Anda di halaman 1dari 21

Makalah Kelompok

Kepemimpinan yang Efektif

Disusun Sebagai Salah SatuTugas Terstruktur yang Diwajibkan Dalam Mengikuti


Perkuliahan Kepemimpinan dan Pendidikan

Dosen Pembimbing : Agus Suyanto, M.Pd,I

Oleh,

Kelompok XII (duabelas)

Nama : Dea Mora Tanjung/0310162030


Nova Rahmadani/0310162057
Jurusan/Semester : Pendidikan Biologi-2/ VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T/A 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah Swt. karena telah memberikan saya rahmat
berupa kesehatan dan kesempatan waktu sehingga saya mampu menyelesaikan tugas
mata kuliah kepemimpinan dan pendidikan yaitu pembuatan tugas rutin berupa
makalah yang berjudul “ Kepemimpinan yang Efektif ”. Shalawat dan salam semoga
tetap dicurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.
Saya sebagai penyusun mohon maaf kepada pembaca jika terdapat banyak bentuk
kesalahan baik dalam penyajian critical journal review seperti bahasa atau opini saya
mohonkan kritik dan saran yang membangun agar pembuatan tugas kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi. Jazakallahkhairankatsiran.

Medan, 09 Oktober 2019

Penyusun

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan ............................................................................. 3


B. Kepemimpinan yang Efektif .......................................................................... 5
C. Syarat-Syarat Kepemimpinan ........................................................................ 8
D. Gaya Kepemimpinan .................................................................................... 11
E. Asas-Asas Kepemimpinan ............................................................................ 14
F. Tolok Ukur Kepemimpinan yang Efektif ...................................................... 15

BAB III : PENUTUP

A. Simpulan ....................................................................................................... 16
B. Saran .............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun, bina atau bimbing.
Pimpin dapat pula berarti menunjukkan jalan yang baik dan benar, tetapi dapat pula
berarti mengepalai pekerjaan atau kegiatan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah
hal yang berhubungan dengan proses menggerakkan, memberikan tuntunan, binaan dan
bimbingan, menunjukkan jalan, memberi keteladanan, mengambil resiko,
mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain, mengarahkan dan masih banyak lagi artinya.

Dalam setiap organisasi harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan baik.
Tanpa adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua
elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Segenap kemampuan dalam
berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgent diperhatikan.

Kalau dikaitkan dengan lingkungan yang ada, maka dalam kepemimpinan saat ini
sangat diperlukan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan dengan perubahan.
Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan yang ada merupakan tantangan
terbesar masa kini bagi seorang pemimpin. Peranan seorang pemimpin dalam hubungan
antar manusia sangat terkait dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkannya. Seorang
pemimpin diharapkan dapat menampilkan gaya kepemimpinan segala situasi serta
kepada bawahannya.

Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini, cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua dapat diatasi bila ia memiliki cara
dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya, maka penyusun akan
menguraikan materi kepemimpinan yang efektif dalam makalah ini sehingga penulis
berharap dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kepemimpinan ?

2. Bagaimana kepemimpinan yang efektif ?

3. Bagaimana syarat menjadi pemimpin yang efektif ?

4. Bagaimana gaya kepemimpinan yang efektif ?

5. Bagaimana asas-asas kepemimpinan yang efektif ?

6. Bagaimana tolok ukur kepemimpinan yang efektif ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan

2. Untuk mengetahui kepemimpinan yang efektif

3. Untuk mengetahui syarat menjadi pemimpin yang efektif

4. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang efektif

5. Untuk mengetahui asas-asas kepemimpinan yang efektif

6. Untuk mengetahui tolok ukur kepemimpinan yang efektif

D. Manfaat Penulisan

1. Meningkatkan cakrawala ilmu pengetahuan mengenai kepemimpinan yang efektif

2. Menambah informasi mengenai seperti apa pemimpin yang efektif serta syarat-
syaratnya sehingga menjadi tolok ukur untuk pemimpin masa mendatang

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi yang dilakukan pemimpin terhadap


individu atau kelompok sehingga mau melakukan tindakan dengan sukarela dalam
situasi tertentu untuk mencapai tujuan. Pemimpin adalah orang yang diakui memiliki
sifat terpercaya, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam mempengaruhi
orang lain sehingga dipilih atau disepakati sebagai pemimpin pemimpin mungkin
dijumpai dalam organisasi atau luar organisasi.

Lebih lanjut menurut Robbin (1998), kepemimpinan adalah kemampuan


mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Pengaruh itu dihasilkan dari
intraksi atas dasar posisi formal ataupun informasi. Kepemimpinan yang berasai dari
setruktur formal berkaitan erat dengan fungsi manajemen. Manajemen merupakan seni
dan ilmu untuk mengatur agar orang- orang mau bertindak. Dengan demikian baik
manajemen maupun kepemimpinan, keduanya mendorong orang mau bertindak. Selain
itu ada juga ahli yang mengatakan bahwa ilmu manajemen adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana orang melaksanakan tanggungjawabnya, dengan sebaik-
baiknya melalui kerja sama dengan orang lain.1

Owens menyimpulkan kepemimpinan, yaitu: (1) kepemimpinan adalah suatu


kelompok fungsi, yang terjadi tidak hanya dalam proses dua orang atau lebih yang
berinteraksi, (2) pemimpin adalah yang berusaha mempengaruhi perilaku orang lain.2
Dijelaskan Gibson, pemimpin memiliki bawaan kemampuan dan motivasi sehingga
dapat melakukan proses mempengaruhi bawahan/pengikut untuk mencapai tujuan. 3
Adapun model perilaku pemimpin yang dipengaruhi oleh bawaan pemimpin yaitu:
orientasi tugas, orientasi orang, inisiatif struktur, konsiderasi/pengakuan, transaksional
dan transformasional. Sedangkan tujuan kepemimpinan dengan mempengaruhi orang

1 Suparni, Peningkatan Kepemimpinan Yang Efektif, (Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 2 Nomor 1, 2014), hal.
730

2 Owens, Organizational Behavior in Education. (1995), hal.116

3 Gibson, Organisasi Perilaku Struktur, (Jakarta: Erlangga, 1998)

3
untuk bertindak adalah mencapai sesuatu; hasil efektif, produksi, kualitas, efisiensi,
fleksibilitas, kepuasan, persaingan, pengembangan dan kelangsungan hidup. Sementara
faktor variabel linkungan yang mempengaruhi perilaku dan pencapaian tujuan
kepemimpinan, yaitu kebutuhan pengikut, struktur tugas, kekuasaan kedudukan,
kepercayaan terhadap pimpinan dan kesiapan kelompok.4

Di sisi lain ada beberapa karakteristik umum para pemimpin, dikemukakan


Overton, yaitu :

1. Kecerdasan: para pemimpin cenderung memiliki kecerdasan lebih tinggi


daripada anggotanya

2. Kematangan sosial: para pemimpin cenderung memiliki kematangan emosi dan


minat yang sangat luas

3. Memiliki motivasi dan orientasi prestasi: para pemimpin berusaha mencapai


sesuatu, bila mereka mencapai satu tujuan, akan mencapai yang lain. Motivasi
pemimpin biasanya tidak bergantung pada faktor luar

4. Memiliki rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi: pemimpin mengenali


kebutuhan bekerjasama dengan orang lain dan hormat terhadap pribadi
individu. Keterampilan komunikasi digunakan memperjuangkan sesuatu saling
kerjasama dan memberikan dukungan.

Dapat disimpulkan bahwa ada tiga keterampilan yang harus dimiliki seorang
pemimpin, yaitu: keterampilan teknik, keterampilan hubungan manusia, dan
keterampilan konseptual. Ketiga keterampilan ini menjadi syarat mutlak bagi
efektivitas kepemimpinan seseorang dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.5

Menurut analisis pemakalah keterampilan pemimpin harus memiliki kemampuan


komunikasi yang efektif, kemampuan membina dan mengarahkan, peka terhadap
kebutuhan sekitar, dan selalu positive mindset.

4 Syafaruddin, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Cita Pustaka Media, 2013), hal. 58
5 H.E, Mulyasa, Op. Cit. hal. 59

4
B. Kepemimpinan Yang Efektif

Keefektifan pemimpin menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly pada tahun 1997
secara khusus diukur dengan pencapaian dari satu atau beberapa kombinasi tujuan-
tujuan organisasi, individu dapat memandang pemimpinnya sebagai efektif atau tidak
berdasarkan kepuasan yang mereka dapatkan dari peran yang ditampilkan pemimpin
dan pengalaman kerja secara keseluruhan, kepemimpinan yang efektif pada suatu
organisasi tidak hanya menghabiskan waktunya untuk melakukan kontrol internal
secara eksplisit seperti memonitor kegiatan organisasi dan memonitor lingkungan
organisasi. Kepemimpinan efektif oleh Hill dan McShane (2008:405) adalah
kemampuan untuk memimpin agar mendapat performa yang tinggi dari bawahannya.6

Performa yang tinggi memang akan tergantung karakteristik kepemimpinannya.


Kepemimpinan yang efektif dapat juga diterjemahkan dengan keberlangsungan
performa yang tinggi dari organisasi, yaitu seluruh organ organisasi pada posisi full
untuk mencapai tujuan organisasi yang tepat sasaran. Aktivitas kepemimpinan bagian
dari kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin dan manajer dalam organisasi.
Kegiatannya menggerakkan organisasi, sehingga mencapai tujuan, target dan sasaran
yang secara efektif. Peran manajer sebagai pemimpin dapat bermacam-macam, antara
lain memberi gambaran masa depan organisasi yang dipimpinnya menjadi lebih baik,
memberi perintah, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, mempercayai bawahan,
dan memberikan penghargaan.

Pemimpin juga memberikan kedudukan, memberi tugas, memberi tanggung jawab,


memberi kesempatan mewakili, mengajak, membujuk, meminta saran, meminta
pendapat, meminta pertimbangan, memberi kesempatan berperan, memenuhi
keinginannya, memberikan motivasi, membela, mendidik, membimbing, membantu,
memberi petunjuk, menelopori, mengantarkan, mengobarkan semangat, menegakkan
disiplin, memberi teladan, mengemukakan gagasan baru yang berkontribusi pada
peningkatan mutu organisasi, memberi arah, memberi keyakinan, mendorong
kemajuan, menciptakan perubahan menjadi lebih baik, memberikan ancaman, memberi
hukuman dan peran lainnya sebagai pemimpin. Mengacu peran kepemimpinan ini,
maka keefektifan, kualitas dan integritas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga

6 Gibson,dkk, Organisasi dan Manajemen,Perilaku Struktur, (Jakarta:Erlangga, 1997)

5
atau organisasi yang dipimpinnya pada kemampuannya mengelola organisasi secara
efektif dan efisien.7

Menurut analisis pemakalah pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang


mempunyai kualitas dan integritas pemimpin yang berhasil. Pemimpin yang efektif
memiliki peran sebagai pemimpin yang memberikan motivasi yang baik, mendidik, dan
membimbing bawahan agar dapat tercapainya suatu tujuan yang akan dilaksanakan.

Pemimpin yang efektif memiliki keterampilan manajerial yang cekatan dalam


pengambilan keputusan, menyusun perencanaan berbasis data, mengorganisasikan
pekerjaan dengan baik, mengelola biaya tepat sasaran, memecahkan dan menyelesaikan
berbagai permasalahan manajerial dan permasalahan organisasi dengan pandangan jauh
ke depan membuat ia menjadi manajer yang baik, produktif, adaptif dan berkualitas.
Kepemimpinan efektif menurut Colquit, didefinisikan sebagai tingkat hasil kegiatan
pemimpin dalam pencapaian tujuan unit, komitmen berkelanjutan daripada pegawai-
pegawai unit, pengembangan rasa saling percaya, respek, kewajiban pemimpin, dan
bawahan. Pemimpin yang efektif dapat diukur dan dinilai dari evaluasi objektif dari
kinerja unit, keuntungan pasar, penjualan, pengambilan investasi, kualitas,
produktivitas, dan biaya berhubungan dengan rencana pengeluaran.8

Pendekatan lain untuk menilai kepemimpinan yang efektif lebih dipusatkan pada
pegawai dan bawahan mencakup ketidakhadiran, penyimpanan bakat pegawai, arsip
keluhan, permintaan untuk pindah, dan seterusnya. Untuk memperoleh data yang lebih
akurat dan terkini diperlukan survey dan instrumen untuk menilai kinerja pemimpin
yang dirasakan oleh anggota organisasi mengenai respek dan kekuasaan pimpinan yang
dirasakan, komitmen pegawai, kepuasan dan aspek-aspek psikologis yang
mempengaruhi keefektifan kepemimpinan. perlu diperhatikan bahwa kepemimpinan
hanyalah satu cara manajer menyumbang kepada keefektifan organisasi.

Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan sekarang.


Sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan, agar suatu tindakan dapat
dilakukan di masa yang akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan “prestasi”
seseorang. Jadi, prestasi merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi

7 Syaiful Sagala, Pendekatan dan Model Kepemimpinan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2018), hal. 63
8 Colquit, Organizational,Behavior,Improving, (New York: McGraw-Hill, 2011)

6
yang sangat menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam
bidang tersebut. Kemampuan, kecakapan atau abilitas adalah, suatu yang mungkin atau
telah dapat dilakukan oleh individu dalam suatu situasi tertentu. Bakat merupakan salah
satu dari kemampuan terkandung (potensial) dan kemampuan khusus adalah
kecakapan-kecakapan yang masih berupa kemungkinan dalam arti individu. Kecakapan
ini akan berwujud kecakapan nyata, setelah melalui proses belajar dan pengalaman.9

Manajer efektif juga melaksanakan tugas yang berorientasi keluar, sepanjang itu
menyangkut unitnya. Tidak semua kegiatan manajer yang berorientasi ke dalam dapat
ditandai sebagai tindakan kepemimpinan manajer yang efektif melakukan bauran
kegiatan ke dalam dan ke luar agar unitnya dapat performa dengan baik. Seorang
manajer menurut timpe (1999:61) dapat saja dengan berbagai jalan menyumbang
kepada efektivitas organisasi, tetapi tetap bukan seorang pemimpin yang efektif.
Konsekuensinya, peran seleksi dalam memilih manajer yang efektif yang berbeda
dengan pemimpin yang efektif memang tidaklah mudah, meskipun seseorang telah
memenuhi syarat administratif, namun ketika diberi amanah, jabatan, belum tentu ada
peningkatan kualitas selama kepemimpinannya, karena persyaratan administratif yang
dipenuhi tidaklah cukup menggambarkan seseorang menjadi pemimpin yang efektif.10

Sebelum seseorang diberi jabatan tertentu, perlu data-data tentang reputasi dan
prestasi yang telah diperolehnya, kemudian disimpulkan apakah orang ini diperkirakan
akan mampu menjadi pemimpin yang efektif. Atas pertimbangan itu seseorang
diangkat dalam jabatan tertentu sebagai pemimpin. Secara konseptual kepemimpinan
yang efektif ditampakkan pada bagaimana pemimpin itu mampu menjalin hubungan
yang baik dan efektif antara atasan dengan bawahan, menegaskan pentingnya
kepercayaan, keahlian, dan kompetensi, bagaimana bersikap tegas, dan bagaimana
memanajemen stres diri sendiri dan stres bawahan, sehingga tujuan target dan sasaran
organisasi dapat dipenuhi secara efektif. Vroom dan Yotton (1973) merumuskan
perilaku-perilaku tertentu bagi efektivitas kepemimpinan dalam situasi yang berbeda.
Seorang manajer diminta membaca setiap kasus dengan cermat dan teliti dan
menyatakan prosedur keputusan mana yang efektif akan ia gunakan dalam situasi itu..11

9 Husnul Amri, Kepemimpinan Yang Efektif, (Pandeglang: Jurnal Lingkar Iswara, Edisi 3 Nomor 1, 2016,) hal. 78
10 Asnawir, Op.Cit hal. 64
11 Syaiful Sagala, Op. cit, hal. 65

7
C. Syarat-Syarat Kepemimpinan

Syarat Minimal

1. Watak yang baik (karakter, budi, dan moral)

2. Inteligensia yang tinggi

3. Kesiapan lahir dan batin

Syarat-syarat yang lain yang diperlukan12:

1. Sadar akan tanggung jawab

2. Memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol

3. Membimbing dirinya dan bawahan dengan asas dan prinsip kepemimpinan

4. Mengenal anak buah

5. Paham mengukur dan menilai kepemimpinan

a. Karakterisitik Pemimpin yang Efektif

Mencoba memahami karakteristik dari pemimpin yang efektif tidaklah mudah.


Berbagai pandangan banyak dikemukakan dalam literatur kepemimpinan, termasuk
yang dihimpun dalam karya besar Stogdill dalam Bass (1994), bermacam-macam pula
istilah yang dipakai untuk menyebut pemimpin itu, berikut ini disajikan pengamatan
Cribbin tentang istilah yang dapat disepadankan dengan seorang pemimpin yang efektif,
berikut karakteristik dan perilakunya yang khas. Pemimpin yang efektif tidak secara
otomatis digolongkan ke dalam pemimpin yang strategik karena ia bisa efektif secara
lokal, tetapi tidak pernah memiliki visi. Tentu, ada yang dapat digolongkan ke dalam
pemimpin yang strategik.13

1. Entrepreneur

Karakteristik : sangat kompeten, individualistis, egosentris, dominan, percaya


pada diri sendiri, inovatif, punya kemauan keras, memiliki dorongan untuk
mencapai sesuatu yang luar biasa. Ia juga seorang yang sering suka menyendiri,

12 Sondang, Teori dan Praktik Kepemimpinan, (jakarta : Rineka Cipta,2003), h.22


13 Candra Wijaya, dkk, Dasar-Dasar Manajemen, (Medan: Perdana Publishing, 2016), hal. 101

8
tidak hanya mendengarkan pada tamburnya sendiri, tetapi juga mengarang
musiknya sendiri. Naumun, ia seorang yang tidak mementingkan kepentingan diri
sendiri. Perilaku khas : seorang entrepreneur kurang mampu bekerja sebagai
bawahan untuk jangka lama. Ia lebih suka sebagai orang pertama dan selalu
bertindak sebagai penggerak utama, menawarkan berbagai tantangan, peluang
untuk sukses, dan sering memperoleh hasil yang besar atas risiko yang sudah
diperhitungkan. Sebaliknya, ia kurang bisa mengembangkan bawahan, kurang
dapat menerima ide yang berbeda dengan idenya, sangat ketat mengontrol, mau
terlibat dalam semua aspek organisasi. Namun, mampu membangkitkan motivasi
melalui contoh, imbalan atau tindakan lain

2. Corporateur

Karakteristik : tindakannya selalu dianggap sebagai tindakan tim. Ia sangat


dominan, tetapi tidak suka mendominasi. Sangat direktif, namun masih
memberikan kebebasan pada karyawannya, konsultatif, tetapi kurang partisipatif.
Perilaku khas : selalu prihatin akan hal-hal yang membawa kebaikan bagi
organisasi. Oleh karena itu, ia selalu berorientasi pada pelaksanaan tugas setiap
orang, ia sungguh seorang manajemen profesional dan mampu membuat orang
merasa dibutuhkan. Akibatnya ia tidak ingin jauh dari karyawannya. Ia banyak
mendelegasikan pengambilan keputusan, ingin berkonsultasi tetapi tetap
melakukan kontrol yang efektif. Banyak mendukung karyawan, namun tidak
begitu terlihat secara emosional.

3. Developer

Karakteristik : seorang pembangun, yaitu orang yang menganggap orang lain


sebagai sumber kekuatan utama. Itu sebabnya, ia sangat percaya pada bawahan.
Selalu berusaha membantu mengaktualisasikan potensi yang dimiliki bawahan.
Memiliki keterampilan dalam membina hubungan kemanusiaan yang hebat.
Dengan itu, ia mampu menenangkan loyalitas dari karyawan dan menciptakan
iklim yang memberi dukungan penuh atas kepemimpinannya. Perilaku khas :
orientasi pada orang dan bawahan sangat tinggi, bawahan merasa sangat diperlukan.
Suka mendelegasikan pengambilan keputusan serta berkonsultasi, tetapi tetap
melakukan kontrol yang ketat. Selalu membantu bawahan dan biasa terlibat secara
emosional

9
4. Craftsman

Karakteristik: seorang tukang yang terampil menginginkan suatu pekerjaan


diselesaikan dengan sempurna. Sangat bersahabat, konservatif dan sangat hati-hati.
Ia memegang teguh prinsip, banyak mengetahui dan memiliki keterampilan yang
prima. Percaya pada diri sendiri, lebih berorientasi pada penugasan, bijaksana,
langsung pada sasaran, perfeksionis, independen, selalu berpikir dan bertindak
analitis. Perilaku khas : suka berinovasi dan ingin menghasilkan produk yang
berkualitas. Tidak terlalu peka terhadap status dan politik. Ia selalu didorong oleh
keinginan untuk mencapai keuntungan. Ia merasakan bahwa orang menuntut
banyak dari kepemimpinannya, tetapi membutuhkan dukungan bawahan.
Berkompetensi dengan proyek, bukan dengan orang. Selalu berkeinginan
menyelesaikan sendiri masalah organisasi atau bersama-sama dengan kelompok
kecil.14

5. Integrator

Karakteristik : seorang integrator ialah seorang yang selalu ingin membangun


konsensus dan komitmen. Memiliki keterampilan dalam melakukan hubungan
antar pribadi. Seorang egalitarian, suka memberi dukungan dan bantuan, serta
sangat partisipatif. Ia juga seorang pelopor pembentukan tim yang kokoh, seorang
yang penuh motivasi, terampil dalam menyatukan masukan yang bervariasi.
Pendeknya, ia adalah pemimpin yang brillian dan lebih menyukai pengambilan
keputusan kelompok. Perilaku khas : seorang integrator tidak ingin memonopoli
kepemimpinan. Ia ingin membagi kepemimpinan itu dengan bawahannya. Namun,
ia selalu berpikir mengganggap orang lain sebagai rekan ketimbang sebagai
bawahan. Ia memberikan banyak kebebasan dan kewenangan. Senang menampung
ide-ide orang lain. Pendeknya, seorang integrator ialah seorang pemimpin yang
sinergistik.

14 Soebagio Atmadiwiryo, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta : Ardadirya,2000) h.161

10
6. Gamesman

Karakteristik : seorang pemain yang ulung selalu berprinsip kita bermain


bersama-sama, tetapi saya harus memenangkan lebih banyak daripada anda. Ia
suka bergerak cepat, luwes, sangat terampil dan banyak mengetahui. Seorang yang
dapat bekerja otonom, berani mengambil risiko, selalu ingin memenangkan sesuatu,
tetapi tidak mempunyai rasa kebencian. Tidak merasa gembira dengan kekalahan,
tetapi tidak mempunyai rasa kebencian, sangat etis. Perilaku khas : seorang pemain
unggul ingin selalu dihargai sebagai ahli strategi yang mampu membangun tim
yang memenangkan pertandingan. Ia akan gembira dengan suatu kemenangan
apabila pertandingan itu mengikuti aturan organisasi.15

Menurut analisis pemakalah pemimpin adalah suatu sosok yang sangat penting
dalam sebuah perkumpulan, organisasi, atau negara. Walaupun ada berbagai
defenisi tentang seorang pemimpin, namun seorang pemimpin adalah seorang yang
sangat berpengaruh tidak dapat dipungkiri. Kepemimpinan itu pengaruh, yaitu
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.

D. Gaya Kepemimpinan

Daryanto mengemukakan bahwa, gaya kepemimpinan merupakan suatu pola


perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang
dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam
mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.16

Gaya kepemimpinannya seorang pemimpin dapat mempengaruhi moral dan


kepuasaan kerja dengan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan pegawainya.
Apabila kebutuhan pegawai telah terpenuhi, maka pegawai akan bekerja semaksimal
mungkin menuju peningkatan produktivitas kerja, sehingga dapat diketahui bahwa
kepemimpinan sangat mempengaruhi tingkat Produktivitas kerja, tingkat produktivitas

15 Slamet Untung, Op.Cit, hal 102-105


16 Syafaruddin, dkk, Administrasi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2016), hal. 61

11
yang tinggi merupakan harapan bagi setiap organisasi untuk meningkatkan
produktivitas kerja.17

Menurut analisis pemakalah gaya kepemimpinan yang efektif adalah pemimpin


yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh sipemimpin
yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam
pengembangan dan kemajuan dari sebuah organisasi, sebab pemimpin sangat
diperlukan untuk menentukan visi dan tujuan organisasi, mengalokasikan dan
memotivasi sumberdaya agar lebih kompeten, mengkoorddinasikan perubahan, serta
membangun pemberdayaan yang intens dengan pengikutnya untuk menetapkan arah
yang benar atau yang paling baik.

Seorang pemimpin tentu memiliki gaya atau cara tersendiri yang dipergunakan
dalam mempengaruhi anggota agar dapat mengikuti keinginannya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Secara teoritis dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
kepemimpinan yaitu :18

1) Tipe kepemimpinan otoriter

Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan seseorang atau


kelompok kecil orang-orang yang disebut atasan sebagai penguasa atau penentu
yang tidak dapat diganggu gugat, dan orang lain (bawahan) yang harus tunduk pada
kekuasaannya dibawah ancaman dan hukuman sebagai alat dalam menjalankan
kepemimpinannya (monokrasi, oligokrasi).

2) Tipe kepemimpinan laissez-faire

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari otoriter. Dalam realitas


kepemimpinannya tipe kepemimpinan ini memberikan kebebasan sepenuhnya
kepada orang-orang yang dipimpinnya untuk mengambil keputusan secara

17Triyono, Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya Meningkatkan Produktifitas Anggota Polresta Bandar
Lampung, (Bandar Lampung: Jurnal Manajemen Magister Vol 02 No 02, 2016), Hal. 196
18 Ibid, hal 62

12
perseorangan, pemimpin hanya berfungsi sebagai penasihat. Akibatnya sasaran
kerja jadi simpang siur.

3) Tipe kepemimpinan demokratis

Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan


terpenting. Hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin didasari prinsip salling
menghargai dan saling menghormati. Kepemimpinan demokratis adalah
kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah yang berusaha memanfaatkan setiap
anggota untuk kepentingan dan kemajuan organisasi.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing gaya kepemimpinan menurut Blake dan
Mouton :19

1. Gaya bebas, Pemimpin yang menggunakan gaya bebas sangat kurang perhatian
terhadap karyawan

2. Gaya santai, Pemimpin yang menggunakan gaya santai kurang orientasi tugas,
namun sangat tinggi perhatiannya dalam hubungan dengan karyawan atau staf.

3. Gaya kompromi, Pemimpin yang menggunakan gaya kompromi memilih jalan


tengah. Ia memberi perhatian secukupnya terhadap hubungan dengan bawahan
atau staf maupun orientasi tugas.

19 Agus Wijaya, dkk, Kepemimpinan Berkarakter, (Sidoarjo: Brillian International, 2015), hal. 6-7

13
E. Asas-asas Kepemimpinan

Sebagai kata lain dari asas-asas kepemimpinan adalah landasan dalam


kepemimpinan yang menjadi acuan dalam menjalankan sebuah kepemimpinan.20

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Memberi suri tauladan

3. Ikut bergiat menggugah semangat bawahan

4. Mempengaruhi dan memberi semangat

5. Waspada

6. Memilih yang tepat

7. Tingkah laku sederhana dan tidak boros

8. Loyal

9. Sabar, efektif dan efisien

10. Keberanian

11. Rela menerima

Ada tiga elemen kepemimpinan :21

1. Pemimpin adalah visible

2. Pemimpin menetapkan sebuah misi yang jelas mereka amat suka pada diri
mereka sendiri dan mendorong orang lain untuk mendukung kebutuhan
pengembangan organisasi yang dipimpinnya.

3. Kepemimpinan maju dengan pesat ketika orang mempunyai tujuan yang jelas
dan menemukan berbagai sumber di luar diri mereka.

20 Suhairi, Manajemen Organisasi, (Diktat, 2017), hal. 67


21 Sutarto Wijono, Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hal. 21

14
F. Tolok Ukur Kepemimpinan Efektif

Tolok ukur dimaksudkan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat hasil


kepemimpinan efektif, dengan cara membandingkan nilai-nilai aktual dengan standar
tertentu :22

1. Gary yuki mengemukakan tolok ukur yang biasanya digunakan mengenai


efektivitas kepemimpinan, adalah sejauh mana seorang pemimpin melaksanakan
tugasnya secara berhasil dan mencapai tujuan organisasi

2. H. Malayu S.P Hasibuan mengatakan bahwa seorang pemimpin dikatakan


sukses atau efektif dalam kepemimpinannya, jika kontinuitas organisasi terjamin
dan semua pihak yang terkait memperoleh kepuasan.

3. Tolok ukur yang berhubungan dengan sikap pengikut terhadap pemimpin adalah
indikator umum dari efektivitas kepemimpinan. Sejauh mana seorang pemimpin
memuaskan kebutuhan dan harapan bawahan

4. Tolok ukur efektivitas kepemimpinan yang berhubungan dengan kontribusi


pemimpin terhadap organisasi, seperti dirasakan oleh para pengikut atau oleh
para pengamat dari luar.

22 Soekarso, Iskandar Putong, Teori Kepemimpinan Efektif, (2015), hal 65-66

15
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Seorang pemimpin yang efektif harus mempunyai keberanian untuk


mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab atas akibat dan resiko yang
timbul sebagai konsekuensi daripada keputusan yang diambilnya tentunya dalam
mengambil keputusan.

Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, informasi


yang mendalam dalam proses menyaring keputusan yang tepat. Disamping itu
seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dapat mempengaruhi dan
mengarahkan segala tingkah laku dari bawahan sedemikian rupa sehingga segala
tingkah laku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan yang bersangkutan. Untuk
itu seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kriteria-kriteria tertentu , misalnya
kemampuan bisa “perceptive dan objektif.

Dalam mengarahkan dan memotivasi bawahan agar melakukan pekerjaan


dengan sesuai, seorang pemimpin bisa memilih suatu gaya kepemimpinan tertentu
apakah gaya otokratis, partisipatif, dan gaya free rein yang sesuai dengan situasi
dan lingkungan para bawahan. Hanya dengan jalan demikian pencapaian tujuan
dapat terlaksana dengan efisien dan efektif.

B. Saran

Dalam Penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
tercapainya pembuatan makalah yang baik untuk kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agus Wijaya, dkk, 2015 Kepemimpinan Berkarakter, Sidoarjo: Brillian


International

Candra Wijaya, dkk, 2016 Dasar-Dasar Manajemen, Medan: Perdana Publishing

Colquit, 2011, Organizational,Behavior,Improving, New York : McGraw-Hill

Gibson, 1998, Organisasi Perilaku Struktur, Jakarta : Erlangga

Husnul Amri, 2016 Kepemimpinan Yang Efektif, Pandeglang: Jurnal Lingkar


Iswara, Edisi 3 Nomor 1

Owens, 1995, Organizational Behavior in Education

Soebagio Atmadiwiryo, 2000, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta :


Ardadirya

Soekarso, 2015, Teori Kepemimpinan Efektif, Iskandar Putong

Sondang, 20013, Teori dan Praktik Kepemimpinan, jakarta : Rineka Cipta

Suhairi, 2017 Manajemen Organisasi, Diktat

Sutarto Wijono, 2018 Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi, Jakarta:


Prenadamedia Group

Suparni, 2014 Peningkatan Kepemimpinan Yang Efektif, Jurnal Administrasi


Pendidikan Vol 2 Nomor 1

Syaiful Sagala, 2018 Pendekatan dan Model Kepemimpinan, Jakarta: Prenada


Media Group

Syafaruddin, 2013 Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer, Bandung: Cita


Pustaka Media

Syafaruddin, dkk, 2016 Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing

Triyono, Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya Meningkatkan


Produktifitas Anggota Polresta Bandar Lampung, Bandar Lampung: Jurnal
Manajemen Magister Vol 02 No 02, 2016, Hal. 196

Anda mungkin juga menyukai