Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS SWOT MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS 7D

ANGGOTA KELOMPOK :
1. Firda Kur’Aana (1130015005)
2. Nurul Agustiana 6. Agus Wahyudi (1130015
(1130015011) 7. Cornelia Sunu (1130015048)
3. Alviana Cornelia S. (1130015012) 8. Chandra Adi S. (1130015050)
4. Fawaid (1130015 ) 9. Heni Nanda P. (1130015)
5. Sinta Dwi P. (1130015045)

FASILITATOR :
Arif Helmi Setiawan, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANASN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2018
2
A. Visi, Misi, dan Motto RS
1. Visi RSI Surabaya
Menjadi rumah sakit islam pilihan utama masyarakat.
2. Misi RSI Surabaya

a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna secara Islami berdasarkan


nilai-nilai tawadlu’.
b. Meningkatan mutu pelayanan kesehatan secara terus menerus.
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap terpuji
karyawan.
d. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
pelayanan kesehatan.
e. Menjadikan karyawan sebagai inovator rumah sakit.

3. Motto RSI Surabaya

a. Kesembuhan datang dari ALLAH.


b. Kepuasan & keselamatan pasien tanggung jawab kami.

B. Visi dan Misi Ruang Multazam


Ruangan Multazam tidak mempunyai visi dan misi ruangan secara khusus. Di
ruangan hanya terdapat visi dan misi Rumah Sakit Islam Surabaya.Visi dan misi
di ruang Multazam mengikuti visi dan misi rumah sakit.

C. Analisis SWOT
Tabel 1.1.
ANALISIS SWOT FAKTOR INTERNAL
No. Faktor Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Pelayanan 1. Sebagian perawat A. Penerimaan pasien
memiliki pengetahuan baru :
cukup dan sebagian 1. Penerimaan pasien
lagi memiliki baru dengan
pengetahuan baik observasi di ruang

1
tentang penerimaan Multazam sudah
pasien baru. dilakukan tetapi
2. Sebagian besar saat pasien masuk
perawat memiliki ruangan tidak
pengetahuan cukup disambut oleh
tentang timbang kepala ruangan.
terima. 2. Pasien tidak
3. Sebagian besar dijelaskan tentang
perawat memiliki tata tertib, perawat,
pengetahuan cukup dan dokter yang
tentang discharge bertanggung jawab,
planning. dan diagnose
4. Sebagian besar penyakit.
perawat memiliki 3. Pasien tidak
pengetahuan cukup mengisi inform
tentang supervisi. consent pasien
5. Perawat ruangan baru.
multazam mencuci 4. Tidak ada leafleat
tangan baik sebelum dalam melakukan
maupun sesudah pemberian HE yang
melakukan tindakan sesuai dengan
keperawatan. diagnosa pasien.
6. Ruang Multazam B. Timbang Terima
sudah mendukung 1. Alur timbang
kegiatan sentralisasi terima di Multazam
obat, ada buku belum sesuai
penerimaan obat, buku dengan teori yang
injeksi, buku obat ada.
oral. 2. Pada saat timbang
7. Memiliki ruangan terima yang
khusus untuk dibacakan hanya
menyimpan obat, di asuhan medis,

2
ruang sentralisasi obat asuhan keperawatan
sudah ber AC jadi sendiri tidak
suhu ruangan terjaga. disampaikan.
8. Keamanan obat sudah 3. Pada saat
dibedakan pendokumentasian,
berdasarkan jenis tidak ada format
label dan cara khusus dalam
penyimpanannya. timbang terima.
9. Pendokumentasian C. Discharge Planning
menggunakan sistem 1. Discharge planning
SOR (Sources belum dilaksanakan
Oriented Record) secara optimal
yang dimodifikasi. karna hanya
10. Ruang Multazam telah memberi informasi
memiliki SAK tentang waktu
(Standart Asuhan control dan
Keperawatan) dan pemberian obat.
SOP (Standart 2. HE tidak dilakukan
Operasional Prosedur) dan leaflet tidak
yang digunakan tersedia.
sebagai acuan untuk D. Sentralisasi Obat
melaksanakan Tidak ada content
supervisi yang persetujuan keluarga
dilakukan pada apabila terdapat
perawat di ruangan. pasienyang akan
11. Sebagian besar dilakukan sentralisasi
perawat memiliki obat.
pengetahuan cukup E. Supervisi
tentang alur logistik Keperawatan
dan pernah berwenang Belum pernah
mengurusi alur dilakukan supervise
logistik. baik dari kepala

3
12. Sebagian besar ruangan ke ketua tim
perawat di Ruang maupun dari ketua tim
Multazam mengerti perawat pelaksana
tentang ronde F. Alur Logostik
keperawatan. Pelaksanaan logistic
belum sesuai alur dan
teknik alur logistic
masih belum jelas.
G. Ronde Keperawatan
1. Pelaksanaan Ronde
keperawatan belum
maksimal.
2. Ronde keperawatan
hanya diadakan bila
ada mahasiswa
profesi yang sedang
melaksanakan
praktik profesi.
H. Mutu Pelayanan
Rumah sakit islam
Surabaya tidak
menerapkan mutu
perawatan pasien
dengan maksimal.
2. Organisasi dan 1. Memiliki struktur 1. Pelaksanaan MKAP
SDM organisasi ruangan tidak sesuai dengan
dengan menggunakan struktur organisasi
MKAP Tim . yang dibuat, karena
2. Semua perawat yang lebih condong pada
ada di Ruangan MKAP fungsional.
Multazam mempunyai 2. Penerapan MAKP
hubungan yang baik diruang Multazam

4
satu sama lain tidak termasuk kategori
ada jarak antara kurang optimal
Kepala Ruangan, 3. Tingkat ketergantungan
Katim, maupun pasien di ruang
perawat pelaksana, multazam didominasi
antar perawat terjalin oleh total care.
kerjasama yang baik 4. Masih terdapat
3. Latar belakang karyawan yang lulusan
kualitas pendidikan SPK dan SMK.
perawat dan 5. Jumlah alat atau
kualifikasi perawat instrumen yang
sudah memadai. diperlukan saat
4. Jumlah rata-rata melakukan asuhan
ketenagakerjaan per keperawatan perlu di
hari memadai. lakukan penambahan.
5. Jumlah ketenagaan :
a. S1 Kep : 2 orang
b. D3 Kep : 9 orang
c. SPK : 2 orang
d. SMK : 1 orang
e. KARU : 1 orang
f. Lepas Dinas : 3
orang
5. Rata-rata masa kerja
perawat lulusan S1
Kep di ruang
multazam > 15 tahun.
6. Rata-rata tenaga
kepeerawatan di ruang
multazam sudah
bersertifikat pelatihan
BLS dan PPGD.

5
7. Semua perawat
mampu
mengoprasikan alat
yang ada diruangan
serta mampu
memelihara, dan juga
terdapat SOP untuk
mengoprasikan
alat-alat yang ada
diruangan tersebut.
8. Kepuasan perawat
terhadap hasil kinerja
di ruangan
menunjukkan puas.
3. Keuangan 1. Pengadaan dan 1. Belum terdapat sistem
ruangan (renovasi pembagian insentif atau
ruangan), sumber dana reward.
operasional ruangan
dan sumber
kesejahteraan ruangan
dan karyawan,
didapatkan dari
pendapatan ruangan
yang bersumber dari
biaya pasien selama di
rawat di ruang
Multazam, baik
menggunakan dana
pribadi pasien maupun
dari BPJS, Asuransi
dan perusahaan yang
bekerja sama dengan

6
RSI A.Yani Surabaya.
2. Pendanaan alat
kesehatan dan bahan
kesehatan habis pakai
didapatkan dari resep
dokter untuk pasien
yang sebelumnya
telah di daftar nama
alat dan obat oleh
perawat ruangan.
3. Pendanaan fasilitas
kesehatan bagi
karyawan didapatkan
dari jaminan
kesehatan Rumah
Sakit.
4. Pelanggan yang
menggunakan jasa
pelayanan di Rumah
Sakit Islam Surabaya
sebagian besar dari
wilayah Surabaya,
tetapi ada sebagian
yang berasal dari luar
Surabaya atau luar
kota.
4. Sarana dan 1. Alat medis 1. Diperlukan untuk
Prasarana keperawatan di penambahan jumlah
ruangan cukup sesuai alat agar asuhan
dengan standar keperawatan dapat
DEPKES. berjalan dengan
2. Alat penunjang galam maksimal.

7
kondisi layak pakai. 2. Tidak terdapat fasilitas
3. Fasilitas untuk pasien ruangan tindakan.
cukup memadai.
4. Buku SOP dan SAK
sudah lenkap.
5. Ruang penunjang
sudah lengkap.
6. Fasilitas tempat tidur
di ruangan dalam
keadaan layak pakai.

Tabel 1.2.

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL

No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats)

1. Pelayanan 1. Adanya rumah sakit 1. Adanya rumah sakit


yang belum yeng telah menerapkan
menerapkan MAKP MAKP Tim dengan
Tim. benar dan maksimal.

2. Menjadi rumah sakit 2. Adanya rumah sakit


rujukan dengan yang menggunakan
mengedepankan SIM RS.
pelayanan yang prima.

2. Keuangan 1. Adanya alokasi dana 1. Tidak ada dana APBD


untuk pengembangan
2. Tidak ada perbedaan
pelayanan dalam
yang signifikan antara
peningkatan mutu
gaji SPK dan D3,
keperawatan.
sehingga mereka malas
2. Banyaknya pelanggan untuk melanjutkan
yang tidak hanya dari kuliah.

8
kota Surabaya saja,
tetapi ada yang dari
luar kota Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai