Fenomena ini dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi jumlah logam aktif
yang diimpregnasikan maka terjadi kompetisi antara logam aktif dengan
logam aktif tersebut sehingga logam aktif yang satu dengan yang lain
saling menghalangi. Selanjutnya terjadi akumulasi di satu tempat
meskipun tidak pada mulut pori, sehingga tidak terdispersi dengan
merata ke permukaan zeolit.
Pada keadaan ini kemungkinan terjadi lapisan multilayer dari logam aktif
yang diimprgnasikan, sehingga keberadaan logam aktif pada lapisan
kedua dan seterusnya akan mudah lepas kembali pada saat perlakuan
dengan termal. Keadaan tersebut menyebabkan luas permukaan spesifik
3
zeolit sebagai katalis meningkat meskipun tidak terlalu spektakuler,
4. Semakin banyak logam aktif yang diimpregnasikan menyebabkan
logam aktif yang terimpregnasi relatif sedikit dan luas permukaan
spesifik zeolit sebagai katalis menjadi menurun.
5
Reaksi Hidrogenasi Alkena
Reaksi adisi dengan
hidrogen (Campbell,
1988)
Mekanisme Horiuti-
Polanyi pada
hidrogenasi alkena
Augustine (1996)
6
Reaksi katalitik etena dengan hidrogen pada
permukaan katalis platina (Wu, 2005)
7
Pada tahun 1835, Berzelius menjelaskan suatu konsep katalis
sebagai metode pengontrol terhadap laju suatu reaksi. Katalis
didefinisikan sebagai suatu zat yang bila ditambahkan ke dalam
sistem reaksi dapat meningkatkan laju reaksi atau mempercepat
tercapainya keadaan setimbang dari sistem reaksi tersebut. Peran
katalis tidak berpengaruh pada stoikiometri reaksi atau konstanta
kesetimbangan reaksi. Katalis terlibat dalam suatu reaksi akan
tetapi tidak bereaksi untuk menghasilkan produk dan pada akhir
reaksi akan diperoleh kembali (Satterfield, 1980)
Tahapan dalam reaksi katalitik dengan katalis heterogen menurut Wu (2005) dan
Augustine (1996), adalah sebagai berikut :
1.Difusi (transfer massa) reaktan dari fasa fluida menuju permukaan luar katalis.
2. Difusi reaktan dari mulut pori melalui pori-pori katalis menuju daerah sekitar permukaan
bagian dalam katalis.
3.Adsorpsi reaktan pada permukaan katalis.
4.Reaksi pada permukaan katalis.
5.Desorpsi produk reaksi dari permukaan katalis.
6. Difusi produk dari permukaan bagian dalam melalui pori-pori katalis menuju mulut pori
pada permukaan luar.
7.Difusi (transfer massa) produk dari permukaan katalis ke fasa fluida.
13
Proses adsorpsi reaktan pada permukaan katalis heterogen
didasarkan pada tumbukan (collision) atau pertemuan (encounter)
antara molekul reaktan dalam fasa fluida dengan permukaan katalis.
Kemisorpsi
Kemisorpsi merupakan adsorpsi secara kimia yang diasosiasikan
atau digambarkan dengan pertukaran elektron dan
pembentukan ikatan kimia antara molekul reaktan yang
teradsorp dengan permukaan padatan (interaksi antar orbital
elektron). Kemisorpsi pada umumnya didahului dengan proses
fisisorpsi, dan pada kemisorpsi energi yang dilepaskan cukup
besar yaitu sekitar 400 kJ/mol (eksotermis).
15
Gambar V.22c. Diagram potensial energi
(Campbell, 1988)
Reaktan yang telah teradsorpsi
katalis
C C
C C
pada permukaan padatan
dapat mengalami peristiwa
migrasi yaitu perpindahan
molekul dalam satu bidang
dimensi. Molekul yang
bermigrasi (dalam posisi tetap
teradsorpsi) sangat
memungkinkan dapat
bertumbukan dengan molekul16
kemisorps fisisorpsi
i
Panas adsorpsinya = - 400 Panas adsorpsinya = - 40
kJ/mol kJ/mol
17
Terima kasih atas perhatian
anda
18