Kepala sekolah dadalah agen berbagai komponen. Salah satu dari unsur tersebut adalah negara. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan haluan Negara dalam mengupayakan pendidikan paling baik bagi anak- anak sekolah. Walaupun begitu, kepala sekolah bukanlah robot yang tidak berpikir, melainkan anggota komunitas pendidik. Komunitas tersebut harus berpartisipasi aktif mendiskusikan berbagai kebijakan sebelum hal itu ditentukan oleh negara. Para kepala sekolah perlu terus menerus mengikuti perkembangan prakarsa kebijakan yang sedang di pertimbangkan oleh pemerintah. Melalui asosiasi pendidikan local dan nasional, para kepala sekolah memiliki suara dalam mempertimbangkan kebijakan tersebut. Kepala sekolah juga agen komunitas local yang melayani orang tua yang mengirim putra- putrinya ke sekolah dan berusaha memiliki lingkungan pendidikan yang bisa menjawab kwbutuhan anak-anak mereka. Para orangtua berhak mengeluh apabila putra-putrinya terpengaruh kondisi sekolah yang negatif. Bersama orang tu murid, kepala sekolah dan guru harus bekerja sebagai tim untuk menjawab kebutuhan anak-anak. Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja antara lain : 1. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh kebebasan, 2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menciptakan dan menjelaskan tujuan, 3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif. 4. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman. 5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi
Kepemimpinan tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan
adalah sesutu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, lingkungan pekerjaannya maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan negerinya.
1. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Ada sebagian pendapat menyebutkan hal tersebut sebagai gaya kepemimpinan. Ada tiga gaya kepemimpinan, yaitu: 1) Pemimpin karismatik adalah memiliki percaya diri, membuat visi tntang masa depan lebih baik, memiliki kepercayaan kuat dalam visi, menggunakan perilaku tidak konvensional, dan membentuk agenda dalam perubahan radikal, 2) Pemimpin transaksional, membimbing anggotanya dalam arahan yang bangunan tujuan dengan kejelasan peran dan tugas-tugas yang disyaratkan 3) Pemimpin transformasional, memberikan inspirasi kepada anggota untuk memberikan minat tinggi bagi membangun organisasi yang baik dan kemampuan pengetahuan dan pengaruh kuat atas semua anggotanya.
a. Strategi yang bisa digunakan Pimpinan
Seorang pimpinan yang baik senantiasa mencari cara yang terbaik dalam mempengaruhi anggota organisasinya. Bagaimanapun suatu perspektif berbeda muncul bila pendekatan yang lain dipandang sebagai strategi pelengkap daripada sekedar pertarungan paradigma. Strategi adalah pola perilaku yang dirancang untuk mencapai kerjasama dan para anggota dalam mencapai kerjasama dan para anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Setiap strategi memandang sekolah melalui sudut pandang berbeda, pencerhan bentuk tertentu dan tindakan tertentu yang menyenangkan. b. Penggunaan Strategi Hirarki oleh Kepala Sekolah Kepemimpinan teknikal kepala sekolah adalah berkaitan dengan tindakan sebagai perencana, mengalokasikan sumberdaya, koordinator, supervisi, penyebar informasi dan sebagai analisis. Strategi hirerki memberikan cara pandang luas, cara penerimaan luas dalam mengelola organisasi, menyampaikan janji dan efesiensi, pengawasan dan rutinitas yang direncanakan. Bagaimanapun, strategi hirarki cenderung untuk menghambat kreativitas dan komitmen, mengembalikan hubungan pegawai sekolah, ke dalam suatu keteraturan yang ketat.
c. Penggunaan Pendekatan Transformasional
Strategi transformasional berjalan atas persuasi, idealisme dan kekaguman intelektual, memotivasi pegawai dengan melalui nilai, simbol dan membagi visi. Kepala sekolah mengamankan budaya sekolah dengan mendengarkan secara hati-hati bagi perwujudan impian paling dalam bahwa masyarakat sekolah menuju ke masa depan. Pemimpin transformasional lebih cepat menerima tujuan kelompok, memperhatikan harapan kinerja tinggi, menciptakan kekaguman intelektual, dan menampilkan model yang sesuai melalui prilaku mereka. Selanjutnya paling tidak ada tiga hal yang mendasarkan dalam kepemimpinan transformatif, yaitu: 1) Guru berpartisipasi secara aktif dalam dinamika kelangsungan proses kepemimpinan 2) Mengusahakan rasa memiliki yang besar, dan komitmen pribadi yang tinggi kepada nilai-nilai sekolah untuk memantapkan visi sekolah di masa mendatang 3) Dengan keaktifan guru dan komitmennya yang dalam, maka guru-guru akan terdorong untuk berkembang dalam kesadaran yang luas akan visi dan misi sekolah dan hubungannya sehari-hari dalam bekerja untuk mencapai nilai tersebut d. Penggunaan Strategi Fasilitatif Kepemimpinan fasilitatif sebagai suatu perilaku yang menggunakan kemampuan kebersamaan dari sekolah untuk beradaptasi, memecahkan masalah dan peningkatan kinerja. Hal ini dicapai dengan penggunaan pegawai secara aktif dalam proses pengambilan keputusan, peranan pemimpin tidak untuk memecahkan problem pribadi tetapi untuk memberitahu bahwa problema tersebut adalah untuk dipecahkan. Tindakan kepala sekolah yang menggunakan strategi fasilitatif bilamana mereka menangani hambatan sumberdaya, membangung tim kerja memberikan umpan balik, koordinasi, dan manajemen konflik, dan sebagai model dalam visi sekolah. Strategi fasilitatif menciptakan suatu kerjasama.
e. Cara Memilih Strategi Kepemimpinan
Tidak ada satu strategi yang benar-benar terbaik dalam menjalankan kepemimpinan organisasi. Disarankan bahwa kalau mampu menggunakan semua strategi kepemimpinan tersebut sesuai dengan situasi berlangsungnya kepemimpinan atau konteksnya. Efektivitas kepala sekolah harus menjadi manajer yang baik dari artistik, atau pemimpin yang bersemangat. Kepala sekolah disamping sebagai pemimpin juga sebagai manajer. Sebagai pemimpin, kepada sekolah menciptakan visi yang dinyatakan dalam nilai inti sekolah, sedangkan sebagai administrator para kepala sekolah membangun struktur dan kebijakan yang membangun pelembagaan visi.
2. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
Peran kepala sekolah sebagai pimpinan bertanggung jawab secara umum terhadap kelancaran dan keberhasilan fungsi dan kegiatan sekolah. Dalam peran ada kewajiban dan tanggung jawab tugas (kelompok psikologis) yang harus dilaksanakan dalam wujud kegiatan. Adapun tugas (job) yang berkaitan dengan manajemen/administrasi yaitu tanggung jawab atas tugas-tugas yang harus dilaksanakan dengan operasional sekolah yang lancar. Kegiatannya menangani pengajaran, melakukan program supervisi, dan proses pengajaran memerlukan kantor tertentu dilingkungan sekolah. Kewajiban utama kepala sekolah menurut Roe dan Drake, yaitu: 1) Memelihara secara baik rekor dan pengawasannya, 2) Mempersiapkan laporan bagi kantor pusat, 3) Pengembangan anggaran dan pengawasannya, 4) Administrasi personil, 5) Disiplin pelajar, 6) Menyusun jadwal dan memelihara pelaksanaan kegiatan, 7) Mengembangkan administrasi, 8) Administrasi penyediaan sumberdaya, 9) Data murid, 10) Memantau program dan proses pengajaran sebagaimana diatur oleh kantor pusat (Dinas Pendidikan) 11) Komunikasi kepada pelajar, staf dan warga sekolah sebagai juru bicara bagi kantor pusat (Dinas Pendidikan)
Sedangkan tugas kepemimpinan pengajaran menekankan pada dua hal utama,
yaitu: (1) perubahan tingkah laku dan yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar bertujuan untuk mencapai tujuan sekolah, dan (2) mengembangkan kebersamaan sistem sosial di dalam sekolah, secara bersama mencapai tujuan sekolah.
3. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
a. Arti Kepemimpinan Efektif Pemimpin tidak akan mampu berbuat banyak tanpa partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Sebaliknya orang-orang yang ada dalam organisasi atau masyarakat tdak akan efektif menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa pengaruh, pengarahan, pengawasan, dan kerjasama pemimpin.
b. Karakteristik Kepemimpinan Efektif
Locke mengemukakan bahwa pemimpin efektif memiliki ciri-ciri yaitu: 1) Penuh inisiatif, energi dan ambisi 2) Tekun dan proaktif dalam mengajar sasaran-sasaran mereka 3) Mempunyai keinginan memimpin, mereka tidak mengharapkan kekuasaan untuk maksud mendorninasi orang-orang lain melainkan demi meraih sasaran tertinggi. 4) Jujur dan punya integritas, mereka tidak hanya bisa dipercayai, tapi juga bisa mempercayai orang lain 5) Mempunyai rasa percaya diri yang tebal. Yang tidak hanya memberi kesanggupan pada mereka untuk memikul tanggung jawab dan rasa percaya diri orang lain tapi juga mengatasi segala situasi yang menekan dengan hati tenang. Bagaimanapun gaya pimpinan yang berbeda memerlukan keadaan yang berbeda. Hal ini disetujui secara luas bahwa para pemimpin cenderung memiliki karakteristik berbeda.
c. Kualitas Kepemimpinan Efektif
Kualitas kepemimpinan efektif berdasarkan hasil survey menyarankan bahwa pemimpin masa depan, harus memiliki kualitas sebagaimana dikemukakan Overton, yaitu : 1) Menginspirasi dengan semangat dan antusiasme tinggi, 2) Memiliki standar tinggi dalam etika dan integritas, 3) Memiliki tingkat energi tinggi 4) Memiliki dorongan dan komitmen 5) Memiliki tingkatan tinggi dalam kreativitas dan tidak konvensional 6) Berorientasi tujuan, berpikir realistik 7) Memiliki tingkatan tinggi dan kemampuan mengelola organisasi, 8) Dapat membangun prioritas, 9) Mendorong kerjasama tim dan usaha-usaha organisasi, 10) Menjaga kepercayaan diri dan memiliki keinginan menguasai pengetahuan, 11) Memiliki mental dan fisik yang sehat dan kuat, 12) Bersikap adil dan rasa hormat kepada orang lain, 13) Memiliki nilai kreativitas, 14) Suka menerima resiko, 15) Membangun pertumbuhan jangka panjang, 16) Menerima semua tantangan dan permasalahan 17) Tidak ada rasa takut terhadap tantangan dan persoalan, 18) Memberikan dorongan bagi suatu pertumbuhan pengetahuan terhadap orang lain, 19) Menumbuhkan dan menerima ide-ide segar dan perspektif baru, 20) Membolehkan kesalahan dan adaptasi terhadap perubahan.
Pemimpin efektif adalah orang yang memahami bahwa kepercayaan didasari
atas penilaian terhadap terhadap tindakan masa lalu. Di samping itu pimpinan efektif melihat organisasi mereka sebagai membangun hubungan. Pemimpin efektif mengakui bahwa untuk mengelola organisasi sebagaimana yang seharusnya akan mengalami beban tugas berat yang menyibukkan, tekanan-tekanan dan tantangan. Lebih dari itu pemimpin efektif adalah orang yang mampu mengantisipasi atau menciptakan perubahan paradigma dalam operasional organisasi. Karena itu, seorang pemimpin efektif memiliki pewai yang mempersonifikasikan visi dan nilai organisasi. Di sinilah seorang pemimpin efektif berusaha meningkatkan komitmen dan keterpercayaan pegawai dapat memberdayakan staf organisasi.
Pemimpin yang efektif berarti pemimpin yang baik dalam pandangan anggota organisasinya dan mitra kerjanya di luar organisasi. Pemimpin yang baik menurut Overton dalam tindakannya akan:
1) Menunjukkan kepedulian terhadap orang-orang
2) Memberikan peluang dan membantu pengembangan diri 3) Memberikan suatu armosphir dorongan kepuasan diri dan kebanggaan 4) Mendorong usaha tim, 5) Memelihara keadilan secara sempurna, kejujuran dan integritas, 6) Memelihara keterbukaan, konsistensi, dan komunikasi teratur 7) Mendorong pelayanan masyarakat, 8) Mendorong kreativitas 9) Memiliki komitmen terhadap produktivitas dan kualitas 10) Memelihara kreativitas 11) Berdedikasi terhadap perbaikan 12) Memelihara segala suatu secara sederhana dan mendasar 13) Membedakan perhatian secara detail 14) Mendayagunakan sumberdaya, 15) Mendengarkan secara hati-hati terhadap yang lain