Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PENDINGIN DAN SALURAN UDARA

KELOMPOK 5
 AGUNG SETIAWAN (0317130044)
 DENNY ARYA ADITAMA (0317130045)
 DEBY RAMA FERDYANTO (0317130046)
 DEWANGGA MEGANTARA (0317130047)

TEKNIK PERMESINAN KAPAL


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2019
SISTEM REFRIGERASI R-134a

1. Tujuan
- Diharapkan mampu memahami sistem refrigerant
- Diharapkan mampu mengoperasikan sistem refrigerant
- Diharapkan mampu mengidentifikasi komponen-komponen sistem refrigerasi

2. Dasar Teori
2.1 Sistem Refrigerasi
Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu
sampai mencapai suhu dibawah suhu lingkungan. Refrigerasi dicapai dengan
melakukan penyerapan panas pada suhu rendah secara terus menerus, yang
biasanya bisa dicapai dengan menguapkan suatu cairan secara kontinu.
Uap yang terbentuk dapat kembali kebentuk asalnya kembali, biasanya dengan
dua cara yang paling umum, uap itu hanya akan ditekan lalu diembunkan, bisa
diserap dengan cairan lain yang mudah menguap yang setelah itu diuapkan pada
tekanan tinggi.
2.2 Komponen-Komponen Sistem Refrigerasi
2.2.1 Kompresor
Kompresor berfungsi untuk memberikan kompresi atau tekanan pada
refrigerant yang berasal dari section line sehingga temperatur dan
tekanannya naik dan selanjutnya dialirkan kedischarge line.
2.2.2 Kondensor
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk merubah wujud gas bahan
pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Tujuan utama
kondensor adalah sebagai media pemindah kalor dari refrigerant
kelingkungan untuk mencairkan uap refrigerant yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi dari kompresor.
2.2.3 Evaporator
Evaporator berfungsi sebagai alat penyerap kalor dari lingkungan ke
refrigerant sehingga refrigerant akan mengalami perubahan fasa dari cair
menjadi uap. Proses evaporator merupakan kebalikan dari proses
kondensor. Kecepatan masuk dan keluar dapat dianggap kecil (diabaikan)
tidak ada kerja poros dan tidak ada perubahan ketinggian.
2.2.4 Katup Ekspansi

Katub ekspansi berfungsi untuk mengekspansikan secara adiabatik


cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai tingkat
keadaan tekanan dan temperatur rendah.

2.2.5 Receiver Dryer


Receiver Dryer merupakan komponen penting pada sistem refrigerasi
dimana receiver dryer ini berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut
bersirkulasi bersama refrigerant juga berfungsi sebagai penyerap air yang
terkandung pada refrigerant.
2.3 Coefisient of Performance (COP)
COP (Coefisien of Performance) merupakan rasio pemanasan atau pendinginan
yang disediakan untuk kebutuhan kerja. COP berbanding terbalik dengan biaya
operasional apabila COP lebih tinggi maka biaya operasional yang dikeluarkan
akan menjadi lebih rendah. Efisien atau tidaknya sebuah pendingin diukur dengan
Energy Efficiency Ratio atau yang biasa disingkat dengan istilah EER.
Qevap
Rumus dari COP yaitu: 𝐶𝑂𝑃 = Wcomp
(h1−h4)
𝐶𝑂𝑃 = (h2−h1)

3. Peralatan yang Digunakan


3.1 Manifold
Manifold digunakan untuk mengecek tekanan penghampaan (vacum) ketika
mengisi atau membuang refrigerant. Charging manifold terdiri dari buah pressure
gauge yang digunakan mengukur tekanan rendah (kurang dari 250psi) dan tekanan
tinggi (kurang dari 500psi). Untuk gauge yang low pressure memiliki skala 1bar –
8.2bar, sedangkan untuk high pressure memiliki skala 0bar – 34bar.
Dimanifold juga terdapat 3 selang dengan warna berbeda dimana selang warna
merah untuk tekan, selang warna kuning untuk saluran dari freon, dan selang warna
biru untuk isap
3.2 Pompa Vakum
Pompa vakum digunakan untuk membuang, mengosongkan, dan membuat
vakum sistem refrigerasi sebelum diisi refrigerant. Pompa vakum harus dapat
mengeluarkan semua gas, udara dan uap air sistem.
3.3 Tang Ampere
Tang ampere digunakan untuk mengukur kuat arus, dimana cara mengukur arus
dengan cara menggunakan dua rahang penjepitnya tanpa harus kontak langsung
dengan terminal listriknya dan nantinya akan muncul angka digitnya.
3.4 Tabung Freon
Freon merupakan salah satu dan beberapa senyawa alifatik sederhana yang
digunakan dalam perdagangan dan industri. Freon tidak memiliki warna, tidak
berbau, tidak mudah terbakar, dan merupakan gas yang tidak mudah hancur yang
diperkenalkan pada lemari es atau ac. Freon juga terdiri dari beberapa jenis salah
satunya freon R22, R134a, dll.
3.5 Infrared Thermometer
Infrare thermometer disebut juga sebagai thermometer laser merupakan sebuah
alat ukur suhu yang dapat mengukur temperatur atau suhu tanpa bersentuhan
dengan objek yang akan diukur suhunya.
3.6 Water Leak Detector
Water leak detector merupakan suatu alat atau disebut juga alarm air yang
berfungsi untuk memperingatkan juga mendeteksi suatu kebocoran dari berbagai
macam benda atau alat seperti AC. Otomatis akan berbunyi sangat keras saat
mendeteksi adanya kebocoran air.
3.7 Flaring Tool
Flaring tool digunakan untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar dapat
disambung beluril (flare fitting). Flaring tool terdiri dari 2 blok yang disatukan
dengan mur dan baut kupu-kupu. Kedua penjepit ini diberikan lubang ukuran pipa
3/16’’ – 5/8’’.
3.8 Swaging Tool
Swaging too digunakan untuk membesarkan diameter ujung pipa, agar dua
benda dapat disambungkan.
3.9 Pembengkok Pipa (Tube Bender)
Tube bender digunakan untuk membengkokkan pipa agar pipa dapat terbentuk
dengan rapi.
4. Diagram Rangkaian

5. Perhitungan
Hasil Pengambilan Data R-134a
Kompessor Kondensor Reservoir Katub Evaporator Cold Suhu Arus Tegangan
Ekspansi Storage Ruang
Waktu P1 P2 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12
13.35 10 130 38.8 42.6 40.2 36.2 36.7 37.5 37.9 11.5 18.2 12.7 14 35.3 4 220
13.45 5 125 25.9 46.2 44.5 38.9 37.2 33.5 17.3 9.4 8.6 17.5 21.4 34.4 3.9 220
13.55 4 125 25.8 43.6 45 39 37.1 36.8 11.9 5.9 15 14.9 16 36.8 3.8 220

Data Hasil Percobaan


Time: 0 min T7: 39.7 °C
P1: 10 Psi T8: 11.5 °C
P2: 130 Psi T9: 18.2 °C
T1: 38.8 °C T10: 12.7 °C
T2: 42.6 °C T11: 14 °C
T3: 40.2 °C T12: 35.3 °C
T4: 36.2 °C Arus: 4A
T5: 36.7 °C Tegangan: 220V
T6: 37.5 °C
Pembacaan Tabel

Titik 1
T1 aktual ˃ T1 jenuh, maka keadaan titik 1 adalah superheated
h1: 287,1586 kj/kg
s1: 1.099586

Titik 2
T2 aktual ˃ T2 jenuh, maka keadaan titik 2 adalah superheated
h2: 278.5486 kj/kg h2s: 299.806 kj/kg
s2: 0.939352 s2s = s1 = 1.099586

Titik 3
T3 aktual ˃ T3 jenuh, maka keadaan titik 3 adalah superheated
h3: 271.9208 kj/kg
s3: 0.916338

Titik 4
T4 aktual ˂ T4 jenuh, maka keadaan titik 4 adalah subcool
Mencari nilai hfx, Vfx, px dengan membaca tabel
px: 917.483
Vfx: 0.00086
hfx: 102.626
mencari h4 dengan rumus
h4 = hfx + (Vfx (P4-px) )
= 102.626 + (0.00086 (1000-917.483) )
= 102.679 kj/kg
s4 = 0.37695

Titik 5
T5 aktual ˂ T5 jenuh, maka keadaan titik 5 adalah subcool
Mencari nilai hfx, Vfx, px dengan membaca tabel
px: 930.3155
Vfx: 0.000862
hfx: 103.366
mencari h5 dengan rumus
h5 = hfx + (Vfx (P5-px) )
= 103.366+ (0.000862 (1000-930.3155) )
= 102.573 kj/kg
s5 = 0.379318

Titik 6
T6 aktual ˂ T6 jenuh, maka keadaan titik 6 adalah subcool
Mencari nilai hfx, Vfx, px dengan membaca tabel
px: 950.8476
Vfx: 0.000864
hfx: 104.55
mencari h6 dengan rumus
h6 = hfx + (Vfx (P6-px) )
= 104.55+ (0.000865 (1000-950.8476) )
= 103.7368 kj/kg
s6 = 0.38311

Titik 7
T7 aktual ˂ T7 jenuh, maka keadaan titik 7 adalah subcool
Mencari nilai hfx, Vfx, px dengan membaca tabel
px: 961.1135
Vfx: 0.000865
hfx: 105.142
mencari h7 dengan rumus
h7 = hfx + (Vfx (P7-px) )
= 105.142+ (0.000865 (1000-961.1135) )
= 104.3189 kj/kg
s7 = 0.385006
Titik 8
T8 aktual ˃ T8 jenuh, maka keadaan titik 8 adalah superheated
h8: 268.5413 kj/kg
s8: 1.020365

Titik 9
T9 aktual ˃ T9 jenuh, maka keadaan titik 9 adalah superheated
h9: 266.525 kj/kg
s9: 1.070725

Titik 10
T10 aktual ˃ T10 jenuh, maka keadaan titik 10 adalah superheated
h10: 264.5643 kj/kg
s10: 1.023917

Maka dapat dihitung

1) Mencari ṁ
I: 4A
V: 220V
Eff P: 65%
: 0.65

 P listrik : V x I x cos30
: 220 x 4 x 0.886
: 704 watt

 Wcomp : P listrik x 65%


: 704 x 0.65
: 457.6 watt
: 0.4567 kw

Wcomp
 Wcomp : h2−h1
o.4567 kj/kg
: (278.5486−287.1586)𝑘𝑗/𝑘𝑔

: 0.053148 kg/s
2) Mencari Qev
Qev : ṁ (h1-h9)
: 0.053148 (287.1586-266.525)
: 1,096624 kj/s
3) Mencari Qcond
Qcond : ṁ (h2-h4)
: 0.053148kg/s (278.5486-102.679) kj/kg
: 9.346075 kj/s
4) Mencari COP
Qev
COP : Wcomp
1.096624 kj/s
: 0.4576 kj/s

: 2.39469
COLD STORAGE R-22

1. Tujuan
- Diharapkan mampu melakukan evaluasi, pengujian, dan deteksi kebocoran sesuai
standart.
- Diharapkan mampu menganalisa pengaruh kelebihan dan kekurangan refrigerant
terhadap sistem.
- Diharapkan mampu menganalisa pengaruh penggunaan heat excharge terhadap
sistem.
2. Dasar Teori
2.1 Pengertian Cold Storage
Cold Storage adalah suatu alat yang didesain untuk tempat penyimpanan
dingin. Prinsip kerja cold storage pada dasarnya sama seperti alat pendingin. Cold
storage dirancang menggunakan bahan atau unsur yang mempunyai sifat mekanis
yang dimasukkan melalui komponen-komponen utama pendingin yang dibuat,
sehingga dapat mengubah ruangan menjadi dingin semua bagian dari sistem
pendingin adalah serupa, kecuali ukuran-ukurannya tergantung dari kerangka
pendingin tersebut. Lingkaran pendingin diubah dari bentuk cair menjadi gas
kemudian diolah kembali menjadi suatu bentuk cairan. Tenaga yang terbentuk
panas yang merubah cairan menjadi uap adalah bentuk panas yang merupakan
hawa panas yang ditarik dari udara didalam ruangan yang diinginkan.
2.2 Komponen-Komponen Cold Storage
2.2.1 Kompresor
Kompresor berfungsi untuk memberikan kompresi atau tekanan pada
refrigerant yang berasal dari section line sehingga temperatur dan
tekanannya naik dan selanjutnya dialirkan kedischarge line.
2.2.2 Kondensor
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk merubah wujud gas bahan
pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Tujuan utama
kondensor adalah sebagai media pemindah kalor dari refrigerant
kelingkungan untuk mencairkan uap refrigerant yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi dari kompresor.
2.2.3 Evaporator
Evaporator berfungsi sebagai alat penyerap kalor dari lingkungan ke
refrigerant sehingga refrigerant akan mengalami perubahan fasa dari cair
menjadi uap. Proses evaporator merupakan kebalikan dari proses
kondensor. Kecepatan masuk dan keluar dapat dianggap kecil (diabaikan)
tidak ada kerja poros dan tidak ada perubahan ketinggian.
2.2.4 Katup Ekspansi
Katub ekspansi berfungsi untuk mengekspansikan secara adiabatik
cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai tingkat
keadaan tekanan dan temperatur rendah.
2.2.5 Receiver Dryer
Receiver Dryer merupakan komponen penting pada sistem refrigerasi
dimana receiver dryer ini berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut
bersirkulasi bersama refrigerant juga berfungsi sebagai penyerap air yang
terkandung pada refrigerant.
2.3 Coefisient of Performance (COP)
COP (Coefisien of Performance) merupakan rasio pemanasan atau pendinginan
yang disediakan untuk kebutuhan kerja. COP berbanding terbalik dengan biaya
operasional apabila COP lebih tinggi maka biaya operasional yang dikeluarkan
akan menjadi lebih rendah. Efisien atau tidaknya sebuah pendingin diukur dengan
Energy Efficiency Ratio atau yang biasa disingkat dengan istilah EER.
Qevap
Rumus dari COP yaitu: 𝐶𝑂𝑃 = Wcomp
(h1−h4)
𝐶𝑂𝑃 = (h2−h1)

3. Peralatan yang Digunakan


3.1 Manifold
Manifold digunakan untuk mengecek tekanan penghampaan (vacum) ketika
mengisi atau membuang refrigerant.
3.2 Pompa Vakum
Pompa vakum digunakan untuk membuang, mengosongkan, dan membuat
vakum sistem refrigerasi sebelum diisi refrigerant. Pompa vakum harus dapat
mengeluarkan semua gas, udara dan uap air sistem.
3.3 Tang Ampere
Tang ampere digunakan untuk mengukur kuat arus, dimana cara mengukur arus
dengan cara menggunakan dua rahang penjepitnya tanpa harus kontak langsung
dengan terminal listriknya dan nantinya akan muncul angka digitnya.
3.4 Tabung Freon
Freon merupakan salah satu dan beberapa senyawa alifatik sederhana yang
digunakan dalam perdagangan dan industri. Freon tidak memiliki warna, tidak
berbau, tidak mudah terbakar, dan merupakan gas yang tidak mudah hancur yang
diperkenalkan pada lemari es atau ac. Freon juga terdiri dari beberapa jenis salah
satunya freon R22, R134a, dll.
3.5 Infrared Thermometer
Infrare thermometer disebut juga sebagai thermometer laser merupakan sebuah
alat ukur suhu yang dapat mengukur temperatur atau suhu tanpa bersentuhan
dengan objek yang akan diukur suhunya.
3.6 Water Leak Detector
Water leak detector merupakan suatu alat atau disebut juga alarm air yang
berfungsi untuk memperingatkan juga mendeteksi suatu kebocoran dari berbagai
macam benda atau alat seperti AC. Otomatis akan berbunyi sangat keras saat
mendeteksi adanya kebocoran air.
3.7 Flaring Tool
Flaring tool digunakan untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar dapat
disambung beluril (flare fitting). Flaring tool terdiri dari 2 blok yang disatukan
dengan mur dan baut kupu-kupu. Kedua penjepit ini diberikan lubang ukuran pipa
3/16’’ – 5/8’’.
3.8 Swaging Tool
Swaging too digunakan untuk membesarkan diameter ujung pipa, agar dua
benda dapat disambungkan.
3.9 Pembengkok Pipa (Tube Bender)
Tube bender digunakan untuk membengkokkan pipa agar pipa dapat terbentuk
dengan rapi.
4. Diagram Rangkaian

5. Perhitungan
Hasil Pengambilan Data R-22
Kompessor Kondensor Reservoir Katub Evaporator Cold Suhu Arus Tegangan
Ekspansi Storage Ruang
Waktu P1 P2 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12
11.15 10 300 32.7 41 44.5 42.2 39.6 39.5 35.4 16.6 21.3 20.9 24.5 36 3.1 220
11.25 5 295 24.9 45.2 48.5 44.9 40.2 35.5 15.3 14.4 11.7 25.5 31.4 35.1 3 220
11.35 4 290 24.8 42.6 49 45 40.3 38.8 11.9 10.7 16 22.9 26 37.5 2.9 220

Data Hasil Percobaan


Time: 0 min T7: 35.4 °C
P1: 10 Psi T8: 16.6 °C
P2: 300 Psi T9: 21.3 °C
T1: 32.7°C T10: 20.9 °C
T2: 41 °C T11: 24.5 °C
T3: 44.5 °C T12: 36 °C
T4: 42.2 °C Arus: 3.1A
T5: 39.6 °C Tegangan: 220V
T6: 39.5 °C
Pembacaan Tabel

Titik 1
T1 aktual ˃ T1 jenuh, maka keadaan titik 1 adalah superheated
h1: 428.4672 kj/kg
s1: 1.82768

Titik 2
T2 aktual ˂ T2 jenuh, maka keadaan titik 2 adalah subscool
h2: 251.539 kj/kg h2s: 409.5172 kj/kg
s2: 1.171 s2s = s1 = 1.82768

Titik 3
T3 aktual ˂ T3 jenuh, maka keadaan titik 3 adalah subscool
h3: 256.1149 kj/kg
s3: 1.185

Titik 4
T4 aktual ˂ T4 jenuh, maka keadaan titik 4 adalah subcool
h4 = 253.007 kj/kg
s4 = 1.1758

Titik 5
T5 aktual ˂ T5 jenuh, maka keadaan titik 5 adalah subcool
h5 = 239.6657 kj/kg
s5 = 1.1644

Titik 6
T6 aktual ˂ T6 jenuh, maka keadaan titik 6 adalah subcool
h6 = 249.5391 kj/kg
s6 = 1.164
Titik 7
T7 aktual ˂ T7 jenuh, maka keadaan titik 7 adalah subcool
h7 = 243.8335 kj/kg
s7 = 1.1476

Titik 8
T8 aktual ˃ T8 jenuh, maka keadaan titik 8 adalah superheated
h8: 416.778 kj/kg
s8: 1.7884

Titik 9
T9 aktual ˃ T9 jenuh, maka keadaan titik 9 adalah superheated
h9: 420.216 kj/kg
s9: 1.80032

Titik 10
T10 aktual ˃ T10 jenuh, maka keadaan titik 10 adalah superheated
h10: 419.928 kj/kg
s10: 1.79936

Maka dapat dihitung

5) Mencari ṁ
I: 3.1A
V: 220V
Eff P: 65%
: 0.65

 P listrik : V x I x cos30
: 220 x 3.1 x 0.886
: 590.612 watt

 Wcomp : P listrik x 65%


: 590.612 x 0.65
: 383.8978 watt
: 0.3838978 kw
Wcomp
 Wcomp : h2−h1
0.3838978 kj/kg
: (251.539−428.4672)𝑘𝑗/𝑘𝑔

: 0.017993 kg/s
6) Mencari Qev
Qev : ṁ (h1-h9)
: 0.00217 (428.4672-420.216)
: 0.017993 kj/s
7) Mencari Qcond
Qcond : ṁ (h2-h4)
: 0.00217 kg/s (251.539-253.007) kj/kg
: 0.00334 kj/s
8) Mencari COP
Qev
COP : Wcomp
0.017993 kj/s
: 0.3838978 kj/s

: 0.046636

Anda mungkin juga menyukai