0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan3 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur hand over antar perawat/bidan jaga yang meliputi tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Prosedur ini bertujuan untuk menjamin kesinambungan perawatan pasien 24 jam, menyampaikan kondisi dan keadaan pasien, serta hal-hal penting yang harus ditindaklanjuti. Pelaksanaannya meliputi serah terima secara lisan menggunakan metode SBAR dan tanda tangan pemberi dan
Deskripsi Asli:
Judul Asli
SPO KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR SHIFT JAGA PERAWAT......
Dokumen ini menjelaskan prosedur hand over antar perawat/bidan jaga yang meliputi tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Prosedur ini bertujuan untuk menjamin kesinambungan perawatan pasien 24 jam, menyampaikan kondisi dan keadaan pasien, serta hal-hal penting yang harus ditindaklanjuti. Pelaksanaannya meliputi serah terima secara lisan menggunakan metode SBAR dan tanda tangan pemberi dan
Dokumen ini menjelaskan prosedur hand over antar perawat/bidan jaga yang meliputi tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Prosedur ini bertujuan untuk menjamin kesinambungan perawatan pasien 24 jam, menyampaikan kondisi dan keadaan pasien, serta hal-hal penting yang harus ditindaklanjuti. Pelaksanaannya meliputi serah terima secara lisan menggunakan metode SBAR dan tanda tangan pemberi dan
Suatu rangkaian kegiatan serah terima tugas dan tanggung
Pengertian jawab dari kelompok perawat/bidan suatu shift kepada kelompok perawat shift berikutnya. 1. Menjamin kesinambungan asuhan keperawatan terbaik bagi pasien dalam waktu 24 jam. 2. Menyampaikan kondisi dan keadaan umum pasien. 3. Menyampaikan hal-hal penting yang harus ditindaklanjuti Tujuan oleh perawat dinas selanjutnya. 4. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya. 5. Menginformasikan kepada pasien/ keluarga nama perawat shift berikutnya. Timbang terima pasien harus dilakukan dari satu shift ke shift berikutnya dengan berkeliling ke ruangan masing-masing Kebijakan pasien untuk memastikan kondisi pasien sesuai dengan yang dioperkan (dilaporkan). Persiapan: 1. Kedua kelompok shift harus dalam keadaan siap timbang terima 2. Perawat shift yang bertugas menyiapkan format timbang terima pasien. Pelaksanaan: 1. Timbang terima perawat dilakukan setiap pergantian shift jaga.
2. Timbang terima dilakukan mulai dari nurse station dengan
mempersiapkan dan mengecek kelengkapan meliputi buku laporan, status, kemudian dilanjutkan ke ruang pasien.
3. Timbang terima di ruang pasien dimulai dengan ucapan
salam, menyapa pasien dan perawat jaga berikutnya memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga. “Assalamualaikum, selamat pagi/ siang/ malam Bapak/ Ibu Maaf mengganggu waktu istirahat sebentar ya... tugas saya sudah selesai nanti akan dilanjutkan oleh perawat.............. (menyebutkan nama) nanti bila ada keluhan/ masalah lapor dengan perawat........................”
4. Shif sebelumnya melaporkan kondisi dari masing-masing
pasien sesuai dengan metode SBAR secara lisan
SITUATION : Prosedur Identitas Pasien
Keluhan atau permasalahan terkait kondisi yang di
alami pasien saat itu
BACKGROUND :
Tanda Vital terakhir disertai jam TTV terakhir
Terapi yang sudah di berikan (disertai jam terakhir
masuk obat)
Hasil Pemeriksaan Penunjang terakhir
ASSESMENT :
Diagnosa Kerja saat Itu
RECOMENDATION :
Rekomendasi Perawat (Dapat berupa Rencana
Keperawatan)
Advise ( Hal-hal penting yang harus di operkan, bisa
berupa advise dari Dokter yang terakhir yang belum terlaksana) 5. Perawat melakukan penekanan pada hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap yang sudah tercatat dibuku operan dengan penekanan Write, Read and Repeat Back.
WRITE : Catat seluruh isi dari Recomendasi (Advise
yang harus dilakukan) dibuku Operan dan di e-RM
READ : Bacakan Ulang semua isi catatan
“RECOMENDATION” oleh penerima pesan (perawat sift berikutnya), yang berupa rencana keperawatan dan atau advise dari Dokter yang harus dilaksanakan.
REPEAT BACK : Konfirmasi Ulang oleh si pemberi
Prosedur pesan (perawat sift sebelumnya), yang merupakan suatu verifikasi bahwa pesan yang sudah di catat telah sesuai.
6. Perawat melakukan operan dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan dan berhak menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
7. Berikan Tanda Tangan Pemberi Pesan dan Penerima
Pesan, sebagai bukti proses “HAND OVER” telah dilakukan verifikasi oleh kedua belah pihak. 8. Operan dilaksanakan terhadap semua pasien rawat inap 9. Setelah melakukan operan di pasien, perawat berpamitan ke pasien untuk menuju ruang berikutnya “Kami permisi dahulu Bapak/ Ibu... terimakasih waktunya” 10. Operan selesai. Perawat jaga sebelumnya bisa pulang
Instalasi Terkait Ruang rawat inap RSU Ananda Srengat