Anda di halaman 1dari 18

OPERAN MANAJEMEN

KELOMPOK 3A
PENGERTIAN

 Operan adalah suatu teknik atau cara untuk menyampaikan dan


menerima suatu laporanyang berkaitan dengan pasien
(Nursalam, 2011). Overan didefinisikan komunikasi
yangdilakukan antar perawat dalam menyampaikan kondisi
pasien secara jelas dan lengkapdalam pergantian shift saat
penyerahan tanggung jawab dari perawatan kesatu ahli
keperawatan kesehatan lainnya (JCAHO, 2007).
 Operan adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang
terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum
pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang
telah atau belum dilaksanakan.
TUJUAN OPERAN

 Menurut Australian Health Care and Hospitals Association/AHHA


(2009) tujuan operan adalah untuk mengidentifikasi,
mengembangkan dan meningkatkan timbang terima klinis dalam
berbagai pengaturan kesehatan. Menurut Nursalam (2011) tujuan
dilaksanakan operan adalah :
 Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum
 Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh
dinas berikutnya
 Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
MANFAAT OPERAN
Menurut Nursalam (2011) operan memberikan
manfaat bagi perawat dan bagi pasien. Bagi
perawat manfaat operan adalah meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin
hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar
perawat, pelaksanaan asuhan keperawatan
terhadap pasien yang berkesinambungan, perawat
dapat mengikuti perkembangan pasien secara
paripurna. Sedangkan bagi pasien, saat operan
pasien dapat menyampaikan masalah secara
langsung bila ada yang belum terungkap.
PRINSIP OPERAN

 Kepemimpinan dalam timbang terima pasien


 Pemahaman tentang timbang terima pasien
 Peserta yang mengikuti timbang terima pasien
 Tempat timbang terima pasien
 Proses timbang terima pasien
JENIS OPERAN

1. Operan pasien antar dinas

2. Operan pasien antar unit keperawatan

3. Operan pasien antara unit perawatan dengan unit


pemeriksaan diagnostik

4. Operan pasien antar fasilitas kesehatan

5. Operan pasien dan obat-obatan


HAMBATAN DALAM
TIMBANG TERIMA
Engesmo dan Tjora (2006); Scovell (2010) dan Sexton, et al., (2004)
menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat
menghambat dalam pelaksanan operan, diantaranya adalah :
 Perawat tidak hadir pada saat operan
 Perawat tidak peduli dengan operan, misalnya perawat yang
keluar masuk pada saat pelaksanaan operan
 Perawat yang tidak mengikuti operan maka mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan pasien mereka saat ini.
METODE OPERAN

 Operan dengan Metode Tradisional


 Operan hanya dilakukan di meja perawat atau nurse station.
 Operan menggunakan komunikasi satu arah sehingga tidak memungkinkan munculnya
pertanyaan atau diskusi.
 Pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara umum.

 Operan dengan Metode Bedside Handover


 Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan terkait kondisi
penyakitnya secara up to date.
 Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien dengan perawat.
 Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien secara khusus.
ALUR OPERAN
Nurse Station :
Operan dipimpin kepala ruangan.
Ketua Tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi pasiennya
berdasarkan dokumentasi keperawatan.
Ketua Tim Penanggung jawab sif dan perawat pelaksana dalam tim
mencatat hariannya.
Proses klasifikasi informasi.

Bedside :
Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien.
Validasi data pasien.

Nurse Station :
Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan
balik dan saran tidak lanjut.
Menutup operan (doa dan bersalaman).

Nurse Station :
Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan pre-conference
bersama anggota tim/perawat pelaksana.
MEKANISME KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Pra  Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/


5 menit Ners station KARU, PP
operan
Operan dan PA
 Prinsip timbang terima semua pasien baru masuk
dan pasien yang dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang memiliki permasalahan
belun/ dapat teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut

 PP menyampaikan timbang terima pada PP


berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam
timbang terima: jumlah pasien, identitas klien dan
diagnosis medis, data (keluhan/ subjektif dan
objektif, masalah keperawatan yang masih muncul,
intervensi keperawatan yang belum dilaksanakan
(secara umum), intervensi kolaboratif dan
dependen, rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang)
Pelaksanaan  Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
20 menit Ners station KARU, PP
 Kelompok yang akan bertugasmenyiapkan buku
Operan Ruang dan PA
catatan
 Kepala ruang membuka acara timbang terima
perawatan
 Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab, dan melakukann
validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan an berhak menanyakan mengenai hal-hal
yang kurang jelas
 Kepala ruangan/ PP menanyakan kebutuhan dasar
pasien
 Penyampaian yang jelas, singkat, dan padat
 Perawat yang melaksanakan timbang terima
mengkaji secara penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan, dan tindakan yang telah/
belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
selama masa perawatan
 Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan
perincian yang matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
 Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih
dari lima menit kecuali pada kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang rumit
Post Operan  Diskusi 5 menit Ners station KARU, PP dan
 Pelaporan untuk timbang terima PA
dituliskan secara langsung pada
format timbang terima yang
ditandatangani oleh PP yang jaga saat
itu dan PP yang jaga berikutnya
diketahui oleh kepala ruang
 Ditutup oleh kepala ruang
HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN

Menurut Rina (2012), yang perlu diperhatikan dalam operan adalah :


 Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift
 Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (PP)
 Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas
 Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien
 Operan harus berorientasi pada permasalahan pasien
 Pada saat Operan di kamar pasien, mengunakan volume suara yang
cukup sehingga pasien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang
rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung didekat pasien
 Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan shock sebaiknya
dibicarakan di nurse station
PERSIAPAN OPERAN

1. Kedua kelompok yang akan melakukan timbang


terima sudah dalam keadaan siap
2. Kelompok yang akan bertugas atau yang akan
melanjutkan dinas sebaiknya menyiapkan buku
catatan.
EFEK OPERAN

 Efek Fisiologis
 Efek Psikososial
 Efek Kinerja
 Efek Terhadap Kesehatan
 Efek Terhadap Keselamatan Kerja
DOKUMENTASI
 Yang perlu di dokumentasikan dalam operan antara lain:
 Identitas pasien.
 Diagnosa medis pesien.
 Dokter yang menangani.
 Kondisi umum pasien saat ini.
 Masalah keperawatan.
 Intervensi yang sudah dilakukan.
 Intervensi yang belum dilakukan.
 Tindakan kolaborasi.
 Rencana umum dan persiapan lain.
 Tanda tangan dan nama terang.
 Manfaat pendokumentasian adalah :
 Dapat digunakan lagi untuk keperluan yang bermanfaat.
 Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat dan tenaga kesehatan lainnya tentang apa
yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien.
 Bermanfaat untuk pendataan pasien yang akurat karena berbagai informasi mengenai
pasien telah dicatat (Suarli & Yayan B, 2009).
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai