Peran & Fungsi Tim Redaksi

TIM Redaksi

Keberadaan media menjadi penting dan sentral pada era informasi yang serba
cepat dan canggih seperti sekarang. Ia menjadi corong informasi atau representasi.
Media juga merupakan alat promosi paling ampuh, pihak yang berkepentingan
bisa mengabarkan kepada pembaca tentang prestasi, hal ini akan membuat media
tersebut lebih dikenal. Meski demikian, tak bisa dimungkiri bahwa tidak mudah
menjaga eksistensi sebuah media. Bisa saja setelah beberapa edisi, media tersebut
tidak lagi terbit. Alasannya, antara lain, sumber daya manusia (SDM) dan
ketersediaan dana untuk penerbitan. Karena itu, tim redaksi yang mumpuni
adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah media. Sebuah manajemen
yang baik juga akan menentukan eksis atau tidaknya sebuah media. Di sinilah
pentingnya pembentukan kepengurusan tim redaksi.

Berikut susunan umum dalam tim redaksi :

Pelindung

Posisi pelindung ini umumnya diisi sosok yang dianggap memiliki integritas.
Menjadi penanggung jawab penerbitan tulisan, karena tulisan yang diterbitkan
berada di bawah naungannya. Jika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan
tulisan tersebut, tim redaksi bisa dibantu oleh pelindung.

Pembina

Pembina adalah sosok yang kompeten dibidang jurnalistik atau yang ditunjuk
untuk membidani penerbitan tulisan. Fungsinya, memberikan motivasi dan
masukan-masukan kepada tim redaksi. Ia bisa memberikan masukan yang terkait
dengan hal-hal teknis penulisan, rubrikasi, percetakan, hingga pendistribusian
tulisan. Selain itu, pembina bisa menjembatani tim redaksi dengan elemen-elemen
lain yang dianggap sinergis dengan kepentingan media.

Pemimpin Redaksi (Pemred)

Jabatan pemred umumnya diisi oleh seseorang yang menonjol dalam bidang
kepenulisan. Sosok tersebut dapat dipilih atau ditunjuk oleh pembina berdasar
penilaian kelayakan untuk mengisi posisi pemred. Ia bertanggung jawab penuh
mulai proses pembuatan, rubrikasi, pencarian berita, artikel, dan narasumber,
hingga penerbitan tulisan. Ia juga bertugas memimpin rapat redaksi untuk
evaluasi setiap edisi dan bertanggung jawab terhadap kualitas tulisan. Ia juga
harus mampu membagi tugas kepada redaktur pelaksana, reporter, dan elemen
lain agar penerbitan tulisan bisa berjalan baik dan maksimal.

Redaktur Pelaksana (Redpel)

Sosok yang menjadi redpel bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja redaksi.
Ia membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan. Ia juga harus bisa mengatur
dengan baik ritme kerja di bawahnya, yakni para reporter yang bertugas untuk
mencari berita dan narasumber. Ia mengoordinasikan alur perjalanan naskah dari
reporter sampai ke tata letak (lay out). Ibaratnya, dialah yang menyupervisi kerja
reporter.

Reporter

Inilah garda penting dalam sebuah media. Reporter ibarat pasukan elite karena
diisi oleh orang-orang yang memiliki keterampilan menulis yang baik. Tugas
mereka di antaranya adalah mencari berita menarik yang terkait dengan Budaya,
Hukum, Politik, dan Ekonomi, juga mewawancarai narasumber tertentu.

Editor

Tugasnya menyunting naskah yang ditulis oleh wartawan sekolah untuk

meminimalkan kesalahan dalam hal ejaan. Ia juga memiliki kualifikasi menulis
yang baik dan paham tata bahasa Indonesia. Dengan demikian, diharapkan berita,
artikel, ataupun rubrik tertentu menjadi lebih enak dibaca dan mudah dipahami.

Tenaga Desain dan Tata Letak (Layouter)

Sosok yang menjadi tenaga tata letak (layouter) harus memiliki kualifikasi
tertentu. Terutama bisa menggambar dan menguasai desain grafis. Di antaranya,
mampu menjalankan program Adobe Photoshop, Adobe Indesign, Corel Draw,
ataupun Pagemaker. Tata letak ini menentukan keindahan atau estetika media.
Bisa dikatakan, tata letak memegang peran penting dalam menjaga mutu atau
kualitas media.

Bagian Bisnis

Orang-orang yang bertugas di divisi ini memiliki tanggung jawab untuk

menjalankan roda iklan, promosi, pemasaran, dan sirkulasi. Keberadaan divisi
bisnis ini juga sangat penting. Keberlangsungan media juga berada pada sukses
atau tidaknya tim bagian/divisi bisnis dalam menjalankan tugasnya