Anda di halaman 1dari 11

 Kinerja Reaktor

Konversi : Jumlah mol bereaksi per jumlah mol awal


Selektivitas : Jumlah mol terbentuk yang diinginkan per jumlah mol bereaksi
Yield : Jumlah produk utama per bahan baku
 Syarat berlangsungnya reaksi
1. Terjadi Kontak antar permukaan (Z)
2. Setiap reaksi pasti membutuhkan energi (Ea)
3. Kontak terjadi pada orientasi yang tepat ( Fo), dengan energi ≥ Ea

[
Kecepatan Reaksi rA= Z . e ( ) . F ]C
−Ea
RT
o reaktan

 Yang bisa dilakukan untuk mempercepat reaksi


1. Peningkatan suhu, menambah driving force, sehingga menambah energi kinetik
tumbukan.
2. Peningkatan Konsentrasi, menambah jumlah molekul yang bertumbukan; atau
tekanan parsial
3. Penurunan Ea, bisa dengan penambahan katalis
4. Peningkatan Fo, memperbanyak fraksi tumbukan dengan orientasi tepat

 Katalis
Katalis: merupakan senyawa yang dapat mempercepat reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi, dan mengarahkan pada produk yang selektivitasnya, tanpa mengalami perubahan
sifat kimia secara permanen, dan sifat termodinamika reaksi.

 Reaksi Katalisis
1. Diperlukan konsentrasi reaktan yang tinggi di permukaan katalis.
2. Memperluas permukaan katalis, dapat dengan cara menggunakan katalis padat
berongga/berpori
3. Pori katalis harus lebih besar dari ukuran reaktan, sehingga reaktan bisa masuk, dan
tidak terjadi penyumbatan.
4. Ketepatan orientasi di permukaan katalis, mendispersikan fasa aktif secara merata
dapat dilakukan dengan cara memperluas penyangga sehingga luas permukaan pori
tinggi.
5. Menurunkan Ea dengan cara adanya interaksi yang efektif antara reaktan dan fasa
aktif, sehingga terbentuk senyawa yang sangat aktif (intermediate).

 Alur terjadinya reaksi Heterogen Fluida-Padat


1. Difusi masuk membran katalis
2. Reaktan masuk pori
3. Adsorpsi ke permukaan katalis
4. Reaksi di permukaan
5. Desorpsi dari permukaan
6. Reaktan ke luar pori
7. Perpindahan keluar membran

 Sistem Reaksi Fluida – Padat


1. Reaksi terjadi pada interface (Antar-muka)
2. Permukaan padatan yang terlibat hanya yang kontak dengan fluida
3. Pada reaksi heterogen, tidak semua permukaan katalis dapat kontak dengan reaktan.
4. Lain halnya dengan heterogen, homogen semua fasa aktif dapat kontak dengan
reaktan dan aktif sebagai katalis. (fluida-fluida)
5. Permukaan padatan sangat heterogen, tidak semua permukaan katalis dapat aktif
sebagai katalis. Lebih dekat dengan pusat aktif, permukaan lebih reaktif.
6. Laju reaksi ditentukan oleh laju tahap yang paling lambat. Dan diupayakan tahap
kimia, bukan tahap fisika.

 Syarat Katalis :
1. Aktivitas : Mempercepat reaksi, melalui pembentukan senyawa aktif, dengan
mengontakkan reaktan dan fasa aktif .
2. Selektivitas : Mengarahkan reaksi pada produk yang diinginkan, melalui
pengaturan pori katalis untuk membatasi senyawa yang bereaksi.
3. Stabilitas : Menjaga sifat fisika/kimia dari lingkungan reaksi sehingga tetap
stabil (tidak mengalami deaktivasi)

 Bagaimana Katalis bekerja ?


A. Reaksi katalis dengan fasa /pusat aktif logam
1) Gas H2 & N2 diadsorpsi oleh katalis, dan menempel di permukaan katalis.
2) Kedua gas tadi terdisosiasi membentuk 2 atom N dan 2 atom H yang sangat reaktif
3) Atom yang reaktif tadi bereaksi dan membentuk NH3 di permukaan katalis
4) NH3 yang terbentuk terdesorpsi
 Penyangga tidak boleh terlalu reaktif dibanding sisi aktif katalis, karena dapat
menyebabkan sisi aktif menjadi tidak begitu aktif terhadap reaktan.

 Komponen utama katalis padat


Fasa aktif : Penyebaran fasa aktif harus merata di permukaan penyangga
Penyangga : Memiliki luas permukaan yang besar
Promotor : Memperbaiki sifat katalis. Contohnya, agar katalis tidak saling
berdekatan, sehingga tidak terjadi agregasi.
 Proses Hidrocracking
1. Dehidrogenasi : Menggunakan katalis Pt (Pusat aktif logam)
2. Cracking : Memutuskan rantai (rangkap menjadi tunggal), menggunakan
katalis dengan pusat katalis asam; untuk rantai panjang → Zeolit, untuk rantai
pendek → ASA
3. Hidrogenasi : Menggunakan katalis Pt (Pusat aktif logam)

B. Reaksi katalis dengan fasa /pusat aktif Asam


1) Reaktan senyawa teradsorpsi pada pusat asam H+ membentuk ion yang reaktif.

 Bagaimana terbentuknya H+ pada katalis Asam (1)


Zeolit adalah suatu katalis asam, yang dibentuk dengan memberikan basa pekat.
Sehingga ketika zeolit tersebut masuk ke dalam larutan, akan terjadi kesetimbangan,
dan zeolit tersebut akan menarik banyak ion H+.
 Bagaimana terbentuknya H+ pada katalis Asam (2) dari reaksi disosiasi H2
Didapatkan dari pusat aktif logam, dimana H2 teradsorpsi pada fasa aktif logam pada
permukaan katalis, lalu membentuk senyawa intermediate untuk proses disosiasi
membentuk atom H. Setelah itu atom H terdifusi di permukaan katalis melepas e-
sehingga didapatkan H+.

Apa beda pusat aktif logam dan asam?


Pusat/fasa aktif adalah bagian dimana reaktan dapat menjadi lebih reaktif setelah teradsorpsi
pada fasa aktif tersebut. Untuk fasa aktif logam, berarti molekul logamnya itu sendiri yang
membuat reaktan menjadi lebih reaktif. Sedangkan, untuk fasa aktif asam, ion H + yang
membuat reaktan menjadi lebih reaktif.

 Penyangga katalis
Kriteria pemilihan :
1. Keinertan : agar tidak bereaksi dengan fasa aktif katalis
2. Kekuatan mekanik (N/mm) : untuk menahan beban katalis dan reaktan.
3. Kestabilan termal : ketika suhu tinggi, tidak hancur atau tidak terjadi
perubahan sifat fisika.
4. Luas permukaan : 100-300 m2/g
5. Porositas : Pemilihan besar pori, disesuaikan dengan reaktan
produk yang dikehendaki.
6. Harga : HORANG KAAYYAH
Contoh penyangga katalis, Alumina, silika, alumina-silika, karbon, MgO, ZnO, ThO 2,
Cr2O3

 Promotor
Berfungsi sebagai memperbaiki sifat katalis, meningkatkan kinerja katalis melalui
peningkatan aktivitas katalis, dan selektivitasnya.
 Peningkatan aktivitas katalis oleh promotor
1. Pembentukan struktur untuk mencegah sintering (penggumpalan fasa aktif)
2. Pengaktifan, membuat fasa aktif lebih aktif, oleh perubahan struktur elektronik
dari fasa aktif itu sendiri.

 Kokas : debu padatan dari karbon, biasanya terbentuk dari proses cracking
 C-S & C-N biasanya banyak terdapat di minyak bumi, dengan S (sulfur) bersifat
toksik katalis
 Contoh promotor Ni dalam katalis hydrocracking Ni-Mo/ASA-USY :
Mo (Molybdenum) : Fasa aktif hidrogenasi, ditambahkan
Ni (Nikel) : Promotor menghambat sintering
ASA (Alumina Silika amorf) : Penyangga
USY (Zeolit) : Fasa aktif cracking

Reaksi katalisis homogen


Kelebihan katalis homogen : Memiliki aktivitas dan selektivitas dan stabilitas tinggi
(pada suhu rendah), mudah dioperasikan dan mudah dimodifikasi
Kekurangan katalis homogen : Sulit dipisahkan dari campuran reaksi, stabilitas
rendah pada suhu tinggi

Reaksi katalisis heterogen


Pada Umumnya fasa katalis adalah padat
Kelebihan katalis heterogen adalah : mudah dipisahkan dari campuran reaksi dan
memiliki stabilitas tinggi.

 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reaktor


1. Temperatur : (1)
2. Tekanan : Makin tinggi konsentrasi/tekanan parsial reaktan di dalam
umpan, makin tinggi konversi kesetimbangan XAe yang dihasilkan
3. Kecepatan Ruang : 1/t
4. Rasio Reaktan : perbandingan jumlah reaktan, untuk mendapatkan produk
yang diharapkan
5. Waktu Reaksi : Mendapatkan t yang bisa mendapatkan produk utama
sebanyak mungkin, dan menghindari produk samping sesedikit mungkin.

(1) Pada reaksi endoterm, makin tinggi temperatur makin besar nilai K
Konversi maksimum reaksi endoterm semakin besar pada temperatur yang makin
tinggi.
Pada reaksi eksoterm, makin tinggi temperatur makin kecil nilai K,
Konversi maksimum reaksi eksoterm semakin kecil pada temperatur yang makin
tinggi.
BAGIAN 2
Space time → waktu yang populer digunakan untuk mendesain suatu
reaktor
Residence Time → Waktu sesungguhnya reaktan berada dalam reaktor
Space Velocity → Jumlah umpan dalam satuan volume reaktor yang dapat
diproses selama sekian waktu pada kondisi tertentu

Faktor Efektivitas katalis


1. Adanya perbedaan gradien konsentrasi bahan baku antara permukaan luar dan
permukaan bagian dalam katalis
2. Laju reaksi akan berkurang pada pusat katalis daripada luar katalis, karena bahan
baku sudah banyak yang terbentuk.
3. Faktor efektivitas katalis merupakan perbandingan laju reaksi aktual dengan laju
reaksi apabila C Ai=C As
laju reaksi aktual
η=
laju reaksiC Ai =C As
C Ai=konsentrasi A di permukaan dalam pori
C As=Konsentrasi A di permukaan luar pori

Thiele dan Zeldovitch menyatakan bahwa faktor efektivitas katalis η sebagai fungsi
modulus thiele ϕ

 Semakin kecil modulus thiele, semakin besar efektivitas katalis


 Modulus thiele berbanding lurus dengan ukuran pelet katalis [d (V/A)], dan
berbanding terbalik koefisien difusi

Persamaan laju reaksi


n
−r A =kδV ( 1−ε ) C A η
 δ = luas permukaan katalis / Volume, cara mencarinya dari volume katalis ditimbang
beratnya, lalu dilihat dari spesifikasi katalis tersebut berapa luas permukaan per
gramnya.
 ε = fraksi rongga kosong, maka 1-ε adalah fraksi padatan katalis
Keefektifan katalis merupakan fungsi dari bentuk katalis

ϕ2
η=1−
15

ϕ besar, D eff kecil, reaksi dikendalikan oleh difusi

ϕ kecil, Deff besar, reaksi dikendalikan oleh reaksi pada permukaan luar

Profil konsentrasi dalam pelet bola katalis

r = 0, pusat katalis
R = Permukaan luar katalis
HETEROGEN NON KATALITIK, FLUIDA-PADAT
Terdapat dua jenis reaksi non katalitik padat-gas, yaitu:
1. Ukuran partikel padatan tetap (terlepas dia bahan baku atau produk)

Tahapan Reaksi
A. Reaktan A (gas), berdifusi menembus lapisan film sekeliling partikel menuju permukaan
padatan B
B. Reaktan A berpenetrasi dan berdifusi menuju produk padat (S) yang terbentuk
C. Reaktan A bereaksi dengan padatan B di permukaan reaksi
D. Produk gas (R) berdifusi menembus produk padat (S) menuju luar permukaan padatan
E. Produk gas (R) berdifusi menembus lapisan film, dan ke luar.

2. Ukuran partikel bahan padatan menyusut

A. Difusi fluida (A) melalui lapisan film menuju permukaan padat


B. Reaksi kimia fluida-padat pada permukaan reaksi
C. Gas produk (R) dari permukaan padat ke luar
Perhitungan waktu pada tahap-tahap penentu laju reaksi Fluida-padat, untuk ukuran tetap
 Merupakan tahapan yang memberikan hambatan yang kuat terhadap proses
 Waktu paling lama dianggap penentu laju atau pengendali proses
1. Film Gas sebagai kendali proses, τ R3

3
t rc
=1− 3 =X B, atau
τ R
Vol Reaktan yg blm terkonversi
1− X B =
Vol Reaktan seluruhnya

2. Difusi Ash sebagai kendali proses, τ R2


2 3 2
t rc rc t
=1−3 2 +2 3 → =1−3 ( 1−X B ) 3 + 2 ( 1−X B )
τ R R τ
r c3
X B=1−
R3
3. Reaksi Kimia sebagai kendali proses, τ R
t R−rc rc 1 /3
= =1− =1−( 1−X B )
τ R R

Tapi, waktu yang diperlukan untuk mengonversi padatan merupakan jumlah waktu dari setiap
tahap
Total waktu keseluruhan :
t=t 1+ t 2 +t 3 C Ag
C Ac=
( ) ( )
2
rc k rc rc
τ =τ 1 + τ 2+ τ 3 1+ +k 1−
R kg De R
2

d NA 4π CA g
=
dt 1 r c−1−R−1 1
+ + ⇒ tahanan overall
kg R 2
De k r c2
 Besar tahanan overall tergantung pada rc yang berubah selama reaksi
 Tahapan proses dimana tahap reaksi kimia sebagai kendali proses
a. T rendah → reaksi kimia pelan sekali
b. Laju alir gas besar sekali → hambatan pada lapisan film bisa diabaikan
c. Ukuran partikel dibuat kecil → reaksi kimia sebentar, bisa diabaikan
 Bila T besar, maka difusi lapisan ash yang sebagai kendali proses

 Aplikasi reaksi fasa fluida-padat pada reactor dan perhitungan konversi padatan
A. Partikel tidak seragam, berukuran tetap, aliran sumbat
Rm
F Ri
1− X B = ∑ [ 1−X B Ri ] , 0 ≤ XB ≤ 1
Ri =0 F
Rm
F Ri
1− X B = ∑ [ 1− X B Ri ]
R(t=τ p )
F

B. Partikel seragam, berukuran tetap, aliran mixed flow


−t
e /t
E=
t
t=τ
1− X B = ∫ [ 1−X B ] E dt
t=τ

- Film sebagai kendali proses

1− X B =
1 τ 1 τ 2 1 τ 3

2! t 3! t
+
4! t
… () ()
- Produk ash sebagai kendali proses

1− X B = −
5 t 420 t
+ ()
1 τ 19 τ 2 41 τ 3
4620 t
−0,00149
τ 4
t
… () ()
- Reaksi Kimia sebagai kendali proses

1− X B =
1τ 1 τ 2 1 τ 3

4 t 20 t
+
120 t
… () ()
C. Partikel tidak seragam, berukuran tetap, aliran mixed flow

e−t /t
E=
t
F Ri W Ri
=
F W

- Film sebagai kendali proses

( ) ( )
Rm 2 3
1 τ(Ri ) 1 τ Ri 1 τ Ri
1− X B =∑ − + …
❑ 2! t 3! t 4! t

- Produk ash sebagai kendali proses

( ) ( ) ( )
2 3 4
1 τ Ri 19 τ Ri 41 τ Ri τ Ri
1− X B = − + −0,00149 …
5 t 420 t 4620 t t

- Reaksi Kimia sebagai kendali proses

( ) ( )
2 3
1 τ Ri 1 τ Ri 1 τ Ri
1− X B = − + …
4 t 20 t 120 t

Anda mungkin juga menyukai