Oleh,
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah Swt. karena telah memberikan saya rahmat
berupa kesehatan dan kesempatan waktu sehingga saya mampu menyelesaikan tugas
mata kuliah kepemimpinan dan pendidikan yaitu pembuatan tugas rutin berupa
makalah yang berjudul “ Kepemimpinan yang Efektif ”. Shalawat dan salam semoga
tetap dicurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.
Saya sebagai penyusun mohon maaf kepada pembaca jika terdapat banyak bentuk
kesalahan baik dalam penyajian critical journal review seperti bahasa atau opini saya
mohonkan kritik dan saran yang membangun agar pembuatan tugas kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi. Jazakallahkhairankatsiran.
Penyusun
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Simpulan ....................................................................................................... 16
B. Saran .............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun, bina atau bimbing.
Pimpin dapat pula berarti menunjukkan jalan yang baik dan benar, tetapi dapat pula
berarti mengepalai pekerjaan atau kegiatan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah
hal yang berhubungan dengan proses menggerakkan, memberikan tuntunan, binaan dan
bimbingan, menunjukkan jalan, memberi keteladanan, mengambil resiko,
mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain, mengarahkan dan masih banyak lagi artinya.
Dalam setiap organisasi harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan baik.
Tanpa adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua
elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Segenap kemampuan dalam
berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgent diperhatikan.
Kalau dikaitkan dengan lingkungan yang ada, maka dalam kepemimpinan saat ini
sangat diperlukan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan dengan perubahan.
Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan yang ada merupakan tantangan
terbesar masa kini bagi seorang pemimpin. Peranan seorang pemimpin dalam hubungan
antar manusia sangat terkait dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkannya. Seorang
pemimpin diharapkan dapat menampilkan gaya kepemimpinan segala situasi serta
kepada bawahannya.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini, cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua dapat diatasi bila ia memiliki cara
dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya, maka penyusun akan
menguraikan materi kepemimpinan yang efektif dalam makalah ini sehingga penulis
berharap dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2. Menambah informasi mengenai seperti apa pemimpin yang efektif serta syarat-
syaratnya sehingga menjadi tolok ukur untuk pemimpin masa mendatang
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
1 Suparni, Peningkatan Kepemimpinan Yang Efektif, (Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 2 Nomor 1, 2014), hal.
730
3
untuk bertindak adalah mencapai sesuatu; hasil efektif, produksi, kualitas, efisiensi,
fleksibilitas, kepuasan, persaingan, pengembangan dan kelangsungan hidup. Sementara
faktor variabel linkungan yang mempengaruhi perilaku dan pencapaian tujuan
kepemimpinan, yaitu kebutuhan pengikut, struktur tugas, kekuasaan kedudukan,
kepercayaan terhadap pimpinan dan kesiapan kelompok.4
Dapat disimpulkan bahwa ada tiga keterampilan yang harus dimiliki seorang
pemimpin, yaitu: keterampilan teknik, keterampilan hubungan manusia, dan
keterampilan konseptual. Ketiga keterampilan ini menjadi syarat mutlak bagi
efektivitas kepemimpinan seseorang dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.5
4 Syafaruddin, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Cita Pustaka Media, 2013), hal. 58
5 H.E, Mulyasa, Op. Cit. hal. 59
4
B. Kepemimpinan Yang Efektif
Keefektifan pemimpin menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly pada tahun 1997
secara khusus diukur dengan pencapaian dari satu atau beberapa kombinasi tujuan-
tujuan organisasi, individu dapat memandang pemimpinnya sebagai efektif atau tidak
berdasarkan kepuasan yang mereka dapatkan dari peran yang ditampilkan pemimpin
dan pengalaman kerja secara keseluruhan, kepemimpinan yang efektif pada suatu
organisasi tidak hanya menghabiskan waktunya untuk melakukan kontrol internal
secara eksplisit seperti memonitor kegiatan organisasi dan memonitor lingkungan
organisasi. Kepemimpinan efektif oleh Hill dan McShane (2008:405) adalah
kemampuan untuk memimpin agar mendapat performa yang tinggi dari bawahannya.6
5
atau organisasi yang dipimpinnya pada kemampuannya mengelola organisasi secara
efektif dan efisien.7
Pendekatan lain untuk menilai kepemimpinan yang efektif lebih dipusatkan pada
pegawai dan bawahan mencakup ketidakhadiran, penyimpanan bakat pegawai, arsip
keluhan, permintaan untuk pindah, dan seterusnya. Untuk memperoleh data yang lebih
akurat dan terkini diperlukan survey dan instrumen untuk menilai kinerja pemimpin
yang dirasakan oleh anggota organisasi mengenai respek dan kekuasaan pimpinan yang
dirasakan, komitmen pegawai, kepuasan dan aspek-aspek psikologis yang
mempengaruhi keefektifan kepemimpinan. perlu diperhatikan bahwa kepemimpinan
hanyalah satu cara manajer menyumbang kepada keefektifan organisasi.
7 Syaiful Sagala, Pendekatan dan Model Kepemimpinan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2018), hal. 63
8 Colquit, Organizational,Behavior,Improving, (New York: McGraw-Hill, 2011)
6
yang sangat menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam
bidang tersebut. Kemampuan, kecakapan atau abilitas adalah, suatu yang mungkin atau
telah dapat dilakukan oleh individu dalam suatu situasi tertentu. Bakat merupakan salah
satu dari kemampuan terkandung (potensial) dan kemampuan khusus adalah
kecakapan-kecakapan yang masih berupa kemungkinan dalam arti individu. Kecakapan
ini akan berwujud kecakapan nyata, setelah melalui proses belajar dan pengalaman.9
Manajer efektif juga melaksanakan tugas yang berorientasi keluar, sepanjang itu
menyangkut unitnya. Tidak semua kegiatan manajer yang berorientasi ke dalam dapat
ditandai sebagai tindakan kepemimpinan manajer yang efektif melakukan bauran
kegiatan ke dalam dan ke luar agar unitnya dapat performa dengan baik. Seorang
manajer menurut timpe (1999:61) dapat saja dengan berbagai jalan menyumbang
kepada efektivitas organisasi, tetapi tetap bukan seorang pemimpin yang efektif.
Konsekuensinya, peran seleksi dalam memilih manajer yang efektif yang berbeda
dengan pemimpin yang efektif memang tidaklah mudah, meskipun seseorang telah
memenuhi syarat administratif, namun ketika diberi amanah, jabatan, belum tentu ada
peningkatan kualitas selama kepemimpinannya, karena persyaratan administratif yang
dipenuhi tidaklah cukup menggambarkan seseorang menjadi pemimpin yang efektif.10
Sebelum seseorang diberi jabatan tertentu, perlu data-data tentang reputasi dan
prestasi yang telah diperolehnya, kemudian disimpulkan apakah orang ini diperkirakan
akan mampu menjadi pemimpin yang efektif. Atas pertimbangan itu seseorang
diangkat dalam jabatan tertentu sebagai pemimpin. Secara konseptual kepemimpinan
yang efektif ditampakkan pada bagaimana pemimpin itu mampu menjalin hubungan
yang baik dan efektif antara atasan dengan bawahan, menegaskan pentingnya
kepercayaan, keahlian, dan kompetensi, bagaimana bersikap tegas, dan bagaimana
memanajemen stres diri sendiri dan stres bawahan, sehingga tujuan target dan sasaran
organisasi dapat dipenuhi secara efektif. Vroom dan Yotton (1973) merumuskan
perilaku-perilaku tertentu bagi efektivitas kepemimpinan dalam situasi yang berbeda.
Seorang manajer diminta membaca setiap kasus dengan cermat dan teliti dan
menyatakan prosedur keputusan mana yang efektif akan ia gunakan dalam situasi itu..11
9 Husnul Amri, Kepemimpinan Yang Efektif, (Pandeglang: Jurnal Lingkar Iswara, Edisi 3 Nomor 1, 2016,) hal. 78
10 Asnawir, Op.Cit hal. 64
11 Syaiful Sagala, Op. cit, hal. 65
7
C. Syarat-Syarat Kepemimpinan
Syarat Minimal
1. Entrepreneur
8
tidak hanya mendengarkan pada tamburnya sendiri, tetapi juga mengarang
musiknya sendiri. Naumun, ia seorang yang tidak mementingkan kepentingan diri
sendiri. Perilaku khas : seorang entrepreneur kurang mampu bekerja sebagai
bawahan untuk jangka lama. Ia lebih suka sebagai orang pertama dan selalu
bertindak sebagai penggerak utama, menawarkan berbagai tantangan, peluang
untuk sukses, dan sering memperoleh hasil yang besar atas risiko yang sudah
diperhitungkan. Sebaliknya, ia kurang bisa mengembangkan bawahan, kurang
dapat menerima ide yang berbeda dengan idenya, sangat ketat mengontrol, mau
terlibat dalam semua aspek organisasi. Namun, mampu membangkitkan motivasi
melalui contoh, imbalan atau tindakan lain
2. Corporateur
3. Developer
9
4. Craftsman
5. Integrator
10
6. Gamesman
Menurut analisis pemakalah pemimpin adalah suatu sosok yang sangat penting
dalam sebuah perkumpulan, organisasi, atau negara. Walaupun ada berbagai
defenisi tentang seorang pemimpin, namun seorang pemimpin adalah seorang yang
sangat berpengaruh tidak dapat dipungkiri. Kepemimpinan itu pengaruh, yaitu
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
D. Gaya Kepemimpinan
11
yang tinggi merupakan harapan bagi setiap organisasi untuk meningkatkan
produktivitas kerja.17
Seorang pemimpin tentu memiliki gaya atau cara tersendiri yang dipergunakan
dalam mempengaruhi anggota agar dapat mengikuti keinginannya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Secara teoritis dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
kepemimpinan yaitu :18
17Triyono, Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya Meningkatkan Produktifitas Anggota Polresta Bandar
Lampung, (Bandar Lampung: Jurnal Manajemen Magister Vol 02 No 02, 2016), Hal. 196
18 Ibid, hal 62
12
perseorangan, pemimpin hanya berfungsi sebagai penasihat. Akibatnya sasaran
kerja jadi simpang siur.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing gaya kepemimpinan menurut Blake dan
Mouton :19
1. Gaya bebas, Pemimpin yang menggunakan gaya bebas sangat kurang perhatian
terhadap karyawan
2. Gaya santai, Pemimpin yang menggunakan gaya santai kurang orientasi tugas,
namun sangat tinggi perhatiannya dalam hubungan dengan karyawan atau staf.
19 Agus Wijaya, dkk, Kepemimpinan Berkarakter, (Sidoarjo: Brillian International, 2015), hal. 6-7
13
E. Asas-asas Kepemimpinan
5. Waspada
8. Loyal
10. Keberanian
2. Pemimpin menetapkan sebuah misi yang jelas mereka amat suka pada diri
mereka sendiri dan mendorong orang lain untuk mendukung kebutuhan
pengembangan organisasi yang dipimpinnya.
3. Kepemimpinan maju dengan pesat ketika orang mempunyai tujuan yang jelas
dan menemukan berbagai sumber di luar diri mereka.
14
F. Tolok Ukur Kepemimpinan Efektif
3. Tolok ukur yang berhubungan dengan sikap pengikut terhadap pemimpin adalah
indikator umum dari efektivitas kepemimpinan. Sejauh mana seorang pemimpin
memuaskan kebutuhan dan harapan bawahan
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Dalam Penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
tercapainya pembuatan makalah yang baik untuk kedepannya.
16
DAFTAR PUSTAKA