Pedoman Pengorganisasian Igd
Pedoman Pengorganisasian Igd
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Instalasi gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim
kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk
memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya penanggulangan pasien
gawat darurat yang terorganisir.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RS Tiara Kasih Sejati.
C. TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam
memberikan pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gawat Darurat RS
Tiara Kasih Sejati.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
RS TIARA KASIH SEJATI adalah rumah sakit yang terletak di Jalan Menambin
No.4 Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar yang
didirikan pada hari Jumat tanggal 17 Juni 1994 dengan tipe pertama sebagai Rumah Sakit
Bersalin yang kemudian disahkan oleh dr. Maruli Pardede yang saat itu menjabat sebagai
ketua Ikatan Dokter Indonesia cabang Pematangsiantar-Simalungun. Secara bertahap,
rumah sakit mengalami perubahan menjadi rumah sakit yang melayani pasien secara
umum dan menyeluruh pada tanggal 17 Juni 1995 dengan surat izin sementara dari BPPT
Pematangsiantar yang diperpanjang setiap tahunnya.
Pendirian yayasan yang kemudian diberi nama Yayasan Tiara Kasih Sejati dengan
akta pendirian Nomor: 08 dihadapan Notaris Henry Sinaga, S.H. Sp.N didirikan untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan tanpa mengubah nama RS TIARA KASIH SEJATI
Pematangsiantar.
Yayasan Tiara Kasih Sejati kemudian mengalami perubahan status badan hukum
menjadi PT Tiara Kasih Sejati dengan akta pendirian Nomor: 7 tanggal 13 Oktober 2015.
PT Tiara Kasih Sejati berkedudukan di Pematangsiantar. Maksud dan tujuannya
bergerak dalam bidang jasa dengan menjalankan kegiatan penyelenggaraan dan
pengembangan Rumah Sakit serta menyediakan dana, sarana, dan prasarana untuk
menunjang kelangsungan, kelancaran, dan peningkatan mutu pelayanan RS TIARA
KASIH SEJATI Pematangsiantar.
2.2.1. Kedudukan
a. RS TIARA KASIH SEJATI secara administratif operasional berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada PT Tiara Kasih Sejati Pematangsiantar
b. Secara teknis fungsional pelayanan kesehatan, rumah sakit mengacu dan
bertanggungjawab kepada Departemen Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kota
Pematangsiantar
3
2.2.2. Falsafah dan Tujuan
2.2.2.1. Falsafah
RS TIARA KASIH SEJATI adalah rumah sakit swasta yang berupaya meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat tanpa membedakan suku bangsa, agama, dan tingkat
sosial ekonomi masyarakat yang dilayani.
2.2.2.2. Tujuan
1) Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang sesuai dengan
standar pelayanan medis
2) Mengembangkan usaha pelayanan rumah sakit untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal
4
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana/
prasarana pelayanan di semua bidang secara terus menerus dan
berkesinambungan.
c. Rumah sakit bertugas untuk melaksanakan upaya kesehatan yang berdaya guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan.
Struktur Organisasi
Gambar 2.1.
5
2.4. TUJUAN POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
RS TIARA KASIH SEJATI secara administratif operasional berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada PT Tiara Kasih Sejati Pematangsiantar Secara teknis
fungsional pelayanan kesehatan, rumah sakit mengacu dan bertanggungjawab kepada
Departemen Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar. RS TIARA
KASIH SEJATI adalah rumah sakit swasta yang berupaya meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat tanpa membedakan suku bangsa, agama, dan tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang dilayani.
Tujuan pokok RS TIARA KASIH SEJATI Pematangsiantar adalah untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang sesuai dengan standar
pelayanan medis dan mengembangkan usaha pelayanan rumah sakit untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal. Rumah sakit bertugas untuk melaksanakan upaya
kesehatan yang berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta melaksanakan upaya rujukan.
Dalam menjalankan tugasnya Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi:
6
a. Pelayanan Medis dan Spesialistik
b. Pelayanan Penunjang Medis dan Nonmedis
c. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
d. Pelayanan Rujukan
e. Kegiatan Administrasi dan Keuangan
1. Pengertian
Instalasi Gawat Darurat: adalah unit pelayanan rumah sakit yang memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara
terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Falsafah
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada pasien sesuai
tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial, ekonomi, agama, dan ras
akan menurunkan angka kematian dan kecacatan.
4. Tujuan
7
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan /merujuk penderita gawat darurat melalui sistem
rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai
c. Melakukan pertolongan korban musibah massal dan bencana yang
terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penangulangan penderita gawat
darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan berbagai kursus yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar
( basic life support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advanced life
support )
8
2.6. STRUKTUR ORGANISASI IGD
Manager Pelayanan
Medik
Asisten Manajer
Pelayanan
Keperawatan
Kepala Instalasi
Gawat Darurat
Kepala Ruang
PJ Shift
9
BAB III
10
yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di IGD.
7. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf IGD untuk membahas dan
menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan pelayanan di IGD.
8. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
9. Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan dan akhir tahun.
10. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pelayanan di IGD.
7 Wewenang:
1. Memberikan penilaian kinerja staf IGD.
2. Membuat prosedur pelayanan IGD.
8. Hasil Kerja
1. Daftar Jaga IGD
2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan / di IGD
diperlukan
3. Standar Pelayanan Medik
Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan
3 Hubungan Jabatan:
a. Pendidikan formal:
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
b. Pengalaman:
Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun
11
c. Keterampilan:
1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat &
2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien IGD
d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik
e. Umur : Minimal 23 tahun atau bila mampu diperpanjang pertahun.
Tujuan :
1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan
5
kepada pasien yang datang ke RSTKS, dimana IGD sebagai salah satu
pintu masuk pasien RI & RJ
2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan
pelayanan medis di RSTKS sehingga tercapainya kepuasan pasien.
12
8. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di
ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat
termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus
9. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang
dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ICU yang
berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat
10. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk
mengetahui keadaan umum pasien
11. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang
merawat.
12. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium RS Tiara Kasih
Sejati
9. Wewenang
1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien
sesuai kebutuhan
2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang ICU
13
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab :
a. Secara fungsional bertanggung Jawab kepada As Men Pelayanan
Keperawatan.
Secara operasional bertanggung Jawab kepada Ka Instalasi Gawat Darurat
6. Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di
ruang Instalasi Gawat Darurat.
7. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga
keperawatan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di IGD.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang berlaku tiap
minggu.
3. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan perawatan.
4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di IGD.
5. Menyusun program pengembangan staf di IGD.
6. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan IGD.
14
1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
3. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.
15
7 Tugas Pokok :
a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai jadwal
yang telah ditetapkan.
b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Kepada Kepala
Ruang.
c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan Asuhan
Keperawatan.
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan
keperawatan.
16
h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.
i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore, malam dan
hari libur.
j. Menyusun rencana keperawatan pada shift sore, malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan keperawatan.
l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.
3 Pengertian :
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di
Instalasi Gawat Darurat.
4 Persayaratan Dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.
17
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus perawatan khusus.
c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman di Instalasi Gawat Darurat
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
e. Usia :
Usia antara 22 - 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani.
5 Tanggung Jawab :
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala
ruang unit gawat darurat.
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter
IGD / Ka Instalasi Gawat Darurat.
6 Tugas Pokok :
Melaksanakan Asuhan Keperawatan di IGD.
18
7 Uraian Tugas
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran
pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan
darurat secara tepat dan cepat
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang tepat
dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan / tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan
administrasinya
l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,
keluarga, dokter serta sesama perawat
8 Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
b. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.
19
VIII. TENAGA PENUNJANG KEPERAWATAN (TPK)
1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2 Nama Jabatan : Tenaga Pembantu Perawat (TPK)
3 Hubungan Jabatan :
a. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Ruang
b. Sub Ordinasi : Anggota Tim Kesehatan lainnya, Adm
c. Hubungan Koordinasi : IRNA Bagian Gizi, Apotik, Laboratorium,
IRJ, radiologi, Rekam Medik, Kasir, Logistik, Laundry, Bagian
Umum
4 Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan Formal :
Minimal SMA
b. Pengalaman :
Pelatihan dasar tentang dasar-dasar perawatan 6 bulan dalam
bidang terkait atau pengalaman minimal 2 tahun di bidang
keperawatan.
c. Nilai Kerjasama dan Kepribadiannya :
Nilai rata-rata NPK ≥ 3,0
d. Umur :
Minimal 19 tahun- 35 tahun (bila mampu dapat diperpanjang
pertahun).
e. Ketrampilan :
a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar tentang
pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
b. Komunikasi yang baik
f. Sikap :
1. Disiplin / jujur
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Loyalitas dan tanggungjawab yang tinggi
20
5 Tujuan Unit Kerjanya :
1. Membuat RS Tiara Kasih Sejati dikenal sebagai rumah sakit yang
selalu memberi pelayanan dengan penuh cinta kasih dan memuaskan
pasien dan keluarganya, terkait sebagai tenaga penunjang
keperawatan.
a. Turut serta mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang ada di
Instalasi Gawat Darurat
b. Membuat pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
berlandaskan pada sentuhan cinta kasih.
6 Uraian Tugas :
. 1. Melaksanakan tugas pagi, sore, yakni :
Dinas pagi : pkl. 07.00 – 14.00 wib
Dinas sore : pkl. 14.00 – 21.00 wib
2. Mengatur tata ruang IGD guna mempermudah dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada pasien
3. Membantu menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan unit
kerjanya guna memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
4. Membantu menjaga kelengkapan alat – alat yang ada di unitnya.
5. Menyiapkan dan memelihara peralatan yang ada di unit kerjanya
6. Melaksanakan dan memelihara sistem pencatatan dan pelaporan
alat-alat rumah tangga termasuk alat-alat tenun secara tepat dan
benar sehingga tercipta suatu sistem informasi yang dapat dipercaya.
7 Uraian Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab membantu menyelesaikan semua tugas yang
terkait dengan pelayanan pasien IGD
2. Bertanggung jawab untuk semua tindakan yang dilakukan dan tugas
yang diberikan
3. Melaksanakan peraturan, kebijakan, dan prosedur yang ditentukan
oleh rumah sakit meliputi : kehadiran, penampilan dan K3
(Keselamatan, Kesehatan, Kerja)
4. Menjunjung nama baik RS Tiara Kasih Sejati
5. Turut membantu kerahasiaan pasien
6. Membantu mencegah terjadinya kecelakaan, luka, komplikasi dan
infeksi nosokomial terhadap pasien
21
7. Selalu mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
8. Selalu ingin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilannya
8 Uraian Wewenang :
1. Memprioritaskan keperluan, kelengkapan perawatan guna
memperlancar jalannya tindakan keperawatan.
22
TATA HUBUNGAN KERJA IGD
RS TIARA KASIH SEJATI
Umum/Tehnisi Umum/Supir
23
Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSTKS dengan unit lain.
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik
farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh
dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD( prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien IGD sesuai SPO terlampir).
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan
SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RSTKS akan diberikan nomor rekam medis
dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam
medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke
bagian rekam medis oleh petugas admission(prosedur permintaan dan penyerahan
status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).
25
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian
admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien,
kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke IGD.
(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan
ke petugas radiologi oleh perawat IGD,(prosedur pemeriksaan radiologi pasien
IGD sesuai SPO terlampir).
9. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RSTKS (tanpa
menggunakan PIN) maka bagian IGD akan meminta bantuan ke bagian operator
dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir
oleh perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.
11. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRNA.(Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap sesuai dengan
SPO terlampir).
12. Gizi
Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama
pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
26
Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke
bagian gizi.
15. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RS Tiara Kasih Sejati, bila keadaan memungkinkan ( prosedur
merujuk pasien sesuai dengan SPO terlampir )
27
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA
A. POLA KETENAGAAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan Jumlah yang
Formal Sertifikat
kualifikasi diperlukan
1 Ka Instalasi Dokter ACLS - Sebagai dokter jaga di 1
Gawat Darurat umum IGD minimal 3 thn
(sudah - Memiliki kemampuan
lulus dalam kepemimpinan
PTT ) - Sehat jasmani dan
rohani
28
menggunakan
komputer
- Sehat Jasmani dan
Rohani.
- Sebagai perawat di
IGD minimal 2 thn
- Memiliki minat dan
kepribadian yang baik
- Sehat Jasmani dan
5. Perawat D3 Kep PPGD/ Rohani. 8
Pelaksana IGD BTCLS / BLS
29
B. POLA KETENAGAAN DAN
KUALIFIKASI
SKM
2 As Men 21 tahun Manajemen Bangsal 1
Pelayanan ICCU
Keperawatan
D3 Kep
3. Ka Ruang IGD 8 Tahun BTCLS, BLS 1
Dokter Umum
4. Dokter IGD 2 – 12 tahun ACLS, ATLS 5
D3 Kep
9. Tenaga 12 tahun 1
Penunjang
Kesehatan
30
C. Dasar Perhitungan
Ketenagaan IGD adalah sebagai berikut :
1. Dokter jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari 4 besar On Call yaitu :
i. Dokter spesialis Kebidanan.
ii. Dokter spesialis Penyakit Dalam.
iii. Dokter spesialis Anak.
iv. Doter spesialis Bedah.
Pada hari biasa (Senin – Sabtu ) Dokter jaga konsulen On Call berlaku diluar jam
praktek dokter spesialis.
Pada hari libur, Dokter jaga konsulen On call berlaku mulai jam 07.30 WIB –
07.29 WIB keesokan harinya.
31
3. Perawat IGD
Cara perhitungan ketenagaan perawat di IGD adalah berdasarkan jam perawatan
untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan pasien
IGD, rumus perhitungan tenaga perawat IGD berdasarkan gabungan rumus dari
Philipine dan lokakarya PPNI :
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 %
41 mg x 40 jam
= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 30 psn + 10 %
1640
= 9 Orang
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 9 orang, yang dibagi dalam 3 Shift
yaitu :
Dinas pagi : 2 orang
Dinas sore : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
Dinas malam : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
Lepas malam : 2 orang
Libur / cuti : 1 orang
32
D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD
I. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.
33
II. Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD. Proses seleksi
yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan.
Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat
pelatihan kegawat daruratan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70%
benar.
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- BHD
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan
keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
4. Tes Kesehatan
34
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.
1. Pendidikan
Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan pendidikan D3
Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan.
Dengan persyaratan : masa kerja di RS Tiara Kasih Sejati minimal 2 tahun dan
Nilai Prestasi Kerja (NPK)
minimal : 3,5.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di IGD
dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RS Tiara
Kasih Sejati setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi: (Jadwal
terlampir)
Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan IGD.
35
36
BAB V
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
i. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di IGD RS Tiara Kasih Sejati
ii. Khusus :
a.Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di IGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh As Men Pelayanan
Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang
diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh As Men Yan Per dan
kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat
selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka ru.
37
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan
di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
38
BAB VI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat di
IGD.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada As Men Yan Per setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat
tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD ( Kec.
Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air, Kec.Industi, Kec.
39
Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan kasus
( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga
bulan dan diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM IGD dan evaluasi dalam 3 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan IGD
4. Laporan Tahunan
40
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam
1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan IGD.
41
BAB VII
PENUTUP
Ditetapkan di Pematangsiantar
Pada Tanggal 11 April 2016
42