Oleh:
Luna fatih
Nazha Meisya
Najwa Ayudya
Dewi Nur Azizah
Oleh:
Luna fatih
Nazha Meisya
Najwa Ayudya
Dewi Nur Azizah
Mengetahui:
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telahmelimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi denganmemberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namunterlepas dari itu,
kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehinggakami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanyamakalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
2.Rumusan Masalah.
3.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.Kesimpulan
2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
3.Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan paham bagaimana lokasi
yang baik untuk budidaya Ikan Salmon
BAB II
PEMBAHASAN
yang hanya ada di Asia. Sementara pada Atlantik Utara hanya terdapat satu
spesies salmon(Salmo salar).
2.Lokasi yang Tepat Untuk Budidaya Ikan Salmon
A.Pemilihan Lokasi untuk HatcheriMenurut Leitritz and Lewis (1980),
karakteristikdari Daerah Aliran Sungai yang akan menjadilokasi hatchery ikan
salmon, yaitu kandunganmineral dari batuan dan tanah, curah hujan,hidrolik
gradien, kisaran suhu, dan
jumlahdedaunan, karakteristik utama yang harusdikontrol untuk pasokan air
hatchery. Daerah dengan curah hujan sangat deras, aliranhulu, dan lokasi gunung
dengan aliran gradien curam yang umumnya rendah dan kadang-kadang
kekurangan kandungan mineral. daerah berkapur mengandung magnesium
dankalsium, yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan struktur tulang ikan. perairan
ini jugamemiliki alkalinitas bikarbonat yang lebih tinggi, yang cenderung untuk
buffer danmenahan pengaruh pencemaran zat seperti asam atau alkali.Gradien
yang tinggi dan curam, baik untuk aerasi. Namun tebing yang terlalu curam
dansempit akan menjadi masalah ketika terjadi banjir. Tebing yang ditutupi
tanaman, seperti pohon, rumput, dan semak-
semak merupakan lokasi yang baik, karena tanaman bisameminimalisir dampak
erosi dan pendangkalan pada supply air untuk hatchery.
Selainitu pemilihan sumber air yang terletak di tempat yang teduh bisa meminima
lisir perubahansuhu air dan udara yang terlalu ekstrem.Lokasi hatchery dan
sumber air juga harus jauh dari penebangan hutan liar, dan aktivitaslainnya yang
dapat merusak sumber air untuk hatchery. Pipa air yang mengalirkan airdari
sumber ke tempat budidaya harus terendam (tertutuoi, agar menghindari
perubahansuhu). Aerasi harus memadai, dan kolam harus diberi pelindung agar
mencegahkontaminasi permukaan air. Suplai air tawar dari sumber mata air, lebih
disarankandaripada air dari sumur, aliran sungai, atau danau.