Anda di halaman 1dari 8

Collaborative Learning

Teori Kependudukan Aliran Malthusia

Kelompok 1

1. Akhmad Mulyandi (G2A015001)


2. Novia Triarianti Pratiwi (G2A015003)
3. Bayu Septian Fauzi (G2A015004)
4. Siti Nurohmah (G2A015005)
5. Alfian Abdul Rozaq (G2A015006)
6. Rastia Irmachatshalihah (G2A015007)
7. Yulianti (G2A015008)
8. Nurul Putri Ramadhani (G2A015009)
9. Ana Yuliana Wati (G2A015010)
10. M. Taufiqurrahman Perdana W (G2A015011)
11. M. Ibnu Aji (G2A015012)
12. Sinta Ajeng Rizqiani (G2A015013)
13. Amalia Warnandiah Safitri (G2A015014)
14. Diah Aulia Nofiasari (G2A015015)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2018

1
Teori Kependudukan : Aliran Malthusian

A. Pendahuluan
Malthus adalah orang pertama yang mengemukakan tentang
penduduk. Dalam “Essay on Population”, Malthus beranggapan bahwa
bahan makanan penting untuk kelangsungan hidup, nafsu manusia tak dapat
ditahan dan pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan.
Teori Malthus menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret
ukur sedangakan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung,
pada kasus ini dimana terdapat permasalahan meledaknya jumlah penduduk
di kota yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan pun berkurang,
hal ini merupakan perimbangan yang kurang menguntungkan jika kita
kembali kepada teori Malthus.

B. Dasar pemikiran lahirnya teori Malthus


Dalam An Essay on the Principle of Population (Sebuah Esai tentang
Prinsip mengenai Kependudukan), yang pertama kali diterbitkan pada 1798,
Malthus membuat ramalan yang terkenal bahwa jumlah populasi akan
mengalahkan pasokan makanan, yang menyebabkan berkurangnya jumlah
makanan per orang (Case & Fair, 1999: 790).
Dalam esseai-nya tersebut Thomas Robert Malthus menyatakan:
“..........apa bila tidak ada pembatasan jumlah penduduk maka penduduk
akan berkembang biak dengan cepat sebagai deret bilangan 1, 2, 4, 8, 16,
32 ......, dan di sisi lain jumlah pangan banyak mengalami pertambahan
sebagai deret bilangan 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12 ...... akibatnya penduduk dunia
akan mengalami kelaparan hebat. Untuk menghindari kekurangan bahan
pangan maka jumlah penduduk harus dibatasi. Untuk itu perlu dilakukan
moral restrain (pengekangan diri: pengekanagn nafsu seksual, penundaan
perkawinan)”.

2
Essei Malthus sangat efektif membangun kesadaran para ilmuwan
tentang pentingnya masalah jumlah penduduk yang besar, meskipun
pemikiran Malthus sangat sederhana. Kesederhanaan essei tersebut terletak
pada pemikirannya dengan menggunakan dua variabel saja yaitu jumlah
penduduk dan jumlah pangan, padahal besarnya jumlah penduduk tidak
ditentukan oleh jumlah pangan saja.

C. Hakikat dari teori Malthus


Malthus mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat
dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang
besar antara penduduk dan kebutuhan hidup.
Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk
cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan
kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).
Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat
mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara
penduduk dan bahan makanan yaitu dengan jalan:
1. Preventive checks : yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah
kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk
didalamnya antara lain:
a. Penundaan masa perkawinan
b. Mengendalikan hawa nafsu
c. Pantangan kawin
2. Positive checks : yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya
kematian, termasuk di dalamnya antara lain:
a. Bencana Alam
b. Wabah penyakit
c. Kejahatan
d. Peperangan

3
Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-
negara yang belum maju.

Secara garis besar saat ini usaha pembatasan jumlah penduduk


dilakukan dengan dua kelompok besar yaitu preventive checks dan positive
checks.
1. Preventive cheks merupakan usaha usaha pembatasan jumlah
penduduk melalui penekanan kelahiran yaitu moral restraints dan vice.
Usaha-usaha moral restraints (pengekangan diri) meliputi:
a. pengekangan nafsu seksual misalnya tidak kawin;
b. penundaan perkawinan, bentuknya berupa: meningkatkan partisipasi
wanita wanita muda dalam pendidikan yang lebih tinggi (SMA atau
Perguruan tinggi) atau partisipasi dalam pekerjaan luar rumah
(public).
Sedangkan vice (usaha pengurangan kelahiran) meliputi:
a. aborsi (pengguguran kandungan),
b. hubungan sesama jenis misalnya homoseksual (hubungan sesame
jenis laki-laki) atau lesbian-seksual (hubungan sesama jenis
perempuan),
c. penggunaan alat kontrasepsi (kondom, pil KB, IUD/inplant, suntik
KB, tubektomi dan vasektomi dan lain lainnya),
d. promiscuity (kawin kontrak, kumpul kebo), adultery atau
perzinahan.

2. Usaha Positive checks merupakan gejala/usaha-usaha pembatasan


pertumbuhan penduduk melalui proses kematian yang meliputi:
a. Vice (kejahatan) atau segala upaya/jenis pencabutan nyawa, yang
banyak dilakukan dengan membunuh anak-anak (infanticide), orang
orang tua atau orang orang cacat, usaha usaha ini biasanya dilakukan
terhadap penduduk yang dianggap tidak produktif;

4
b. Misery (kemelaratan) yaitu keadaan yang menyebabkan kematian
penduduk misalnya: epidemic, bencana alam, kelaparan, kekurangan
bahan pangan, peperangan dan geinocide (pembunuhan terhadap
etnik tertentu yang dilakukan secara sengaja).

Teori Kependudukan Malthus (pertumbuhan penduduk) yang


menyatakan bahwa, “Pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan
pertumbuhan ekonomi menurut deret hitung”. Maksudnya adalah bahwa
jumlah penduduk akan berkembang lebih cepat daripada pertumbuhan
ekonomi sehingga mengakibatkan upah tenaga kerja menjadi sangat murah
dan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari (subsistensi).

D. Kritik dan kelemahan teori Malthus


Ilmuwan melakukan beberapa kritik tentang kelemahan ide dalam
essai-nya, secara garis besar kritik terhadap ide Malthus tersebut adalah
Malthus dalam essainya belum memikirkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Revolusi pertanian (green revolution) seperti: bibit unggul, varitas baru,
insektisida/obat hama, pupuk dan perangsang tumbuh, managemen
usaha, telah meningkatkan produksi pertanian/perikanan/peternakan
secara berlipat ganda dalam waktu yang singkat.
2. Ditemukan tanah tanah baru (benua baru: Amerika dan Australia)
dikemudian hari memberikan peluang bagi usaha petanian melakukan
ekstensifikasi sekaligus intensifikasi di lahan lahan pertanian yang baru
sehingga produksi total pangan dunia meningkat dengan cepat.
3. Kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi memungkinkan
pengiriman bahan pangan di wilayah wilayah yang menghadapi
kelaparan dapat dengan cepat dilakukan sehingga kelaparan penduduk
di suatu wilayah dapat dihindari secara cepat dan tepat.
4. Thomas Robert Malthus tidak mempertimbangkan keinginan pasangan
pasangan suami istri (pasutri) dan pasanngan usia subur lain melakukan
usaha pembatasan kelahiram dengan menggunakan kontrasepsi.

5
5. Teori yang diungkapkan tidak mempertimbangkan perilaku fertilitas
penduduk yaitu fertilitas (tingkat kelahiran) penduduk akan menurun
seiring dengan tingkat kesejahteraan yang meningkat.

Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara lain:

1. Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.


2. Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi
bahan makanan dengan cepat.
3. Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang
kaya.
4. Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi
kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari
Negara.
5. Malthus terlalu menekankan keterbatasan persediaan tanah meskipun
dia adalah salah seorang pengajur industrialisasi dan penggunaan tanah
secara lebih efisien. Kenyataan dalam setelah Malthus menunjukkan
bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti penggunaan pupuk buatan,
pemakaian pestisida, dan irigasi yang efisien menghasilakan
peningkatan produktivitas.
6. Dia kurang memperhitungkan bahwa, penemuan-penemuan baru,
teknologi unggul dan industrialisasi dapat memberikan efek yang
cukup berarti pada peningkatan tingkat hidup.

Teori Malthus tidak berlaku lagi bagi negara-negara barat, tetapi


masih berlaku bagi negara-negara Asia. Teori Malthus memang benar dan
berlaku sepanjang masa. Penganut golongan ini setuju dengan Teori
Malthus, meskipun ada beberapa tambahan /revisi. Pengikut Malthus ini
disebut Neo Malthusionism. Mereka beranggapan bahwa untuk mencapai
tujuan hanya dengan moral restraint (berpuasa, menunda – perkawinan)
adalah tidak mungkin. Mereka berpendapat bahwa untuk mencegah laju

6
cepatnya peningkatan cacah jiwa penduduk harus dengan methode birth
control dengan menggunakan alat kontrasepsi.

E. Keterkaitan Teori Malthus dengan Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan


Ketahanan Pangan
Usaha Indonesia untuk menyediakan pangan bagi penduduk adalah
dengan giat melakukan pembangunan atau modernisasi pertanian. Usaha ini
dilakukan baik melalui perluasan tanah pertanian yang ada (ekstensifikasi)
maupun meningkatkan produksi per hektarnya (intensifikasi).
Adapun program transmigrasi setelah Indonesia merdeka dalam Pola
Umum Pelita Ktiga (Lihat GBHN, TAP MPR No. II/MPR/1978) disebutkan
antara lain: “Program transmigrasi ditujukan untuk meningkatkan
penyebaran penduduk dan tenaga kerja serta pembukaan dan pengembangan
daerah produksi dan pertanian baru dalam rangka pembangunan daerah
khususnya di luar Jawa, yang dapat menjamin taraf hidup para transmigran,
dan taraf hidup masyarakat sekitar”.
Program Keluarga Berencana merupakan upaya pemerintah dalam
mencegah dan mengatur kelahiran. Pemerintah melalui Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasionak (BKKBN) bergerak dalam penyebaran alat-
alat dan pengetahuan kontrasepsi. Setiap desa dan kota Petugas Lapang KB
siap membantu keluarga-keluarga yang ingin memasuki program KB.

7
Daftar Pustaka

Edmund Conway. 2015. 50 Gagasan Ekonomi yang Perlu Anda Ketahui. Jakarta:
Esensi Erlangga hlm.15-17

http://repository.radenintan.ac.id/1139/3/BAB_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat Pernyataan, Bab 1,2,3,4,5 Dapus 2 New
    Surat Pernyataan, Bab 1,2,3,4,5 Dapus 2 New
    Dokumen84 halaman
    Surat Pernyataan, Bab 1,2,3,4,5 Dapus 2 New
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa Kepera-Wps Office
    Diagnosa Kepera-Wps Office
    Dokumen1 halaman
    Diagnosa Kepera-Wps Office
    Diah Aulia Nofiasary
    Belum ada peringkat
  • Ansin Pemberian Iv Ketorolac
    Ansin Pemberian Iv Ketorolac
    Dokumen4 halaman
    Ansin Pemberian Iv Ketorolac
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • 157 820 1 PB 1
    157 820 1 PB 1
    Dokumen13 halaman
    157 820 1 PB 1
    saidah
    Belum ada peringkat
  • Woc Apendisitis
    Woc Apendisitis
    Dokumen1 halaman
    Woc Apendisitis
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsultasi
    Lembar Konsultasi
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsultasi
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • WEB OF CAUTION Intra
    WEB OF CAUTION Intra
    Dokumen1 halaman
    WEB OF CAUTION Intra
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Pathway Efusi Pleura
    Pathway Efusi Pleura
    Dokumen2 halaman
    Pathway Efusi Pleura
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • KEP MATERNITAS Tanggung Nop. 2019-Dikonversi
    KEP MATERNITAS Tanggung Nop. 2019-Dikonversi
    Dokumen80 halaman
    KEP MATERNITAS Tanggung Nop. 2019-Dikonversi
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • LP Aman Nyaman
    LP Aman Nyaman
    Dokumen13 halaman
    LP Aman Nyaman
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Web of Caution BBL
    Web of Caution BBL
    Dokumen1 halaman
    Web of Caution BBL
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Askep SH
    Askep SH
    Dokumen8 halaman
    Askep SH
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • WEB OF CAUTION Intra
    WEB OF CAUTION Intra
    Dokumen1 halaman
    WEB OF CAUTION Intra
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Bermain
    Satuan Acara Bermain
    Dokumen14 halaman
    Satuan Acara Bermain
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • TAK Stimulasi Sensori
    TAK Stimulasi Sensori
    Dokumen31 halaman
    TAK Stimulasi Sensori
    Jaya Gilbert Marciano
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen9 halaman
    Agama
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • 4 Askep BBL
    4 Askep BBL
    Dokumen8 halaman
    4 Askep BBL
    DitaRosita
    Belum ada peringkat
  • Pathway Gagal Nafas Anak
    Pathway Gagal Nafas Anak
    Dokumen1 halaman
    Pathway Gagal Nafas Anak
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Kamus Medis
    Kamus Medis
    Dokumen8 halaman
    Kamus Medis
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • LP CHF Icu
    LP CHF Icu
    Dokumen12 halaman
    LP CHF Icu
    Fetty Ign Dimengerthi
    Belum ada peringkat
  • Askep Ca - Ovary
    Askep Ca - Ovary
    Dokumen34 halaman
    Askep Ca - Ovary
    Dimas candra wibowo
    Belum ada peringkat
  • Pathway Asma Bronkhial
    Pathway Asma Bronkhial
    Dokumen1 halaman
    Pathway Asma Bronkhial
    Yhoyho Akhilun Dewa Mimpi
    80% (5)
  • Proposal Tempat Sampah RW 3
    Proposal Tempat Sampah RW 3
    Dokumen7 halaman
    Proposal Tempat Sampah RW 3
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen1 halaman
    Bab Ii
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Teori Malthusia
    Teori Malthusia
    Dokumen8 halaman
    Teori Malthusia
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • 1 Proposal DM
    1 Proposal DM
    Dokumen73 halaman
    1 Proposal DM
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • SAP SAMPAH Edit
    SAP SAMPAH Edit
    Dokumen6 halaman
    SAP SAMPAH Edit
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Bahaya Sampah
    Bahaya Sampah
    Dokumen12 halaman
    Bahaya Sampah
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Kebijakan Kespro
    Kebijakan Kespro
    Dokumen24 halaman
    Kebijakan Kespro
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat
  • Surat Ijin TDK Publikasi Di Unimus
    Surat Ijin TDK Publikasi Di Unimus
    Dokumen1 halaman
    Surat Ijin TDK Publikasi Di Unimus
    Yuli Yoeliyoeliyoeliyoeliyoeliyoeli
    Belum ada peringkat