Anda di halaman 1dari 17

KEPEMIMPINAN

POLITIK
Kepemimpinan politik sebagai strategi dalam
komunikasi politik selalu dibutuhkan dalam setiap aktivitas
komunikasi politik karena keseluruhan keputusan
kondisional saat ini merupakan tindakan yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan politik dimasa
mendatang.
Keberadaan pemimpin politik
Dalam masyarakat terdapat stratifikasi kekuasaan yang
dimiliki. Yang memiliki kekuasaan disebut elit (pemimpin), dan
yang tidak memiliki kekuasaan disebut massa rakyat.

Kepemimpinan menjadi bagian dari kekuasaan tetapi tidak


sebaliknya, jika kekuasaan sudah pasti terkait dengan
kepemimpinan atau memiliki hak prerogatif dalam
menentukan kebijakan sedangkan kepemimpinan lebih
menekankan pada kemampuan persuasi untuk mempengaruhi
pengikutnya.
OPINI PUBLIK:
UNGKAPAN MASSA, PUBLIK, RAKYAT
“Setiap orang membicarakan CUACA,
tetapi tak seorangpun yang
melakukan sesuatu terhadapnya”
APAKAH OPINI ITU ?
PENINJAUAN DAN PENGAMATAN SUATU PROSES

OPINI PUBLIK adalah proses yang menggabungkan


pikiran, perasaan, dan usul yang diungkapkan oleh
warga negara, secara pribadi, terhadap pilihan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah
yang bertanggungjawab atas dicapainya ketertiban
sosial dalam situasi yang mengandung konflik.
KECENDERUNGAN OPINI PUBLIK
Pokok dasar pikiran kita tentang Komunikasi Politik
ialah bahwa orang bertindak terhadap objek,
berdasarkan makna objek itu bagi dirinya.
Dan makna sebuah objek apakah itu manusia, tempat,
peristiwa, gagasan atau kata, Tidak tetap dan tidak
statis.
Miller, Balanter dan Pribam, menguraikan hubungan antara
Kecenderungan Dan Kegiatan dengan cara yang akan
membantu kita memahami bagian peran yang dimainkan
oleh kecendrungan dalam kegiatan mengungkapkan
kepercayaan, nilai, dan pengharapan personal.
CITRA PERSONAL TENTANG POLITIK

Tiga tahapan terbentuknya CITRA


PERSONAL tentang politik:

1. Pemahaman seseorang tentang politik/isu/wacana/opini


2. Perasaaan suka dan tidak suka akan menjadi untuk menilai
objek politik/isu/wacana
3. Citra diri seseorang dan kesamaan diri personal akan menjadi
acuan terhadap terbentuknya opini.
Preferensi politik bisa terbentuk karena adanya kebutuhan
seperti yang diungkapkan Abraham Maslow bahwa orang
memiliki hirarki kebutuhan, jika ia ingin memenuhi
kebutuhan satu tingkat maka muncullah kebutuhan yang
lain.

Menurut Teori hirarki Abraham Maslow,


ada 5 tingkat kebutuhan manusia:
1. Fisiologi
2. Keamanan dan Keterjaminan
3. Cinta dan Kebersamaan
4. Penghargaan
5. Aktualisasi Diri
INTERPRETASI SESEORANG TENTANG POLITIK

Proses yang menghubungkan Citra Personal dengan


Opini Pribadi melalui Interpretasi.

1. Keadaan internal
2. Karakteristik demografi
3. Karakteristik sosial
4. Pertimbangan resmi/formal
Beberapa Perumusan Opini Public:
5. Prefeerens Partisan
6. Komunikasi
7. Objek politik
8. Setting politik
9. Pilihan
ORGANISASI OPINI PERSONAL

Setiap Opini merefleksikan Organisasi


yang kompleks yang terdiri atas Tiga
komponen Kepercayaan, nilai, dan
pengharapan.
PENYUSUNAN OPINI PUBLIK

Opini Public tersusun dari opini pribadi yang dimiliki


bersama secara luas melalui kegiatan kolektif
dengan lebih banyak orang.

Penyusunan opini public dari opini pribadi ini


melibatkan saling pengaruh diantara proses
personal, sosial, dan politik.
TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
Asal mula adanya pembentukan opini, kebanyakan
masalah terletak pada Perselisihan Dan Perbantahan yang
memiliki potensi dan berkembang menjadi isu yang akan
menangkap perhatian banyak orang.

Suatu ISU mulai berakar, jika dikomunikasikan dari satu


orang kepada orang kedua. Yang kemudian
dilanjutkannya dalam percakapan. (Davidson)
Filosof John Dewey : Ada Fakta Objektif, bahwa tindakan
manusia mempunyai konsekuensi terhadap yang lain.
Diantara konsekuensi2 ini ada yang “dipersepsi” untuk
mengukuhkan beberapa konsekuensi dan menghindari
yang lain.

2 konsekuensi : yang mempengaruhi


orang yang langsung terlibat dalam
transaksi dan yang mempengaruhi
orang lain diluar yang langsung
berkepentingan.
Tahapan suatu isu menjangkau keluar dari pihak-pihak
yang langsung berurusan :

Tahap Pertama : Pempublikasian Konflik Pribadi


(Pertikaian yang mempunyai potensi menjadi isu)

Tahap Kedua : Munculnya kepemimpinan untuk


melakukan publikasi (Kepemimpinan politik)

Tahap Ketiga : Munculnya interpretasi personal dan


pertimbangan social

Tahap Keempat : Kesediaan mengungkapkan opini


pribadi depan umum
KARAKTERISTIK OPINI PUBLIK

-Tentang tokoh politik


-Kontroversi
-Kontroversi itu menyentuh semua orang
-Opini public relatif tetap
IMPLIKASI UNTUK MEMIKIRKAN OPINI PUBLIK

- Ada perubahan dalam Citra Rakyat tentang


lingkungan sosial mereka

- Untuk menghindari Isolasi Public, ada


kecenderungan opini personal akan menyesuaikan
opini public.

Anda mungkin juga menyukai