SIMPOSIUM PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN CEDERA
OTAK TRAUMATIK
RS MELINDA 2
dr. Ancilla Linna Limmena, MM., M.Kes., Prof. Dr. Tatang Bisri, dr., Sp.An(K).,
MH.Kes. KNA, KAO
Lembaga : RS Melinda 2
Tema Kegiatan : Penanganan Kegawatdaruratan Cedera Otak Traumatik
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Pemikiran
Cedera otak traumatik adalah salah satu penyebab utama kematian dan
kecacatan yang sering terjadi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, cedera otak
traumatik menyumbang 40% kematian akibat cedera akut. Setiap tahunnya, sekitar
200.000 korban cedera otak traumatik membutuhkan perawatan di rumah sakit dan
1,74 juta korban mengalami cedera otak permanen sehingga mengalami kecacatan
dan membutuhkan kontrol rutin ke rumah sakit. Adapun kerugian finansial yang
tercatat mencapai 4 miliar per tahun, termasuk kehilangan pendapatan pada pasien
dan keluarga, biaya perawatan di rumah sakit termasuk rehabilitasinya. Tidak sedikit
pula yang mengalami kematian akibat cedera otak traumatik, di Amerika Serikat
tercatat 52.000 kematian per tahunnya. Kematian akibat cedera otak traumatik
meningkat sesuai derajat cedera otak yang dialaminya. Di Amerika Serikat, cedera
otak traumatik pada anak usia 0-14 tahun sekitar 475.000 kasus tiap tahunnya.
Kematian dan perawatan di rumah sakit tercatat paling tinggi pada usia 0-9 tahun dan
hal tersebut banyak terjadi akibat kecelakaan bermotor.
Prevalensi cedera otak traumatik hasil RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar)
2013 meningkat dibandingkan RISKESDAS 2007. Penyebab kematian akibat
kecelakaan sepeda motor sekitar 40,6 persen. Proporsi kematian karena kecelakaan
lalu lintas tinggi di propinsi-propinsi dengan jumlah penduduk banyak dan lalu-lintas
padat seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara.
Peningkatan angka insidensi cedera otak traumatik tersebut karena meningkatnya
kuantitas sarana transportasi tanpa disertai peningkatan kualitas dan kurangnya
disiplin pengguna jalan.
3. Output
Mampu melakukan asesmen pada pasien cedera otak traumatik dengan tepat
Mengetahui penanganan airway dan breathing pada pasien cedera otak traumatik
Mengetahui penanganan sirkulasi dan tekanan darah pada pasien cedera otak
traumatik
Mengetahui indikasi pemeriksaan radiologi seperti schaedel dan CT-scan kepala
Mengetahui persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan
radilologi serta mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan radiologi terkait
pasien cedera otak traumatic
Mengetahui indikasi operasi pada pasien dengan cedera otak traumatik
B. PERENCANAAN BIAYA
Terbilang: Tiga puluh tujuh juta enam ratus dua puluh ribu rupiah.