307T Protokol Tambahan Ketiga PDF
307T Protokol Tambahan Ketiga PDF
Mukadimah
(poin 3) Mencatat bahwa Protokol ini tidak berpengaruh terhadap hak yang telah diakui
sebagai hak masing-masing Pihak Peserta Agung untuk tetap menggunakan lambang yang
selama ini telah mereka gunakan sesuai dengan kewajiban yang mereka miliki berdasarkan
Konvensi-konvensi Jenewa dan, bilamana relevan, berdasarkan Protokol-protokol
Tambahannya,
(poin 4) Mengingat bahwa kewajiban untuk menghormati orang-orang dan benda-benda yang
dilindungi oleh Konvensi-konvensi Jenewa dan Protokol-Protokol Tambahannya berasal dari
status mereka sebagai orang dan benda yang dilindungi berdasarkan hukum international dan
tidak ditentukan oleh apakah orang atau benda yang bersangkutan menggunakan lambang-
lambang, tanda-tanda, atau sinyal-sinyal pembeda tersebut,
(poin 8) Mengingat lebih lanjut bahwa Perhimpunan Nasional yang melakukan kegiatan di
wilayah Negara lain harus memastikan bahwa lambang yang ingin mereka gunakan dalam
rangka pelaksanaan kegiatan tersebut adalah lambang yang boleh digunakan di negara di
mana kegiatan tersebut dilakukan maupun di negara atau negara-negara transit,
(poin 9) Mengakui kesulitan yang mungkin dihadapi oleh Negara-negara dan Perhimpunan-
perhimpunan Nasional tertentu dalam menggunakan lambang-lambang pembeda yang sudah
ada,
Translation 1
1 February 2007
(poin 10) Mencatat tekad Komite Internasional Palang Merah, Federasi Internasional
Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, dan Gerakan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah Internasional untuk tetap menggunakan nama-nama dan lambang-
lambang yang selama ini telah mereka gunakan,
Pasal 1 – Penghormatan terhadap Protokol ini dan ruang lingkup pemberlakuan Protokol
ini
1. Pihak-pihak Peserta Agung berjanji untuk menghormati Protokol ini dan menjamin
penghormatan terhadap Protokol ini dalam segala keadaan.
1. Protokol ini mengakui sebuah lambang pembeda tambahan yang menjadi tambahan bagi,
dan mempunyai fungsi yang sama seperti, lambang-lambang pembeda dari Konvensi-
konvensi Jenewa tersebut. Lambang-lambang pembeda ini mempunyai status yang sama.
2. Lambang pembeda tambahan tersebut, yang terdiri dari sebuah bingkai merah berbentuk
segi empat yang berdiri di salah satu sudutnya di atas dasar berwarna putih, adalah seperti
yang digambarkan pada Lampiran Protokol ini. Lambang pembeda ini disebut dalam
Protokol ini sebagai "lambang Protokol Ketiga."
4. Personil dinas medis dan personil keagamaan dari angkatan bersenjata Pihak-pihak
Peserta Agung boleh melakukan penggunaan sementara waktu atas lambang pembeda
mana saja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini bilamana hal tersebut bisa
meningkatkan perlindungan; hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap lambang
pembeda yang selama ini telah mereka gunakan.
1. Perhimpunan Nasional dari Pihak Peserta Agung yang memutuskan untuk menggunakan
lambang Protokol Ketiga ini boleh memilih, dalam menggunakan lambang tersebut sesuai
Translation 2
1 February 2007
dengan peraturan perundang-undangan nasional yang relevan, untuk memasukkan di
dalamnya salah satu dari hal-hal berikut ini untuk tujuan pemakaian lambang tersebut
sebagai tanda pengenal:
a. sebuah lambang pembeda yang telah diakui oleh Konvensi-konvensi Jenewa atau
gabungan dari lambang-lambang pembeda yang telah diakui oleh Konvensi-konvensi
Jenewa;
b. sebuah lambang lain yang secara efektif telah digunakan oleh sebuah Pihak Peserta
Agung dan menjadi topik komunikasi dengan Pihak-pihak Peserta Agung lain dan
Komite Internasional Palang Merah melalui depositori (pihak penjaga Konvensi-
konvensi Jenewa dan Protokol-protokol Tambahan 1977) sebelum diadopsinya
Protokol ini.
Cara memasukkannya harus sesuai dengan ilustrasi yang terdapat dalam Lampiran
Protokol ini.
4. Pasal ini tidak mempengaruhi status hukum lambang-lambang pembeda yang telah diakui
oleh Konvensi-konvensi Jenewa dan oleh Protokol ini dan juga tidak mempengaruhi status
hukum lambang tertentu mana saja bilamana lambang-lambang ini dimasukkan ke dalam
lambang Protokol Ketiga untuk tujuan pemakaian lambang Protokol Ketiga ini sebagai
tanda pengenal sesuai dengan ayat 1 Pasal ini.
Personil dinas medis dan personil keagamaan yang ikut serta dalam operasi yang
dilaksanakan di bawah pengawasan PBB boleh menggunakan salah satu dari lambang-
lambang pembeda sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 dan 2, dengan persetujuan dari
Negara-negara yang ikut serta dalam operasi yang bersangkutan.
Translation 3
1 February 2007
Pasal 6 – Pencegahan dan penindakan terhadap penggunaan keliru (misuse)
2. Meskipun terdapat ayat 1 di atas, Pihak Peserta Agung boleh mengizinkan pihak-pihak
yang sebelum diadopsinya Protokol ini telah menggunakan lambang Protokol Ketiga, atau
tanda yang merupakan imitasi lambang Protokol Ketiga, untuk meneruskan penggunaan
tersebut, asalkan penggunaan tersebut tidak sedemikian rupa sehingga menimbulkan
kesan, dalam hal terjadi konflik bersenjata, bahwa lambang atau tanda yang digunakan
oleh pihak tersebut memberikan perlindungan yang berasal dari Konvensi-konvensi
Jenewa dan, bilamana relevan, dari Protokol-protokol Tambahan 1977, dan asalkan hak
untuk melakukan penggunaan tersebut diperoleh oleh pihak yang bersangkutan sebelum
diadopsinya Protokol ini.
Pasal 7 – Diseminasi
Pihak-pihak Peserta Agung berjanji untuk, di masa damai maupun di masa konflik bersenjata,
melakukan diseminasi seluas-luasnya tentang Protokol ini di wilayah negara masing-masing
dan, terutama, untuk memasukkan studi tentang Protokol ini ke dalam program-program
pendidikan militernya dan untuk mendorong studi tentang Protokol ini di kalangan penduduk
sipil, supaya instrumen ini bisa diketahui oleh angkatan bersenjata dan oleh penduduk sipil.
Protokol ini dibuka untuk ditandatangani oleh Pihak-pihak Peserta Konvensi-konvensi Jenewa
pada tanggal pengadopsiannya dan tetap terbuka untuk tujuan tersebut selama dua belas
bulan.
Pasal 9 – Ratifikasi
Protokol ini harus diratifikasi sesegera mungkin. Instrumen ratifikasi harus diserahkan kepada
Dewan Federal Swiss (the Swiss Federal Council) dalam kapasitasnya sebagai depositori
(pihak penjaga Konvensi-konvensi Jenewa dan Protokol-protokol Tambahan 1977).
Translation 4
1 February 2007
Pasal 10 – Aksesi (Persetujuan)
Protokol ini dibuka untuk untuk diaksesi (disetujui) oleh Pihak Peserta Konvensi-konvensi
Jenewa yang belum menandatanganinya. Instrumen aksesi harus diserahkan kepada
depositori.
1. Protokol ini mulai berlaku enam bulan setelah dua instrumen ratifikasi atau aksesi
diserahkan kepada depositori.
2. Untuk setiap Pihak Peserta Konvensi-konvensi Jenewa yang meratifikasi atau mengaksesi
Protokol ini sesudahnya, Protokol ini mulai berlaku enam bulan setelah Pihak yang
bersangkutan menyerahkan instrumen ratifikasi atau aksesinya kepada depositori.
1. Pada saat Pihak Peserta Konvensi-konvensi Jenewa juga menjadi Peserta Protokol ini,
maka Konvensi-konvensi Jenewa berlaku sebagaimana dilengkapi oleh Protokol ini.
2. Bilamana salah satu Pihak yang terlibat konflik tidak terikat oleh Protokol ini, Pihak-pihak
Peserta Protokol ini tetap terikat oleh Protokol ini dalam hubungan timbal balik di antara
mereka. Mereka selanjutnya terikat oleh Protokol ini dalam hubungan mereka dengan
setiap Pihak yang tidak terikat oleh Protokol ini, jika Pihak yang tidak terikat oleh
Protokol ini menerima dan memberlakukan ketentuan-ketentuan Protokol ini.
Pasal 13 – Amandemen
1. Setiap Pihak Peserta Agung boleh mengusulkan amandemen terhadap Protokol ini.
Naskah amandemen yang diusulkan harus dikomunikasikan kepada depositori, yang
kemudian harus memutuskan, setelah berkonsultasi dengan semua Pihak Peserta Agung,
Komite Internasional Palang Merah, dan Federasi Internasional Perhimpunan-
perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, apakah perlu mengadakan sebuah
konferensi untuk mempertimbangkan amandemen yang diusulkan tersebut.
2. Depositori harus mengundang semua Pihak Peserta Agung dan Pihak-pihak Peserta
Konvensi-konvensi Jenewa, baik yang sudah maupun yang belum menandatangani
Protokol ini, untuk menghadiri konferensi tersebut.
Pasal 14 – Kritik
1. Bilamana ada Pihak Peserta Agung yang ingin memberikan kritik terhadap Protokol ini,
kritik tersebut baru mulai berlaku satu tahun setelah diterimanya instrumen kritik yang
bersangkutan. Akan tetapi, jika pada saat habisnya jangka waktu satu tahun tersebut
Translation 5
1 February 2007
Pihak yang memberikan kritik terlibat dalam situasi konflik bersenjata atau pendudukan,
kritik tersebut baru mulai berlaku setelah berakhirnya konflik bersenjata atau pendudukan
tersebut.
2. Kritik harus diberitahukan secara tertulis kepada depositori, yang kemudian harus
menyampaikannya kepada semua Pihak Peserta Agung.
Pasal 15 – Pemberitahuan
Pasal 16 – Pendaftaran
1. Setelah Protokol ini mulai berlaku, Protokol ini harus disampaikan oleh depositori kepada
Sekretariat Perserikatan Bangsa-bangsa untuk didaftar dan diterbitkan sesuai dengan Pasal
102 Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa.
Naskah asli Protokol ini, yang dibuat dalam bahasa Arab, Cina, Inggris, Prancis, Rusia, dan
Spanyol dan yang kesemuanya sama-sama otentik, diserahkan kepada depositori, yang
kemudian harus menyampaikan salinannya, setelah dibubuhi segel "sesuai dengan aslinya,"
kepada semua Pihak Peserta Konvensi-konvensi Jenewa.
Translation 6
1 February 2007
LAMPIRAN
LAMBANG PROTOKOL KETIGA
Translation 7
1 February 2007