“HEAT PUMP’’
Oleh Kelompok 5 :
SURABAYA
2020
HEAT PUMP
1. Tujuan Praktikum
2. Mengetahui dan memahami sistem Pompa Kalor (HVAC-Refrigerasi)
3. Mengetahui dan memahami siklus kompresi uap dalam sistem Pompa Kalor
beserta diagram P-h untuk setiap jenis fluida kerja yang digunakan.
4. Menghitung performa/kinerja dari sistem Pompa Kalor
5. Memahami paramater-parameter kinerja dalam sistem Pompa Kalor (mencari
gejala penurunan kinerja sistem yang memerlukan perawatan)
2. Dasar Teori
4. Diagram Rangkaian
5. Perhitungan
Tabel data praktikum
Data hasil praktikum
Speed No Qc Tw7 Tw8 F2 TA1 TA2 TA3 TA4 ΔP
o o o o o o
(kW) ( C) ( C) (L/min) ( C) ( C) ( C) ( C) (mmHg)
1 0,929 26 28 12 28 28 25 25 8,2
I 2 0,930 26 28 12 28 28 26 25 8,1
3 0,922 26 28 12 28 28 26 25 8,2
1 0,935 26 29 12 28 29 26 26 11,8
II 2 0,926 26 29 12 28 28 26 26 11,6
3 0,946 26 29 12 29 29 27 26 11,8
1 0,957 27 29 12 28 28 27 26 14,5
III 2 0,962 27 29 12 28 28 26 26 14,8
3 0,950 27 29 12 28 28 26 26 14,6
PERHITUNGAN
Speed 1
Qev = mo . Δh
= 0.083 x √𝜌 𝑥 ∆𝑝 x Δh
= 0,083 x √1,13 𝑥 8,2 x (h1 – h2)
= 0,083 x √1.13 𝑥 8,2 x (89,8 – 76,9)
= 3,386 kW
Qkon = ṁ x Cp x ΔT
= F x ρair x Cp x ΔT
12 𝑥 10−3
= x 995,75 x 4,178 x (28 - 26)
60𝑠
= 1,66 kW
𝑄𝐸𝑣
COP =
𝑄𝑘𝑜𝑚
3,386
= 0,926
= 3,64 kW
Neraca Energi
Qevaporator + Qkompresor = Qkondensor + Qloss
3,386 + 0,926 = 1,66 + Qloss
Qloss = 2,652 kW
COP
6
3
COP
2
0
8.2 8.1 8.2 11.8 11.6 11.8 14.5 14.8 14.6
6. Analisa
Dari data praktikum, kita mengetahui semua parameter pengukuran. Disini kami
ingin menganalisa dan mengaudit performa dari HVAC. Sebelumnya kami mengukur
pada kecepatan – kecepatan tertentu dan membaginya menjadi 3 kecepatan (3 speed).
Setelah dipahami dan dihitung didapat nilai dari Qevaporator, Qkondensor, Qkompresor
dan Qloss, perbandingan antara Qevap dan Qkomp dinamakan COP (performa/kinerja
HVAC).
Setelah COP didapat kami mencoba membandingkan nilai cop berdasarkan P nya
lalu dibuatlah grafik COP VS P. Di grafik terlihat potret kinerja HVAC yang
berfluktuasi. Pada saat P maksimum ternyata nilai COP nya paling rendah dan saat
nilai COP maksimum P ada pada nilai pertengahan yakni 11,8. Dari grafik tersebut
ternyata nilai COP terpengaruhi oleh besarnya nilai Qkomp ataupun Q evap dan bisa
saja kinerja dari HVAC sudah menurun sehingga butuh pengefisienan dari komponen
alat yang berkaitan dengan HVAC.