Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dgn lahirnya bayi
Kala dua dikenal juga sebagai kala pengeluaran
Memulai Meneran
Bila sudah mendapatkan tanda pasti kala dua persalinan, tunggu sampai ibu
merasakan adanya dorongan spontan utk meneran
Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi
Posisi Ibu Saat Meneran
Bantu ibu utk memperoleh posisi yg paling nyaman baginya
Ibu dapat berganti posisi secara teratur selama kala dua persalinan karena
hal ini sering mempercepat kemajuan persalinan
Posisi duduk (Gambar 3-1) atau setengah duduk sering nyaman bagi ibu dan
ia bisa beristirahat dgn mudah di anatra kontraksi jika merasa lelah,
keuntungannya memudahkan melahirkan kepala bayi
Merangkak atau berbaring miring ke kiri (Gbr 3-3) bisa lebih nyaman dan lebih
efektif baginya untuk meneran
Cara Meneran
Anjurkan ibu utk meneran sesuai dgn dorongan alamiahnya selama kontraksi
Jangan anjurkan utk menahan nafas pd saat meneran
Anjurkan ibu utk berhenti meneran dan beristirahat di antara kontraksi
Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih
mudah utk meneran jika ia menarik lutut ke arah dada dan menempelkan
dagu ke dada
Anjurkan ibu utk tdk mengangkat bokong saat meneran
Jangan melakukan dorongan pd fundus utk membantu kelahiran bayi
KELAHIRAN BAYI
Posisi Ibu Saat Melahirkan
Perbolehkan ibu utk mencari posisi apapun yg nyaman baginya, tapi itu tdk
boleh melahirkan bayi pd posisi berbaring telentang Pencegahan Laserasi
Laserasi spontan pd vagina atau perineum dpt terjadi saat bayi dilahirkan →
saat kelahiran kepala dan bahu
Kejadian laserasi meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan tdk
terkendali
Jalin kerjasama dgn ibu selama persalinan dan gunakan manuver tangan yg
tepat utk mengendalikan kelahiran bayi serta membantu mencegah terjadinya
laserasi
AMNIOTOMI
Jika selaput ketuban belum pecah dan pembukaan telah lengkap lakukan
amniotomi
Perhatikan warna air ketuban saat dilakukan amniotomi
Jika ada pewarna mekonium pd air ketuban, perlu dilakukan persiapan dan
upaya antisipatif utk melahirkan bayi dgn cairan ketuban yg mengandung
mekonium
LANGKAH APN DALAM KALA II
Mengenali tanda dan gejala kala dua
1. Memeriksa tanda berikut:
• Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
• Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/ atau
vaginanya.
• Perineum menonjol dan menipis.
• Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
Jika lilitan tali pusat di leher bayi masih longgar, selipkan tali pusat lewat kepala
bayi.
• Jika lilitan tali pusat terlalu ketat, klem tali pusat di dua titik lalu gunting di
antaranya. Jangan lupa untuk tetap lindungi leher bayi.
21. Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang seperti gambar
berikut :
Membantu Lahirnya Badan dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan yang berada di bawah ke arah
perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
• Gunakan tangan yang berada di atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, lanjutkan penelusuran tangan yang
berada di atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi.
• Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang
masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya).
26. Bila tidak ada tanda asfiksia, lanjutkan manajemen bayi baru lahir normal.
Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu
• Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya
KECUALI BAGIAN TANGAN TANPA MEMBERSIHKAN VERNIKS.
• Ganti handuk basah dengan handuk yang kering
• Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas dada atau perut ibu
27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus
(hamil tunggal).
Contoh SOAP kala II
SUBJEKTIF :
- Ibu mengatakan ingin meneran seperti ingin BAB.
- Ibu mengeluhkan mules semakin sering
OBJEKTIF :
Inspeksi : Ada tanda dan gejala kala II
- Ibu Tampak Meneran
- Tekanan pada anus
- Vulva membuka
- Perineum menonjol
ASSASMENT :
G2 P1 A0 hamil 39 minggu inpartu kala II, janin tunggal hidup presentasi kepala
PLANNING :
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga (.....)
2. Melakukan amniotomi (ketuban jernih, bau khas, banyaknya + 50 cc, tidak
ada bagian terkecil janin yang ikut keluar)
3. Menganjurkan ibu posisi yang nyaman (ibu memilih posisi setengah duduk)
4. Mengobservasi DJJ saat tidak ada his (rata2 djj 128x/mnt)
5. Memimpin ibu meneran saat ada his dan istirahat saat tidak ada his
(persalinan maju)
6. Menolong persalinan dengan 58 langkah APN (bayi lahir spontan pukul
…… WIB, jenis kelamin ………..)
7. Melakukan Penilaian cepat, (Bayi menangis kuat, Pergerakan aktif, warna
kulit kemerahan,)
8. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban kecuali kedua telapak tangan
(tubuh bayi kering)
9. Klem tali pusat dan potong tali pusat saat sudah tidak berdenyut (tali pusat
sudah terikat)
10. Melakukan IMD selama 2 jam atau bila tidak ada kontra indikasi (berhasil
pada menit....)