : Kita merasakan kuat seperti itu
P : Jadi bisa lebih kuat gitu y? Tidak terjadi sesak ketika terkena asapnya?
A : Tidak biasa aja
P : Terus babynya tidak apa-apa? Bayinya diapain ketika tradisi CI itu?
A : Tidak apa-apa, dia kasih pisah ranjang
P : Dulu mamaknya juga seperti itu?
A : Iya, dulu juga seperti itu
P : Jadi di keluarganya selalu semuanya memakai tradisi CI y? Nanti anak kedua apakah
dilkukan CI? Siapa tau sudah punya rencana, tapi dulu pernah diposyandukan? Dulu waktu
pergi ke posyandu dikasih tau apa tidak bahanya tradisi CI? Jadi biasanya ibu bidan mengasih
informasi apa saja? Terus kalau sewaktu kepukesmas di kasih bu bidan leaflet,atau poster
atau sekedar pemberi tahu saja?nanti misalnya, punya nona, nona sudah besar terus kemudian
ibu mertua nona menyuruh pakai tradisi CI gitu,bagaimana?
A : Itu tidak mungkin,sudah berubah jamannya, bukan seperti dulu, ada tambahan pertanyaan
lagi kak kristin ?
P : Namanya ibu tadi ibu Mariyanti ?
I : iya ibu Mariyanti
P : Terima kasih ibu Maiyanti, ini kami ada sedikit formulir yang harus di tanda
tangani,silahkan?
I : Iya sama-sama

KESIMPULAN
Dari percakapan diatas peneliti menyimpulkan presepi masyarakat desa benua tentang
tradisi CI yang mengatakan bahwa tradisi CI itu dilaksanakan setelah hamil dan dilakukan
bersama bayinya yaitu dengan cara yaitu memakai arang/bara api di bawah tempat tidur dan
bayinya di pisahkan dari ranjang sang ibu tetapi satu ruangan. Jika masih terdapat darah
menggumpal itu bisa jadi penyakit atau bisa jadi bayi lagi.

Informan Jawaban informan Kategori


Ibu maryati CI itu saya panggang tidak lama Tradisi setelah hamil
sudah 3 hari saya panggang karena
ikut suntik, karena antri dibidan desa
untuk suntik tidak terlalu lama.
iya 2 hari saja, kita sampai lari ke
tempat tidur, ketubi juang,
iya selama 40 hari ketubi
iya ada, seperti daging,telur,ikan tidak
makan!
makan bubur dan nasi

Ibu maryati ya masih ada darah to, takutnya masih Presepsi masyarakat desa
ada gumpalan darah kotor, jadi benua
maksudnya jika masih ada gumpalan
darah kotor diperut itu bisa jadi anak!

Anda mungkin juga menyukai