OLEH :
PANUTURI JULIANTO SIBORO
1504110333
berjumlah 17.000 dimana setiap pulau memiliki sumber daya alam yang melimpah, banyak
sekali yang bisa dimanfaatkan dari alam Indonesia kerena dianugerahi dengan begitu
banyak potensi baik segi pertanian, pertambangan, perikanan maupun sektor lainnya.
Perikanan sangat menarik minat karena sekitar 2/3 luas wilayah Indonesia adalah laut,
dimana laut tersebut sangat kaya akan keanekaragaman hayati didalamnya. Perikanan dan
kelautan Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi dan termasuk prospek bisnis
yang cukup besar, sehingga dapat dijadikan sebagai sektor andalan untuk mengatasi krisis
Ikan hias kebanyakan dipelihara di akuarium dengan ditambahkan berbagai tanaman air sebagai hiasan bagi orang
yang gemar memelihara ikan. Ikan diskus (Symphysodon sp.) merupakan salah satu jenis ikan hias yang hidup
di air tawar. Ikan tersebut merupakan ikan yang cukup terkenal, dijuluki “King of Aquarium Fishes” karena
memiliki corak yang cerah dan berwarna warni. Pasar untuk ikan diskus sangat tergantung pada
Ada empat spesies diskus yang dibudidayakan, semuanya disebut sebagai diskus, yaitu Heckel Discus
( Symphysodon discus ), Brown Discus ( Symphysodon aequifasciata axetrodi ), Diskus Hijau ( Symphysodon
aequifasciata aequifasciata ), dan Blue Discus ( Symphysodon aequifascascifio ). Oleh karena penggemarnya
sangat banyak, kreativitas peternak dan hobi sangat dibutuhkan untuk memunculkan varietas baru yang lebih
bagus. Hingga saat ini ada banyak varietas diskus, di persetujuan Red Pigeon, Marlboro, Brown Discus, dan
Cobalt .
TINJAU PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Dan Biologi Ikan Discus (Symphysodon
discus)
Klasifikasi Ikan Discus (Symphysodon discus) Ikan
Cakram Merupakan Salah Satu Ikan Hias Air Tawar
Yang Diproduksi Dari Sungai Amazon, Amerika
Latin, Dan Memiliki Klasifkasi Sebagai Berikut
(Lingga & Susanto, 1986 Dalam Kusrini Dan
Priono,2011):
Filum: Chordata
Kelas: Osteichthyes
Sub Kelas: Actinopterygii
Ordo: Percomorphoidei
Subordo: Percoidae
Famili: Cichlidae
Genus:Symphysodon
Spesies : Symphysodon Discus
Sambungan……
Ikan diskus pada umumnya memiliki ciri khas seperti pada bentuk tubuh yang pipih
bundar mirip ikan bawal. Warna dasar yang coklat kemerahan dan memiliki garis berombak beraneka
rupa tak teratur mulai dari dahi sampai perut. Pada kepala dan tubuhnya terpotong sembilan garis
tegak. Tiga di antaranya nampak jelas, sedang sisanya samar-samar. Ciri mencolok yang membedakan
dari kerabat dekatnya adalah dari matanya yang selalu berwarna merah dan garis tengah tubuhnya
paling besar 15 cm. Hal ini diperkuat oleh Kusrini dan Bambang (2011), yang menyatakan bahwa
badannya mempunyai garis tengah paling besar yaitu sampai 15 cm dan mempunyai mata yang selalu
merah. . Ikan diskus dikenal dengan sebutan the king of aquarium cukup digemari oleh hobiis ikan
hias baik
Diskus termasuk dalam family Cichlidae, dan tergolong dalam genus Symphysodon yang berarti
memiliki gigi pada bagian tengah rahang. Diskus yang pertama kali dikenal adalah Symphysodom
discus heckle.
HABITAT IKAN DISCUS
Pemijahan ikan diskus dimulai dengan seleksi induk, dengan ciri-ciri antara lain tidak
cacat, sehat, tampak aktif, bentuknya proporsional, ukurannya terbesar diantara kelompok umurnya,
gemuk, mulut relatif besar, dan berumur lebih dari setahun. Usaha pembenihan ini dimulai dari
pemeliharaan induk untuk mencapai kematangan gonad, kemudian dilanjutkan dengan proses
pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga pendederan. Induk ikan diskus dapat dibedakan
antara jantan dengan betina berdasarkan tanda-tanda pada tubuhnya. Pola reproduksi ikan discus
seperti halnya ikan siklid yang lain, yaitu dipasangkan (satu pasang dalam satu wadah) (Kusrini dan
Priono, 2011). Pemijahan hanya dilakukan pada ikan discus yang telah memiliki pasangan, Telur baru
akan menetas setelah 2-3 hari setelah indukan bertelur. Setelah telur menetas biarkan terlebih dahulu
selama 12 jam agar larva bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungannya. Selanjutnya, pindahkan
paralon yang diletakkan pada pojok akuarium dengan posisi berdiri. Telur yang
diletakkan oleh induk di dalam substrat akan menetas sekitar 2-3 hari. Selama 6
hari larva tersebut masih mempunyai kuning telur. Setelah kuning telur habis larva
akan berenang ke permukaan air ,Larva dibiarkan memakan lendir sekitar satu
cenderung asam yaitu 5-6,5 dan kekerasan air lunak antara discus jangan mengganti pasangan
3°dH- 5°dH.
lama menjadi yang baru yang
Telur biasanya diletakkan pada substrat Telur dan
mengakibatkan ikan akan berkelahi
larva ikan discus tidak dapat dipisahkan dari induknya. Larva
akan tetap menempel pada induk-induknya sampai sekitar satu bahkan tidak akan memijah
hari..