Anda di halaman 1dari 11

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 34 orang anak remaja. Hasil

tentang karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

gambaran umum responden berdasarkan umur, jenis kelamin dan pekerjaan orang

tua. Data gambaran karakteristik responden yakni anak remaja di Desa Paya

Bengkuang Kabupaten Langkat tahun 2018 akan disajikan dalam bentuk tabel 4.1

sebagai berikut:

Tabel 4.1.
Distribusi frekuensi karakteristik responden tentang umur, jenis kelamin
dan pekerjaan orang tua di desa Paya Bengkuang
kabupaten Langkat tahun 2019
Karakteristik f %
Umur
1 < 12 tahun 5 15
2 13-16 tahun 25 73
3  16 tahun 4 12
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 29 85
2 Perempuan 5 15
Pekerjaan Orangtua
1 Petani 22 65
2 Wiraswasata 6 18
3 Karyawan 4 12
4 PNS 2 5
Jumlah 34 100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat dari umur responden mayoritas umur

13-16 tahun sebanyak 25 orang (73%) dan minoritas umur < 16 tahun sebanyak 4

orang (12 %). Dilihat dari jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 29 orang

39
40

(85%) dan minoritas perempuan sebanyak 5 orang (15%). Sedangkan berdasarkan

pekerjaan orang tua mayoritas petani sebanyak 22 orang (65%) dan minoritas PNS

sebanyak 2orang (5%).

4.2. Analisa Univariat

4.2.1. Penurunan daya Tahan Tubuh


Tabel 4.2.
Distribusi frekuensi tentang penurunan daya tahan tubuh remaja
di Desa Paya Bengkuang Kab Langkat
Tahun 2019
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)

Penurunan daya tahan tubuh

a. Baik 10 29

b. Tidak Baik 24 71

Total 34 100

Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat bahwa penurunan daya tahan tubuh

dari 34 responden mayoritas mengatakan tidak baik sebanyak 24 orang (71%) dan

minoritas mengatakan baik sebanyak 10 orang (71 %).

4.2.2. Merokok
Tabel 4.3.
Distribusi frekuensi tentang merokok pada anak remaja di
desa Paya Bengkuang kabupaten Langkat
tahun 2019
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Merokok
a. Perokok Berat 21 62
b. Perokok Sedang 1 3

12 35
c. Perokok Ringan
Total 34 100
41

Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa anak remaja merokok dari 34

orang mayoritas perokok berat sebanyak 16 orang (47 %) dan minoritas perokok

sedang sebanyak 5 orang (15 %).

4.3. Analisa Bivariat

4.3.1. Hubungan penuruan daya tahan tubuh pada remaja akibat merokok
di desa paya bengkuang Kabupaten Langkat tahun 2019.

Berdasarkan hasil penelitian, maka hubungan penuruan daya tahan tubuh

pada remaja akibat merokok di desa paya bengkuang Kabupaten Langkat tahun

2019.sebagai berikut

Tabel 4.4.
Hubungan penuruan daya tahan tubuh pada remaja akibat merokok
di desa paya bengkuang Kabupaten Langkat
tahun 2019.
Merokok
penuruan Perokok Perokok Perokok Total
daya tahan Sig
Berat sedang Ringan
tubuh N % N % N % N %
1. Baik 1 3 1 3 8 24 10 30
0,000
2. Tidak Baik 20 59 0 0 4 11 24 70
Jumlah 21 62 1 3 12 35 34 100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa penuruan daya tahan tubuh

remaja yang mengatakan baik sebanyak 10 orang dimana mayoritas perokok

ringan sebanyak 8 orang (24%) dan minoritas perokok sedang sebanyak 1 orang

( 3 % ) mayoritas menyatakan perokok dan minoritas sering merokok sebanyak 1

orang (3%) Sementara penurunan daya tahan tubuh remaja yang mengatakan

tidak baik sebanyak 24 orang ( 70 %) dimana merokok mayoritas menyatakan


42

perokok berat sebanyak 20 orang (59%) dan perokok ringan sebanyak 4 orang

(11%).

Hasil uji statistik dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 menunjukan

bahwa ada hubungan penuruan daya tahan tubuh pada remaja akibat merokok

dimana nilai p.value = 16.568 pada df = 2 dimana Sig < α (0,000< 0,05). Jadi

variabel independen mempunyai hubungan dengan variabel dependen atau ada

hubungan penuruan daya tahan pada remaja akibat merokok di desa paya

bengkuang Kabupaten Langkat tahun 2019.


43

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Penurunan Daya Tahan Tubuh

Menurut Mark (2016), perokok aktif kerap mengalami kesulitan untuk stabil

bernapas. Atau lebih tepat dikatakan lebih cepat lelah. Hal itu disebabkan dampak

negatif dari kandungan rokok yang menghambat proses penyerapan oksigen ke

paru-paru. Jika merokok dinding paru-paru atau jaringan di paru-paru tertutup

yang disebabkan oleh flak yang ditimbulkan akibat merokok.

Menurut penelitian penuruan daya tahan tubuh remaja yang mengatakan baik

sebanyak 10 orang dimana mayoritas perokok ringan sebanyak 8 orang (24%) dan

minoritas perokok sedang sebanyak 1 orang ( 3 % ) mayoritas menyatakan

perokok dan minoritas sering merokok sebanyak 1 orang (3%) Sementara

penurunan daya tahan tubuh remaja yang mengatakan tidak baik sebanyak 24

orang ( 70 %) dimana merokok mayoritas menyatakan perokok berat sebanyak

20 orang (59%) dan perokok ringan sebanyak 4 orang (11%).

Hasil penelitian diketahui bahwa penurunan daya tahan tubuh pada remaja

yang mengatakan baik sebanyak 16 orang dimana mayoritas perokok berat

sebanyak 12 orang ( 35 %) dan minoritas kadang –kadang merokok sebanyak

mayoritas menyatakan perokok dan minoritas sering merokok sebanyak 1 orang

(3%) Sementara konsentrasi daya ingat remaja yang mengatakan tidak baik

sebanyak 18 orang dimana merokok mayoritas menyatakan kadang-kadang


44

merokok sebanyak 6 orang (17%) dan minoritas sering merokok sebanyak 7

orang (21%).

Hasil uji statistik dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 menunjukan

bahwa ada hubungan penuruan daya tahan tubuh pada remaja akibat merokok

dimana nilai p.value = 16.568 pada df = 2 dimana Sig < α (0,000< 0,05). Jadi

variabel independen mempunyai hubungan dengan variabel dependen atau ada

hubungan penuruan daya tahan pada remaja akibat merokok di desa paya

bengkuang Kabupaten Langkat tahun 2019.

Hasil penelitian ini di dukung penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtyas

(2011), ada hubungan perilaku merokok terhadap penurunan daya tahan tubuh

memori jangka panjang pada perokok yaitu ingatan perokok ketika di tes sambil

merokok lebih rendah dibandingkan dengan ingatan tanpa merokok.

Penelitian diatas didukung teori Eriani (2016), yang mengatakan

penumpukan nikotin tersebut dapat mengakibatkan


48 kerugian bagi kesehatan,

mulai dari penurunan motivasi, penurunan kemampuan konsentrasi dan daya

ingat. Dalam eksperimen dengan tugas belajar kata-kata berpasangan, nikotin

dapat meningkatkan jumlah kata yang harus diingat, meningkatkan pengenalan

terhadap ingatan, mengurangi jumlah kesalahan, mengoptimalkan tingkat

keterjagaan dan mempercepat waktu reaksi dalam tes ingatan Sternberg.

Menurut asumsi peneliti bahwa dalam mengalami kesulitan

berkonsentrasi saat tidak merokok karena pengaruh nikotin yang telah membuat

kecanduan. Tapi hal ini akan berlalu dan kesehatan mental akan segera membaik

seiring berkurangnya pengaruh buruk nikotin pada tubuh. Merokok sangat tidak
45

baik dan berbahaya bagi kesehatan. Riset menyebutkan bahwa merokok dapat

menurunkan kinerja otak dan menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan mudah

lupa, sama halnya dengan mengkonsumsi minuman beralkohol. Kecandungan

minuman beralkohol menyebabkan kerusakan memori jangka pendek yang

kemudian berakibat memori akan benar-benar kosong sehingga mengacaukan

konsentrasi dan menyebabkan anda menjadi pelupa.

Hubungan yang mempengaruhi daya tahan tubuh akibat merokok dapat

dilihat 4 faktor yakni (Bustan, 2014).

a. Konsentrasi dan daya ingat

Secara garis besar, kurangnya konsentrasi dan daya ingat bisa saja di pengaruhi

oleh beberapa faktor termasuk penambahan usia, pengaruh gaya hidup, kondisi

fisik, dan akibat pengaruh penyakit tertentu dan berbagai permasalahan

lainnya. Selain itu gaya hidup bagi perokok dapat mengakibatkan penurunan

tingkat konsentrasi atau daya ingat akibat dari zat-zat yang terkandung dalam

rokok yang bias menghambat oksigen kedalam otak.

b. Mudah lelah

Setiap kali kita menghirup asap rokok, kita menghancurkan beberapa alveoli

(kantung udara paru-paru) secara permanen. Hasilnya, cepat merasa lelah dan

cepat capek. Sehingga bagi perokok menghidari berbagai kegiatan-kegiatan

yang membutuhkan pernapasan baik, seperti olah raga, atletik, menari, dan

menyanyi. Sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit padahal manusia

dianjurlkan untuk melakukan berbagai olah raga yang sifatnya rutin untuk

memberikan kebugaran bagi tubuh.


46

c. Timbulya berbagai penyakit

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak

dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada

perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Selain penyakit strok dapat juga

timbul penyakit lain yakni pencernaan, kardiovaskuler, saluran pernafasan dan

bahkan gangguan imunitas tubuh yang dapat mengakibatkan penurunan daya

konsentrasi bahkan sering mengalami sakit gigi dan napsu mankan meningkat

d. Mudah stres

Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup.

Dalam sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 2009-2011 yang melibatkan

4.181 responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan

nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari

responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan yakni

yang mudah mengalami stres.


47

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

a. dilihat dari umur responden mayoritas umur 13-16 tahun sebanyak 25

orang (73%) dan minoritas umur < 16 tahun sebanyak 4 orang (12 %).

Dilihat dari jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 29 orang (85%)

dan minoritas perempuan sebanyak 5 orang (15%). Sedangkan

berdasarkan pekerjaan orang tua mayoritas petani sebanyak 22 orang

(65%) dan minoritas PNS sebanyak 2orang (5%).

b. Penuruan daya tahan tubuh remaja yang mengatakan baik sebanyak 10

orang dimana mayoritas perokok ringan sebanyak 8 orang (24%) dan

minoritas perokok sedang sebanyak 1 orang ( 3 % ) mayoritas

menyatakan perokok dan minoritas sering merokok sebanyak 1 orang (3%)

Sementara penurunan daya tahan tubuh remaja yang mengatakan tidak

baik sebanyak 24 orang ( 70 %) dimana merokok mayoritas menyatakan

perokok berat sebanyak 20 orang (59%) dan perokok ringan sebanyak 4

orang (11%). Hasil uji statistik dengan menggunakan taraf signifikan 0,05

menunjukan bahwa ada hubungan penuruan daya tahan tubuh pada remaja

akibat merokok dimana nilai p.value = 16.568 pada df = 2 dimana Sig < α

(0,000< 0,05). Jadi variabel independen mempunyai hubungan dengan

variabel dependen atau ada hubungan penuruan daya tahan pada remaja

akibat merokok di desa paya bengkuang Kabupaten Langkat tahun

59
48

2019Diketahui mudah lelah pada anak remaja akibat merokok di desa

Paya Bengkuang kabupaten Langkat tahun 2019 dimana mayoritas

mengatakan ya sebanyak15 orang (44%) dan minoritas mengatakan tidak

sebanyak 2 orang (6%).

6.2. Saran

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Perlu adanya kegiatan promotif dan preventif pada siswa sekolah menengah

mengenai rokok dan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok dengan lebih selekti

dalam menghindari pengaruh-pengaruh negatif yang terjadi yang terjadi pada

remaja. Selain itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sosialisasi kepada

masyarakat mengenai dampak negatif merokok, terutama kepada para remaja

yang paling sering mencontoh orang sekitarnya untuk merokok

b. Bagi Pendidikan

Bertilik dari hasil penelitian diharapkan bahaya rokok tetap menjadi salah satu

materi dalam pelajaran di kampus STIKes Putra Abadi Langkat. Pendidikan

kesehatan merupakan bekal yang didapatkan masyarakat dalam menghindari

rokok.

c. Bagi Responden/masyarakat

Perilaku merokok sebaiknya dihindari karena selain memberikan dampak

negatif bagi kesehatan fisik juga memberikan dampak negatif bagi fungsi

kognitif perokok dan dampak negatif bagi orang disekitarnya


49

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang

merokok melalui pendidikan kesehatan, perlu optimal memilih pendidikan

untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya merokok bagi masyaraka

Anda mungkin juga menyukai