Anda di halaman 1dari 6

I.

Skema Timbang Terima

Pasien

Diagnose medis Diagnose


masalah keperawatan

Rencana tindakan

Yang telah Yang akan


dilakukan dilakukan

Perkembangan
keadaan pasien

Masalah:

Teratasi

Belum
J. Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
Sebagian

Tahap kegiatan waktu Tempat Pelaksanaan


Pra a.Kedua kelompok 10 menit Nurse Karu
Timbang dinas sudah siap station PP
Terima dan berkumpul di PA
Nurse Station
b. Karu mengecek
kesiapan timbang
terima tiap PP.
c.Kelompok yang
akan bertugas
menyiapkan
catatan (Work
Sheet), PP yang
akan
mengoperkan,
menyiapkan buku
timbang terima
dan nursing kit
d.Kepala ruangan
membuka acara
timbang terima
dilanjutkan
dengan doa.
Pelaksan PP dinas pagi 20 menit Nurse Karu
aan melakukan timbang station PP
Timbang terima kepada PP PA
Terima dinas sore. Hal-hal
yang perlu
disampaikan PP
pada saat timbang
terima :
1.Identitas klien
dan diagnosa
medis termasuk
hari rawat
keberapa atau
post op hari
keberapa.
2.Masalah
keperawatan.
3.Data yang
mendukung.
4.Tindakan
keperawatan
yang
sudah/belum
dilaksanakan.
5.Rencana umum
yang perlu
dilakukan:
Pemeriksaan
penunjang,
konsul, prosedur
tindakan tertentu
6.Karu membuka Disampi
dan memberi ng
salam kepada tempat
klien, PP pagi tidur
menjelaskan klien
tentang klien, PP
sore
mengenalkan
anggota
Timnya dan
melakukan
validasi data.
7.Lama timbang
terima setiap
klien kurang
lebih 5 menit,
kecuali kondisi
khusus yang
memerlukan
keterangan lebih
rinci.

Post Klarifikasi hasil 5 menit Nurse Kartu


timbang validasi data oleh station PP
terima PP sore. PA
1.Penyampaian
alat- alat
kesehatan
2. Laporan timbang
terima
ditandatangani
oleh kedua PP
dan mengetahui
Karu (kalau pagi
saja).
3.Reward Karu
terhadap perawat
yang akan dan
selesai bertugas.
4.Penutup oleh
karu

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift.

2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab atau penanggung

3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas

4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis,

dan menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasia


pasien

.5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.

6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume yang


cukup sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang
rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung di dekat klien.

7. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan shock sebaiknya


dibicarakan di nurse station (Nursalam, 2008)

H. Evaluasi dalam Timbang Terima

a. Evaluasi Struktur Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang


menunjang telah tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status
klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan memimpin
kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu
pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke
malam dipimpin oleh perawat primer.

b. Evaluasi Proses Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan


dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang
akan mengganti shift. Perawat primer malam menyerahkan ke perawat
primer berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama
dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke
nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah
keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum
dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang
terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.

c. Evaluasi Hasil Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian


shift. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan klien.
Komunikasi antar perawat berjalan

L. Kerangka Teori

Berdasarkan teori di atas, gambaran pelaksanaan timbang terima di Unit


Rawat Inap RST Bhakti Wira Tamtama Semarang di pengaruhi oleh
mekanisme kegiatan timbang terima, metode timbang terima, serta isi
timbang terima sehingga mempengaruhi kesiapan perawat dalam
melaksanakan timbang terima.
Kesiapan perawat
Faktor yang dalam melaksanakan
mempengaruhi timbang terima
timbang terima:
1. Mekanisme kegiatan Dimensi Kesiapan
dalam timbang terima
2. Metode dalam 1. Mekanisme kegiatan dalam timbang
timbang terima terima
3. Isi pada saat timbang 2. Ketepatan metode timbang terima
terima 3. Kesesuaian menyampaikan isi
timbang terima
M. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1998), variabel penelitian adalah objek penelitian


atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu gambaran
atau sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sikap, ukuran yang dimiliki
oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep penelitian tertentu, misal
umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmojo,
2005).

Variabel dalam penelitian ini adalah tunggal yaitu pelaksanaan timbang


terima di Unit Rawat Inap RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, yang
meliputi: mekanisme kegiatan dalam timbang terima, metode dalam
timbang terima, dan isi pada saat timbang terima.

Anda mungkin juga menyukai