Saluran keluar sinus maxilaris adalah pada hiatus semilunaris pada meatus nasi media
Sinus Maxillaris merupakan sinus yang terbesar dengan ukuran : panjang 3,75 cm, lebar 2,5 cm, tebal
3 cm, sehingga sinus ini bisa menampung sampai 15 ml cairan.
HISTOPATOLOGIS
- Rongga sinus dilapisi epitel respirasi (epitel silindris bertingkat bersilia dengan sedikit sel
goblet)
- Mayoritas terbesar dari Ca sinus maxillaris adalah squamous cell Ca yang biasanya dengan
defferensiasi sedang / sedikit.
- Sinonasal Ca yang undefferentiated merupakan bentuk karakteristik dari trabecula dan pada
lesi terlihat sarang-sarang berupa sel poligonal dengan cytoplasma sedikit dan pleomorphic,
inti hyperchromatis
- Terlihat banyak gambaran mitosis dan tumor yang dalam mungkin berhubungan dengan
carcinoma insitu yang melapisi permukaan epitelium
- Invasi ke pembuluh darah dan jaringan necrosis sering kali sangat luas
- Bercak imunohistochemical pada cytokeratin atau epitel membrane antigen khas positif
Stadium klinis
Penentuan stadium tumor ganas sinus maxillaris berdasarkan kesepakatan AJCC (American
Commitee on Cancer) pada tahun 2002 :
T : tumor, menggambarkan keadaan tumor primer, besar dan perluasannya
Tx : tumor primer tidak dapat dinilai
T0 : tumor primer tidak diketemukan
Tis : karsinoma in situ
T1 : tumor terbatas di antrum sinus maxilla tanpa erosi atau destruksi tulang
T2 : tumor mengerosi dan destruksi tulang sinus maxilla termasuk merusak palatum
durum dan / meatus nasi media tidak merusak dinding posterior dan pterygoid plates
T3 : tumor menginvasi salah satu organ dibawah ini yaitu : kulit pipi, dinding posterior sinus
maxilla, lantai dan dinding medial orbita, sinus ethmoid anterior
T4a : tumor meluas rongga orbita anterior, menginvasi kulit pipi, pterygoid plates, fossa
infratemporal, cribiform plate, sinus sphenoid atau frontalis
T4b : tumor menginvasi struktur apex orbita, duramater, otak, fossa kranii media, nervus
trigeminus dan nasofaring