Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LAJU REAKSI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Selalu diawali dengan asma Allah Yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang. Untaian puji dan syukur kehadirat
Allah SWT atas limpahan karunia dan hidayah-Nya. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurah kepada pemimpin para pejuang dan
pembela kebenaran hingga akhir zaman, Rasulullah SAW, juga pada
keluarganya para sahabatnya dan pengikut jalan perjuangannya.
Kata yang dapat terucap melainkan kalimah Alhamdulillah.
Dikarenakan telah rampungnya makalah kimia yang sederhana ini,
meskipun makalah ini masih sangat banyak kekurangannya. Suatu
kehormatan bagi kami dapat mengerjakan sekaligus menyelesaikan
makalah yang merupakan tugas kimia karena di dalam pengerjaannya,
kami mendapatkan berbagai macam ilmu tentang “Laju Reaksi”.
Kami ucpkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang-orang
yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini, yang
jika disebutkan satu-persatu, tentu kaata pengantar-nya akan jadi satu
makalah. Akhirul kata selamat menikmati ini. Saran dan kritik sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini maupun tugas di
masa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau
konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan
berubah terus-menerus seiring dengan perubahan konsentrasi. Laju (kecepatan)
menunjukkan sesuatu yang terjadi per satuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi
oleh beberapa factor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin
banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu
larutan dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika
dibandingkan dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada
konsentrasi tinggi, memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak,
sehingga membuka peluang semakin nanyak tumbukan efektif yang
menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih
cepat terbentuk.
Lalu, peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi
melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya
suhu dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi
kimia. Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi.
Apabila semakin kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang
terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi semakin lambat, begitupun
sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh,
yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan
mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang
permanen. Jadi, katalis tidak muncul dalam persamaan kimia secara
keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju,
memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau lazimnya membuat
lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan
efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat sedikit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah laju reaksi itu?
2. Faktor apa sajakah yang memengaruhi laju reaksi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian laju reaksi
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lahu reaksi

D. MANFAAT
1. Kita dapat mengetahui arti dari laju reaksi
2. Kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lahu reaksi
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN (LAJU REAKSI)


Laju reaksi (kecepatan) merupakan reaksi yang menyatakan banyaknya
reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan
molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.
Contoh :
1. Perkaratan besi merupakan reaksi kimia yang berlangsung lambat.
2. Peledakan mesin atau kembang api merupakan reaksi kimia yang
berlangsung cepat.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu :
1. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak
besar luas permukaan bidang sentuh, sehingga menyebabkan laju reaksi
semakin cepat. Begitu juga apabila semakin kecil luas permukaan bidang
sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partakel, sehingga laju
reaksi pun semakin kecil.
Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpngaruh, yaitu
semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk
bereaksi, sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi.
2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi, apabila suhu pada
suatu laju reaski yang berlabgsung dinaikkan, maka menyebabkan partakel
semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering dan
menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sevaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
3. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan
reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasiyang
lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya
reaksi. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama, yaitu katalis
homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada
dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya,
sedangkan katalis homogen berada dalam fase yangs ama. Satu contoh
sederhana untuk katalisis heterogen, yaitu bahwa katalis menyediakan suatu
permukaan di mana pereaksi-pereaksi (substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan
dalam substrat-sustrat menjadi lemah, sehingga memadai terbentuknya produk
baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi satu atau lebih pereaksi untuk membentuk
suatu perantara kimiayang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi
dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, dimana C
melambangkan katalisnya :
A | C = AC … (1)
B | AC = AB, C … (2)
Meskipun katalis C termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan
kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
A | B | C = AB, C
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis
Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal poliehen dan polipropilen.
Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesisamonia.
Menggunakan besi biasa sebagai katalis, Konverter katalik yang dapat
menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari
platina dan rodium.
4. Molaritas
Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarit taip satuan volume pelarut.
Hubungannya dengan laju reaksi yaitu semakin besar molaritas suatu zat, maka
semakin cepat suatu reaksi berlangsung, Dengan demikian pada molaritas yang
reandah, suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.
5. Konsentrasi
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrasi
reaktan, maka dengan naiknya konsentrasi, maka naik pula kecepatan reaksinya.
Artinya semakin tinggi konsntrasi, maka semakin banyak molekul reaktan yang
tersedia. Dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak
juga, sehingga kecepatan reaksi meningkat.

C. APLIKASI LAJU REAKSI DALAM INDUSTRI


 Industri Pembuatan Amonia
Amonia merupakan zat kimia yang digunakan sebagai bahan baku pada
pupuk dan pabrik peledak. Pada suhu kamar (25 C) reaksi berlangsung
lambat. Untuk mempercepatnya harus menggunakan katalis, katalis ini
ditemukan oleh ahli kimia Jerman, Fritz Haber pada tahun 1905. Sehingga
proses Haber katalis yang digunakan adalah logam besi yang merupakan
katalis heterogen.
 Industri Pembuatan Asam Nitrat
Metode yang sering digunakan dalam industri asam nitrat adalah metode
proses Ostwald yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Wilhelm
Ostwald. Bahan baku industri asam nitrat adalah amonia. Mula-mula,
amonia dibakar pada suhu 800 C. Oksida NO terbentuk teroksida dengan
cepat memtentuk NO.
Kemudian gas NO diserap oleh air menghasilkan asam nitrat dan asam
nitrit. HNO diubah menjadi HNO (g) melalui persamaan, lalu gas NO
dimasukkan Kembali ke dalam reactor dan dioksidasi menjadi NO.
 Indutri Perminyakan
Kebutuhan akan bensin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor, itulah sebabnya perlu dilakukan pengembangan metode
distilasi yang menghasilkan bensin. Metode yang dikembangkan tersebut,
yaitu pemecahan katalis dan alkilasi. Katalis yang digunakan, diantaranya
asam, oksida alumunium, silicon, dan krom.
 Industri Roti
Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzm zimase yang
merupakan bio katalis.
Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.
Ragi ditambahkan kedalam adonan sehingga glukosa dalam adonan terurai
menjadi etil alcohol dan karbon dioksida. Penguraian berlangsung dengan
bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi. Pada proses ini,CO berfungsi
mengembangkan adonan roti. Banyaknya rongga kecil pada roti
membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses
berlangsung.
 Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satuan
waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
 Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk.
Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi
semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak.

Anda mungkin juga menyukai