Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH BUDIDAYA IKAN HIAS

(IKAN KOKI)

DISUSUN OLEH:
- Muhammad Akli Adnan
- Muhammad Fatahillah A
- Sutrisno
- Salsabilla Melenia S
- Shafira Firgynia M
Kata pengatara

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
   
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
SEKILAS TENTANG IKAN MAS KOKI
  
Dari manakah ikan mas koki bersal?????
Menurut Budiman dan Lingga (2005), Klasifikasi ikan mas koki adalah sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Cypriniformes
Family: Cyprinidae
Genus: Carassius 
Species: Carassius auratus (goldfish)
Ikan maskoki yang memiliki nama latin Carrasius auratus pada awalnya dibudidayakan
oleh masyarakat Cina pada tahun 960-1729. Awalnya bentuk maskoki sama seperti ikan mas,
karena memang jenis ikan ini berasal dari satu kerabat. Bedanya maskoki tidak memiliki
sepasang sungut di mulutnya.
Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan pajangan yang sangat populer. Banyak
penggemar jenis ikan mas koki karena melihat tubuhnya yang aneh dan sulit digambarkan
sehingga banyak orang mengatakan sebagai fantastik! Ikan mas koki ini termasuk ikan yang
lamban geraknya sehingga  di dalam akuarium sering menjadi korban bulan-bulanan ikan
lainnya.
Sebenarnya jenis ikan mas koki yang asli tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita
kenal sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki biasa.
Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang dari pangkal ekor
sampai leher.
Tetapi, secara keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada
umumnya. Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish. Dan, di dalam sebuah akuarium, ikan
mas koki terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish (ikan mas).
Dan, keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan mas koki adalah bentuk strainnya
yang jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya. Sampai sekarang ini, di negeri China telah
banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki ini.
Berdasarkan penelitian kromosom, spesies ikan yang di temukan di Cina yang masih
berhubungan erat dengan maskoki. Nama ikan itu karper crucian (crucian carp). Bentuk karper
crucian seperti ikan mas yang terdapat di Indonesia tak lain adalah karper. Nama ikan mas untuk
karper itu lazim di gunakan penduduk Jawa, khususnya di Jawa Timur.
Adanya pertalian kromosom itu, para ahli yakin bahwa karper crucianlah yang
merupakan asal muasal maskoki. Kalau kini tidak ada lagi persamaan bentuk antara maskoki dan
karper crucian, penyebabnya telah terjadi mutasi dan kawin silang pada turunannya. Sebagai ikan
hias akuarium, maskoki terkenal di seluruh dunia, terutama di Cina, Jepang,Amerika, dan Eropa.
Kendati sudah diketahui negara sal maskoki, tetapi sampai sekarang belum di temukan
catatan sejak kapan pertama kali maskoki di jadikan ikan hias. Hanya dikabarkan, karper crucian
yang menjadi nenek moyang naskoki ”dijinakkan” pertama kali sekitar 1000 tahun silam, ketika
dinasti Sung berkuasa (960-1279). Sedangkan perkembangannya baru pesat setelah teknik
budidaya air tawar dikenal, yakni semasa pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644).
Pada era Dinasti Ming baru bermunculan ikan mas berwarna aneh-aneh. Ikan mas
generasi baru ini disebut goldfish di luar negri dan dikenal dengan nama maskoki di Indonesia.
Saat ini di Cina tipe maskoki diperkirakan sudah ratusan. Untuk memudahkan
mengenalnya, tipe-tipe maskoki diberi mana berdasarkan keunikan yang terdapat pada tubuhnya.
Misalkan: berdasarkan bentuk kepala, mata, tutup insang, selaput hidung, dan selaput mata.
Sekitar tahun 1500an semasa Shogun berkuasa maskoki masuk ke Jepang dan merupakan
piaraan kaum elit pada masa itu. Namun seirung dengan perjalanan waktu akhirnya maskoki
dapat di pelihara masyarakat luas. Maskoki dari Jepang di pasarkan ke seluruh dunia. Antara lain
ke USA, Inggris, Jerman, Prancis, dan juga ke Indonesia.
Menurut Yoshichi Matsui, dalam bukunya Goldfish Guide, maskoki di Jepang
dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan asalnya. Masing-masing adalah inpor dari cina (wakin,
maruko, ryukin, domekin), hasil seleksi (jikin, nankin, tosakin, tetsuonaga, osaka ranchu,
hanafusa, oranda shishigashira),  hasil dari silangan (kiranshi, shubunkin, shukin, kaliko,
azumanishiki).
Ikan maskoki dapat tumbuh hingga mencapai 23 inch (53 cm) dan maksimum mencapai
berat 9.9 pounds (4.5 kg), namun hal ini sangat jarang terjadi; sebagian besar maskoki hanya
mencapai separuh dari ukuran maksimal tadi dalam masa pertumbuhannya. Dalam kondisi yang
optimal, maskoki mampu bertahan hidup hingga 40 tahun, tetapi sebagian besar maskoki
umumnya hidup antara 6 - 8 tahun.
Syarat hidup maskoki secara umum dapat dikatakan bahwa maskoki termasuk ikan yang
mampu beradaptasi dengan berbagai variasi kualitas air dan juga suhu.
1.    pH
Nilai pH yang dianggap ideal untuk menumbuhkembangkan maskoki berkisar dari 7.0-8.0.
Meskipun demikian, diketahui bahwa maskoki masih dapat mentolelir nilai pH lebih rendah atau
lebih tinggi dari kisaran tersebut. Hal yang perlu diperhatikan adalah membiarkan terlebih
dahulu maskoki yang akan dipelihara untuk beradaptasi dengan kualitas air yang kita siapkan.
Sangat tidak disarankan untuk melakukan penggantian air atau melakukan perubahan kualitas air
secara drastis.
Walaupun maskoki diketahui mempunyai toleransi lebar terhadap berbagai nilai pH, akan
tetapi, seperti halnya kelompok ikan mas pada umumnya, mereka tidak akan bisa bertahan pada
pH dibawah 5.0 atau diatas 10.0. Untuk itu, dalam melakukan pengelolaan air perlu
memperhatikan kadar pH-nya agar tidak sampai membahayakan mereka.
2.    Kesadahan
Kebutuhan tingakat kesadahan air untuk maskoki diperkirakan antara rendah sampai
sedang. Tidak ada informasi yang akurat mengenai hal ini. Meskipun demikian, dari berbagai
laporan, diketahui bahwa kondisi kesadahan air yang ideal bagi maskoki berkisar antara
17derajat – 22 derajat.
3.    Komposisi
Maskoki sangat sensitif terhadap kadat chlorine yang biasa digunakan sebagai disinfektan
pada air olahan. Oleh karena itu, dalam menyiapkan air bagi mereka pastikan baha air tersebut
bebas dari chlorine. Hal ini dapat dilakukan dengan mengendapkan air terlebih dahulu, atau
dengan menambahkan anti-chlorine.
Maskoki merupakan ikan yang banyak mengeluarkan sekresi dari tubunya. Hal demikian
dapat memicu terbentuknya amonia dalam air. Amonia yang terbentuk dapat menjadi racun bagi
ikan bersangkutan, terutama bila kadarnya sudah mencapai 2 ppm. Pergantian air atau
penggunaan sistem diltrasi yang baik akan sangat membantu agar air akuarium maskoki dapat
selalu terjaga kadar amonianya dibawah nilai 2 ppm, atau bahkan 0 ppm.
Logam berat terlarut seperti Zn (seng) atau Cu (tembaga) bersifat racun bagi maskoki dan
juga jenis ikan lainnya. Oleh karena itu, sangat tidak direkomendasikan untuk memelihara atau
meletakkan maskoki dalam bak-bak yang terbuat dari bahan seng atau bahan lainnya yang dapat
melepaskan seng atau tembaga kedalam air. Meskipun demikian, diketahui toleran terhadap
kadar besi dalam air hingga batasan tertentu. Bagi mereka yang akan memelihara maskoki
dengan menggunakan air alami, tidak ada salahnya diwaspadai pula kemungkinan hadirnya
berbagai bahan pencemar yang mungkin masuk dari lingkungan sekitarnya, seperti phenol;
merkuri, minyak, kadmium, dan juga insektisida.
4.    Suhu
Suhu ideal bagi maskoki berada pada kisaran 20 derajat - 25 oC. Fluktuasi perubahan suhu
direkomendasikan tidak lebih dari 5 oC, terutama dalam proses pergantian air atau proses
transportasi. Fluktuasi suhu diatas 5 oC akan sangat membahayakan ikan yang bersangkutan.
Berbagai varietas maskoki sendiri dikembangkan diberbagai tempat dengan variasi suhu yang
berbeda yaitu mulai dari 4 derajat C - 35 oC. Meskipun demikian selalu disarankan agar mereka
dipelihara pada suhu tidak kurang dari 10 oC.
5.    Kepadatan
Kepadatan ikan dalam volume air tertentu akan sangat menentukan tingkat keberhasilan
memelihara maskoki, kemudahan dalam mengelola air dan menghindarkan terjadinya stress yang
dapat memicu terjadinya berbagai masalah ikutan lainnya. Selalu disarankan agar maskoki
dipelihara dengan kepadatan serendah mungkin, atau dipelihara sesedikit mungkin dalam suatu
wadah. Aturan secara umum menyebutkan bahwa kepadatan maskoki dapat dihitung berdasarkan
porsi 1 cm panjang ikan untuk setiap liter air. Pada tempat-tempat pemeliharaan yang didukung
dengan peralatan pendukung kehidupan yang baik kepadatan maskoki dapat ditingkatkan hingga
0.5 gm panjang ikan per liter air.

JENIS – JENIS IKAN MAS KOKI


1.    Bubble Eye/Suihogan Goldfish:
Spesies ikan mas koki unik yang
berasal dari Cina ini punya mata yang
menunjuk ke atas dan 2 kantung besar
berisi cairan,IKan ini juga tidak punya
sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa
tumbuh 6 -8 inchi.
2.    Ranchu Goldfish:
Ikan mas koki dengan tampilan yang
tidak biasa ini disebut sebagai "raja
ikan mas" oleh orang Jepang. Ranchu
adalah hasil dari percobaan
perkimpoian silang yang berbeda dari
Lionhead Cina.IKan ini ga punya sirip
atas,dan punya banyak warna seperti
orange, red, white, red-and-white, blue,
black, black-and-white, black-and-
red,Ikan dengan badan kuning pucat
dan kepala merah sangat jarang dan
langka.
3.    Butterfly tail/Jikin Goldfish:
Indah dan menggemaskan tetapi
langka,Jikin diyakini dari Jepang. Ciri
yang paling menonjol adalah ekor yang
memiliki bentuk X.ekor kupu kupunya
memiliki panjang khas, berbentuk
cerutu atau torpedo. Tubuh yang putih
dengan bibir,sirip dan insang
merah.dapat tumbuh sampai 9 inci.
Nama lainnya adalah ekor Merak dan
Rokuri.
4.    Telescope Eye/Demekin Goldfish:
Spesies ini punya mata yang esar dan
unik,Variasi ini berwarna merah,
merah-putih,belacu, hitam-putih,
coklat, biru, lavender, cokelat-dan-biru
dan warna hitam. Mereka mungkin juga
kadang punya sisik metalik.Walau
matanya besar,penglihatannya buruk
dan lebih baik tidak dicampur 1
akuarium dengan jenis lain yang lincah
dan ditempatkan di akurium tanpa
benda lanci.
5.    Oranda Goldfish:
Oranda, ikan mas koki unik dari Cina
dan Jepang, dicirikan oleh tudung
seperti raspberry dikepalanya.  Ikan
mas koki ini sangat terkenal di seluruh
dunia,dan punya badan bear dengan 4
ekor panjan.
6.    Celestial Eye/Choten gan Goldfish:
Salah satu ikan mas koki aneh yang
berasal dari Cina dan Korea.Mata ikan
mas ini seperti mata ikan mas
teleskop,tapi mengarah keatas Tubuh
ikan ini berbentuk seperti torpedo,dan
tak punya sirip atas
7.    Lionchu/Lionhead Goldfish:
Ikan mas koki Unik ini adalah ikan mas
yang tidak memiliki sirip atas dari
Thailand dan hasil dari perkimpoian
silang antara lionheads dan ranchus.
Memiliki tubuh yang besar, lebar dan
melengkung ke belakang dan kepala
yang besar.
8.    Ryukin Golfish:
IKan mas koki berwarna cerah dan
menarik dari Jepang ini punya sirip
yang besarnya 2 kali panjang
tubuhnya,moncongnya juga lancip dan
punggungnya bungkuk. Ryukin punya
warna seperti merah marun, merah-
putih, putih, metalik dan warna
belacu.di akuarium yang bagus
perawatannya ikan ini dapat mencapai
hingga 8 inci atau 21 cm. Nama julukan
lainnya adalah Ribbontail
Jepang,Fringetail,Fantail atau Veiltail
9.    Calico/Nacreous Goldfish:
Ikan mas koki bernama Calico atau
Nacreous ini punya percampuran sisik
warna metalik dan transparan yang
menimbulkan kesan mutiara. Calico
bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya
terdiri dari bercak-bercak merah,
kuning, abu-abu dan hitam bersama
bercak gelap dan biru.
10.    PomPom/Hanafusa Goldfish:
Hanafusa punya daging yang tumbuh
seperti pom pom di sekitar
hidungnya,badannya seperti
lionhead,tapi yang tumbuh adalah
hidungnya,kadang malah ada daging
yang tumbuh sampai melewati bawah
rahangnya.
11.    Chinsurin/Pearlscale Goldfish:
Ikan mas yang satu ini punysa sisik
berbintik bintik dan berwarna mutiara, 
berasal dari Jepang dan dipanggil
Chinsurin
12.    Common goldfish
Ikan mas biasa hanya berbeda dalam
warna dari nenek moyang mereka, ikan
mas Prusia. Ikan mas biasa datang
dalam berbagai warna termasuk merah,
oranye / emas, ikan mas putih, hitam
dan kuning atau 'lemon'.
13.    Black Moor:
The Black moor adalah berbagai
teleskop bermata ikan mas yang mewah
yang memiliki karakteristik menonjol
sepasang mata. Hal ini juga disebut
sebagai Popeye, teleskop, kuro demekin
di Jepang dan naga-mata di Cina
14. Comet (goldfish)
Ikan mas komet atau komet-tailed
adalah berbagai mewah yang paling
umum di Amerika Serikat. Hal ini
mirip dengan ikan mas biasa, kecuali
sedikit lebih kecil dan lebih ramping,
dan terutama dibedakan oleh panjang
ekornya, sangat cagak.
14.    Fantail (goldfish):
Ikan mas Fantail adalah bentuk barat
Ryukin dan memiliki tubuh berbentuk
telur, sirip punggung tinggi, sirip ekor
panjang empat kali lipat, dan tidak ada
bonggol bahu.
15.    Shubunkin:
Fancy dan Shubunkins Jepang hardy
("brokat merah") memiliki ekor tunggal
dengan skala nacreous, dan pola yang
dikenal sebagai belacu.
16.    Panda Moor:
Tegalan panda mewah memiliki pola
warna hitam-putih karakteristik dan
mata menonjol.
17.    Veiltail:
The veiltail fancy dikenal yang ekstra
panjang, mengalir ekor ganda. Veiltail
standar modern memerlukan lekukan
sedikit atau tanpa tepi trailing dari sirip
ekor, seperti dalam pernikahan jilbab
untuk pengantin.

PEMBENIHAN IKAN MAS KOKI

Pada pembenihan ikan mas koki, proses pemeliharaan induk merupakan tahapan awal
yang harus dilakukan. Ikan mas koki dijadikan induk pada usia 7 bulan. Setelah diseleksi, induk
dapat ditebar dan diberi pakan sehari sekali.
Sebelum dipijahkan, terlebih dahulu dilakukan sampling kematangan induk. Setelah
berlangsung pemijahan, induk-induk dimasukkan ke akuarium pemeliharaan yang berbeda.
Telur-telur yang dihasilkan akan menetas 3-4 hari setelah pemijahan (Kiyoku, 2011).
Menurut Budiman dan Lingga (2005), larva-larva ikan mas koki dipindahkan ke
akuarium pemeliharaan setelah berumur 3-4 hari. Larva diberi pakan pada umur 4-10 hari. Benih
ikan mas koki umur 10 hari ditebar ke bak pemeliharaan.
A.  Pemeliharaan Induk
1.    Persiapan wadah pemeliharaan:
a.     Ikan mas koki dapat dijadikan induk apabila sudah mencapai umur tujuh bulan.
b.     Wadah pemeliharaan ikan mas koki berupa akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm dan bak fiber
bervolume 1000 liter.
c.     Pengisian air sebanyak 200 liter pada akuarium dan untuk bak fiber sebanyak 500 liter.
d.     Kemudian dipasang aerasi dan heater ke dalam wadah pemeliharaan.
2. Penebaran Induk
a. Penebaran Induk
       Induk pertama-tama diaklimatisasi, caranya plastik dibiarkan terbuka hingga ada pertukaran
suhu dan penyesuaian air.
       Induk diseleksi antara jantan dan betina. Penebaran induk diakuarium terpisah untuk
menghindari pemijahan liar.
       Induk ditebar diakuarium pemeliharaan 1 — 5.
b.    Pakan dan pemberian pakan induk
       Pakan yang diberikan untuk induk adalab pakan buatan (pellet)
       Pemberian pakan induk dilakukan sekali sehari yaitu pada pagi ban pukul 07.00 -08.00 WIB.
       Pemberian pakan dilakukan dengan cara menebar secara merata dan dosis yang diberikan sekitar
3 % dan total berat badan ikan.
3.    Pengelolaan kualitas air
a.     Agar air di akuarium tidak keruh dan terjadi pertukaran, didalam akuarium pemeliharaan induk
dipasang pompa air berukuran kecil.
b.     Setiap 3 hari sekali dilakukan pergantian air sebanyak 80 % (160 liter), pencucian dinding dan
dasar akuarium serta pencucian saringan.
4.    Pemberantasan dan pencegahan hama dan penyakit
a.     Untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit pada ikan maskoki dengan cara rajin
membersihkan wadah pemeliharaan, menjaga kualitas air lingkungan perairan tetap stabil dan
normal.
b.     Sedangkan untuk pengobatan bagi induk ikan maskoki Tetracylin, sebanyak 4 kapsul dalam 100
liter air selama 24 jam.
5.    Sampling kematangan induk
a.     Sehari sebelum dipijahkan induk-induk ikan mas koki baik jantan maupun betina dipuasakan.
b.     Sampling induk matang gonad yang siap untuk dipijahkan cukup dengan melihat ciri-ciri
berikut:
       Induk ikan jantan pada sirip dada terdapat bintik putih bulat menonjol bila diraba sangat kasar,
dilihat di anusnya berbentuk oval dan kecil dan bila distriping akan keluar cairan putih susu yang
disebut sperma.
       Sedangkan ciri induk ikan betina duburnya besar, menonjol, bentuknya bulat dan bila diraba
bagian perutnya akan terasa lembek.
B.  Pemijahan
a.     Pemijahan dilakukan pada akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm
b.     Akurium diisi air sebanyak 200 liter, diberi aerasi dan substrat sebagai tempat peletakan telur.
c.     Akuarium pemijahan diberi kaca berukuran 39 x 26 cm guna untuk mempermudah perhitungan
jumlah telur.
d.     Induk mas koki memijah ditandai dengan induk jantan menggosok-gosokkan tubuhnya kebagian
belakang tubuh induk betina.
e.     Setelah cukup lama terjadi percumbuan, induk betina akan segera mengeluarkan telur bersamaan
dengan sperma induk jantan disekitar substrat rapia, kaca dan dasar aluminium.
f.      Proses pemijahan teijadi pukul 04.00-06.00 WIB
g.     Setelah proses pemijahan berlangsung induk-induk diangkat dengan serokan, dan ditimbang
bobot akhirnya.
h.     Untuk poses pematangan gonad kembali, induk-induk dimasukkan ke akuarium pemeliharaan
yang berbeda.
C.  Penetasan Telur
a.     Telur-telur hasil pemijahan dipindahkan ke dalam akuarium penetasan, berukuran 100 x 60 x 60
cm dan 60 x 40 x 40 cm.
b.     Telur-telur ikan maskoki akan menetas 3-4 hari setelah pemijahan.
D.  Pemeliharaan Larva
a.     Larva-larva ikan maskoki dipindahkan dan akuarium penetasan ke akuarium pemeliharaan
setelah berumur 3-4 hari.
b.     Akuarium yang digunakan 100 x 60 x 60 cm, 60 x 40 x 40 cm dan 25 x 15 x 15 cm.
c.     Akuarium diisi air, hingga volume 150 liter lalu diberi aerasi kemudian dilakukan pemasangan
heater.
E.  Pemberian Pakan
a.     Larva ikan maskoki mulal berumur 4-10 hari dibeni pakan buatan berupa kuning telur rebus
yang dilarutkan dalam air hingga halus.
b.     Cara pemberian sedikit demi sedikit dan sering, satu kali pemberian pakan sebanyak 0.34 gram
kuning telur.
c.     Pemberian pakan pada pukul 08.00, 11.00, dan 15.00 WIB.
F.   Pengelolaan Kualitas Air
a.    Setiap tiga hari sekali dilakukan pergantian air sebanyak 50% (100 liter), pencucian dinding dan
dasar akuarium.
G.  Pemeliharaan Benih
a.     Benih ikan maskoki umur sepuluh hari ditebar di kolam dan bak pemeliharaan.
b.     Frekuensi pemberian pakan berupa pellet diberikan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan 13.00

  
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
IKAN MAS KOKI

Menurut Redaksi AgroMedia (2008), memelihara dan merawat koki dalam rumah cukup
mudah. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas air, pemberian pakan, dan sarana penunjang
akuarium.
1.    Persiapan akuarium
Pemeliharaan koki dapat dilakukan di dalam akuarium atau di dalam kolam. Di dalam
akuarium atau kolam berukuran 100 x 50 x 50 cm, idealnya diisi 4-10 ekor koki dengan panjang
10-15 cm. Untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan koki, akuarium yang digunakan juga
diberi peralatan penunjang seperti aerator, power head, dan filter.
2.    Kualitas Air
Air yang digunakan untuk ikan koki sebaiknya terbebas dari bahan-bahan yang dapat
menyebabkan ikan sakit. Idealnya, air yang digunakan untuk akuarium koki memiliki tingkat
keasaman (pH) 6-7 dan bersuhu 22-260C. Mengingat koki merupakan ikan yang termasuk rakus,
sehingga kotorannya juga banyak, air akuarium atau kolam harus diganti rutin setiap minggu
disertai juga dengan pembersihan media filter. Jika media filter sudah jenuh sebaiknya diganti
saja.
3.    Pemberian Pakan
Makanan yang terbaik untuk koki adalah makanan alami seperti cuk, kutu air, cacing sutra,
dan cacing darah. Namun, untuk menunjang perttumbuhannya, koki juga perlu diberi pelet yang
memiliki komposisi gizi lebih komplet. Namun pemberian pelet jangan sampai berlebihan.
Pasalnya, sisa pelet yang mengendap didasar akuarium atau kolam dapat mengubah kondisi air
yang pada akhirnya membuat ikan stres dan mudah terserang penyakit. Mengingat koki
merupakan ikan yang terkenal rakus, pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara rutin tiga kali
sehari. Dosis pakannya disesuaikan dengan daya makan koki. Hentikan pemberian pakan saat
koki terlihat sudah tidak bernafsu memangsa pakan yang diberikan.

HAMA DAN PENYAKIT

A.  Hama
1.    Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke
permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2.    Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari
bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3.    Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan
membuang hidup-hidup.
4.    Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
5.    Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6.    Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang
bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
7.    Ikan gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
8.    Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.
B.  Penyakit
1.    Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat
terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya
dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini
diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl
selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
2.    Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan
selama 1-2 minggu.
3.    Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-
gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian:
      direndan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene
blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
      hindari penebaran ikan yang berlebihan.
4.    Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang
terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian:
      ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan
direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit;
      dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
5.    Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang
halus seperti kapas.
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama
30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
6.    Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi
kolam/aquarium.
Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.
7.    Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas.
Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau
sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
8.    Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh;
cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan
ginjal.
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg
ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

o \
SEKILAS TENTANG IKAN MAS KOKI
  
Menurut Budiman dan Lingga (2005), Klasifikasi ikan mas koki adalah sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Cypriniformes
Family: Cyprinidae
Genus: Carassius 
Species: Carassius  auratus (goldfish)

Ikan maskoki yang memiliki nama latin Carrasius auratus pada awalnya dibudidayakan


oleh masyarakat Cina pada tahun 960-1729. Awalnya bentuk maskoki sama seperti ikan mas,
karena memang jenis ikan ini berasal dari satu kerabat. Bedanya maskoki tidak memiliki
sepasang sungut di mulutnya.
Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan pajangan yang sangat populer. Banyak
penggemar jenis ikan mas koki karena melihat tubuhnya yang aneh dan sulit digambarkan
sehingga banyak orang mengatakan sebagai fantastik! Ikan mas koki ini termasuk ikan yang
lamban geraknya sehingga  di dalam akuarium sering menjadi korban bulan-bulanan ikan
lainnya.
Sebenarnya jenis ikan mas koki yang asli tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita
kenal sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki biasa.
Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang dari pangkal ekor
sampai leher.
Tetapi, secara keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada
umumnya. Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish. Dan, di dalam sebuah akuarium, ikan
mas koki terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish (ikan mas).
Dan, keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan mas koki adalah bentuk strainnya
yang jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya. Sampai sekarang ini, di negeri China telah
banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki ini.
Berdasarkan penelitian kromosom, spesies ikan yang di temukan di Cina yang masih
berhubungan erat dengan maskoki. Nama ikan itu karper crucian (crucian carp). Bentuk karper
crucian seperti ikan mas yang terdapat di Indonesia tak lain adalah karper. Nama ikan mas untuk
karper itu lazim di gunakan penduduk Jawa, khususnya di Jawa Timur.
Adanya pertalian kromosom itu, para ahli yakin bahwa karper crucianlah yang
merupakan asal muasal maskoki. Kalau kini tidak ada lagi persamaan bentuk antara maskoki dan
karper crucian, penyebabnya telah terjadi mutasi dan kawin silang pada turunannya. Sebagai ikan
hias akuarium, maskoki terkenal di seluruh dunia, terutama di Cina, Jepang,Amerika, dan Eropa.
Kendati sudah diketahui negara sal maskoki, tetapi sampai sekarang belum di temukan
catatan sejak kapan pertama kali maskoki di jadikan ikan hias. Hanya dikabarkan, karper crucian
yang menjadi nenek moyang naskoki ”dijinakkan” pertama kali sekitar 1000 tahun silam, ketika
dinasti Sung berkuasa (960-1279). Sedangkan perkembangannya baru pesat setelah teknik
budidaya air tawar dikenal, yakni semasa pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644).
Pada era Dinasti Ming baru bermunculan ikan mas berwarna aneh-aneh. Ikan mas
generasi baru ini disebut goldfish di luar negri dan dikenal dengan nama maskoki di Indonesia.
Saat ini di Cina tipe maskoki diperkirakan sudah ratusan. Untuk memudahkan
mengenalnya, tipe-tipe maskoki diberi mana berdasarkan keunikan yang terdapat pada tubuhnya.
Misalkan: berdasarkan bentuk kepala, mata, tutup insang, selaput hidung, dan selaput mata.
Sekitar tahun 1500an semasa Shogun berkuasa maskoki masuk ke Jepang dan merupakan
piaraan kaum elit pada masa itu. Namun seirung dengan perjalanan waktu akhirnya maskoki
dapat di pelihara masyarakat luas. Maskoki dari Jepang di pasarkan ke seluruh dunia. Antara lain
ke USA, Inggris, Jerman, Prancis, dan juga ke Indonesia.
Menurut Yoshichi Matsui, dalam bukunya Goldfish Guide, maskoki di Jepang
dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan asalnya. Masing-masing adalah inpor dari cina (wakin,
maruko, ryukin, domekin), hasil seleksi (jikin, nankin, tosakin, tetsuonaga, osaka ranchu,
hanafusa, oranda shishigashira),  hasil dari silangan (kiranshi, shubunkin, shukin, kaliko,
azumanishiki).
Ikan maskoki dapat tumbuh hingga mencapai 23 inch (53 cm) dan maksimum mencapai
berat 9.9 pounds (4.5 kg), namun hal ini sangat jarang terjadi; sebagian besar maskoki hanya
mencapai separuh dari ukuran maksimal tadi dalam masa pertumbuhannya. Dalam kondisi yang
optimal, maskoki mampu bertahan hidup hingga 40 tahun, tetapi sebagian besar maskoki
umumnya hidup antara 6 - 8 tahun.

A. Syarat hidup maskoki


secara umum dapat dikatakan bahwa maskoki termasuk ikan yang mampu beradaptasi
dengan berbagai variasi kualitas air dan juga suhu.
1.    pH
Nilai pH yang dianggap ideal untuk menumbuhkembangkan maskoki berkisar dari 7.0-8.0.
Hal yang perlu diperhatikan adalah membiarkan terlebih dahulu maskoki yang akan dipelihara
untuk beradaptasi dengan kualitas air yang kita siapkan. Sangat tidak disarankan untuk
melakukan penggantian air atau melakukan perubahan kualitas air secara drastis.
Untuk itu, dalam melakukan pengelolaan air perlu memperhatikan kadar pH-nya agar tidak
sampai membahayakan mereka.
2.    Kesadahan
Kebutuhan tingakat kesadahan air untuk maskoki diperkirakan antara rendah sampai
sedang. Tidak ada informasi yang akurat mengenai hal ini. Meskipun demikian, dari berbagai
laporan, diketahui bahwa kondisi kesadahan air yang ideal bagi maskoki berkisar antara
17derajat – 22 derajat.
3.    Komposisi
Maskoki sangat sensitif terhadap kadat chlorine yang biasa digunakan sebagai disinfektan
pada air olahan. Oleh karena itu, dalam menyiapkan air bagi mereka pastikan baha air tersebut
bebas dari chlorine.
Maskoki merupakan ikan yang banyak mengeluarkan sekresi dari tubunya yang memicu
terbentuknya amonia dan dapat menjadi racun. Pergantian air atau penggunaan sistem diltrasi
yang baik akan sangat membantu agar air akuarium maskoki dapat selalu terjaga kadar
amonianya dibawah nilai 2 ppm, atau bahkan 0 ppm.
Logam berat terlarut seperti Zn (seng) atau Cu (tembaga) bersifat racun bagi maskoki dan
juga jenis ikan lainnya. Oleh karena itu, sangat tidak direkomendasikan untuk memelihara atau
meletakkan maskoki dalam bak-bak yang terbuat dari bahan seng atau bahan lainnya yang dapat
melepaskan seng atau tembaga kedalam air. Meskipun demikian, diketahui toleran terhadap
kadar besi dalam air hingga batasan tertentu. Bagi mereka yang akan memelihara maskoki
dengan menggunakan air alami, tidak ada salahnya diwaspadai pula kemungkinan hadirnya
berbagai bahan pencemar yang mungkin masuk dari lingkungan sekitarnya, seperti phenol;
merkuri, minyak, kadmium, dan juga insektisida.
4.    Suhu
Suhu ideal bagi maskoki berada pada kisaran 20 derajat - 25 oC. Fluktuasi perubahan suhu
direkomendasikan tidak lebih dari 5 oC, terutama dalam proses pergantian air atau proses
transportasi. Fluktuasi suhu diatas 5 oC akan sangat membahayakan ikan yang bersangkutan.
Berbagai varietas maskoki sendiri dikembangkan diberbagai tempat dengan variasi suhu yang
berbeda yaitu mulai dari 4 derajat C - 35 oC. Meskipun demikian selalu disarankan agar mereka
dipelihara pada suhu tidak kurang dari 10 oC.
5.    Kepadatan
Kepadatan ikan dalam volume air tertentu akan sangat menentukan tingkat keberhasilan
memelihara maskoki, kemudahan dalam mengelola air dan menghindarkan terjadinya stress yang
dapat memicu terjadinya berbagai masalah ikutan lainnya. Selalu disarankan agar maskoki
dipelihara dengan kepadatan serendah mungkin, atau dipelihara sesedikit mungkin dalam suatu
wadah. Aturan secara umum menyebutkan bahwa kepadatan maskoki dapat dihitung berdasarkan
porsi 1 cm panjang ikan untuk setiap liter air. Pada tempat-tempat pemeliharaan yang didukung
dengan peralatan pendukung kehidupan yang baik kepadatan maskoki dapat ditingkatkan hingga
0.5 gm panjang ikan per liter air.

JENIS – JENIS IKAN MAS KOKI

1.    Bubble Eye/Suihogan Goldfish:


Spesies ikan mas koki unik yang
berasal dari Cina ini punya mata yang
menunjuk ke atas dan 2 kantung besar
berisi cairan,IKan ini juga tidak punya
sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa
tumbuh 6 -8 inchi.
2.    Ranchu Goldfish:
Ikan mas koki dengan tampilan yang
tidak biasa ini disebut sebagai "raja
ikan mas" oleh orang Jepang. Ranchu
adalah hasil dari percobaan
perkimpoian silang yang berbeda dari
Lionhead Cina.IKan ini ga punya sirip
atas,dan punya banyak warna seperti
orange, red, white, red-and-white, blue,
black, black-and-white, black-and-
red,Ikan dengan badan kuning pucat
dan kepala merah sangat jarang dan
langka.
3.    Butterfly tail/Jikin Goldfish:
Indah dan menggemaskan tetapi
langka,Jikin diyakini dari Jepang. Ciri
yang paling menonjol adalah ekor yang
memiliki bentuk X.ekor kupu kupunya
memiliki panjang khas, berbentuk
cerutu atau torpedo. Tubuh yang putih
dengan bibir,sirip dan insang
merah.dapat tumbuh sampai 9 inci.
Nama lainnya adalah ekor Merak dan
Rokuri.
4.    Telescope Eye/Demekin Goldfish:
Spesies ini punya mata yang esar dan
unik,Variasi ini berwarna merah,
merah-putih,belacu, hitam-putih,
coklat, biru, lavender, cokelat-dan-biru
dan warna hitam. Mereka mungkin juga
kadang punya sisik metalik.Walau
matanya besar,penglihatannya buruk
dan lebih baik tidak dicampur 1
akuarium dengan jenis lain yang lincah
dan ditempatkan di akurium tanpa
benda lanci.
5.    Oranda Goldfish:
Oranda, ikan mas koki unik dari Cina
dan Jepang, dicirikan oleh tudung
seperti raspberry dikepalanya.  Ikan
mas koki ini sangat terkenal di seluruh
dunia,dan punya badan bear dengan 4
ekor panjan.
6.    Celestial Eye/Choten gan Goldfish:
Salah satu ikan mas koki aneh yang
berasal dari Cina dan Korea.Mata ikan
mas ini seperti mata ikan mas
teleskop,tapi mengarah keatas Tubuh
ikan ini berbentuk seperti torpedo,dan
tak punya sirip atas
7.    Lionchu/Lionhead Goldfish:
Ikan mas koki Unik ini adalah ikan mas
yang tidak memiliki sirip atas dari
Thailand dan hasil dari perkimpoian
silang antara lionheads dan ranchus.
Memiliki tubuh yang besar, lebar dan
melengkung ke belakang dan kepala
yang besar.
8.    Ryukin Golfish:
IKan mas koki berwarna cerah dan
menarik dari Jepang ini punya sirip
yang besarnya 2 kali panjang
tubuhnya,moncongnya juga lancip dan
punggungnya bungkuk. Ryukin punya
warna seperti merah marun, merah-
putih, putih, metalik dan warna
belacu.di akuarium yang bagus
perawatannya ikan ini dapat mencapai
hingga 8 inci atau 21 cm. Nama julukan
lainnya adalah Ribbontail
Jepang,Fringetail,Fantail atau Veiltail
9.    Calico/Nacreous Goldfish:
Ikan mas koki bernama Calico atau
Nacreous ini punya percampuran sisik
warna metalik dan transparan yang
menimbulkan kesan mutiara. Calico
bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya
terdiri dari bercak-bercak merah,
kuning, abu-abu dan hitam bersama
bercak gelap dan biru.
10.    PomPom/Hanafusa Goldfish:
Hanafusa punya daging yang tumbuh
seperti pom pom di sekitar
hidungnya,badannya seperti
lionhead,tapi yang tumbuh adalah
hidungnya,kadang malah ada daging
yang tumbuh sampai melewati bawah
rahangnya.
11.    Chinsurin/Pearlscale Goldfish:
Ikan mas yang satu ini punysa sisik
berbintik bintik dan berwarna mutiara, 
berasal dari Jepang dan dipanggil
Chinsurin
12.    Common goldfish
Ikan mas biasa hanya berbeda dalam
warna dari nenek moyang mereka, ikan
mas Prusia. Ikan mas biasa datang
dalam berbagai warna termasuk merah,
oranye / emas, ikan mas putih, hitam
dan kuning atau 'lemon'.
13.    Black Moor:
The Black moor adalah berbagai
teleskop bermata ikan mas yang mewah
yang memiliki karakteristik menonjol
sepasang mata. Hal ini juga disebut
sebagai Popeye, teleskop, kuro demekin
di Jepang dan naga-mata di Cina
14. Comet (goldfish)
Ikan mas komet atau komet-tailed
adalah berbagai mewah yang paling
umum di Amerika Serikat. Hal ini
mirip dengan ikan mas biasa, kecuali
sedikit lebih kecil dan lebih ramping,
dan terutama dibedakan oleh panjang
ekornya, sangat cagak.
14.    Fantail (goldfish):
Ikan mas Fantail adalah bentuk barat
Ryukin dan memiliki tubuh berbentuk
telur, sirip punggung tinggi, sirip ekor
panjang empat kali lipat, dan tidak ada
bonggol bahu.
15.    Shubunkin:
Fancy dan Shubunkins Jepang hardy
("brokat merah") memiliki ekor tunggal
dengan skala nacreous, dan pola yang
dikenal sebagai belacu.
16.    Panda Moor:
Tegalan panda mewah memiliki pola
warna hitam-putih karakteristik dan
mata menonjol.
17.    Veiltail:
The veiltail fancy dikenal yang ekstra
panjang, mengalir ekor ganda. Veiltail
standar modern memerlukan lekukan
sedikit atau tanpa tepi trailing dari sirip
ekor, seperti dalam pernikahan jilbab
untuk pengantin.
PEMBENIHAN IKAN MAS KOKI

Pada pembenihan ikan mas koki, proses pemeliharaan induk merupakan tahapan awal
yang harus dilakukan. Ikan mas koki dijadikan induk pada usia 7 bulan. Setelah diseleksi, induk
dapat ditebar dan diberi pakan sehari sekali.
Sebelum dipijahkan, terlebih dahulu dilakukan sampling kematangan induk. Setelah
berlangsung pemijahan, induk-induk dimasukkan ke akuarium pemeliharaan yang berbeda.
Telur-telur yang dihasilkan akan menetas 3-4 hari setelah pemijahan (Kiyoku, 2011).
Menurut Budiman dan Lingga (2005), larva-larva ikan mas koki dipindahkan ke
akuarium pemeliharaan setelah berumur 3-4 hari. Larva diberi pakan pada umur 4-10 hari. Benih
ikan mas koki umur 10 hari ditebar ke bak pemeliharaan.
A.  Pemeliharaan Induk
1.    Persiapan wadah pemeliharaan:
a.     Ikan mas koki dapat dijadikan induk apabila sudah mencapai umur tujuh bulan.
b.     Wadah pemeliharaan ikan mas koki berupa akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm dan bak fiber
bervolume 1000 liter.
c.     Pengisian air sebanyak 200 liter pada akuarium dan untuk bak fiber sebanyak 500 liter.
d.     Kemudian dipasang aerasi dan heater ke dalam wadah pemeliharaan.
2. Penebaran Induk
a. Penebaran Induk
       Induk pertama-tama diaklimatisasi, caranya plastik dibiarkan terbuka hingga ada pertukaran
suhu dan penyesuaian air.
       Induk diseleksi antara jantan dan betina. Penebaran induk diakuarium terpisah untuk
menghindari pemijahan liar.
       Induk ditebar diakuarium pemeliharaan 1 — 5.
b.    Pakan dan pemberian pakan induk
       Pakan yang diberikan untuk induk adalab pakan buatan (pellet)
       Pemberian pakan induk dilakukan sekali sehari yaitu pada pagi ban pukul 07.00 -08.00 WIB.
       Pemberian pakan dilakukan dengan cara menebar secara merata dan dosis yang diberikan sekitar
3 % dan total berat badan ikan.
3.    Pengelolaan kualitas air
a.     Agar air di akuarium tidak keruh dan terjadi pertukaran, didalam akuarium pemeliharaan induk
dipasang pompa air berukuran kecil.
b.     Setiap 3 hari sekali dilakukan pergantian air sebanyak 80 % (160 liter), pencucian dinding dan
dasar akuarium serta pencucian saringan.
4.    Pemberantasan dan pencegahan hama dan penyakit
a.     Untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit pada ikan maskoki dengan cara rajin
membersihkan wadah pemeliharaan, menjaga kualitas air lingkungan perairan tetap stabil dan
normal.
b.     Sedangkan untuk pengobatan bagi induk ikan maskoki Tetracylin, sebanyak 4 kapsul dalam 100
liter air selama 24 jam.
5.    Sampling kematangan induk
a.     Sehari sebelum dipijahkan induk-induk ikan mas koki baik jantan maupun betina dipuasakan.
b.     Sampling induk matang gonad yang siap untuk dipijahkan cukup dengan melihat ciri-ciri
berikut:
       Induk ikan jantan pada sirip dada terdapat bintik putih bulat menonjol bila diraba sangat kasar,
dilihat di anusnya berbentuk oval dan kecil dan bila distriping akan keluar cairan putih susu yang
disebut sperma.
       Sedangkan ciri induk ikan betina duburnya besar, menonjol, bentuknya bulat dan bila diraba
bagian perutnya akan terasa lembek.
B.  Pemijahan
a.     Pemijahan dilakukan pada akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm
b.     Akurium diisi air sebanyak 200 liter, diberi aerasi dan substrat sebagai tempat peletakan telur.
c.     Akuarium pemijahan diberi kaca berukuran 39 x 26 cm guna untuk mempermudah perhitungan
jumlah telur.
d.     Induk mas koki memijah ditandai dengan induk jantan menggosok-gosokkan tubuhnya kebagian
belakang tubuh induk betina.
e.     Setelah cukup lama terjadi percumbuan, induk betina akan segera mengeluarkan telur bersamaan
dengan sperma induk jantan disekitar substrat rapia, kaca dan dasar aluminium.
f.      Proses pemijahan teijadi pukul 04.00-06.00 WIB
g.     Setelah proses pemijahan berlangsung induk-induk diangkat dengan serokan, dan ditimbang
bobot akhirnya.
h.     Untuk poses pematangan gonad kembali, induk-induk dimasukkan ke akuarium pemeliharaan
yang berbeda.
C.  Penetasan Telur
a.     Telur-telur hasil pemijahan dipindahkan ke dalam akuarium penetasan, berukuran 100 x 60 x 60
cm dan 60 x 40 x 40 cm.
b.     Telur-telur ikan maskoki akan menetas 3-4 hari setelah pemijahan.
D.  Pemeliharaan Larva
a.     Larva-larva ikan maskoki dipindahkan dan akuarium penetasan ke akuarium pemeliharaan
setelah berumur 3-4 hari.
b.     Akuarium yang digunakan 100 x 60 x 60 cm, 60 x 40 x 40 cm dan 25 x 15 x 15 cm.
c.     Akuarium diisi air, hingga volume 150 liter lalu diberi aerasi kemudian dilakukan pemasangan
heater.
E.  Pemberian Pakan
a.     Larva ikan maskoki mulal berumur 4-10 hari dibeni pakan buatan berupa kuning telur rebus
yang dilarutkan dalam air hingga halus.
b.     Cara pemberian sedikit demi sedikit dan sering, satu kali pemberian pakan sebanyak 0.34 gram
kuning telur.
c.     Pemberian pakan pada pukul 08.00, 11.00, dan 15.00 WIB.
F.   Pengelolaan Kualitas Air
a.    Setiap tiga hari sekali dilakukan pergantian air sebanyak 50% (100 liter), pencucian dinding dan
dasar akuarium.
G.  Pemeliharaan Benih
a.     Benih ikan maskoki umur sepuluh hari ditebar di kolam dan bak pemeliharaan.
b.     Frekuensi pemberian pakan berupa pellet diberikan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan 13.00
  
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
IKAN MAS KOKI

Menurut Redaksi AgroMedia (2008), memelihara dan merawat koki dalam rumah cukup
mudah. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas air, pemberian pakan, dan sarana penunjang
akuarium.
1.    Persiapan akuarium
Pemeliharaan koki dapat dilakukan di dalam akuarium atau di dalam kolam. Di dalam
akuarium atau kolam berukuran 100 x 50 x 50 cm, idealnya diisi 4-10 ekor koki dengan panjang
10-15 cm. Untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan koki, akuarium yang digunakan juga
diberi peralatan penunjang seperti aerator, power head, dan filter.
2.    Kualitas Air
Air yang digunakan untuk ikan koki sebaiknya terbebas dari bahan-bahan yang dapat
menyebabkan ikan sakit. Idealnya, air yang digunakan untuk akuarium koki memiliki tingkat
keasaman (pH) 6-7 dan bersuhu 22-260C. Mengingat koki merupakan ikan yang termasuk rakus,
sehingga kotorannya juga banyak, air akuarium atau kolam harus diganti rutin setiap minggu
disertai juga dengan pembersihan media filter. Jika media filter sudah jenuh sebaiknya diganti
saja.
3.    Pemberian Pakan
Makanan yang terbaik untuk koki adalah makanan alami seperti cuk, kutu air, cacing sutra,
dan cacing darah. Namun, untuk menunjang perttumbuhannya, koki juga perlu diberi pelet yang
memiliki komposisi gizi lebih komplet. Namun pemberian pelet jangan sampai berlebihan.
Pasalnya, sisa pelet yang mengendap didasar akuarium atau kolam dapat mengubah kondisi air
yang pada akhirnya membuat ikan stres dan mudah terserang penyakit. Mengingat koki
merupakan ikan yang terkenal rakus, pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara rutin tiga kali
sehari. Dosis pakannya disesuaikan dengan daya makan koki. Hentikan pemberian pakan saat
koki terlihat sudah tidak bernafsu memangsa pakan yang diberikan.
HAMA DAN PENYAKIT

A.  Hama
1.    Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke
permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2.    Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari
bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3.    Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan
membuang hidup-hidup.
4.    Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
5.    Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6.    Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang
bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
7.    Ikan gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
8.    Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.
B.  Penyakit
1.    Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat
terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya
dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini
diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl
selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
2.    Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan
selama 1-2 minggu.
3.    Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-
gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian:
      direndan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene
blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
      hindari penebaran ikan yang berlebihan.
4.    Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang
terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian:
      ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan
direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit;
      dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
5.    Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang
halus seperti kapas.
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama
30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
6.    Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi
kolam/aquarium.
Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.
7.    Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas.
Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau
sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
8.    Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh;
cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan
ginjal.
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg
ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

Anda mungkin juga menyukai