Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Open Source

Pengertian Open Source menurut organisasi.org adalah Open source software adalah istilah yang
digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh
orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan
salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan
secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari
internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.

Sedangkan menurut id.wikipedia.org Open Source adalah Sumber terbuka (Inggris: open source)
adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi
oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang
tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola
pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri
bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya
ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah
manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa
pengguna berikan balik kepada orang banyak.

Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan
mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang
cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain
mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun
bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan
bebas tanpa tanggung jawab.

OSI (Open Source Initiative) menjalankan organisasi untuk mempromosikan atau kampanye
Open Source, dengan mengelola dan promosi Definisi Open Source, dan sertifikasi terhadap
lisensi dan produk yang open source (kode terbuka). Definisi Open Source adalah revisi dari
dokumen kebijakan milik distribusi Debian GNU/Linux. Dokumen ini menjelaskan lisensilisensi
mana saja yang termasuk bebas. OSI menjelaskan ide dasar dari open source:

"Ide dasar dari open source sangat sederhana: Bilamana pemrogram dapat membaca,
menyebarkan, dan memodifikasi kode sumber dari sebuah perangkat lunak, maka perangkat
lunak itu akan berkembang. Masyarakat memakai, membuatnya lebih baik dan memperbaiki
kelemahannya."

Jadi intinya pengertian open source itu merupakan suatu kode sumber (source code) yang
terbuka yang mana kita diberikan kebebasan dalam menggunakannya, baik untuk dipelajari,
ditambahkan, dikurangi, dimodifikasi atau direvisi ulang semua itu boleh dan bebas tanpa harus
membayar royaliti kepada pembuat sebelumnya, akan tetapi bebas dalam artian disini bukan
berati bebas sebebas-bebasnya tanpa ada pertanggungjawaban, bebas yang dimaksud di sini
bebas dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak menghilangkan hak cipta
(copyright) pembuatnya.
blog.ali-software.com/2013/01/pengertian-open-source.html

Sumber terbuka
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sumber terbuka (Inggris: open source) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi
oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan
memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya
menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala
bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan
yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah
program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk
menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.

Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan
mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang
cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain
mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun
bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan
bebas tanpa tanggung jawab.

Konsep dan definisi


Pada intinya konsep sumber terbuka adalah membuka "kode sumber" dari sebuah perangkat
lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari
sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain
semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas
itu. Artinya, dia tidak harus gratis. Definisi sumber terbuka yang asli adalah seperti tertuang
dalam OSD (Open Source Definition)/Definisi sumber terbuka[1].

Pergerakan sumber terbuka dan perangkat lunak bebas


Pergerakan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka saat ini membagi pergerakannya dengan
pandangan dan tujuan yang berbeda. Sumber terbuka adalah pengembangan secara metodelogi,
perangkat lunak tidak bebas adalah solusi suboptimal. Bagi pergerakan perangkat lunak bebas,
perangkat lunak tidak bebas adalah masalah sosial dan perangkat lunak bebas adalah solusi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka
Arti Dari Open Source
M Irvan
10.44
6 komentar
Share this article on :

Pasti diantara pembaca masih bingung dan masih mencari-cari apa arti
sebenarnya dari open source, yah buat para pembaca yang sedang
mencari di mesin pencarian ternama google dan bisa mampir kesini saya
akan menjelaskan apa itu open source

ok, Jadi Source adalah perintah-perintah yang digunakan untuk membuat


aplikasi. Jadi open source adalah source yang terbuka. Maksudnya bila kita
bisa mengetahui source penyusun suatu software maka itu disebut open
source. Tapi tidak cukup dengan hanya mengetahui saja tapi jika kita bebas
menggunakan, mengembangkan, menyebarluaskan atau menggandakan
aplikasi tersebut tanpa harus membayar izin atau lisensi kepada pembuat
aplikasinya.

Open source software


Jika kita sudah mengerti apa itu open source selanjutnya saya akan
menjelaskan tentang open source software. Open source software adalah
software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh
orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software
tersebut dan sekaligus memperbaiki kesalahan atau kekurangan pada
software tersebut. Dan salah satu keunggulannya adalah Open source
software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar
lisensi. Pada umumnya orang mendapatkan software ini dari internet.
Konsep open source software pada intinya adalah membuka source code
dari sebuah software. Dengan mengetahui logika yang ada di kode sumber,
maka orang lain dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya.
Open source hanya sebatas itu. Artinya, tidak harus gratis. Kita bisa saja
membuat perangkat lunak yang kita buka kode sumbernya, mempatenkan
algoritmanya, medaftarkan hak ciptanya, dan tetap menjual perangkat lunak
tersebut secara komersial.
definisi open source yang asli seperti tertuang dalam OSD (Open Source
Definition) yaitu:
• Free Redistribution
• Source Code
• Derived Works
• Integrity of the Authors Source Code
• No Discrimination Against Persons or Groups
• No Discrimination Against Fields of Endeavor
• Distribution of License
• License Must Not Be Specific to a Product
• License Must Not Contaminate Other Software
Keberadaan open source software ini sangat ditunjang oleh internet. Mula-
mula Open source software diambil dari internet kemudian digunakan oleh
orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari open
source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet yang
memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan
begitulah seterusnya. oleh karena itu open source software akan terus
berkembang dan tidak mungkin ketinggalan jaman.
Dalam segi keamanan penggunaan open source software cukup aman. Jika
kita mengunakan software berlisensi kita tidak mungkin tahu apa saja
perintah-perintah yang terjadi ketika kita meng-klik tombol instalasi
software tersebut di komputer kita. Bila orang yang membuat software
tersebut adalah orang jahat tentunya dia bisa menyisipkan perintah untuk
menyalin data-data pribadi kita melalui software lisensi yang dia buat. Tentu
kita tidak akan tahu maksud jahatnya bila belum melihat source yang dia
buat bukan?. Tapi jika kita mengunakan software open source kita dapat
melihat semua source dan perintah-perintah pemograman dengan jelas. Kita
bisa mengetahui apakah ada kode jahat didalam aplikasi tersebut.
contoh open source software

 PHP
 MySQL
 Linux
 Apache (web server)
 perl
 fetchmail

Setelah melihat posting yang saya buat mungkin sekarang anda lebih
mengetahui tentang open source. jika anda ingin memperdalam
pengetahuan anda tentang open source anda dapat bergabung dengan
komunitas-komunitas/forum open source yang sekarang sudah banyak di
internet. Dan anda akan mengetahui info terbaru tentang open source.

Sedangkan Untuk kategory software terbagi


menjadi empat :
Close Software
Tidak diperkenankan dengan alasan apapun untuk menggunakan software
dalam kategori ini tanpa adanya kepemilikan dengan syah dalam arti 100%
asli. Anda harus mengeluarkan "kocek" agar dapat menggunakan software
ini dengan aman dan nyaman, jika melanggar bisa jadi komputer Anda akan
di"amankan" oleh petugas yang berwenang.
Tidak dipungkiri, di beberapa negara termasuk Indonesia lebih dari 60%
masih menggunakan produk "bajakan". Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi, dan faktor utamanya disebabkan
tingginya harga software tersebut. Tidak sebanding dengan kemampuan
daya beli masyarakat Indonesia yang masih minim.
Software dalam kategori ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian :
1. Operating System (Sistem Operasi), contoh : Microsoft Windows
2. Languages (Bahasa Pemrograman), contoh : Visual Basic, ASP, Pascal
3. Web Browser, contoh : Internet Explorer
4. Aplication (Aplikasi), contoh : Adobe Photoshop, CorelDraw
5. Office Suites (Aplikasi perkantoran), contoh : Microsoft Office
6. Server Aplication (Server), contoh : ColdFusion, IIS
7. Antivirus, contoh : Norton Antivirus, McAfee
8. Games, contoh : FIFA 2006, Winning Eleven, Spiderman

Share Software
Ketika browsing di Internet mendapati sebuah software dalam kategori
Freeware . Kita memang bisa mendownload dan menggunakan software
tersebut, namun hanya dalam batas tertentu misalnya 15 hari penggunaan
dan setelah lewat dari itu akan terproteksi secara otomatis. Kita tidak bisa
menggunakan kembali sebelum memasukkan kode registrasi, jika gagal
memasukkan kodenya siap-siap untuk "gigit jari" . Barangkali ada
pemikiran, di-uninstall saja kemudian di-install kembali. Hmmm..coba saja
kalau bisa..
Kita tidak mungkin bisa melakukan hal itu karena ketika menginstall
pertama kali akan ter-registrasi pada operating system. Kecuali kalau bisa
"bermain-main" dengan masalah registrasy tentu bisa "diakali".
Umumnya, software dalam kategori ini diperuntukkan bagi mereka yang
ingin mencoba software tersebut dalam beberapa hari. Jika tertarik, maka
akan di-link (dihubungkan) ke vendor-nya.

Free Software
Free software dikenal juga sebagai Freed Software, Liberated Software
(software libre) atau FRS (freely redistributably software). Kata "FREE" disini
bukan berarti bebas tanpa aturan untuk menyalin, memodifikasi, dan
mendistribusikan namun semua itu ada aturan dan syaratnya yang harus
dipatuhi oleh pengembang dan penggunanya. Persyaratan tersebut tertuang
dalam lisensi yang digunakan oleh Free Software. Jadi bukan berarti Free
Software tidak berlisensi. Pada akhirnya timbul kesalahpahaman bahwa
layanan yang diberikan dengan menggunakan Free Software itu tidak boleh
dikomersilkan alias harus selalu gratis. Ini yang sering menyebabkan
pengadopsian Free Software dalam suatu model bisnis yang dapat diterima
menjadi sulit. Sebagai contoh rekan-rekan yang menjual CDROM berisi
GNU/Linux GPL dianggap juga membajak dan tidak etis (padahal yang
dilakukan adalah menjual layanan penyalinan dan menjual media CDROM
tersebut).

Beberapa contoh software dalam kelompok ini adalah

1. Operating System (Sistem Operasi) : Linux atau GNU/Linux, FreeBSD,


dan GNUBSD
2. Languages (bahasa Pemrograman) : GNU C/C++, Perl, Phyton, dan
Tcl
3. Windowing System (System Window) : The X Window System dan
Xfree86
4. Web Browser : Mozilla FireFox, Opera, adn Netscape Navigator
5. Desktop : GNOME, KDE, dan GNUStepXfee
6. Aplication (Aplikasi) : ABIWord dan GNU Image Manipulation Program
(GIMP)
7. Office Suites (Aplikasi Perkantoran) : OpenOffice dan Koffice
8. Server : Samba, Apache, PhP, Zope, MySql, dan PostgreSQL

Open Source
Ada kesamaan antara free software dan open source. Keduanya bisa
digunakan secara gratis dan untuk mendapatkannya sangat mudah.
Dibandingkan dengan free software, open source lebih populer dan dapat
diterima oleh masyarakat. Istilah Open Source sendiri lebih aman dan netral
dalam konteks bahasa Indonesia. Bahkan secara politik lebih tepat,
sepertinya terdengar sejajar dengan istilah era keterbukaan yang sedang ke
arah pencapaian good governance. Dengan kata lain memperkenalkan
konsep perangkat lunak merdeka dengan terminologi Open Source akan
lebih mudah dilirik ketimbang menggunakan istilah Free Software.
Banyak aplikasi yang saat ini berlabel Open Source, sehingga kita tidak
takut lagi untuk menggunakan.

Definisi Open Source


Seperti telah dijelaskan di awal, free software dan open source terdapat
kesamaan dan memang munculnya software open source sebagai sebuah
jawaban atas "kebingungan" kata FREE dari bahasa Inggris. Sebenarnya,
Open Source merupakan nama pemasaran (marketing name) untuk free
software yang diperkenalkan pada Februari 1998. Open Source mengacu
pada fakta bahwa "source code (kode sumber)" dari Free Software adalah
terbuka bagi dunia untuk mengambil dan memanfaatkannya sehingga dapat
dimodifikasi untuk digunakan kembali (modify and to reuse). Tujuan Free
Software adalah untuk memberikan kepada publik secara gratis, dan
memang perkembangan free software sangat pesat karena para "developer"
Sangat giat memperbarui sistem yang ada. Open Source dan Free Software
merupakan nama yang sama sejak diperkenalkan sekitar bulan Februari
1998.

Aturan dalam Open Source


Jangan kaget jika menjumpai beberapa software yang bersifat free maupun
open source di beberapa agen penjualan CD Software. Memang, pada
dasarnya software tersebut adalah free alias gratis namun terlepas dari
semua itu perlu melihat faktor-faktor adanya fenomena tersebut. Meskipun
bersifat free atau open, ada beberapa aturan yang harus ditaati dalam
menggunakan dan mendistribusikan software tersebut
1. Pendistribusian Ulang Secara Cuma-cuma
Lisensi tersebut tidak akan menghalangi pihak manapun dalam menjual atau
memberikan software tersebut sebagai sebuah komponen dari suatu
distribusi agregat software yang mencakup program-program dari beberapa
sumber yang berbeda. Lisensi itu juga tidak memerlukan sebuah royalti atau
biaya lain untuk penjualan tertentu.

2. Kode Sumber
Program tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi
dalam bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu
produk tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi
yang baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut
dengan biaya reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet
tanpa biaya. Kode sumber tersebut harus dalam bentuk-bentuk yang
diinginkan sehingga programmer dapat memodifikasi program itu. Kode
sumber yang disengaja dibuat untuk memperdaya tidak diijinkan. Bentuk-
bentuk lanjutan seperti keluaran dari sebuah processor atau translator tidak
diijinkan.

3. Karya-karya Bentukan
Lisensi tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau
bentukan, dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang
ama seperti lisensi software asalnya.

4. Integritas Pencipta Kode Sumber


Lisensi tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam
bentuk modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam
bentuk "patch files" (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode
sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa
pembuatan. Lisensi itu secara tertulis/tersurat harus memperbolehkan
pendistribusian software yang dibuat dari modifikasi kode sumber. Lisensi
tersebut mungkin memerlukan pekerjaan-pekerjaan bentukan untuk
membawa nama atau versi yang berbeda dari software asal.

5. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu Atau Kelompok


Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap
orang secara personal atau perkelompok.

6. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Bidang-bidang


Pemberdayaan
Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan
program itu dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh,
tidak ada pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang
bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.

7. Pendistibusian lisensi
Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan
pada semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan
oleh pihak-pihak tersebut.

8. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Bersifat Spesifik Terhadap


Suatu Produk
Hak-hak yang tercantum pada program tidak boleh tergantung pada
keadaan program yang merupakan bagian dari suatu distribusi software
tertentu. Jika program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau
didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak
yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin
dalam hubungan dengan pendistribusian software asal.

9. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Membatasi Software Lain


Lisensi itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai
contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang
didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source.

10. Lisensi Harus Menjadi Teknologi Sentral


Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun
atau teknologi alat penghubung.

Terminologi Open Source


Perkembangan label Open Source mulai diperkenalkan dari bagian sesi
strategi Alan Palto dengan reaksinya pada Netscape (seperti Mozilla).
Sebuah kelompok pada sesi tersebut terdiri dari Todd Anderson, Larry
Augustin, Yohannes Hall/Aula, Sam Ockman, Christine Peterson dan Eric S.
Raymond. Mereka menggunakan kesempatan sebelum me-release source
code Navigator untuk memperjelas suatu kebingungan potensi disebabkan
oleh kerancuan kata "Free" dalam Bahasa Inggris. Pergerakan 'Open Source'
dipikirkan untuk mempunyai dimulainya sesi strategi ini. Banyak orang
mengklaim bahwa lahirnya tentang Internet sejak 1969, diawali pergerakan
open source, ketika yang lain tidak membedakan antara open source dan
free software.
Free Software Foundation (FSF) dimulai sejak 1985, diharapkan kata "free"
maksudnya bukan "bebas berbicara" dan bukan "minuman gratis". Sejak
banyak free software bermunculan dan selalu "free of charge" sehingga free
software menjadi sebuah kebiasaan dihubungkan dengan nol biaya dan anti
komersial.
Open Source Initiative (OSI) diformulasikan pada tahun 1998 oleh Eric
S.Raymond dan Bruce Perens. Dengan melihat sejarah antara
pengembangan tertutup versus pengembangan terbuka lebih dari 20 tahun,
maka membuka peluang mengembangkan Internet.
OSI memperkenalkan masalah "Open Source" ke bisnis komersial seperti
Netscape. OSI berharap penggunaan "Open Source", sebuah istilah yang
diusulkan Peterson dari Foresight Institute bagian dari strategi, akan
menghapuskan kerancuan terutama bagi mereka yang merasa "free
software" sebagai anti komersial. Telah terjadi beberapa vendor software
menyertakan label "Open Source" karena dihubungkan dengan perangkat
lunak yang sudah bersifat open source seperti Linux.

Lisensi Open Source


Meskipun bersifat open source bukan berarti tidak memiliki lisensi. Beberapa
software yang bersifat open source tentu saja memiliki lisensi untuk
melegalkan bahwa software tersebut tercantum pengarang dari source code
untuk disebarluaskan. Tanpa adanya lisensi, bisa saja orang mengaku
dirinya sebagai penggagas dan pengembang software tersebut.
Ada beberapa software yang bersifat open source telah memiliki lisensi :
- Ac Free License
- Adae Public License
- Apache Software License
- Apache License 2.0
- Apple Public Source License
- Artistic License
- Attribution Assurance Licences
- New BSD license
- Computer Associates Trusted Open Source License 1.1
- Common Development and Distribution License
- Common Public License 1.0
- P CUA Office Public License Version 1.o
- EU DataGrid Software License
- Eclipse Public License
- Educational Community License
- Eiffel Forum License
- Eiffel Forum License V2.0
- Entessa Forum License
- Fair License
- Framework License
- GNU General Public License (GPL)
- GNU Library or "Lesser" General Public License (LGPL)
- IBM Public License
- Intel Open Source License
- Jabber Open Source License
- Lucent Public License Version 1.02
- MIT license
- MITRE Collaborative Virtual Workspace License (CVW License)
- Motosoto License
- Mozzila Public License (1.0 (MPL)
- Mozilla Public License 1.1 (MPL)
- Naumen Public License
- Nethac General Public license
- Nokia Open Source License
- OCLC Research Public License 2.0
- Open Group Test Suite License
- Open Software License
- PHP License
- Phyton License (CNRI Phyton License)
- Phyton Software Foundatin License
- Qt Public License (QPL)
- RealNetworks Public Source License V1.0
- Reciprocal Public License
- Ricoh Source Code Public License
- Sleepycat License
- Sun Industry Standards Source License (SISSL)
- Sun Public License
- Sybase Open Watcom Public license 1.0
- University of Illinois/NCSA Open Source License
- Vovisa Software License V 1.0
- W3C License
- wxWindows Library License
- X.Net License
- Zope Public License
- zlib/libpng license

Jika kita lihat daftar lisensi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah
banyak software yang bersifat open source untuk dimanfaatkan dalam
pengembangan informasi dan teknologi, kita tidak perlu lagi melakukan
pembajakan. Memang, dibandingkan dengan software yang bersifat license
masih belum sepadan namun bisa mengobati rasa kecewa terhadap software
yang memiliki lisensi dan harus membayar dengan harga cukup mahal.

Beberapa Contoh Software Open Source


Jika kita browsing di Internet dengan kata kunci open source maka akan
ditampilkan daftar beberapa situs yang memuat sorftware bersifat open
source. Masing-masing situs berbeda dalam menyajikan software yang dapat
didownload secara gratis tersebut.
Software tersebut juga dikelompokkan berdasarkan kategori, sebagai bahan
pembanding berikut ini diambil dari salah satu situs yang memuat software
berdasarkan kategori :
- Database
- Desktop
- Development
- Enterprise
- Games
- Multimedia
- Networking
- Security
- Hardware
- SysAdmin
- VoIP
- CMS
: Tuxx Racer, KeePass Password Save
: GNU/Win32, KeePass Password Save
: Dev-C++, ZK - Ajax but no Javascript
: Compiere ERP + CRM Business Solution, JasperReports - Java Reporting
: ZSNES, KoLmafia
: Weka--Machine Learning Software in Java, ZK - Ajax but no JavaScript
: FileZilla
: Eraser, KeePass Password Safe
: Tcl, Open HPI
: TightVNC, phpMyAdmin
: trixbox, freePBX
: Atutor, os-Commerce, Joomla, Mambo, Moodle

Cara Memperoleh Software Open Source


Telah dijelaskan di awal bahwa untuk mendapatkan software open source
bisa melalui berbagai cara, diantaranya : membeli software tersebut pada
agen penjualan CD software dengan harga yang sangat terjangkau,
menduplikasi dari orang lain, mendownload di internet, maupun
mendapatkan dari komunitas open source. Sebagai contoh, jika mengikuti
komunitas Linux biasanya mendapatkan beberapa CD yang berhubungan
dengan Linux secara gratis. Agar bisa menjadi anggota komunitas Linux bisa
browsing di Internet.
dikutip dari : adonia dan diazhandsome
http://sayalupablognya.blogspot.com/2012/01/arti-dari-open-source.html

Anda mungkin juga menyukai