Sejarah sepakbola merupakan sejarah sebuah permainan yang akhirnya berkembang menjadi
sebuah fenomena olahraga yang menakjubkan.
Sejarah sepak bola sebagai olahraga dimulai abad ke-2 dan ke-3 sebelum masehi di Cina. Pada masa
dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil dan disebut
dengan Tsu Chu. Permainan ini dipertandingkan untuk melatih fisik tentara dan saat kaisar ulang
tahun. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan
menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa
kompetisi, permainan ini banyak menimbulkan kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya
Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga
mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.
Pada Tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di
lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada
tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul untuk merumuskan aturan baku untuk permainan
sepak bola. Bersamaan dengan itu terjadi pemisahan yang jelas antara rugby dengan sepak bola.
Pada tahun 1869 membawa bola dengan tangan mulai dilarang pada sepak bola. Selama tahun
1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan
Dunia.
Peraturan sepakbola
Peraturan 2: Bola
Peraturan sepakbola
Peraturan 2: Bola
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
4-2-4 (2 sayap)
4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3 striker tengah)
3-6-1
5-4-1
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama
permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang,
dan Normal.
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai “wewenang penuh untuk
menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah
diutuskan kepadanya” (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya
dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga
garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat
menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.selain itu juga mereka membutuhkan alat-alat
untuk membantu jalannya pertandingan seperti:
Garis batas: garis selebar … cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis
melintang tengah lapangan; … m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
Zona pergantian: daerah … m (… m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan
Bola
Ukuran: 68-70 cm
Keliling:10 cm
Tim
Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
Jumlah wasit: 1
Perlengkapan permainan
Celana pendek
Kaos kaki
Lama permainan
Lama perpanjangan waktu: 2×15 menit (bila hasil masih imbang setelah 2 x 45 menit waktu normal)
Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai.
Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai hakim garis.
Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan
mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan ofisial ke-lima. Penggunaan 2
wasit sempat dicoba pada copa italia.Penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di piala dunia
2010,dimana 2 diantaranya berada di belakang gawang.
Pada akhir 1990-an, IFAB mencoba membuat pertandingan lebih mungkin berakhir tanpa
memerlukan adu penalti, yang sering dianggap sebagai cara yang kurang tepat untuk mengakhiri
pertandingan.
Contohnya adalah sistem gol perak yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada
perpanjangan waktu pertama, dan gol emas yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak
pada perpanjangan waktu kedua.
Kejuaraan internasional terbesar di sepak bola ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh
Fédération Internationale de Football Association. Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali.
Lebih dari 190 timnas bertanding di turnamen kualifikasi regional untuk sebuah tempat di babak
final. Turnamen babak final yang berlangsung selama empat minggu kini melibatkan 32 timnas (naik
dari 24 pada tahun 1998).
Ajang tingkat klub terbesar di Eropa adalah Liga Champions, sementara di Amerika Selatan adalah
Copa Libertadores. Di Asia, Liga Champions Asia adalah turnamen tingkat klub terbesar.
Sepak bola sudah dimainkan di Olimpiade sejak tahun 1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di
Los Angeles). Awalnya ini hanya untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los
Angeles 1984 pemain profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang mencegah
negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka. Pada saat ini, turnamen Olimpiade untuk
pria merupakan turnamen U-23 yang boleh ditamnbahi 3 pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen
ini tidak mempunyai kepentingan internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau
bahkan dengan Euro, Copa America atau Piala Afrika.
Sebaliknya, turnamen Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir sama seperti Piala
Dunia Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim internasional yang lengkap tanpa
batasan umur.
Fédération Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Internasional Sepak Bola
adalah badan pengatur internasional sepak bola. FIFA bermarkas di Zürich, Swiss.
FIFA didirikan di Paris pada 21 Mei 1904 dan merayakan hari jadinya yang ke-100 pada 2004. Pada
April 2004, FIFA mengumumkan bahwa mereka memperkirakan akan meraup keuntungan sebesar
$144 juta dari $1,64 miliar dalam pendapatan antara tahun 2003 dan 2006.
FIFA juga mempromosikan sepak bola, mengatur transfer pemain antar tim, memberikan
gelarPemain Terbaik Dunia FIFA, dan menerbitkan daftar Peringkat Dunia FIFA setiap bulannya.
Peraturan sepak bola ditetapkan oleh IFAB (International Football Association Board), yang terdiri
dari empat wakil dari FIFA dan masing-masing satu wakil dari The Football Association, Asosiasi
Sepak Bola Skotlandia, Asosiasi Sepak Bola Wales, dan Asosiasi Sepak Bola Irlandia Utara.
Uni Sepak Bola Eropa (bahasa Inggris: Union of European Football Associations, biasa disebut dengan
singkatannya UEFA, adalah badan administratif dan pengatur sepak bola Eropa.
UEFA adalah badan sepak bola terbesar di dunia dari segi keuangan dan pengaruh kepada sepak bola
dunia. UEFA didirikan pada 15 Juni 1954 di Basel, Swiss. Markasnya berada di Paris hingga1959
ketika organisasi ini pindah ke Bern. Henri Delaunay adalah Sekretaris Jendral pertama dan Ebbe
Schwartz presiden pertama. Sejak 1995, pusat administratifnya terletak di Nyon, Swiss. Saat ini ada
53 asosiasi sepak bola nasional yang bernaung di bawah UEFA.
CONMEBOL atau CSF (Confederación Sudamericana de Fútbol, Konfederasi Sepak bola Amerika
Selatan) adalah wadah organisasi sepak bola negara-negara di Amerika Selatan. Organisasi ini
didirikan pada tanggal 9 Juli 1916, sebagai hasil dari proyek Héctor Rivadavia Gómez (dari Uruguay)
untuk menyatukan sepak bola di benua ini. CONMEBOL adalah bagian dari Fédération Internationale
de Football Association dan bermarkas di Luque, Paraguay (dekat Asunción). Presiden CONMEBOL
sampai dengan tahun 2006 adalah Dr. Nicolás Leoz.
Argentina, Uruguay, Brasil, dan Chili adalah negara-negara pendiri setelah berhasilnya
penyelenggaraan suatu turnamen sepak bola Amerika Selatan pada tahun 1915 di Buenos Aires,
Argentina. Paraguay (1921), Peru (1925), Bolivia (1926), Ekuador (1927), Kolombia(1936)
danVenezuela (1952) kemudian juga bergabung dengan konfederasi ini. Walaupun berada di
Amerika Selatan, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis tidak tergabung dengan CONMEBOL,
melainkan dengan CONCACAF.
Kejuaraan yang diadakan oleh CONMEBOL antara lain adalah Copa Libertadores, Copa
Sudamericana, dan Copa América.
Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia (bahasa Inggris: Confederation of North,
Central American and Caribbean Association Football) sering disingkat (CONCACAF) adalah badan
pengedali sepak bola di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia. Tiga negaraAmerika Selatan
(Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis) juga tergabung ke dalam CONCACAF.[1]
CONCACAF didirikan pada bentuk yang sekarang pada tanggal 18 September 1961 di Kota
Meksiko,Meksiko oleh fusi dari NAFC dan CCCF, dan itu menjadi salah satu dari enam konfederasi
benua yang berafiliasi dengan FIFA. Fungsi administratif utama adalah untuk mengatur kompetisi
untuk tim nasional dan klub, dan untuk melakukan kualifikasi turnamen Piala Dunia. Dalam beberapa
tahun terakhir, Sepakbola pria di daerah ini telah didominasi oleh Amerika Serikat dan Meksiko, yang
telah memenangkan semua kecuali salah satu edisi Piala Emas CONCACAF. Amerika Serikat telah
sangat berhasil dalam permainan wanita, menjadi satu-satunya anggota CONCACAF untuk
memenangkan salah satu dari tiga kompetisi besar di seluruh dunia di sepak bola wanita Piala
Dunia(dua kali), Olimpiade (tiga kali), dan Piala Algarve (tujuh kali)
Konfederasi Sepak Bola Asia (dalam bahasa Inggris: Asian Football Confederation atau AFC) adalah
badan pengatur sepak bola di Asia, tidak termasuk Siprus dan Israel, tetapi mencakupAustralia.
AFC mempunyai 46 negara anggota yang mayoritas terletak di Asia. Negara yang memiliki wilayah di
Eropa dan Asia, seperti Turki, Kazakhstan, Azerbaijan, Georgia, dan Rusia, tergabung ke dalamUEFA,
sama halnya dengan Armenia, Siprus, dan Israel, yang seluruh wilayahnya terletak di Asia.
AFC didirikan pada 8 Mei 1954 di Manila, Filipina dan merupakan salah satu dari enam konfederasi
benua FIFA. FIFA mengakui AFC sejak 21 Juni 1954. Markas AFC berada di AFC House, Jalan 1/155,
Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Presidennya saat ini adalah Mohammed bin Hammam(Qatar).
Konfederasi Sepak Bola Afrika (bahasa Perancis: Confédération Africaine de Football (CAF),bahasa
Inggris: Confederation of African Football adalah suatu organisasi yang mewadahi sepak bola di
Afrika, dan menyelenggarakan Piala Afrika (African Cup of Nations) serta Liga Juara Afrika(African
Champions League). Konfederasi ini dibentuk pada tahun 1957, dan diwakili di Piala Dunia untuk
pertama kalinya pada tahun 1970.
Konfederasi Sepak bola Oseania (OFC; bahasa Inggris: Oceania Football Confederation) adalah salah
satu dari konfederasi enam benua anggota Fédération Internationale de Football Association.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1966 dengan Australia, Selandia Baru, dan Fiji sebagai negara-
negara pendirinya. Pada tahun 1996, OFC diterima sebagai anggota FIFA dan pada tahun 1998, OFC
meresmikan logo barunya. Pada 1 Januari 2006, Australia keluar dari OFC dan bergabung
denganAFC.Selandia Baru menjadi wakil OFC pada Piala Dunia 2010.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI, adalah organisasi induk yang bertugas
mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan
nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin
Sosrosoegondo.
PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI
menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala
Indonesia. Ketua Umum PSSI sejak 9 Juli 2011 adalah Djohar Arifin Husin.
Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan
pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain sepak bola, bangsa Eropa
termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain, seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan
hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo.
Alhasil sepak bola paling disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh
memainkannya.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar
pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di
tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau
perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya
serdadu militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada
tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU
sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak
ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar,
dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang,
Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang
dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta (Persidja) pada
1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di
gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan
Biak, Roxy, Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu
Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) -yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch
Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936- milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB)
punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang
Indonesia.
Lambang PSSI
Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai
menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan
Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.
Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia Belanda)
sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak
bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang
telah berdiri pada bulan April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan
Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan
dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.
Pada masa Jepang, semua bond sepak bola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan pemerintahan militer
Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah
kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.
Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan pertama kali di Solo.
Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejalan dengan olahraga
permainan, khususnya sepak bola, yang makin populer di masyarakat, maka kebutuhan akan
berbagai kelengkapan olahraga pun meningkat. Di tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal
toko olahraga Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini
jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar
Baru juga menyediakan peralatan sepakbola.
Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal, trekbal (bola
kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas. Istilah beken itu kemudian
memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan
istilah persepakbolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa
klub Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub
BBSA. Pemain indo mulai luntur di tahun 1960-an.
Berdirinya PSSI
PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai
organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait
dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum,
selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak,
menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada pemuda-
pemuda Indonesia.
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau menyelesaikan
pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke
tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan
bangunan Belanda “Sizten en Lausada” yang berpusat di Yogyakarta. Disana ia merupakan satu –
satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu.
Akan tetapi, didorong oleh jiwa nasionalis yang tinggi Soeratin mundur dari perusahaan tersebut.
Setelah berhenti dari “Sizten en Lausada” ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan, dan sebagai
seorang pemuda yang gemar bermain sepakbola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk
mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan para pemuda Indonesia 28
Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) Soeratin melihat sepakbola sebagai wahana terbaik untuk
menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai tindakan menentang Belanda.
Untuk melaksanakan cita – citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan
tokoh – tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta dan Bandung . Pertemuan dilakukan dengan kontak
pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian ketika diadakannya pertemuan di hotel
kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri – ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische
Jakarta) bersama dengan pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah
organisasi persepakbolaan kebangsaan, yang selanjutnya di lakukan juga pematangan gagasan
tersebut di kota Bandung, Yogya dan Solo yang dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional seperti
Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno (bukan Bung Karno), dan lain – lain.
Sementara dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan Soediro di
Magelang (Ketua Asosiasi Muda).
Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil – wakil dari VIJ (Sjamsoedin – mahasiswa
RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot; Persatuan Sepakbola Mataram
(PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal
Bond (VVB) Solo Soekarno; Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische
Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru,
juga Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji. Dari
pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama PSSI ini
diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga
menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.
Begitu PSSI terbentuk, Soeratin dkk segera menyusun program yang pada dasarnya “menentang”
berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan “stridij
program” yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partai dan organisasi massa yang
telah ada. Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata
I dan II, selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut “Steden Tournooi”
dimulai pada tahun 1931 di Surakarta .
Kegiatan sepakbola kebangsaan yang digerakkan PSSI , kemudian menggugah Susuhunan Paku
Buwono X, setelah kenyataan semakin banyaknya rakyat pesepakbola di jalan – jalan atau tempat –
tempat dan di alun – alun, di mana Kompetisi I perserikatan diadakan. Paku Buwono X kemudian
mendirikan stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan
“Sepakbola Kebangsaan” yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan
adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin gencar.
Lebih jauh Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional, agar kekuatan olahraga
pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport
Indonesia), yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo.
Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang kian lama kian bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936
berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan
PSSI. Sebagai tahap awal NIVU mendatangkan tim dari Austria “Winner Sport Club “ pada tahun
1936.
Pada tahun 1938 atas nama Dutch East Indies, NIVU mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938,
namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI melainkan dari NIVU walaupun terdapat 9 orang
pemain pribumi / Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi protes Soeratin, karena beliau menginginkan
adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian kerjasama
antara mereka, yakni perjanjian kerjasama yang disebut “Gentelemen’s Agreement” yang
ditandatangani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta.
Selain itu, Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda).
Dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU
tersebut.
Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan
antara tahun 1940 – 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942.
Masuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena
Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan bikinan Jepang,
kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam
kongres PORI III di Yogyakarta (1949).
Perkembangan PSSI
Pasca Soeratin ajang sepakbola nasional ini terus berkembang walaupun perkembangan dunia
persepakbolaan Indonesia ini mengalami pasang surut dalam kualitas pemain, kompetisi dan
organisasinya. Akan tetapi olahraga yang dapat diterima di semua lapisan masyarakat ini tetap
bertahan apapun kondisinya. PSSI sebagai induk dari sepakbola nasional ini memang telah berupaya
membina timnas dengan baik, menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh
masih kurang menggembirakan.
Hal ini disebabkan pada cara pandang yang keliru. Untuk mengangkat prestasi Timnas, tidak cukup
hanya membina Timnas itu sendiri, melainkan juga dua sektor penting lainnya yaitu kompetisi dan
organisasi, sementara tanpa disadari kompetisi nasional kita telah tertinggal. Padahal di era sebelum
tahun 70-an, banyak pemain Indonesia yang bisa bersaing di tingkat internasional sebut saja era
Ramang dan Tan Liong Houw, kemudian era Sucipto Suntoro dan belakangan era Ronny
Pattinasarani.
Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang
dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri ini terdiri dari :
• Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
• Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
• Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
• Divisi tiga yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.
• Futsal.
PSSI pun mewadahi pertandingan – pertandingan yang terdiri dari pertandingan di dalam negeri
yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus
daerah yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun
oleh PSSI. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin
dari PSSI. Pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan pekan Olah Raga
Nasional (PON). Pertandingan – pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar
negeri atau atas undangan dari luar negeri dengan ijin PSSI.
Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah – daerah di seluruh Indonesia .
Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat.
Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat
congress FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula
menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula
pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zaman kepengurusan Kardono, sehingga Kardono
sempat menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.
Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum
dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh
R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18.
Berarti PSSI adalah satu – satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara
sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.
PSSI di masa kepemimpinan Nurdin Halid memiliki beberapa hal yang dianggap kontroversi, antara
lain mudahnya Nurdin Halid memberikan ampunan atas pelanggaran, kukuhnya Nurdin Halid sebagai
Ketua Umum meski dia dipenjara, isu tidak sedap yang beredar pada masa pemilihan Ketua Umum
tahun 2010, dan reaksi berlebihan atas diselenggarakannya Liga Primer Indonesia
Ketua PSSI
1 April 2011 – 9 Juli 2011 Agum Gumelar (Ketua Komite Normalisasi PSSI)
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti
Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil dan disebut
sebagai tsu chu. Permainan ini dipertandingkan untuk melatih fisik tentara dan saat kaisar ulang
tahun.
Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Pada abad ke-2 SM, Orang
Mesir Kuno dan Timur Tengah memainkan sepakbola sebagai bagian dari ritual keagamaan. Hanya
sedikit dokumen yang mendukung hipotesis ini. Pada abad pertama hingga kelima Masehi, Orang
Romawi mulai menyebarkan permainan ini yang mereka sebut sebagai haspartum. Di Italia,
permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.Sekitar tahun 217 M,
Orang Inggris mulai memainkan sepakbola. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan
banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini
dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk
memainkan sepak bola. Barulah pada tahun 1369, Raja Edward III meneruskan permainan ini.
Richard Mulcaster mengadopsi calcio dari Florence ini untuk diajarkan di sekolah-sekolah dasar dan
menengah di Inggris. Akan tetapi pada tahun 1572, Ratu Elizabeth I serius melarang sepakbola dan
menyediakan penjara bagi rakyatnya yang memaksa bermain. Perkembangan sepakbola di Inggris
berlanjut pada 1680, ketika Raja Charles II memberikan perlindungan kepada sepakbola. Pada tahun
1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan
universitas dan sekolah. Sepakbola mulai dimainkan di universitas-universitas Amerika Serikat
seperti Harvard, Princenton, Amherst sekitar tahun 1820-an. Sepakbola modern mulai tumbuh
sekitar 1830-an. Olahraga ini dimainkan oleh para pekerja saat istirahat atau oleh anak-anak yang
bermasalah di rumah atau sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada
tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan
tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak
bola (soccer).Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.
Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke
berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan
pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
Pembentukan FIFA
Lambang Terbaru FIFA (Asosiasi Sepakbola Internasional) yang diresmikan tahun 2010 lalu
Fédération Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Internasional Sepak Bola
adalah badan pengatur internasional sepak bola. FIFA bermarkas di Zürich, Swiss.
FIFA didirikan di Paris pada 21 Mei 1904 dan merayakan hari jadinya yang ke-100 pada 2004. Pada
April 2004, FIFA mengumumkan bahwa mereka memperkirakan akan meraup keuntungan sebesar
$144 juta dari $1,64 miliar dalam pendapatan antara tahun 2003 dan 2006.
FIFA juga mempromosikan sepak bola, mengatur transfer pemain antar tim, memberikan gelar
Pemain Terbaik Dunia FIFA, dan menerbitkan daftar Peringkat Dunia FIFA setiap bulannya.
Peraturan sepak bola ditetapkan oleh IFAB (International Football Association Board), yang terdiri
dari empat wakil dari FIFA dan masing-masing satu wakil dari The Football Association, Asosiasi
Sepak Bola Skotlandia, Asosiasi Sepak Bola Wales, dan Asosiasi Sepak Bola Irlandia Utara.
Badan ini berfungsi bersama dengan asosiasi-asosiasi regional yang memantau perkembangan sepak
bola di berbagai belahan dunia. Keenam konfederasi yang membentuk FIFA (dan wilayah yang di
bawah pengawasan mereka) adalah:
§ AFC – (Asia)
§ CAF – (Afrika)
§ OFC – (Oseania)
§ UEFA – (Eropa)
FIFA sering mengambil peran aktif dalam menjalankan dan mengembangkan olahraga permainan di
seluruh dunia. Salah satu sanksi adalah untuk menangguhkan tim dan anggota terkait dari kompetisi
internasional ketika pemerintah melakukan intervensi dalam menjalankan organisasi asosiasi
anggota FIFA atau jika asosiasi persepakbolaan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Sebuah keputusan 2007 FIFA bahwa seorang pemain dapat didaftarkan dengan maksimal tiga klub,
dan muncul dalam pertandingan resmi selama maksimal dua, dalam satu tahun diukur dari 1 Juli-30
Juni telah menimbulkan kontroversi, terutama di negara-negara yang musim silang bahwa tanggal
penghalang, seperti dalam kasus dua mantan internasional Irlandia. Sebagai akibat langsung dari
kontroversi ini, FIFA dimodifikasi putusan ini pada tahun berikutnya untuk mengakomodasi transfer
antara liga dengan keluar dari musim fase.
Turnamen FIFA
§ Piala Dunia
§ Piala Konfederasi
Presiden FIFA
Sepp Blatter, presiden FIFA saat ini yang berasal dari Swiss