Anda di halaman 1dari 3

UTS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Selasa, 7 April 2020


Nama : Nira Aulia Hanifah
NIM : 171424027
Kelas : 3A - TKPB

1. Limbah cair suatu industri dinyatakan sebagai sumber pencemar, oleh karena itu
direncanakan akan dibuatkan instalasi pengolahan limbahnya (IPAL), melihat dari
karakteristik limbahnya maka direncanakan pengolahan tersebut menggunakan pengolahan
fisis (koagulasi flokulasi dan sedimentasi) dengan nilai pH basa , kondisi debit dan konsentrasi
parameter kunci berfluktuatif. Gambarkan skema unit pengolahan tersebut dari mulai air
limbah masuk sampai keluar dari sistem IPAL tersebut
Jawab :

Fungsi dari
 bak equalisasi adalah untuk menyamakan debit air influen yang berfluktuasi sehingga
debitnya akan sama ketika diatur pH dan masuk ke proses selanjutnya
 bak koagulasi adalah untuk menambahkan koagulan agar membentuk mikroflok dengan
pengadukan cepat supaya kontak antara air limbah dengan koagulan semakin baik
 bak flokulasi adalah untuk menambakan flokulan agar mikroflok dapat bersatu membuat
flok-flok yang lebih besar dengan pengadukan lambat supaya flok yang terbentuk tidak
hancur
 bak sedimentasi 1 adalah untuk mengendapkan flok-flok yang sudah terbentuk
 proses aerobik adalah untuk mengolah limbah agar kandungan organiknya berkurang
 proses anaerobik adalah untuk mengolah limbah agar kandungan organiknya berkurang
 bak sedimentasi 2 adalah untuk mengendapkan lumpur yang terbentuk dari proses aerobik
dan anaerobik.
 Filtasi adalah untuk menyaring padatan-padatan yang berukuran besar sebelum efluen
dibuang ke badan air
 Thickener adalah untuk memekatkan lumpur untuk kemudian diolah kembali dalam IPAL
2. Faktor utama yang mempengaruhi proses koagulasi dan flokulasi diantaranya adalah
kekeruhan, pH, temperatur, padatan tersuspensi, komposisi dan konsentrasi kation dan anion,
durasi dan agitasi selama proses koagulasi dan flokulasi, dan dosis koagulan.
A. Jelaskan pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap proses koagulasi dan flokulasi
 Kekeruhan
Kekeruhan berpengaruh pada proses destabilisasi. Apabila kekeruhan rendah, proses
destabilisasi akan sulit tercapai. Sebaliknya apabila ekkeruhan tinggi, proses destabilisasi
akan berlangsung dengan cepat.
 pH
koagulan dan flokulan memiliki pH optimum yang berbeda-beda. Apabila pH optimum
tidak tercapai, maka flok tidak akan terbentuk karena koagulan dan flokulan tidak dapat
bekerja dengan baik.
 Temperature
Suhu air empengaruhi efisiensi proses koagulasi. Bila suhu air diturunkan maka besarnya
pH optimum untuk koagulasi akan berubah dan merubah dosis penambahan koagulan.
 Suspended Solid
 Komposisi konsentrasi kation dan anion
 Durasi dan agitasi selama proses KoFlok
Waktu tinggal untuk proses koagulasi dan flokulasi berbeda. Waktu tinggal untuk proses
flokulasi lebih lama karena dibutuhkan waktu yang lebih lama juga untuk
menggabungkan mikroflok yang telah terbentuk pada proses koagulasi, selain itu proses
flokulasi sangat rentan karena apabila pengadukannya terlalu cepat flok akan hancur
sehingga waktu kontaknya butuh lebih lama. Terkait pengadukan, proses flokulasi
membutuhkan kecepatan pengadukan yang lebih rendah daripada proses koagulasi karena
flok mudah hancur pengadukan dilakukan terlalu cepat.
 Dosis koagulan
Bila dosis koagulan yang digunakan untuk proses koagulasi dan flokulasi tidak sesuai
dengan dosis optimumnya maka pembentukan inti flok tidak akan berlangsung dengan
baik. Dosis koagulan yang optimum juga tergantung dengan konsentrasi limbah dan
alkalinitasnya.
B. Buatlah reaksi yang terjadi apabila koagulan alumunium sulfat (Al 2SO4)3.14 H2O
ditambahkan pada air buangan industri yang mempunyai alkalinitas tidak mencukupi
untuk bereaksi dengan alum sehingga perlu ditambahkan kapur Ca(OH) 2. Asumsikan air
buangan industri mengandung Ca (HCO3)2
Jawab :
Reaksi kimia untuk menghasilkan flok adalah :
Al2(SO4)3.14H2O +3Ca(HCO3)2 → 2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 14H2O + 6CO2
Pada air yang mempunyai alkalinitas tidak cukup untuk bereaksi dengan alum, maka
ditambahkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2 dengan reaksi :
Al2(SO4)3.14H2O +3Ca(OH)2 → 2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 14H2O
3. Rencanakan bak koagulasi untuk air baku dengan debit 150 lt/det dan pengadukan dilakukan secara mekanis
dengan nilai gradien kecepatan 500/det, waktu tinggal 60 detik. Efisiensi motor penggerak sebesar 75 %, bak
berbentuk segi empat dengan P = L H , H = 1.3 P, viskositas ( = 0.8949 cp), (= 997 kg/m3), alum yang
digunakan Al2(SO4)3 14 H20. Tentukan daya pengadukan dan motor, jika kecepatan putaran 100 rpm, dan
tentukan diameter impeller jika digunakan 6 vanes disc impeller flates blade, gunakan nilai KL dan KT sebesar
65 dan 5,75. Dan hitung reynold number (NRe

Anda mungkin juga menyukai