Anda di halaman 1dari 10

Nama : Umi Kalsum

Prodi : Pendidikan Fisika


Semester : VI
Mata Kuliah : Fisika Statistika
BISTRIBUSI BINOMIAL

A. Definisi Bistribusi Binomial


Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan
Swiss bernama Jacob Bernauli.Oleh karena itu distribusi binomial ini dikenal
juga sebagai distribusi bernauli.
Distribusi binomial berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses
Bernoulli yang diulang sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi
Bernoulli dibentuk oleh suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah
percobaan Bernoulli harus memenuhi syarat:Keluaran (outcome) yang
mungkin hanya salah satu dari “sukses” atau “gagal”.
Distribusi Binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan
bilamana suatu proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses
Bernoulli. Misalnya, dalam perlemparan sekeping uang logam sebanyak 5
kali, hasil setiap ulangan mungkin muncul sisi gambar atau sisi angka. Begitu
pula, bila kartu diambil berturut-turut, kita dapat memberi label “berhasil” bila
kartu yang terambil adalah kartu merah atau “gagal” bila yang terambil adalah
kartu hitam. Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang keberhasilan
setiap ulangan tetap sama,taitu sebasar ½..(Ronald E. Walpole).

B. Syarat Distribusi Binomial


1. jumlah trial merupakan bilangan bulat Contoh melambungkan coin 2 kali,
tidak mungkin2 ½ kali.
2. Setiap eksperiman mempunya idua outcome (hasil).
Contoh:sukses/gagal, laki/perempuan, sehat/sakit, setuju/tidak
setuju.
3. Peluang sukses sama setiap eksperimen.
Contoh: Jika pada lambungan pertama peluang keluar mata H/sukses adalah
½, pada lambungan seterusnya juga ½. Jika sebuah dadu, yang diharapkan
adalah keluar mata lima, maka dikatakan peluang sukses adalah 1/6,
sedangkan peluang gagal adalah 5/6.Untuk itu peluang sukses dilambangkan
p, sedangkan peluang gagal adalah (1-p) atau biasa juga dilambangkan q, di
mana q = 1-p.

C. Ciri-ciri Distribusi Binomial.


Distribusi Binomial dapat diterapkan pada peristiwa yang memiliki ciri-ciri
percobaan Binomial atau Bernoulli trial sebagai berikut :
1. Setiap percobaan hanya mempunyai 2 kemungkinan hasil : sukses(hasil yang
dikehendakai, dan gagal(hasil yang tidak dikehendaki)
2. Setiap percobaan beersifat independen atau dengan pengembalian.
3. Probabilita sukses setiap percobaan harus sama, dinyatakan dengan p.
Sedangkan probabilita gagal dinyatakan dengan q, dan jumlah p dan q harus
sama dengan satu.
4. Jumlah percobaan, dinyatakan dengan n, harus tertentu jumlahnya.

D. Penerapan Distribusi Binomial


Beberapa kasus dimana distribusi normal dapat diterapkan yaitu:
1. Jumlah pertanyaan dimana anda dapat mengharapkan bahwa terkaan anda
benar dalam ujian pilihan ganda.
2. Jumlah asuransi kecelakaan yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi.
3. Jumlah lemparan bebas yang dilakukan oleh pemain basket selama satu
musim.
E. Rumus Distribusi Binomial
b(x;n,p) = nCx px qn-x dimana x = 0,1,2,3,…,n
n : banyaknya ulangan
x : banyaknya keberhasilan dalam peubah acak x
p : peluang berhasil dalam setiap ulangan
q : peluang gagal, dimana q = 1-p dalam setiap ulangan

a. Contoh Distribusi Binomial :


1. Berdasarkan data biro perjalanan PT Mandala Wisata air, yang khusus
menangani perjalanan wisata turis manca negara, 20% dari turis
menyatakan sangat puas berkunjung ke Indonesia, 40% menyatakan
puas, 25% menyatakan biasa saja dan sisanya menyatakan kurang
puas. Apabila kita bertemu dengan 5 orang dari peserta wisata turis
manca negara yang pernah berkunjung ke Indonesia, berapakah
probabilitas :
1) Paling banyak 2 di antaranya menyatakan sangat puas.
2) Paling sedikit 1 di antaranya menyatakan kurang puas
3) Tepat 2 diantaranya menyatakan biasa saja
4) Ada 2 sampai 4 yang menyatakan puas
Jawab :
a.X ≤ 2
Lihat tabel dan lakukan penjumlahan sebagai berikut :
b(x; n, p) = b(0; 5, 0.20) + b(1; 5, 0.20) + b(2; 5, 0.20) =
0.32768 + 0.40960 + 0.20480 = 0.94208 atau
b(x=0) = 5C0 (0.20)0 (0.80)5 = 0.32768
b(x=1) = 5C1 (0.20)0 (0.80)4 = 0.40960
b(x=2) = 5C2 (0.20)0 (0.80)3 = 0.20480
+Maka hasil x ≤ 2 adalah = 0.94208

b.X ≥ 1
Lihat tabel dan lakukan penjumlahan sebagai berikut :
b(1; 5, 0.15) + b(2; 5, 0.15) + b(3; 5, 0.15) + b(4; 5, 0.15) + b(5; 5,
0.15) =
0.3915 + 0.1382 + 0.0244 + 0.002 + 0.0001 = 0.5562 atau
b(x ≥1; 5, 0.15) = 1 – b(x = 0)
1 – 5C0 (0.15)0 (0.85)5
1 – 0.4437 = 0.5563

c.X = 2
b(2; 5, 0.25) = 0.2637
d.X ≤ 2 X ≤ 4
Lihat tabel dan lakukan penjumlahan sebagai berikut :
(2; 5, 0.40) + b(3; 5, 0.40) + b(4; 5, 0.40) = 0.3456 + 0.2304 +
0.0768 = 0.6528
Analisis masing – masing point :

a) Sebanyak paling banyak 2 dari 5 orang dengan jumlah 0.94208


atau 94,28% yang menyatakan sangat puas adalah sangat besar.
b) Paling sedikit 1 dari 5 orang (berarti semuanya) dengan jumlah
0,5563 atau 55,63% yang menyatakan kurang puas dapat
dikatakan cukup besar (karena lebih dari 50%).
c) Tepat 2 dari 5 orang yang menyatakan biasa saja dengan
jumlah 0,2637 atau 26,37% adalah kecil (karena dibawah
50%).
d) Ada 2 sampai 4 yang menyatakan puas dengan jumlah
0,6528% atau 65,28% dapat dikatakan cukup besar.

b. Analisis keseluruhan :
1) Persentase
Jika diambil persentase terbesar tanpa memperhatikan jumlah X, maka
persentase terbesar ada di point pertama (a) yaitu 94,28% yang
menyatakan sangat puas. Hal tersebut menandakan banyak turis manca
negara yang sangat menyukai Indonesia.
2) Nilai X
Jika dilihat dari jumlah X, maka perlu diperhatikan point kedua (b).
Jumlah X adalah paling sedikit 1 dari 5 orang (berarti X>=1) yaitu
55,63% yang menyatakan kurang puas .
Hal tersebut berarti kelima (semua) turis manca negara kurang puas
terhadap kunjungannya ke Indonesia.
2.Kepala bagian produksi PT SAMSUNG melaporkan bahwa rata -
rata produksi televisi yang rusak setiap kali produksi adalah sebesar 15
%. Jika dari total produksi tersebut diambil secara acak sebanyak 4
buah televisi, berapakah perhitungan dengan nilai probabilitas 2 ?
Jawab :
p ( rusak ) = 0,15, q ( baik ) = 0,85, x = 2, n = 4
Rumus : b ( x ; n ; p ) = nCx px q n-x
b (x = 2 ; 4 ; 0,12 ) = 4C2 (0,15)2 (0,85)(4 – 2)
= 0,0975

Analisis : Dengan jumlah 0,0975 atau 9,75% dari sampel acak


sebanyak 4 buah televisi dan rata – rata produk rusak setiap kali
produksi adalah sebesar 15%, dapat dikatakan kecil. Namun pada
kenyataannya, meskipun dilihat secara persentase kecil (hanya 9,75%)
yang namanya produk rusak harus tetap dikurangi atau bahkan
dihilangkan untuk mengurangi kerugian.

F. Rata – Rata Dan Ragam Distribusi Binomial


Rata – rata μ = n . p
Ragam σ2 = n . p . q
n : ukuran populasi
p : peluang berhasil dalam setiap ulangan
q : peluang gagal, dimana q = 1-p dalam setiap ulangan

Contoh Rata – rata dan Ragam Distribusi Binomial :


Untuk b (5; 5, 20) dimana x = 5, n = 5 dan p = 0.20
q = 1-p ; q = 1-0.20 = sehingga q = 0.80
maka : m = 5 x 0.20 = 1
s2 = 5 x 0.20 x 0.8 = 0.80
s = Ö 0.80 = 0.8944.
DISTRIBUSI POISSON

Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi Poisson adalah distribusi


probabilitas diskrit yang menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi pada
periode waktu tertentu apabila rata-rata kejadian tersebut diketahui dan dalam
waktu yang saling bebas sejak kejadian terakhir. Sesuai dengan namanya,
distribusi peluang ini ditemukan oleh Simeon Denis Poisson.

Distribusi poisson diberi nama sesuai dengan penemunya yaitu Siemon D.


Poisson. Distribusi ini merupakan distribusi probabilitas untuk variabel diskrit
acak yang mempunyai nilai 0, 1, 2, 3 dan seterusnya. Suatu bentuk dari distribusi
ini adalah rumus pendekatan peluang poisson untuk peluang binomial yang dapat
digunakan untuk pendekatan probabilitas binomial dalam situasi tertentu. Rumus
poisson dapat digunakan untuk menghitung probabilitas dari jumlah kedatangan,
misalnya : probabilitas jumlah kedatangan nasabah pada suatu bank pada jam
kantor. Distribusi poisson ini digunakan untuk menghitung probabilitas menurut
satuan waktu.
Menurut Walpole (1995), distribusi poisson adalah distribusi peluang acak
poisson X, yang menyatakan banyaknya sukses yang terjadi dalam suatu selang
waktu atau daerah tertentu. Bilangan X yang menyatakan banyaknya hasil
percobaan dalam suatu percobaan poisson disebut peubah acak poisson dan
sebaran peluangnya disebut sebaran poisson.

Distribusi poisson banyak digunakan dalam hal sebagai berikut :


1. Menghitung probabilitas terjadinya peristiwa menurut satuan waktu, ruang
atau isi, luas, panjang tertentu, saeperti menghitung probabilitas dari
kemungkinan kesalahan pemasukan data atau kemungkinan cek ditolak
oleh bank. Jumlah pelanggan yang harus antri pada pelayanan rumah sakit,
restaurant cepat saji atau antrian yang panjang bila ke ancol. Semua contoh
ini merupakan beberapa hal yang menggambarkan tentang suatu distribusi
poisson.
2. Menghitung distribusi binomial apabila nilai n besar (n ≥ 30) dan p kecil
(p<0,1). Jika kita menghitung sejumlah benda acak dalam suatu daerah
tertentu T, maka proses penghitungan ini dilakukan sebagai berikut.
 Jumlah rata-rata benda di daerah S T adalah sebanding terhadap ukuran
S, yaitu ECount(S)= λ S, di sini melambangkan ukuran S, yaitu
panjang, luas, volume, dan lain-lain. Parameter λ > 0
menggambarkankan intensitas proses.
 Menghitung di daerah terpisah adalah bebas.
 Kesempatan untuk mengamati lebih dari satu benda di dalam suatu
daerah kecil adalah sangat kecil, yaitu P(Count(S)2) menjadi kecil
ketika ukuran menjadi kecil.

Rumus Distribusi Poisson


Suatu variabel random X dikatakan mempunyai distribusi poisson dengan
parameter μ, jika X mempunyai fungsi probabilitas P(x) sbb :
Apabila ditulis dalam parameter λ, maka dapat dituliskan :

Dengan :
e = konstanta = 2,71828
μ = rata – rata keberhasilan = n . p
x = Banyaknya unsur berhasil dalam sampel atau variabel random diskrit
( 1,2,3, . . , x )
n = Jumlah / ukuran populasi
P = probabilitas kelas sukses

KUANTUM STATE

Dalam fisika kuantum, keadaan kuantum adalah keadaan sistem


kuantum yang terisolasi. Status kuantum menyediakan distribusi probabilitas
untuk nilai setiap yang dapat diamati , yaitu untuk hasil dari setiap pengukuran
yang mungkin pada sistem. Pengetahuan tentang keadaan kuantum bersama
dengan aturan untuk evolusi sistem dalam waktu habis semua yang dapat
diprediksi tentang perilaku sistem.
Campuran keadaan kuantum sekali lagi adalah keadaan kuantum. Keadaan
kuantum yang tidak dapat ditulis sebagai campuran keadaan lain disebut keadaan
kuantum murni , semua keadaan lainnya disebut keadaan kuantum campuran.
Secara matematis, keadaan kuantum murni dapat diwakili oleh sinar
dalam ruang Hilbert di atas bilangan kompleks. Sinar adalah seperangkat vektor
bukan nol yang berbeda hanya dengan faktor skalar yang kompleks; salah satu
dari mereka dapat dipilih sebagai vektor negara untuk mewakili sinar dan dengan
demikian negara. Vektor satuan biasanya dipilih, tetapi faktor fasanya dapat
dipilih dengan bebas pula. Namun demikian, faktor-faktor tersebut penting ketika
vektor-vektor negara ditambahkan bersama-sama untuk membentuk superposisi .
Ruang Hilbert adalah generalisasi dari ruang Euclidean biasa dan berisi semua
kemungkinan keadaan kuantum murni dari sistem yang diberikan. Jika ruang
Hilbert ini, dengan pilihan representasi (pada dasarnya pilihan dasar yang sesuai
dengan set lengkap yang dapat diamati ), ditampilkan sebagai ruang fungsi (ruang
Hilbert dalam haknya sendiri), maka perwakilan disebut gelombang fungsi.
Misalnya, ketika berhadapan dengan spektrum energi elektron dalam atom
hidrogen, vektor-vektor keadaan yang relevan diidentifikasi dengan bilangan
kuantum utama n, bilangan kuantum momentum sudut l, bilangan kuantum
magnetik m, dan komponen z putaran. Kasus yang lebih rumit diberikan (dalam
notasi bra-ket ) oleh bagian spin dari vektor keadaan.

yang melibatkan superposisi keadaan spin bersama untuk dua partikel dengan spin
1/2.
Keadaan kuantum campuran sesuai dengan campuran probabilistik keadaan
murni; Namun, distribusi yang berbeda dari keadaan murni dapat menghasilkan
keadaan campuran yang setara (yaitu, secara fisik tidak dapat dibedakan).
Keadaan campuran dijelaskan dengan yang disebut matriks kerapatan . Keadaan
murni juga dapat disusun kembali sebagai matriks kerapatan; dengan cara ini,
keadaan murni dapat direpresentasikan sebagai bagian dari keadaan campuran
yang lebih umum.
Misalnya, jika putaran elektron diukur ke segala arah, misalnya dengan
eksperimen Stern-Gerlach , ada dua hasil yang mungkin: naik atau turun. Ruang
Hilbert untuk putaran elektron karenanya dua dimensi. Keadaan murni di sini
diwakili oleh vektor kompleks dua dimensi (α,β) , dengan panjang satu; yaitu
dengan
α2 + β2 = 1,
dimana α dan β adalah nilai absolut dari α dan β. Keadaan campuran, dalam hal
ini, memiliki struktur a 2 x 2 matriks yang Hermitian , positif-pasti , dan memiliki
jejak 1.
Sebelum pengukuran tertentu dilakukan pada sistem kuantum, teori biasanya
hanya memberikan distribusi probabilitas untuk hasil, dan bentuk yang diambil
distribusi ini sepenuhnya ditentukan oleh keadaan kuantum dan diamati
menggambarkan pengukuran. Distribusi probabilitas ini muncul untuk keadaan
campuran dan murni: tidak mungkin dalam mekanika kuantum (tidak seperti
mekanika klasik) untuk menyiapkan keadaan di mana semua sifat sistem tetap dan
pasti. Ini dicontohkan oleh prinsip ketidakpastian , dan mencerminkan perbedaan
inti antara fisika klasik dan fisika kuantum. Bahkan dalam teori kuantum, untuk
setiap yang dapat diamati ada beberapa keadaan yang memiliki nilai yang pasti
dan ditentukan untuk yang dapat diamati.

HUKUM TERMODINAMIKA

Pengertian Termodinamika
Jadi, ilmu ini menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan
energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat
pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas,
kerja, entropi dan kespontanan proses.
Selain itu, Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik.
Cabang ilmu Fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor
dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan
Termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas,
perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri, adalah
peristiwa Termodinamika yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Prinsip-Prinsip Termodinamika

Penerapan prinsip-prinsip termodinamika yang meliputi Mekanika, Panas dan


Kalkulus Diferensial pada ilmu pengetahuan lain ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 2 menunjukkan bahwa penyelesaian suatu masalah/problema secara


termodinamika dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
 Formulasi problem ke dalam besaran & bentuk termodinamika. Hal ini
yang dikatakan sebagai mengubah bahasa dalam problem ke dalam bahasa
termodinamika, kemudian merumuskannya dengan menggunakan besaran-
besaran termodinamika.
 Evaluasi sifat dan fungsi termodinamika, berarti melakukan analisis
terhadap formulasi yang telah disusun pada langkah pertama (1). Tahap ini
membutuhkan pemahaman pengetahuan termodinamika yang memadai
agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap arah atau tujuan problema
tersebut.
 Penyelesaian problem termodinamika. Pada tahap ini dibutuhkan
dukungan pengetahuan matematika/kalkulus (deferensial, integral)
sehingga dapat diperoleh jawaban yang valid atau bisa
dipertanggungjawabkan.
Ketiga langkah penyelesaian termodinamika tersebut harus berpijak pada
dalil-dalil atau kaidah-kaidah dalam termodinamika.
Intinya, prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk
mekanisme yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya. Aplikasi
termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena adanya perkembangan
ilmu termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu termodinamika dimulai
dengan pendekatan makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang menjadi
media pembawa energi.

Sistem Termodinamika
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.
Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya,
yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat
batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem
dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara
sistem dan lingkungan:
 Sistem tertutup
Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup
di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja
dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja
atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
o Pembatas Adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas
o Pembatas Rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
 Sistem terisolasi
Tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh
dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 Sistem terbuka
Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda
disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya
penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi
yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Keadaan Termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut
dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.


Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk
keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam
seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan


dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang
berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan
dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
Hukum Dasar Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan
lainnya. Hukum ini dimasukkan setelah hukum pertama.
 Hukum Pertama Termodinamika
Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup, sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke
dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat
diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan Isokhorik,
Isotermik, Isobarik, dan juga adiabatik.
 Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi
untuk hukum kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan
kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja
sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi
sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan
temperatur yang lebih tinggi.
Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam
siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling
sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. –
6th ed. – 2007 – Wiley) Bab5).
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi” merupakan
korolari dari kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua
termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi)(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. –
6th ed. – 2007 – Wiley) Bab6).
 Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur
nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan
mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi
benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai
nol.

EKUIPARTISI
Teori ekuipartisi energi berbunyi " Jika pada suatu sistem yang mengikuti hukum
newton tentang gerak dan mempunyai suhu mutlak T, maka setiap derajat
kebebasan (f) suatu partikel memiliki kontribusi 1/2kT pada energi rata-rata
partikel.
Energi rata- rata partikel gas ideal dapat dirumuskan :

setiap derajat kebebasan berkontribusi terhadap energi mekanik zat tersebut lho.

APA ITU DERAJAT KEBEBASAN ??

sebelum membahas apa itu derajat kebebasan, kalian harus mengenal terlebih dulu
apa itu monoatomik dan diatomik. Monoatomik adalah atom tunggal yang stabil
karena mereka memiliki kulit luar yang lengkap dengan oktet elektron
contohnya : He, Ne, Ar, Kr, dll. Diatomik adalah gabungan dari dua atom yang
sejenis maupun yang berbeda jenisnya contohnya : N2, H2, CO, dll.

Pada gas monoatomik, atomnya hanya memiliki gerakan translasi saja. artinya
atom monoatomik hanya dapat bergerak pada sumbu x, sumbu y dan sumbu z
saja. Maka gas monoatomik memiliki energi kinetik sebesar :

jadi gas monoatomik itu memiliki 3 derajat kebebasan, karena bisa bergerak ke 3
arah ( gerak translasi/ berpindah) pada gas diatomik, kedua atom dapat melakukan
gerak translasi sekaligus gerak rotasi dan vibrasi. Ketika gas diatomik berada pada
suhu tinggi maka dari gerak translasi ia memiliki 3 derajat kebebasan, pada gerak
rotasi partikel hanya bisa bergerak pada sumbu y dan z saja atau memiliki 2
derajat kebebasan, dan pada berak vibrasi molekul memiliki energi kinetik dan
potensial atau memilliki 2 derajat kebebasan. Maka dapat disimpulkan untuk gas
diatomik memilki 7 derajat kebebasan.
diatas telah dibahas sedikit tentang energi dalam yang dimiliki oleh partikel gas
ideal, ketika kita membicarakan tentang gas ideal maka kita membahas tentang
total energi yang dimiliki seluruh molekul gas dalam ruang tertutup yang meliputi
energi kinetik translasi, rotasi maupun vibrasi.

Jika dalam ruang tertutup terdapat N molekul gas, maka energi dalam gas tersebut
adalah :

Anda mungkin juga menyukai