Mekanis PENDAHULUAN
me SERAJAH PERKEMBANGAN KATALIS
Jenis-
jenis
Perkemb
PROGRAM STUDI KIMIA
angan FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Analisis UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
Artikel
2021/2022
KATALIS
Zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi, dimana katalis dapat mempercepat maupun
memperlambat suatu reaksi. Katalis hanya mempengaruhi laju reaksi tetapi tidak
mempengaruhi kesetimbangan
𝑘=𝐴𝑒
( 𝑅𝑇 )
𝑎
Lanjutan
Grafik Kesetimbangan
Contoh • Konduktor : Fe, Co, Ni, Rh, -alumina, SiO2, Karbon SiO2, ZrO, P, K2O, HCL,
Pd, Pt, Cu, Ag Aktif, clay dan SiO2- MgO, Pt, Iom Alkali, Pd,
• Semikonduktor : CuO, Al2O3, MgO, CaO, ThO2, Re, Ni, Co, B dan K
NiO,MoO3, V2O5, ZnO
ZrO2, CeO2.
• Isolator : SiO2, Al2O3,zeolit
Contoh
Katalis Homogen: katalis yang wujudnya sama dengan wujud zat-zat pereaksi. Katalis
homogen berfungsi sebagai zat perantara (fasilitator). Katalis homogen bekerja dengan cara
berinteraksi dengan partikel pereaksi membentuk fase transisi. Selanjutnya, fase transisi
bergabung dengan pereaksi lain membentuk produk, dan setelah produk dihasilkan katalis
beregenerasi menjadi zat semula.
Katalis Heterogen: katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi. Katalis heterogen bekerja
pada pereaksi berupa gas atau cairan, dan reaksi katalis terjadi pada permukaan katalis. Katalis
heterogen biasanya berbentuk padatan.
Biokatalis (enzim): katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam makhluk hidup.
Terdapat bermacam-macam enzim dan masing-masing enzim hanya dapat mengkatalis satu
reaksi tertentu.
Mekanisme Reaksi Katalis Homogen
Reaktan
Reaksi Katalis
Hidrogenasi Alkena RhCl(PPh3)3
Sintesis Asam Asetat [Rh(CO)2I2]-
hidroformilasi HCo(CO)4, Hco(CO)3(PBu3) dan HRh(CO)(PPh3)3
Asetat Anhidrat [Rh(CO)2I2]-
Oligomerisasi Alkena Ni
Mekanisme Reaksi Katalis Heterogen
CO2
CO O2
Jenis Adsorben
Jenis Adsorbat
Macam zat yang diadsopsi juga sangat berpengaruh karena semakin banyak zat-zat impuritis (zat
pengotor) pada suatu fluida atau larutan maka semakin lambat kinetika atau kecepatan
penyerapannya (adsorpsi)
Luas permukaan adsorben:
semakin luas permukaan adsorben maka semakin cepat efektif kemampuan menyerap zat-zat
impuritis sehingga larutan menjadi lebih murni dan cenderung lebih bersih dari zat-zat impuritis
atau zat-zat pengotor tersebut.
Konsentrasi zat yang diadsorpsi (adsorbate):
Semakin tinggi konsentrasi maka ion yang dihasilkan juga semakin banyak sehingga
mempengaruhi adsorpsi atau penyerapan larutan tersebut.
Temperatur:
Semakin tinggi temperatur semakin sulit untuk menyerap zat, temperatur lebih efektif digunakan
untuk adsopsi adalah temperatur kamar (suhu ruang, yaitu 298 K)
Kecepatan putar sentrifugasi:
Semakin cepat kecepatan sentrifugasi maka semakin cepat larutan tersebut murni dan hal tersebut
biasa dilakukan pada percobaan konduktometri, yaitu daya hantar listriknya yang semakin tinggi
pula.
KLASIFIKASI ISOTERM ADSORPSI
Teori isotherm adsorpsi Langmuir berlaku untuk adsorpsi kimia, dimana reaksi yang terjadi adalah
spesifik dan umumnya membentuk lapisan monolayer.
Namun isoterm adsorpsi Langmuir ini memiliki kelemahan yaitu adsorpsi dengan model Langmuir
sangat menimpang pada beberapa kasus karena model ini gagal untuk menghitung kekesatan dari
permukaan adsorbat. Permukaan yang memiliki kekesatan yang berbeda mempunyai banyak jenis
tempat untuk terjadinya adsorbsi dan beberapa parameter berubah-ubah dari satu tempat ke
tempat lain, contoh pada panas yang diserap.
Model Langmuir juga mengabaikan interaksi dari adsorbat. Melalui percobaan dapat diketahui bukti
yang nyata bahwa terjadi interaksi antara adsorbat pada data percobaan panas yang diserap.
Terdapat dua macam interaksi adsorbat, yaitu secara langsung atau tidak langsung.
Interaksi secara langsung terjadi pada batas molekul yang diserap, sehingga dapat menyebabkan
penyerapan dekat dengan adsorbat lain dapat berlangsung lebih cepat atau lambat. Pada interaksi
langsung, adsorbat mengubah permukaan di sekitar tempat yang diserap, sehingga mempengaruhi
penyerapan dari molekul adsorbate didekatnya.
Isoterm Adsorpsi BET
Dimana k dan n adalah konstanta empiris. Plot log y terhadap log c atau log P menghasilkan kurva
linier. Dengan menggunakan kurva tersebut, maka nilai k dan n dapat ditentukan. Salah satu
kelemahan dari isoterm Freundlich adalah bahwa ia gagal pada tekanan tiggi gas.
TIPE KURVA ADSORPSI ISOTERMIS LANGMUIR DAN BET
TIPE I
Jenis ini disebut Langmuir Isoterm yang menggambarkan adsorpsi satu lapis (monolayer).
Kurva ini biasanya diperoleh dari adsorben karbon aktif dan zeolit molecular sieve
karakteristik fisik dan kimiawi adsorben (luas permukaan dan ukuran pori)
karakteristik fisik dan kimiawi adsorbat (ukuran molekul dan polaritas molekul)
konsentrasi adsorbat dalam larutan
karakteristik larutan (pH dan temperatur)
lama adsorpsi
METODE BET (BRUNAEUR-EMMET-TELLER)
Katalis TiO2
Doping
Deposisi
Logam
Heterojunction
Pembutan material
berbasis Karbon
Doping
Iodin
Hasil XRD menunjukkan penurunan ukuran Kristal TiO2.
sehingga dapat meningkatkan luas permukaan sampel dan
memeberikan situs aktif yang banyak
Perluasan penyerapan sinar dari UV sampai sinar tampak
Deposisi
Logam
Heterojunction tipe-II
Heterojunction permukaan
Heterojunction tipe-II
Karbon Nanotube