Anda di halaman 1dari 2

Kisah teladan tentang kejujuran

Cerita kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah kisah nyata, bukan tentang
aku tetapi tentang temanku. Pada waktu itu kita mau bermain bola (Aku, Rehan,
Haikal, dan Yayat, karena rumah kita berjauhan, maka kami janjian di depan pos
kamling batas Desa.

Kami mau tanding bersama, beberapa teman lainyang rumahnya dekat lapangan
langsung ke sana. Lapangan bola kamu di atas gunung, jadi kita harus memotong
jalan (masuk hutan) agar menuju ke sana lebih cepat.

Menjaga amanah dari teman-teman

Oia, kampung kami kondisi tanahnya itu tidak datar, jadi jarang sekali ada jalan yang
lurus di sini, semua penuh belokan dan tanjakan. Jadi ketika mau menuju lapangan
bola, itu seperti orang yang mau mendaki gunung hehe.

Hampir semua sudah datang, tetapi tinggal satu, yaitu Yayat yang belum datang. Tidak
lama kemudian ada adiknya datang, menyampaikan bahwa dia tidak bisa ikut karena
kakinya terkilir. Kami semua pergi menuju lapangan bola.

Seperti biasa, sebelum main bola, semua pemain mengumpulkan uang. Uangnya
bukan untuk taruhan, tetapi untuk membeli minuman dan makanan, sehingga setelah
selesai kami semua tidak kehausan dan kelaparan.

Semua uang dikumpulkan di satu orang, yaitu si X. tugas si X karena kurang sehat
jadi dia tidak ikut main, tetapi menjaga uang dan membelikan minuman dan makanan
untuk para pemain bola. Kami semua percaya karena dia memang anak yang jujur,
kami semua juga sadar kejujuran dalam kehidupan sehari-hari itu sangat penting
untuk dijaga.

Babak kedua sudah mau mulai, seperti biasa orang yang tidak main harus membeli
minuman dan makanan, nah si X ini dia pamit untuk membelinya, kamipun langsung
mengiyakan.

Permainan bola sudah selesai, tetapi Si X tidak kunjung datang. Lebih dari 1 jam
kamu semua seperti ikan dendeng yang dijemur di atas lapangan dan kehausan. Si X
belum juga datang.

Akhirnya dia datang dengan tangan kosong, dengan alasan uangnya hilang, mungkin
jatuh katanya.Dengan dipenuhi rasa kesal, akhirnya semua orang mengiklaskannya.
Kami semua pulang dengan rasa haus yang tinggi.
Ketahuan mencuri, apa yang harus dilakukan?

Ternyata salah satu dari kami ada yang mengikuti si X, karena si X memilih untuk
pulang sendiri tidak bareng-bareng dengan kita semua. Dengan gerak geriknya yang
kurang wajar, aku sendiri sudah bisa menyimpulkan jika dia memang berbohong.

Salah satu dari kami namanya Dindin, mengirimkan video yang menjelaskan bahwa si
X menyimpan uang itu di bawah batu, video itu di broadcast ke semua orang,
kemudian ketika dia perjalanan pulang mengambilnya kembali. Setelah melihat
semua itu, kami semua marah kepadanya.

Mengetahui kejahatannya diketahui, si X minta maaf kepada semua teman-teman,


tetapi karena sudah tercoreng akibat tidak jujur, tidak semua menerima maafnya.
Teman-teman meminta dia untuk sholat tobat dan memohon ampun kepada Tuhan
yang Maha Esa.

Permohonan maaf atas kesalahan

Dindin yang menyebarkan video juga meminta maaf kepada si X dan teman-teman
lainnya, dia mengaku salah karena sudah membuka aib orang lain, dia menyesal.
Seharusnya Dindin memperingatkan si X, jika tidak bisa baru musyawarah dengan
teman-teman.

Begitu pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari dan itu harus kita jaga
sampai ahir hayat.

Anda mungkin juga menyukai