Anda di halaman 1dari 26

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM

HAND OFF (TIMBANG


TERIMA) KEPERAWATAN

IRPAN ALI RAHMAN, NERS., M.KEP


ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN

TIM
PELAYANAN
KESEHATAN BIO, PSIKO,
SOSIAL,
24 JAM SPIRITUAL, BUDAYA

PROSES KEPERAWATAN
HAND OFF/ TIMBANG TERIMA/
OPERAN

merupakan teknik
atau cara untuk
menyampaikan dan
menerima sesuatu
(laporan) yang
berkaitan dengan
keadaan pasien.
KEGAGALAN HAND OFF DI
RS
WAKTU TIDAK TEPAT : 45.7
ISI TIDAK AKURAT %
TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH : 35.7
PELAKU KOMUNIKASI (KEY %
PERSON) : 24.0
%
TIDAK TERLIBAT
: 20.9
%
36.4% MENGAKIBATKAN
 Bekerja tidak efektif
 Ketegangan tim
 Membuang tenaga
 Keterlambatan
pelayanan
 Kesalahan prosedur
THE HARM PRODUCED
BY INEFFECTIVE HAND
OFF
Kesalahan perawatan
Keterlambatan penegakan diagnosis
medis Mengancam kesehatan pasien
Komplain dari pasien
Meningkatkan biaya perawatan
pasien Memperpanjang hari rawat
pasien
TIMBANG TERIMA DILAKUKAN
SAAT :
1. Menerima pasien baru
diruangan
2.Pergantian shif jaga
TUJUAN :
Mengkomunikasikan segala
informasi yang berkaitan
dengan kondisi pasien.
KENDALA HAND
OFF
1.Komunikasi
2.Lingkungan : Pasien,
Visit 3.Kebijakan
4.Budaya
METODE KOMUNIKASI HAND
OFF
1.Verbal
2.Written
3.Electroni
c
4.Combinat
ion of them
JENIS HAND OFF TERTULIS
 Mudah
 Portable
 Resiko Eror,
Duplikasi,
Mudah Hilang,
Kerahasiaan
APA INSTRUMEN YANG PERLU DIPERSIAPKAN
UNTUK MENGURANGI KESALAHAN TIMBANG
TERIMA ?
1. SPO Timbang Terima
2. Format Pendokumentasian
Timbang Terima (Gunakan metode
apa yang digunakan)
METODE S B A R
(VERSI KARS
2012)
• Situation
S

• Backgroun
B
d
• Assessmen
A
t
• Recommendation
R
SITUATION

Patient age
• Gender
• Pre-op diagnosis
• Procedure
• Mental status
pre-procedure
• Patient
stable/unstabl
e
SITUASI/KONDISI PASIEN

Tn. Amir, 38 tahun, post op


appendixtomy hari ke 2, pasien
mengeluh panas, pasien tampak
lemah, Masalah keperawatan
gangguan keseimbangan suhu
tubuh (Hipertermi)
BACKGROUND
• Medical history
• Allergies
• Interventions
• Feel precautions
• Restraint precautions
LATAR BELAKANG

Pasien ini post operasi appendixtomy hari ke 2 ,


dengan kondisi balutan tampak baik, akan tetapi
hari ini panas tinggi . Sudah dilakukan kompres
hangat, mengganti pakaian tipis, dan
menganjurkan pasien minum banyak, advis
dokter dumin diberikan 3 kali 500 mg sudah
diberikan satu kali
ASSESSMENT
• Last Vital signs
•Neuro, Respiratory,
Cardiac, GI/GU, Musculo,
Skin, Psychosocial
• Abnormal lab
• X –Ray results
•Fluids
•IV – dressing & due
ASESMEN YG SUDAH DILAKUKAN

Kondisi cek terakhir TTV suhunya


40
° C, RR 32X/mnt, akral hangat,
pemeriksaan
RL DL menunggu
21 tpm, pasien belum BAKLab, infus
RECOMMENDATION/REQUEST


Goals
• Consults
• Test/ treatments
• Discharge needs
REKOMENDASI

Masalah pasien belum teratasi,


lanjutkan intervensi, monitor
balance cairan, jangan lupa nanti
sore jam 15 ambil hasil Lab
kemudian lapor dokter, anjurkan
pasien untuk terus minum
banyak.
CONTOH SBAR
S B A R
Tn. Amir, 38 tahun, Pasien ini post Kondisi cek terakhir Masalah pasien
post op operasi TTV suhunya 40 ° belum teratasi,
appendixtomy, appendixtomy hari C, RR 32X/mnt, akral lanjutkan intervensi,
pasien mengeluh ke 2 , dengan hangat, monitor balance
pemeriksaan DL
panas, pasien kondisi balutan menunggu Lab, cairan,
tampak lemah, tampak baik, akan infus RL 21 tpm, jangan lupa nanti
Masalah tetapi hari ini panas pasien belum BAK sore jam 15 ambil
keperawatan tinggi . Sudah hasil Lab
gangguan dilakukan kompres kemudian lapor
keseimbangan hangat, mengganti dokter, anjurkan
suhu tubuh pakaian tipis, dan pasien untuk terus
(Hipertermi) menganjurkan minum banyak
pasien minum
banyak, advis
dokter diberikan
dumin 3 kali 500
mg sudah
diberikan satu kali
MEKANISME TIMBANG TERIMA PERGANTIAN SHIF
JAGA
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSA
NA
PERSIAPAN 1.Kedua kelompok dinas sudah 5 Mnt Nurse Station Karu
siap dan berkumpul di Nurse
Station
2.Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan catatan (Work
Sheet)
, Ka. TIM yang akan
mengoperkan menyiapkan buku
timbang terima
3.Kepala rungan membuka acara
timbang terima dilanjutkan
dengan doa bersama
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAK
SA NA

PELAKS 1. Perawat Pelaksana dinas 10 Mnt Nurse Station Ka. TIM


AN AAN malam melakukan timbang
terima pada Ka. TIM dinas pagi,
hal-hal yang perlu disampaikan
saat timbang terima : S B A R
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAK
SA NA

PELAKSAN 2. Ka Tim dinas pagi melakukan Bed Pasien Karu, Ka.


AAN klarifikasi terhadap data yang Tim,
disampaikan. Perawat
Sedapatnya mengupayakan Pelaksan
penyampaian yang jelas, singkat a
dan padat.
3. Lama timbang terima setiap
pasien kurang lebih 2-3 menit,
kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan lebih rinci.
4. Karu diikuti semua perawat
keliling ke tiap klien. Ka TIM dinas
pagi melakukan validasi data.
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAK
SA NA

PENUTUP 1.Perawat kembali ke Nurse 5 Mnt Nurse Station Karu,


Station. Diskusi tentang hasil Ka. Tim,
validasi. Perawat
Setelah proses timbang terima Pelaksan
selesai dilakukan maka Perawat a
pelaksana dan Ka. TIM
menandatangani laporan
timbang terima diketahui oleh
Karu.
2.Karu menutup timbang terima,
Karu memberikan reward kepada
Perawat pelaksana dinas malam
dan mengucapkan selamat
bekerja kepada Ka.TIM dan
perawat pelaksana dinas pagi
INDIKATOR EVALUASI

STRUKTUR Ada dokumen timbang terima, status pasien,


work sheet dan alat tulis, personil

PROSES Timbang terima pertama dilakukan di


Nurse Station kemudian ke bed klien dan
kembali lagi ke Nurse Station

HASIL a. Timbang terima dapat dilaksanakan setiap


pergantian shif’
b.Setiap perawat dapat mengetahui
perkembangan
c.Komunikasi antar perawat berjalan dengan
efektif.
TERIMA KASIH....
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai