[
Kecepatan Reaksi rA= Z . e ( ) . F ]C
−Ea
RT
o reaktan
Katalis
Katalis: merupakan senyawa yang dapat mempercepat reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi, dan mengarahkan pada produk yang selektivitasnya, tanpa mengalami perubahan
sifat kimia secara permanen, dan sifat termodinamika reaksi.
Reaksi Katalisis
1. Diperlukan konsentrasi reaktan yang tinggi di permukaan katalis.
2. Memperluas permukaan katalis, dapat dengan cara menggunakan katalis padat
berongga/berpori
3. Pori katalis harus lebih besar dari ukuran reaktan, sehingga reaktan bisa masuk, dan
tidak terjadi penyumbatan.
4. Ketepatan orientasi di permukaan katalis, mendispersikan fasa aktif secara merata
dapat dilakukan dengan cara memperluas penyangga sehingga luas permukaan pori
tinggi.
5. Menurunkan Ea dengan cara adanya interaksi yang efektif antara reaktan dan fasa
aktif, sehingga terbentuk senyawa yang sangat aktif (intermediate).
Syarat Katalis :
1. Aktivitas : Mempercepat reaksi, melalui pembentukan senyawa aktif, dengan
mengontakkan reaktan dan fasa aktif .
2. Selektivitas : Mengarahkan reaksi pada produk yang diinginkan, melalui
pengaturan pori katalis untuk membatasi senyawa yang bereaksi.
3. Stabilitas : Menjaga sifat fisika/kimia dari lingkungan reaksi sehingga tetap
stabil (tidak mengalami deaktivasi)
Penyangga katalis
Kriteria pemilihan :
1. Keinertan : agar tidak bereaksi dengan fasa aktif katalis
2. Kekuatan mekanik (N/mm) : untuk menahan beban katalis dan reaktan.
3. Kestabilan termal : ketika suhu tinggi, tidak hancur atau tidak terjadi
perubahan sifat fisika.
4. Luas permukaan : 100-300 m2/g
5. Porositas : Pemilihan besar pori, disesuaikan dengan reaktan
produk yang dikehendaki.
6. Harga : HORANG KAAYYAH
Contoh penyangga katalis, Alumina, silika, alumina-silika, karbon, MgO, ZnO, ThO 2,
Cr2O3
Promotor
Berfungsi sebagai memperbaiki sifat katalis, meningkatkan kinerja katalis melalui
peningkatan aktivitas katalis, dan selektivitasnya.
Peningkatan aktivitas katalis oleh promotor
1. Pembentukan struktur untuk mencegah sintering (penggumpalan fasa aktif)
2. Pengaktifan, membuat fasa aktif lebih aktif, oleh perubahan struktur elektronik
dari fasa aktif itu sendiri.
Kokas : debu padatan dari karbon, biasanya terbentuk dari proses cracking
C-S & C-N biasanya banyak terdapat di minyak bumi, dengan S (sulfur) bersifat
toksik katalis
Contoh promotor Ni dalam katalis hydrocracking Ni-Mo/ASA-USY :
Mo (Molybdenum) : Fasa aktif hidrogenasi, ditambahkan
Ni (Nikel) : Promotor menghambat sintering
ASA (Alumina Silika amorf) : Penyangga
USY (Zeolit) : Fasa aktif cracking
(1) Pada reaksi endoterm, makin tinggi temperatur makin besar nilai K
Konversi maksimum reaksi endoterm semakin besar pada temperatur yang makin
tinggi.
Pada reaksi eksoterm, makin tinggi temperatur makin kecil nilai K,
Konversi maksimum reaksi eksoterm semakin kecil pada temperatur yang makin
tinggi.
BAGIAN 2
Space time → waktu yang populer digunakan untuk mendesain suatu
reaktor
Residence Time → Waktu sesungguhnya reaktan berada dalam reaktor
Space Velocity → Jumlah umpan dalam satuan volume reaktor yang dapat
diproses selama sekian waktu pada kondisi tertentu
Thiele dan Zeldovitch menyatakan bahwa faktor efektivitas katalis η sebagai fungsi
modulus thiele ϕ
ϕ2
η=1−
15
ϕ kecil, Deff besar, reaksi dikendalikan oleh reaksi pada permukaan luar
r = 0, pusat katalis
R = Permukaan luar katalis
HETEROGEN NON KATALITIK, FLUIDA-PADAT
Terdapat dua jenis reaksi non katalitik padat-gas, yaitu:
1. Ukuran partikel padatan tetap (terlepas dia bahan baku atau produk)
Tahapan Reaksi
A. Reaktan A (gas), berdifusi menembus lapisan film sekeliling partikel menuju permukaan
padatan B
B. Reaktan A berpenetrasi dan berdifusi menuju produk padat (S) yang terbentuk
C. Reaktan A bereaksi dengan padatan B di permukaan reaksi
D. Produk gas (R) berdifusi menembus produk padat (S) menuju luar permukaan padatan
E. Produk gas (R) berdifusi menembus lapisan film, dan ke luar.
3
t rc
=1− 3 =X B, atau
τ R
Vol Reaktan yg blm terkonversi
1− X B =
Vol Reaktan seluruhnya
Tapi, waktu yang diperlukan untuk mengonversi padatan merupakan jumlah waktu dari setiap
tahap
Total waktu keseluruhan :
t=t 1+ t 2 +t 3 C Ag
C Ac=
( ) ( )
2
rc k rc rc
τ =τ 1 + τ 2+ τ 3 1+ +k 1−
R kg De R
2
d NA 4π CA g
=
dt 1 r c−1−R−1 1
+ + ⇒ tahanan overall
kg R 2
De k r c2
Besar tahanan overall tergantung pada rc yang berubah selama reaksi
Tahapan proses dimana tahap reaksi kimia sebagai kendali proses
a. T rendah → reaksi kimia pelan sekali
b. Laju alir gas besar sekali → hambatan pada lapisan film bisa diabaikan
c. Ukuran partikel dibuat kecil → reaksi kimia sebentar, bisa diabaikan
Bila T besar, maka difusi lapisan ash yang sebagai kendali proses
Aplikasi reaksi fasa fluida-padat pada reactor dan perhitungan konversi padatan
A. Partikel tidak seragam, berukuran tetap, aliran sumbat
Rm
F Ri
1− X B = ∑ [ 1−X B Ri ] , 0 ≤ XB ≤ 1
Ri =0 F
Rm
F Ri
1− X B = ∑ [ 1− X B Ri ]
R(t=τ p )
F
1− X B =
1 τ 1 τ 2 1 τ 3
−
2! t 3! t
+
4! t
… () ()
- Produk ash sebagai kendali proses
1− X B = −
5 t 420 t
+ ()
1 τ 19 τ 2 41 τ 3
4620 t
−0,00149
τ 4
t
… () ()
- Reaksi Kimia sebagai kendali proses
1− X B =
1τ 1 τ 2 1 τ 3
−
4 t 20 t
+
120 t
… () ()
C. Partikel tidak seragam, berukuran tetap, aliran mixed flow
e−t /t
E=
t
F Ri W Ri
=
F W
( ) ( )
Rm 2 3
1 τ(Ri ) 1 τ Ri 1 τ Ri
1− X B =∑ − + …
❑ 2! t 3! t 4! t
( ) ( ) ( )
2 3 4
1 τ Ri 19 τ Ri 41 τ Ri τ Ri
1− X B = − + −0,00149 …
5 t 420 t 4620 t t
( ) ( )
2 3
1 τ Ri 1 τ Ri 1 τ Ri
1− X B = − + …
4 t 20 t 120 t