Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN KUIS PADK 1

BAGIAN I – BENAR/SALAH

1. Skala pengukuran yang besarannya berfungsi mengklasifikasikan, namun tidak mengurutkan


adalah ordinal. (S)
➔ Skala pengukuran yang besarannya berfungsi mengklasifikasikan, namun tidak mengurutkan
adalah nominal.

2. Peubah yang dianggap dapat memengaruhi peubah lainnya adalah peubah respon. (S)
➔ Peubah respon merupakan peubah yang dianggap dipengaruhi oleh peubah lainnya.

3. Diketahui suatu tabel kontingensi seperti di bawah ini.

Maka peluang marjinal perempuan akan sama dengan peluang marjinal laki-laki. (B)
𝑛1+ 𝟑𝟐
➔ 𝑃𝑒𝑙𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖 = = 𝟔𝟒
𝑛

𝑛2 + 𝟑𝟐
➔ 𝑃𝑒𝑙𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 = = 𝟔𝟒
𝑛

4. Jika diketahui Sensitivitas dan Spesifisitas dari suatu uji adalah 95% dan 85% dengan akurasi
sebesar 90%, maka jika 10 orang benar-benar terinfeksi, rata-rata 8 hingga 9 orang di antaranya
akan benar diprediksi positif. (S)
95
➔ Sensitivitas 95% → 100 x 10 = 9.5 artinya sekitar 9 − 10 orang yang benar diprediksi

5. Sebuah studi berminat melakukan uji fluorescent antibody guna meneliti adanya reaksi serum
setelah pengobatan pada penderita malaria falcifarum. Dari 25 subjek yang telah disembuhkan,
15 subjek ditemukan bereaksi positif. Diketahui bahwa sampel tersebut memenuhi semua
asumsi yang mendasari uji binomial. Setelah dilakukan pengujian, dapat disimpulkan bahwa
proporsi reaksi positif dalam populasi yang bersangkutan adalah lebih besar dari 0,5 pada taraf
nyata 5%. (S)
15
➔ Diketahui: 𝜋0 = 0,5 ; 𝜋 = = 0,6 , 𝑛 = 25 , α = 5%
25
➔ Hipotesis: 𝐻0 : 𝜋 = 0,5 𝑣𝑠 𝐻1 : 𝜋 > 0,5
➔ Statistik Uji: 𝑃 = 𝑃(𝑋 ≥ 𝑥) = 𝑃(𝑋 ≥ 15) = 1 − 𝑃(𝑋 < 15) = 1- 0,7878 = 0,2122
➔ Kesimpulan: Karena nilai p > 0,05 maka tak tolak 𝐻0 , artinya belum cukup bukti untuk
mengatakan bahwa proporsi reaksi positif dalam populasi yang bersangkutan adalah lebih
besar dari 0,5%.

6. Suatu survey lingkungan dilakukan untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap
penumpukan limbah medis. Pada survei tersebut, penumpukan limbah medis berperan sebagai
peubah penjelas. (S)
➔ Pemupukan limbah medis merupakan peubah respon yang dipengaruhi oleh pandemi
Covid-19.

7. Diketahui 30% dari tanaman yang diberi pestisida gagal tumbuh. Kita ingin menguji hipotesis itu
dengan alternative bahwa tanaman yang gagal tumbuh kurang dari 30%. Dari suatu sampel baru
sebanyak 500 tanaman dan diperoleh fakta bahwa 25% tanaman diantaranya gagal tumbuh.
Maka kesimpulan yang dapat diambil pada taraf nyata 5% adalah Tolak H0. (B)

➔ Diketahui: 𝜋 = 0.25
➔ Hipotesis: 𝐻0 : 𝜋 = 0.30 𝑣𝑠 𝐻1 : 𝜋 < 0.3
0.25−0.3
➔ Statistik Uji: 𝑧 = = −2.63
√ (0.3)(1−0.3)/500
➔ 𝑃(𝑧 < −2.63) =1- 𝑃(𝑧 < 2.63) = 1 − 0.9957 = 0.0043
➔ Karena 𝑃(𝑧 < −2.63) < 0.05 maka tolak 𝑯𝟎 , artinya cukup bukti untuk mengatakan bahwa
tanaman yang gagal tumbuh kurang dari 30%

8. Suatu survey lingkungan dilakukan untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap
penumpukan limbah medis. Pada survei tersebut, penumpukan limbah medis berperan sebagai
peubah penjelas. (S)
➔ Pemupukan limbah medis merupakan peubah respon yang dipengaruhi oleh pandemi
Covid-19.

9. Jika diketahui Sensitivitas dan Spesifisitas dari suatu uji adalah 95% dan 85% dengan akurasi
sebesar 90%, maka jika 20 orang yang tidak terinfeksi diperiksa, rata-rata 1 orang akan salah
diprediksi positif. (S)
85
➔ Spesifisitas 85% → x 20 = 17, artinya 17 orang benar diprediksi dan rata − rata 3 orang
100
salah diprediksi.

10. Dalam pengujian hipotesis secara statistika dikenal dua prosedur yaitu uji parametrik dan non
parametrik. Disebut parametrik karena pengujiannya berkenaan dengan parameter populasi,
sementara non parametrik tidak. (B)
BAGIAN II – PILIHAN GANDA

1. Dari semua kasus kanker di seluruh dunia pada tahun 2012, 13% menderita kanker paru-paru,
11.9% menderita kanker payudara, 9.7% menderita kanker prostat, 6.8% menderita kanker
lambung, dan 50.7% menderita jenis kanker lainnya. Pada kasus ini, peubah 'jenis kanker'
memiliki skala pengukuran
a. Interval
b. Nominal
c. Rasio
d. Ordinal
➔ Karena peubah ‘jenis kanker’ hanya bisa menggolongkan/mengklasifikasikan.

2. Dibawah ini merupakan uji hipotesis yang bisa digunakan pada contoh tunggal kecuali
a. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
b. Uji Tanda (One Sample Sign Test)
c. Uji Mann Whitney
d. Uji Proporsi
➔ Uji Mann Whitney hanya bisa digunakan pada data contoh dari dua populasi

3. Jika nilai Rasio Odds (OR) = 1, maka


a. Grup dan respon ada hubungan (dependence)
b. Grup dan respon tidak saling bebas
c. Grup dan respon tidak ada hubungan (independence)
d. Grup dan respon berhubungan kuat
➔ Ketika nilai OR = 1, maka tidak ada hubungan antara kedua peubah tersebut

4. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil uji Minitab di bawah ini adalah

a. Tolak H0. Artinya, cukup bukti untuk menyatakan bahwa median berat populasi sama
dengan 8,41 kg pada taraf nyata 5%
b. Tolak H0. Artinya, cukup bukti untuk menyatakan bahwa median berat populasi lebih
besar dari 8,41 kg pada taraf nyata 5%
c. Terima H0. Artinya, cukup bukti untuk menyatakan bahwa median berat populasi sama
dengan 8,41 kg pada taraf nyata 5%
d. Terima H0. Artinya, cukup bukti untuk menyatakan bahwa median berat populasi lebih
besar dari 8,41 kg pada taraf nyata 5%
➔ Diketahui: H0 : Median = 8,41 vs H1 : Median > 8,41 (satu arah)
➔ Kesimpulan: Karena p-value yang diperoleh kurang dari taraf nyata yang digunakan yaitu 5%.
Maka tolak H0 , artinya cukup bukti untuk menyatakan bahwa median berat populasi lebih
dari 8,41 kg.

5. Dari sejumlah red wine buatan Perancis yang diterima oleh divisi F&B (Food and Beverage),
setelah diperiksa ternyata 5% kadar alkoholnya diatas 20%. 20 botol red wine kemudian diambil
secara acak. Berapa peluang dari 20 botol red wine yang diambil tersebut paling sedikit ada 1
botol red wine yang kadar alkoholnya diatas 20%
a. 0,7358
b. 0,3773
c. 0,6415
d. 0,3585
➔ P(X ≥ 1) = 1 – P(X=0) = 1 – 0,3585 = 0,6415

6. Misalkan suatu seminar dihadiri oleh 30 orang dengan proporsi 15 orang bekerja sebagai PNS, 6
orang bekerja di BUMN, dan sisanya bekerja sebagai karyawan swasta. Kemudian, dipilih secara
acak 8 orang dari peserta seminar. Peluang terambilnya 4 orang PNS, 3 orang BUMN, dan 1
orang swasta adalah (anulir)
a. 9,45 x 10^(-2)
b. 2,25 x 10^(-4)
c. 3,37 x 10^(-4)
d. 8,40 x 10^(-2)
15 4 3
8! 6 9 1
➔ 𝑃(𝑋 = 4, 𝑌 = 3, 𝑍 = 1) = ( ) ( ) ( ) = 0.042 = 4.2 𝑥 10−2
4!3!1! 30 30 30

7. Resiko Relatif adalah


a. Perbandingan resiko dari kedua grup pada tabel kontingensi
b. Perbandingan odds dari kedua grup pada tabel kontingensi
c. Perbandingan peluang gagal dari kedua grup pada tabel kontingensi
d. Perbandingan peluang sukses dari kedua grup pada tabel kontingensi

8. Teknik yang digunakan untuk menaksir nilai parameter jika distribusi diketahui adalah
a. Maximum Likelihood Estimation
b. Chisquare
c. Metode Kuadrat Terkecil
d. Cross-sectional
➔ Maximum Likelihood Estimation adalah salah satu metode penaksiran nilai parameter yang
dapat digunakan saat distribusi parameter diketahui.
9. Uji dimana data diubah menjadi serangkaian tanda ‘plus’ (+) dan ‘minus’ (-) adalah
a. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
b. Uji Tanda (One Sample Sign Test)
c. Uji Mann Whitney
d. Uji Proporsi
➔ Uji Tanda mengubah selisih nilai setiap observasi dengan parameternya menjadi tanda (+)
dan (-) lalu menghitung jumlah dari masing-masing tanda.

10. Perhatikan tabel di bawah ini yang berisi banyaknya orang yang memilih merk A dan merk selain
A berdasarkan jenis kelamin.

Nilai statistik uji Khi Kuadrat yang diperoleh adalah sebesar


a. 0,687
b. 7,953
c. 0,674
d. 8,129
➔ Berdasarkan tabel preferensi merk di atas, maka frekunsi harapan diperoleh sebagai
berikut:
𝑛1+ × 𝑛+1 32 × 45
𝜇̂ 11 = = = 22,5
𝑛 64
𝑛1+ × 𝑛+2 32 × 19
𝜇̂ 12 = = = 9,5
𝑛 64
𝑛2+ × 𝑛+1 32 × 45
𝜇̂ 21 = = = 22,5
𝑛 64
𝑛2+ × 𝑛+2 32 × 19
𝜇̂ 22 = = = 9,5
𝑛 64
Sehingga dapat disusun tabel baru sebagai berikut:
Nilai statistik uji Khi Kuadrat diperoleh:
(21 − 22.5) 2 (11 − 9.5) 2 (24 − 22.5)2 (8 − 9.5) 2
𝜒2 = + + + = 0.674
22.5 9.5 22.5 9.5

11. Observasi yang dilakukan dalam kurung waktu yang panjang disebut dengan
a. Observasi Retrospective
b. Obervasi Perspective
c. Observasi Cross Sectional
d. Observasi Prospective

12. Odds adalah


a. Perbandingan proporsi sukses pada grup tertentu
b. Perbandingan peluang sukses dengan gagal dari kedua grup tertentu
c. Perbandingan proporsi gagal pada grup tertentu
d. Perbandingan proporsi sukses dengan gagal pada satu grup tertentu

13. Kelebihan metode non parametrik kecuali


a. Dapat diterapkan pada data dengan skala ordinal dan nominal
b. Pada beberapa prosedur, perhitungan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
c. Asumsi yang diperlukan sangat minim
d. Konsep dan metode sulit dipahami

14. Jika nilai RR<1 maka


a. Peluang sukses grup 1 lebih kecil dibandingkan grup 2
b. Peluang sukses grup 1 sama dengan grup 2
c. Peluang sukses grup 2 lebih kecil dibandingkan grup 1
d. Peluang sukses grup 1 lebih besar dibandingkan grup 2
𝑝
➔ RR = 1 < 1 → 𝑝1 < 𝑝2
𝑝2

15. Derajat bebas pada uji khi-kuadrat kebebasan sebesar (k = kolom, b = baris)
a. (k-1) (b-1)
b. (k-1)
c. (bk−1)
d. (b-1)

Anda mungkin juga menyukai