OLEH
AINUN KAMAL
05191311007
dengan puncak musim terjadi antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober.
dalam kelompok ikan tuna yang ada di Maluku Utara. Hal ini disebabkan Ikan
Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan ikan pelagis besar yang dominan dan
akan memilih ikan cakalang terlebih dahulu untuk dikonsumsi dibandingkan ikan
jenis lainnya.
mentah dan asap (fufu). Sedangkan dalam skala industri rumah tangga dalam
bentuk olahan abon ikan. Oleh karena itu dilakukan diversifikasi produk olahan
ikan cakalang yang dimaksud untuk meningkatkan pendapatan keluarga atau istri-
Selama ini ikan cakalang oleh masyarakat Maluku Utara diolah dalam
bentuk digoreng, dibakar, diasap, dipindang, dan dibuat abon. Adapun ikan
cakalang yang tahan lama selama ini adalah dalam bentuk abon ikan. Oleh karena
itu dalam memperoleh hasil olahan yang tahan lama selain abon ikan, maka
peneliti mencoba dengan pengolahan yang lain yang berbentuk rendang ikan yang
2
1.2 Tujuan
Lapang anadalah :
1. Mengetahui pengolahan ikan yang tahan lama dalam bentuk rendang dari
ikan cakalang.
terbesar panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg.
bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna. Klasifikasi ikan cakalang adalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Katsuwonus
dan agak bulat, tapis insang (gill rakes) berjumlah 53- 63 pada helai pertama.
Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah. Pada sirip punggung yang pertama
terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari lemah pada sirip punggung kedua diikuti
oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip
anal diikuti dengan 7-8 finlet. Badan tidak bersisik kecuali pada barut badan
(corselets) dan lateral line terdapat titik- titik kecil. Bagian punggung berwarna
biru kehitaman (gelap) disisi bawah dan perut keperakan, dengan 4-6 buah garis-
ikan yang hidup pada perairan laut lepas namun dekat dengan garis pantai. Ikan-
4
ikan muda sering masuk ke dalam teluk atau pelabuhan. Gerombolannya
terbentuk bersama spesies lain, terdiri dari 100 sampai 5.000 ekor. Bagian tubuh
1. Kepala (caput) : bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai bagian belakang
operculum.
2. Tubuh (truncus) : bagian tubuh mulai dari batas akhir operculum sampai
anus.
bagian anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal,
(fusiform).
melengkung ke bawah tepat di bawah sirip punggung kedua, sirip dada pendek
dan berbentuk segi tiga. Warna tubuh pada saat ikan masih hidup adalah biru baja
(steel blue), tingled dengan lustrous violet di sepanjang permukaan punggung dan
intensitasnya menyusut di sisi tubuh hingga ketinggian pada pangkal sirip dada.
Sebagian dari badannya termasuk bagian abdomen, berwarna putih hingga kuning
muda, garis-garis vetikal evanescent muda tampak di bagian sisi tubuhnya pada
2.2. Penyebaran
Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini
umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik,
dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup
hiu.
Ikan cakalang adalah ikan bernilai komersial tinggi, dan dijual dalam
bentuk segar, beku, atau diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, atau ikan asap.
Dalam bahasa Jepang, cakalang disebut katsuo. Ikan cakalang diproses untuk
membuat katsuobushi yang merupakan bahan utama dashi (kaldu ikan) untuk
6
2.3. Rendang
2.3.1. Definisi
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang
jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang
yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat
terang keemasan.
daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang
2.3.2. Sejarah
Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi
masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan
keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang
banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas di
rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai
merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16.
“Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin
menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.”Hal ini karena rendang kering sangat
awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal
Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni
bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India.
Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak
memiliki kuah.
Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya
berkat budaya merantau Suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau
8
meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika.Rumah makan inilah yang
Sumatera Barat yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan
3. Lado (cabai) merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk
Minangkabau.
kenduri, atau menyambut tamu kehormatan. Dalam tradisi Melayu, baik di Riau,
yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau
Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan
campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado),
serai, kunyit, lengkuas, jahe, bawang putih, bawang merah, dan aneka bumbu
patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang
merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.
Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat
minggu.
Dalam memasak daging berbumbu dalam kuah santan, jika ditinjau dari
kandungan cairan santan, sebenarnya terdapat tiga tingkat tahapan, mulai dari
yang terbasah berkuah hingga yang terkering: gulai - kalio - rendang. Dari
pengertian ini rendang sejati adalah rendang yang paling rendah kandungan
cairannya. Akan tetapi secara umum dikenal ada dua macam jenis rending yaitu
Rendang ini dimasak dalam waktu berjam-jam lamanya hingga santan mengering
Rendang kering biasanya berwarna lebih gelap agak coklat kehitaman. Jika
dimasak dengan tepat, rendang kering dapat tahan disimpan dalam suhu ruangan
10
selama tiga sampai empat minggu, bahkan dapat bertahan hingga lebih dari
sebulan jika disimpan di kulkas, dan enam bulan jika dibekukan. Beberapa
kalangan berpendapat bahwa citarasa rendang asli Minang adalah yang paling
lezat dan tiada dua, jauh berbeda dengan rendang di sejumlah kawasan Melayu
lainnya.
Rendang basah, atau lebih tepatnya disebut kalio, adalah rendang yang
dimasak dalam waktu yang lebih singkat, santan belum begitu mengering
sempurna, dan dalam suhu ruangan hanya dapat bertahan dalam waktu kurang
dari satu minggu. Rendang basah berwarna coklat terang keemasan dan lebih
pucat.
jenis bahan daging lainnya yang dimasak sesuai bumbu dan cara membuat
3. Rendang bebek (rendang itik): rendang yang terbuat dari daging bebek
5. Rendang telur (rendang telur): rendang yang terbuat dari telur ayam, khas
Payakumbuh
Payakumbuh
7. Rendang suir: rendang khas Payakumbuh yang dibuat dari daging ayam atau
sapi yang serat dagingnya disuir atau diurai kecil-kecil. Rendang suir mirip
abon, akan perbedaannya adalah serat dagingnya lebih besar dan bumbu
12
III. METODOLOGI
3.2. Alat
Alat yang digunakan untuk membuat rendang cakalang pada kegiatan
1) Blender 1 set
c. Kelapa parut 1 kg
e. Air 3 liter
f. Bumbu :
6) Cabe rawit 50 gr
7) Garam 1 ons
14
3.4. Teknik Pengolahan
Bersihkan Ikan
Garam + Jeruk Pindang dlm Panci
Santan
Kelapa + Air Diperas
Bumbu
Semua bumbu Dihaluskan
Masukkan ke Wajan
Bumbu + Santan + Daun-
Dididihkan sampai kental
daunan
Gambar 2. Pengolahan Rendang Cakalang
16
DAFTAR PUSTAKA
Bahar, S., dan Priyanto R. 1987. Telaah Mengenal Panjang Cagak Ikan Cakalang
(Katsuwonus Pelamis) Yang Tertangkap Di Indonesia Pada Tahun 1985.
Jurnal Pendidikan Perikanan Laut. Vol. X, No. 41 : 11-17. Balai Penelitian
Perikanan Laut, Jakarta.
Wibawa, T. A., Dian, N., dan Budi, N. 2012. Sebaran Spasial Kelimpahan Ikan
Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Berdasarkan Analisis Data Satelit
Oseanografi. http://lipi.go.id [02 November 2013].