Reff.
Fogler, “Element of Chemical Reaction Engineering” Ch.10. Catalysis and Catalytic Reactors
Slide Kinkat Tekim-ITB
Reaksi Berkatalis Heterogen
Katalis Heterogen
1. Fasa aktif
2. Promotor
3. Penyangga
Mekanisme Reaksi
2
Keterangan :
3
Rejim Kinetika dan Perpindahan Massa
◼ Mekanisme reaksi Peristiwa fisika
Difusi eksternal
Difusi Internal
Peristiwa Kimia
Adsorpsi
Reaksi pd permukaan katalis
4
Mengecek Rejim Kerja
5
Mengecek Rejim Kerja
Cara lain: Estimasi Limitasi Difusi-Reaksi
◼ Difusi Eksternal External Diffusion
Kriteria Mears
External Diffusion
Pressure drop pada
film antar-muka.
Perbedaan Internal Diffusion
Kriteria Weisz-Prater
Gradien konsentrasi/
temperatur dalam
katalis Bisa dilihat pada berbagai pustaka yang
membahas reaksi heterogen berkatalis padat.
Adsorpsi
◼ Ada dua jenis adsorpsi zat :
1. Adsorpsi fisik
2. Adsorpsi kimia
◼ Persamaan yang menyatakan hubungan antara
jumlah/konsentrasi reaktan yang teradsorp pada permukaan
aktif katalis secara kimia dengan konsentrasi reaktan yang
ada di fasa curah pada suhu tertentu yang konstan disebut
persamaan Isoterm Adsorpsi
◼ Beberapa jenis Isoterm Adsorpsi :
1. Isoterm Adsorpsi Langmuir
2. isoterm Adsorpsi Freundlich
3. Isoterm Adsorpsi Temkin
4. dll 7
Isoterm Langmuir
Asumsi-asumsi :
1. Adsorpsi hanya 1 lapis molekul saja
2. Adsorpsi terjadi karena tumbukan antara adsorbat
dengan site aktif
3. Tidak ada interaksi antar adsorbat teradsorp
4. Energi adsopsi tidak bergantung pada site aktif yang
bekerja
5. Setiap site aktif mempunyai keaktifan yang sama dalam
mengadsorp.
6. Jenis mekanisme dan hasil untuk adsorbat sejenis
adalah sama
7. Laju desorpsi merupakan fungsi dari jumlah molekul
yang teradsorp.
8
Isoterm Langmuir
kad
Adsorpsi : A + S → S.A
kd
Desorpsi : S.A → A + S
K AC A
θA= Isoterm Adsorpsi
1+ KA CA
Langmuir
9
1. Bila ada 2 jenis adsorbat yang teradsorp
k1
A + S ↔ S.A …1)
k-1
k2
B + S ↔ S.B …2)
k-2
kesetimbangan
Reaksi 1 : k1 CA v = k-1 A A = K A C A v
Reaksi 2 : k 2 C B v = k-2 B B = K B C B v
Neraca pusat aktif : 1 = A+ B + v
1 = K AC A v + K B C B v + v
Sehingga :
θA =
K ACA K BCB
θB =
1+ K A CA + KB CB 1+ K A CA + KB CB
10
2. Bila ada inert turut teradsorp bersama adsorbat
k1
A+ S ↔ S.A …1)
k-1
k2
I + S ↔ S.I …2)
-2
k
kesetimbangan
Reaksi 1 : k1 CA v = k-1 A A = K A C A v
Reaksi 2 : k 2 C I v = k-2 I I = KI CI v
Neraca pusat aktif : 1 = A+ I + v
1 = K A C A v + K I C I v + v
Sehingga :
K ACA K ICI
θA = θI =
1+ K AC A + K ICI 1+ K AC A + K ICI
11
3. Bila 2 jenis adsorbat yang teradsorp pada jenis
pusat aktif yang berbeda
k1
A +X ↔ X.A …1)
k-1
k2
B + Y ↔ Y.B …2)
k-2
kesetimbangan
Reaksi 1 : k1 CA vX = k-1 AX AX = KACA vX
Reaksi 2 : k2 CBY vY = k-2 BY BY = K C
B B vY
Neraca Pusat aktif X : 1 = AX+ vX = KACA vX + vX
Neraca pusat aktif Y : 1 = BY+ vY = KBCB vY + vY
Sehingga :
K A CA K BC B
θ AX = θBY =
1+ K AC A 1+ K B CB
12
4. Bila adsorbat yang teradsorp sambil terdisosiasi
k1
Contoh : A2 + 2 S ↔ 2 S.A
k-1
kesetimbangan
k1 CA2 v2 = k-1 A2
A = v KACA2
14
A.1 Tahap Pengendali: Reaksi pada Permukaan Aktif Katalis
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
Ki adalah tetapan
kesetimbangan adsorpsi
komponen I
◼ Model Kinetika
15
A.2 Tahap Pengendali: Adsorpsi A
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
1 Reaksi 3 berlangsung cepat
dan mencapai ksetimbangan
2. Reaksi 2 terjadi dengan
cepat sehingga konsentrasi A
pd katalis = 0
◼ Model Kinetika
16
A.3 Tahap Pengendali: Desorpsi P
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
1 Reaksi 1 berlangsung cepat
dan mencapai ksetimbangan
2 Reaksi 2 sangat cepat &
reaksi 3 lambat, sehingga
katalis dipenuhi oleh P.
◼ Model Kinetika
17
B. Reaksi Bimolekular
18
B.I.1 Tahap Pengendali: Reaksi pada Permukaan Aktif Katalis
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
19
B.I.2 Tahap Pengendali: Adsorpsi A
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
1 Reaksi 3 berlangsung cepat
dan mencapai ksetimbangan
2. Reaksi 2 terjadi dengan
cepat sehingga konsentrasi A
pd katalis = 0
◼ Model Kinetika
20
B.I.3 Tahap Pengendali: Desorpsi P
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
1 Reaksi 1 berlangsung cepat
dan mencapai ksetimbangan
2 Reaksi 2 sangat cepat &
reaksi 3 lambat, sehingga
katalis dipenuhi oleh P.
◼ Model Kinetika
21
B.II Mekanisme Langmuir-Hinshelwood (L-H)
Mekanisme reaksi
◼ Seluruh reaktan
teradsorpsi pada
permukaan aktif
katalis
◼ Reaksi permukaan
menghasilkan produk
yang juga teradsorpsi
pada permukaan
katalis
22
B.II.1 Tahap Pengendali: Reaksi pd Permukaan Aktif Katalis
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
◼ Model Kinetika
23
B.II.2 Tahap Pengendali: Adsorpsi A
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
1. Reaksi 2, 4, 5 berlangsung
cepat → kesetimbangan
2. Reaksi 3 berlangsung cepat
sehingga konsentrasi A di
permukaan katalis = 0
◼ Model Kinetika
24
B.II.3 Tahap Pengendali: Desorpsi P
◼ Laju reaksi
◼ SS/Kesetimbangan
1. Reaksi 1,2, 5 berlangsung
cepat → kesetimbangan
2. Reaksi 3 berlangsung cepat
sehingga konsentrasi P di
permukaan katalis = 1
◼ Model Kinetika
25
B.II.4 Pengendali Adsorpsi B
26
B.II.5 Pengendali Desorpsi Q
27
Pengolahan Data Kinetika
Model/Persamaan
Diferensial
Metoda berbantuan
komputer
menggunakan
metoda optimasi
Integrasi persamaan
diferensial dengan
metoda Runge-Kutta
28
Parameter Kinetika Reaksi Berkatalis Heterogen
◼ Persamaan Arrhenius
Harga ko dan Ea dapat diperoleh
dengan:
• Dapatkan harga k pada
berbagai T
• Regresi linier pers Arrhenius
29
Pengolahan Data Kinetika
Kesesuaian Statistika dan Thermodinamika
30
Aturan Boudart (aturan adsorpsi)
1. Proses adsorpsi adalah proses
eksotermal, sehingga proses
adsorpsi selalu menghasilkan
panas
31
Soal-soal :
32
2. Persamaan laju reaksi awal untuk reaksi senyawa A dengan B
pada katalis padat membentuk C adalah :
k 1PA CB
Data kinetik yang berhasil dihimpun − rA0 =
(1+ K 2C B ) 2
dari percobaan yang dilakukan
di laboratorium disajikan pada PA CB -rA0
(mmHg) (M) (mmHg/mnt)
tabel di samping.
52,0 0,45 0,84
a. Tentukan nilai k1 dan K2
b. Perkirakan mekanisme 52,7 0,60 0,98
dan tahap pengendali reaksi 51,3 0,80 1,03
34
3. Oldenberg dan Rase telah mempelajari hidrogenasi propionaldehid
dalam fasa uap pada katalis Ni-komersial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan matematika kinetika
reaksi pada derajat konversi yang rendah dan suhu reaksi 150 oC
adalah : r = k PP PH2-1/2 P = propionaldehid
H2 = hidrogen
Perkirakan persamaan kinetik Hougen –Watson nya serta
mekanisme reaksi tersebut
36
4. Data adsorpsi Hidrogen pada PH2 CS.H2 x 102
katalis Cu pada suhu 25oC (torr) (mol/g Cu)
disajikan dalam tabel di samping
3,25 0,559
Tentukan isoterm adsorpsi
8,9 0,761
hidrogen pada katalis Cu tsb.
17,65 0,941
36,2 1,212
74,2 1,281
204,8 1,471
45,1 1,160
21,5 0,995
10,65 0,800
5,4 0,659
2,95 0,564
1,70 0,464
38
5. Perkirakan persamaan kinetik dan mekanisme hidrogenasi toluen (T)
pada katalis logam membentuk benzen (B) dan metan (M) yang data
kinetiknya di sajikan pada tabel berikut.
Run PT (atm) PH2 (atm) PM (atm) PB(atm) rT x 1010 (mol/g.det)
1 1 1 1 0 71,0
2 1 1 4 0 71,0
3. 1 1 0 1 41,6
4. 1 1 0 4 19,7
5. 1 1 1 1 42,0
6 1 1 0 5 17,1
7 1 1 0 0 71,1
8 1 2 0 0 142,0
9 1 4 0 0 284,0
10 0,5 1 0 0 47,0
11 5 1 0 0 117,0
12 10 1 0 0 127
13 15 1 0 0 131
14 20 1 0
Kinkat/SBG-ML-MKT/TK-ITB/2013 0 133 39