Anda di halaman 1dari 2

Lingkungan, Bangunan, dan Ruang Kerja B.

Perawatan (3)
A. Lingkungan (7) Memungkinkan perbaikan, patuh standar hygiene perusa-
Lingkungan kerja harus bebas kontaminasi, memiliki batas- haan, program maintenance terjadwal.
batas area yang jelas, jauh dari lingkungan tercemar dan Manajemen Pembelian Bahan
berpotensi banjir. Produk yang dihasilkan disimpan A. Bahan Masuk (6)
ditempat terpisah dan jauh dari zat berbahaya Tidak diterima jika tidak layak, spesifikasi diidentidikasi,
B. Tata Letak Alur Kerja (6) harus terdaftar, sertifikat kesehatan utk bibit, status
Desain letak, alur proses dan produk harus terdokumen- kesehatan diawasi, uji lab utk kelayakan.
tasi. Area produksi terpisah dengan area lab dan area ba- B. Manajemen dan Pemilihan Supplier (3)
han pangan mentah dan olahan dipisahkan Seleksi, supplier memenuhi persyaratan yg sesuai HACCP,
C. Lokasi dan Ruangan (7) dokumentasi.
Langit2 mempunyai akses pembersihan dan penangan C. Rotasi Stock (3)
hama, drainase tertutup dan jauh dari area resiko tinggi, Diberlakukan first in first out, FEFO jg bisa, kendali hasil
jendela diproteksi dari cemaran, pintu tertutup rapat, panen, pemberian label pd kemasan
lokasi terhindar dari hama, bangunan penyimpanan bahan D. Air yang Bercampur dgn Pangan(bahan, es, uap) (6)
mentah mudah dibersihkan dan didesinfeksi. Hanya air aman minum utk pangan kecuali produksi uap
D. Fasilitas Penyimpanan (8) dan proses tertentu, treatment air daur ulang, air aman
Bebas debu, harus kering, ventilasi baik, produk tidak di- diminum utk bahan, es dari air minum, es dan uap
simpan di lantai, bahan kimia disimpan terpisah, dilakukan disimpan jgn terkontaminasi, uap yg kontak dgn pangan
maintenance utk mencegah kerusakan/pembusukan, fasi- jangan berbahaya bagi kesehatan
litasnya harus memperhatikan sifat alami bahan pangan. Tindakan Pencegahan Kontaminasi Silang
Utilitas A. Pemisahan (4)
A. Sumber Air (5) Pemisahan produk, bahan matang dan mentah dipisahkan,
Pasokan air minum dilengkapi fasilitas sesuai Peraturan ada lokasi karantina, kendali pengerjaan daur ulang.
Menteri Kesehatan No.492 thn 2010, air aman utk dikon- B. Kontaminasi Silang Mikrobiologis (5)
sumsi, air tdk diminum diidentifikasi, air irigasi harus Fasilitas minim kotoran dan kontaminasi, pangan mentah
sesuai, air pencucian bhn lepas panen berkualitas minum. dipisahkan dari pangan siap saji, lokasi high risk masuk dr
B. Kualitas Udara dan Ventilasi (6) satu pintu, perlenkapan dll dibersihkan seksama.
Terdapat ventilasi untuk meminimalisi kontaminasi, C. Kontaminasi Benda Fisik (5)
kendali suhu, kendali bau. Tidak mengalir dari area konta- Tindakan utk menghindari kontaminasi fisik, menggunakan
minasi, kualitas udara sesuai dinas kesehatan, P udara ber- peralatan deteksi, hindari pengunaan kaca plastic keras
beda utk area produksi high risk and low risk, treatment utk dan kayu, dokumntasi komponen kaca, alat2 dicek berkala.
udara kontak dgn bhn pangan D. Kontaminasi Bahan Kimia (3)
C. Penerangan (3) Bahan disimpan dlm storage tank yang aman, dokumentasi
Tersedia pencahayaan yang layak, perlindungan pencaha- penggunaan bahan kimia, supplier diatur agar tdk melebihi
yaan agar tdk mengkontaminasi makanan, lampu tertutup batas.
tidak berbahan kaca di storage room. E. Manajemen Pengerjaan Ulang (4)
Pembuangan Limbah dan Drainase Penyimpanan penanganan dan pengerjaan ulang tdk boleh
ada ketentuan khusus, dilakukan scr tepat dan bersih, jgn beresiko, hasil pengerjaan dipisahkan, dokumentasi,
sampai mengontaminasi produk, wadah tertutup dan pemisahan bahan pengerjaan ulang dari bahan kemasan.
terpisah, sistem drainasi menghindari kontaminasi. F. Manajemen Alergen (4)
Peralatan, Pembersihan dan Perawatan Identifikasi elergen, melindungi produk dengan pembersi-
A. Peralatan (8) han, melatih pekerja.
Mudah dibersihkan, terbuat dari bahan inert bebas korosi, Pembersihan dan Sanitasi
dicek keausan dan penimbunan bahan organiknya, perlat- A. Pembersihan (9)
an yg berhub. dgn panas harus dpt menjaga suhu, Jangan ada residu, desinfeksi jgn mengontaminasi,
mencegah mikroba berbahaya, batasan kritis HACCP, suhu penjadwalan pembersihan, dilakukan terpisah, penghi-
dan kondisi keamanan lain tercapai, diidentifikasi, dapat langan kotoran, penggunaan deterjen, pembilasan dgn air,
dikunci.
pembersihan kering, desinfeksi, program sempurna dan C. Pertumbuhan (3)
diawasi, dikonsultasi ke ahli, peralatan pembersih ditandai Status kesehatan bahan baku terkendali, teknik
B. Clean in Place (CIP) (2) manajemen tanaman terpadu, pelatihan utk penggunaan
Sistem CIP dipisah dari lini produksi, parameter diawasi. dan pemakaian pestisida.
Pengendalian Hama D. Pemanenan (4)
Sanitasi, mencegah hama dan pengembangbiakan, lubang Semua produk harus bebas kotoran, dilarang pelapisan
masuknya hama hrs ditutup, bahan potensial pangan hama dengan lilin dll yg dilarang negara, produsen mengukur
disimpan dalam wadah, area dijaga bersih, dokumentasi untuk (sama kaya produksi primer)
pemeriksaan rutin, penanganan hama jgn membahayakan E. Pembiakan (5)
produk, alat listrik pembunuh hama. Kesehatan hewan terkendali, obat sesuai, rekaman obat,
Higiene Personil/Pekerja obat yang dilarang tidak digunakan, patuh pada periode
A. Standar Higiene Personil/Pekerja dan Tingkah Laku (4) penarikan sebelum sembelih.
Pekerja harus menjaga kebersihan, menggunakan pelin- F. Ternak (5)
dung, dokumentasi standar hygiene, pelatihan staff, Komposisi pakan dijaga, bahan kimia harus terdaftar dan
petunjuk menjaga hygiene. digunakan sesuai instruksi, penggunaan bahan kimia
B. Fasilitas Higiene Pekerja (6) tercatat.
Penyediaan fasilitas (cuci tangan, wc, ganti baju), lokasinya G. Pengemasan (3)
dkt pintu area produksi atau disekitar ladang (kl di ladang), Desain kemasan melindungi produk, bahan kemasan jgn
tersedia tempat makan, merokok di tempat khusus, beracun, apabila reusable hrs mudah didesinfeksi
jendela WC tidak terbuka ke lokasi produksi. H. Transportasi (2)
C. Status Kesehatan dan Luka (5) Bahan pangan harus terlindung selama transportasi,
Prosedur skrining medis, melapor apabila sakit, penutup pengadaan konveyor dan container besar agar tidak
luka memadai, kondisi yg hrs dilaporkan (kuning, diare, mencemari, efektif desinfeksi, terpisah bahan pangan non
muntah), skrining utk pengunjung dan kontraktor juga. pangan, perlindungan efektif, suhu kelembapan etc
D. Tingkah Laku (3) terjaga, memungkinkan pemeriksaan suhu
Pekerja produksi tidak merokok, meludah, mengunyah
makanan, kuku pendek dan bersih, tidak menggunakan
perhiasan.
E. Pencucian Tangan (2)
Mencuci tangan saat mulai produksi, setelah ke WC,
setelah menangani bahan mentah, hindarkan menangani
pangan siap saji.
F. Baju Pelindung (5)
Baju pelindung, penutup kepala, rambut ditutup kecuali yg
tidak membahayakan, desain baju mencegah kontaminasi,
alas kaki dari bahan licin (tidak absorben).
G. Pengunjung (1)
Pengunjung harus menggunakan baju pelindung dan
menjalankan prosdur hygiene.
Kendali Pekerjaan
A. Pengendalian Waktu dan Suhu (3)
Pengendalian yang tepat harus diterapkan, suhu ruangan
menjamin keamanan, sistem pengendalian termasuk batas
kritis, pencatatan, pengujian dan akurasi alat ukur.
B. Produksi Primer (1)
Produsen harus melakukan pengukuran untuk mengenda-
likan kontaminasi, mengendalikan kesehatan sumber
bahan baku, melindungi sumber bahan dari kontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai