Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN SALMON


Disusun Sebagai Melaksanakan Tugas Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas XI Semester Ganjil

Oleh:
Luna fatih
Nazha Meisya
Najwa Ayudya
Dewi Nur Azizah

SMA BUDI LUHUR SAMARINDA


PROV KALTIM
Tahun Ajaran 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
BUDIDAYA IKAN SALMON
Disusun Sebagai Melaksanakan Tugas Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas XI Semester Ganjil

Oleh:
Luna fatih
Nazha Meisya
Najwa Ayudya
Dewi Nur Azizah

Mengetahui:

Guru Mapel Bahasa Indonesia Guru Mapel PKWU

Ummi maysharoh S.Pd Edi Purwanto S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telahmelimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi denganmemberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namunterlepas dari itu,
kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehinggakami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanyamakalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

2.Rumusan Masalah.

3.Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1.Klasifikasi dan Morfologi Ikan Salmon

2.Lokasi yang Tepat Untuk Budidaya Ikan Salmon

3.Kualitas Air Optimal

4.Sistem Budidaya Ikan Salmon

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan

2.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Budidaya Salmon merupakan salah satu sektor produksi makanan dengan


perkembangantercepat di dunia. Hanya dalam waktu beberapa dekade, produksi
budidaya Salmon telahmeningkat dari sekitar 500 metrik ton pada tahun 1970
menjadi lebih dari 1,32 juta metrik
ton pada tahun 2009. Produksi budidaya salmon di dunia telah melampaui produk
si salmon liarsejak tahun 1998. Sedangkan pasokan ikan dari perikanan tangkap
mengalami
penurunan jumlah ikan dari tahun ke tahun, maka budidaya dipandang sebagai su
mber yang dapatmenjembatani kesenjangan antara pasokan ikan liar dan
meningkatnya permintaan pasar (Liuet al., 2013).Salmon merupakan komoditas
unggulan yang banyak diminati, karena mengandung nilai giziyang tinggi dan
rasanya yang enak. Hal tersebut membuat permintaan akan produksi salmonterus
meningkat walaupun harga salmon dinilai tinggi. Menurut FAO (2013),
produksi budidaya salmon jenis Coho Salmon mencapai 171.749 ton pada tahun
2014.Salmon yang memiliki sifat anadromus, maka baik perairan tawar maupun
perairan laut perludiperhatikan untuk menunjang kelangsungan hidup salmon.
Salah satu hal yang harusdiperhatikan dalam budidaya salmon adalah pemilihan
lokasi yang tepat untuk budidayasalmon. Pemilihan lokasi yang tepat bisa
menunjang keberhasilan budidaya ikan salmon.

2.Rumusan Masalah Menjelaskan mengenai :

Klasifikasi dan Morfologi Ikan Salmon

Lokasi yang Tepat Untuk Budidaya Ikan Salmon

Kualitas Air Optimal

Sistem Budidaya Ikan Salmon

3.Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan paham bagaimana lokasi
yang baik untuk budidaya Ikan Salmon
BAB II
PEMBAHASAN

1.Klasifikasi dan Morfologi Ikan SalmonKlasifikasi dari Ikan salmon menurut


Schiewe (2013), adalah sebagai
berikut :Kelas : OsteichthyesSubkelas : ActinopterygiiDivisi : TeleosteiSuper orde
r :ProtacanthopterygiiOrder : SalmoniformesFamil : SalmonidaeSubfamili :
SalmoninaeGenus : OncorhynchusBentuk tubuh dari ikan salmon ini memanjang,
dan cenderung bertambah panjang denganmenambahnya usia. Pada ikan jantan
yang telah matang gonad, biasanya terdapat
sebuah punuk di bagian punggung. Mempunyai sirip yang lengkap (sirip
kaudal, sirip dorsal, siripanus, sirip adipose), dengan ujung sirip kaudal yang
melengkung. Warna tubuh tergantungspesies (ada yang merah pada bagian perut,
coklat, abu-abu dengan bintik bintik hitam
di punggung). Termasuk ikan perenang cepat. Bersifat anadromus. Ikan salmon be
rdasarkandistribusinya dibagi menjadi 2 yaitu, samudra Pasifik Utara dan samudra
Atlantik Utara.Salmon Pasifik Utara terdapat 7 spesies jenis Oncorhynchus: pink
(Oncorhynchusgorbuscha), chum (Oncorhynchus keta), sockeye (Oncorhynchus
nerka), coho(Oncorhynchus kisutch), and Chinook (Oncorhynchus tshawytscha),
salmon yang ditemukandi Amerika Utara yaitumasu (Oncorhynchus masou) dan
amago (Oncorhynchus amago)

yang hanya ada di Asia. Sementara pada Atlantik Utara hanya terdapat satu
spesies salmon(Salmo salar).
2.Lokasi yang Tepat Untuk Budidaya Ikan Salmon
A.Pemilihan Lokasi untuk HatcheriMenurut Leitritz and Lewis (1980),
karakteristikdari Daerah Aliran Sungai yang akan menjadilokasi hatchery ikan
salmon, yaitu kandunganmineral dari batuan dan tanah, curah hujan,hidrolik
gradien, kisaran suhu, dan
jumlahdedaunan, karakteristik utama yang harusdikontrol untuk pasokan air
hatchery. Daerah dengan curah hujan sangat deras, aliranhulu, dan lokasi gunung
dengan aliran gradien curam yang umumnya rendah dan kadang-kadang
kekurangan kandungan mineral. daerah berkapur mengandung magnesium
dankalsium, yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan struktur tulang ikan. perairan
ini jugamemiliki alkalinitas bikarbonat yang lebih tinggi, yang cenderung untuk
buffer danmenahan pengaruh pencemaran zat seperti asam atau alkali.Gradien
yang tinggi dan curam, baik untuk aerasi. Namun tebing yang terlalu curam
dansempit akan menjadi masalah ketika terjadi banjir. Tebing yang ditutupi
tanaman, seperti pohon, rumput, dan semak-
semak merupakan lokasi yang baik, karena tanaman bisameminimalisir dampak
erosi dan pendangkalan pada supply air untuk hatchery.
Selainitu pemilihan sumber air yang terletak di tempat yang teduh bisa meminima
lisir perubahansuhu air dan udara yang terlalu ekstrem.Lokasi hatchery dan
sumber air juga harus jauh dari penebangan hutan liar, dan aktivitaslainnya yang
dapat merusak sumber air untuk hatchery. Pipa air yang mengalirkan airdari
sumber ke tempat budidaya harus terendam (tertutuoi, agar menghindari
perubahansuhu). Aerasi harus memadai, dan kolam harus diberi pelindung agar
mencegahkontaminasi permukaan air. Suplai air tawar dari sumber mata air, lebih
disarankandaripada air dari sumur, aliran sungai, atau danau.

B.Pemilihan Lokasi Pembesaran Salmon.Ikan salmon saat menginjak ukuran


smolt akan bermigrasi ke perairan laut dan hidup dilaut hingga ukuran dewasa.
Maka dari itu pembesaran salmon dilakukan di laut.Pemillihan lokasi adalah
daerah perairan yang terlindung, dan arus tidak terlalu kuat.Selain itu, salmon
hidup diperairan laut dingin seperti daerah sekitar samudra PasifikUtara dan
Atlantik, maka dari itu suhu diperhatikan. Lokasi pembesaran harus jauh
daridaerah tercemar dan tidak dalam area pantai yang dibuat rekreasi.Pada
umur 18 bulan danpanjang tubuh lima inci, parr (larva
salmon) menjalanismoltification dan dipindahkan ke keramba yang berada di air
laut, yang umumnya di perairan pesisir dan mengarah ke lepas pantai.
3.Kualitas Air Optimal
Kualitas Air yang optimal untuk budidaya ikan Salmon menurut Kordi dan
Tamsil(2010), yakni sebagai berikut:
Suhu Kisaran suhu optimal bagi kehidupan ikan laut adalah antara 28-32°C.
Padasuhu 18-25°C, ikan masih bertahan hidup. tetapi nafsu makannya mulal
menurun.Suhu air 12-18°C mulai berbahaya bagi ikan, sedangkan pada suhu di
bawah12°C ikan tropis mati kedinginan.
DO Kandungan oksigen dalam perairan yang optimal untuk pemeliharaan
slmonadalah berkisar 10-11 ppm. Kandungan oksigen yang lebih rendah dari
7,8menunjukkan tingkah laku yang tidak nyaman oleh ikan salmon.
Pharange pH pada perairan yang normal untuk budidaya salmon adalah 6,7
8,2.Biasanya pH yang rendah menunjukkan rendahnya kandungan mineral dalam
air.Perairan yang sedikit alkali lebih baik dibandingkan dengan perairan yang
asam.
CO2Pada perairan umumnya konten karbondioksida yaitu berkisar 2
ppm.Karbondioksida kurang dari 1 ppm menunjukkan aktivitas alga
yangmengabsorbsi karbondioksida dan melepaskan oksigen. Nilai diatas 2 ppm
bisa jadi mengindikasikan bahwa perairan tersebut tercemar.

4.Sistem Budidaya Ikan Salmon


Dalam budidaya salmon ada 2 fase penting. Pertama adalah pembenihan yang
terjadi pada airtawar yang berlangsung selama 6 bulan sampai 2 tahun kemudian
dilanjutkan dengan fasesmolting yang terjadi hingga ikan salmon bisa dipanen.
Pembenihan dapat terjadi setelahdilakukan ekstraksi sperma dan telur dari
indukan salmon yang telah diseleksi sesuai dengansifat yang diinginkan. Setelah
telur dibuahi secara buatan oleh sperma, maka telur bisa langsungdipindahkan ke
dalam tempat tersendiri yang berisi air tawar yang dioksigenasi. Suhu dan
kadaroksigen terlarut perlu diperhatikan dalam fase ini. Suhu yang baik untuk fase
ini ialah 4 hinga 8derajat celsius. Untuk mempercepat penetasan, perlakuan suhu
10 derajat celsius pada telur yang telah berinti bisa diberikan. Air juga harus
difilter karena padatan tersuspensi akan
terakumulasi pada telur dan mengganggu ikan yang masih kecil. Kemudian telur
menetas menjadi alevins.Salmon pada fase ini tidak bisa terpapar cahaya yang
intensitasnya tinggi, karena akan
cenderung berenang menjauhi cahaya. Hal ini yang akan membuat energi ikan ter
kuras habis untuk berenang dan bukan untuk pertumbuhan. Maka diperlukan insta
lasi cahaya yang redup untuksalmon pada fase ini. Salmon kemudian akan
berkembang menjadi parr dan smolts. Pada
fase parr, salmon akan dipindah ke dalam kolam air tawar dan bisa dimulai pembe
rian pakan.Biasanya kolam atau tangki yang digunakan berbentuk sirkular dengan
air yang teresirkulasi.Untuk ukuran standar kolam yang ada di Skotlandia dan
Norwegia yaitu diameter 3 sampai 4meter dengan kedalaman 1 meter. Setelah 18
bulan atau mencapai panjang 5 inchi parr akan berkembang menjadi smolts dan
harus dipindahkan ke dalam keramba apung yang terletak di airasin. Jaring
dibentangkan di antara pipa PVC atau baja yang disusun berbentuk persegi
denganukuran 30 m x 30 m dengan kedalaman 20 m. jaring juga dibentangkan
diatas kerangka kerambauntuk menghindari ikan lompat keluar dari keramba dan
menghindari bertenggernya burungyang akan memangsa ikan salmon serta
predator lainnya seperti mamalia laut. Keramba inikemudian diberingkan jangkar
sebagai pemberat yang terletak di dasar perairan dan keramba initersusun secara
kolektif dengan jumlah 8, 12 hingga 20 keramba. Sekitar satu tahun atau
24 bulan dalam fase smolts, ikan akan mencapai berat 2 hingga 5 kg. Ketika ikan
matang gonad,maka kualitas dagingnya sudah tidak sesuai dengan permintaan
pasar. Kemudian untuk panen,ikan-ikan salmon tersebut kemudian dipuasakan
selama 5 hari dan dikumpulkan dalam keranjangtertentu dan dimatikan dengan
pemberian karbondioksida dan dikeluarkan darahnya dengandisayat di sekitar
wilayah insang dan disiangi untuk mengeluarkan isi perutnya dan diletakandalam
ice box.

Anda mungkin juga menyukai