Oleh:
SHAFIRA NABILLA
1706082740
1
DIFUSI DAN REAKSI
A. Difusi
Difusi adalah pencampuran spontan dari molekul-molekul karena suatu perbedaan.
Perbedaan ini dapat berupa perbedaan suhu atau pun konsentrasi. Spesi sebuah molekul
dalam satu fasa akan selalu berdifusi dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang rendah
hingga tercapai konsentrasi yang sama. Ilustrasinya diberikan pada gambar di bawah ini.
2
Molar flux balance pada sistem di atas dinyatakan dengan
(Molar flow rate in) − (Molar flow rate out) + ( Rate of Generation) =
(Rate of accumulation)
Hukum Fick’s
Hukum fick’s menyatakan jumlah difusi molekuler dalam bentuk konsentrasi dari
spesi terkait, misal JA Hukum fick’s menyatakan bahwa jumlah partikel A yang berpindah
sebanding dengan gradient konsentrasi A dikalikan dengan sebuah konstanta. Untuk
konsentrasi A yang tetap JA dapat dinyatakan dengan:
B. Reaksi Katalisis
Katalis adalah suatu subtansi yang dapat mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa
ikut bereaksi dengan reaktan maupun produk. Sebuah katalis biasanya mengubah laju reaksi
dengan cara mengubah mekanisme dari suatu reaksi. Sebagai contoh, reaksi H2dan O2yang
biasanya lambat pada suhu ruang, dapat berlasung dengan cepat bila terekspos oleh
platina.Kecepatan reaksi yang bertambah ini disebabkan oleh turunnya energi aktivasi reaksi
H2-O2. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada gambar berikut.
3
Dengan turunnya energi akitivasi, reaksi H2-O2 akan mudah terjadi karena
membutuhkan lebih sedikit energi dibandingkan dengan tanpa katalis. Hal yang perlu
dperhatikan adalah katalis hanya mempercepat reaksi, tidak mengubah kesetimbang antara
produk dan reaktan.
4
Pada saat reaktan teradsorpsi ke permukaan katalis, terjadi aktivasi reaktan oleh
katalis dan secara tidak langsung terbentuk ikatan yang cukup kuat antara permukaan katalis
dengan reaktan. Peristiwa ini disebut adsorpsi kimia. Adsorpsi kimia ini bersifat spesifik
hanya pasangan katalis-subtrat tertentu yang dapat membentuk ikatan ini, dan adsorpsi kimia
hanya terjadi pada layer pertama. Pada layer berikutnya hanya terjadi adsorpsi fisika,
adsorpsi fisika hanya mengakibatkan melemahnya ikatan antar atom reaktan. Ilustrasi
adsorpsi kimia dan fisika dapat dilihat pada gambar berikut
5
Perpindahan massa pada katalis dibagi menjadi dua yaitu, perpindahan massa
eksternal dan perpindahan massa internal. Gambar berikut merupakan gambaran tentang
perpindahan massa eksternal dan internal pada katalis heterogen.
Pada region 1 terjadi perpindahan massa eksternal, yaitu difusi reaktan melalui
sebuah boundary tetap diluar partikel katalis. Sedang pada region 2 terjadi perpindahan
massa internal, yaitu difusi reaktan kedalam partikel katalis melalui pori-pori katalis.
6
C. Difusi dan Reaksi pada katalis
Difusi dan Reaksi Pada Spherical Catalyst Pellets (Pelet Katalis Bola)
Konsentrasi pada permukaan dalam pellet lebih kecil daripada permukaan
luarnya. Pada tahap reaksi heterogen, perpindahan massa reaktan pertama kali terjadi
pada fasa Bulk menuju ke permukaan luar dari pellet. Kemudian reaktan berdifusi
dari permukaan eksternal menuju ke dalam pori dalam pellet, dimana reaksi terjadi
hanya pada permukaan pori dari katalis. Skema representatif dari 2 tahap difusi
ditunjukkan oleh gambar berikut:
7
Bentuk pori pada pellet tidak teratur (tidak lurus, banyak lekukan dan
berbentuk silinder. Sambungan antara bagian badan dan leher pori katalis membentuk
croos-sectional area. Sehingga sulit untuk menentukan difusi pada masing-masing
bagian dari pori katalis (pellet). Untuk itu diperlukan koefisien efektif difusivtas yang
menggambarkan difusi rata-rata pada berbagai tempat, r, pada permukaan pellet.
Koefisien efketif difusivitas dihitung berdasarkan kondisi sebagai berikut :
Tidak semua area normal terhadap arah fluks sebagai termpat berdifusi
tersedia.
Jalur difusi berbentuk tidak teratur (memiliki banyak lekukan).
Pori katalis terdapat pada berbagai macam cross-sectional area.
DAB p c
De
Keterangan :
jarak yang sebenarnya antar dua titik
= tortuositas
jarak terpendek antar dua titik
8
D. Penurunan Persamaan Differensial yang Menjelaskan Difusi dan Reaksi
rate of
generation rate of reaction mass of catalyst volume of
of A within a = [ ]×[ ]×[ ]
mass of catalyst volume shell
shell of thickness
[ ∆r ]
rate of
generation
of A within a = [r'A] × [ ρc ] × [4πrm 2 ∆r]
shell of thickness
[ ∆r ]
9
WAr r 2
d r ' A c r 2 0
dr
dy dC A
WAr cDe A De
dr dr
r ' A r "A S a
r "A k "n C A n
dC A
(r 2 ( De ))
d dr r ' r 2 0
A c
dr
dC A
(r 2 ( De ))
d dr k " C n S r 2 0
n A a c
dr
k "n S a c kn
orde n
dC A
(r 2 ( De ))
d dr k C n nr 2 0
n A
dr
d C A 2 dC A knC An
2
0
dr 2 r dr De
10
dC A
WAR De
dr
dengan menggunakan aturan rantai :
dCA dC A d d dC A d
dr d dr d d dr
CA r
dan mendifferensialkan persamaan dan
C AS R
dC A dr
menjadi dC AS dan d
d R
dC A d C As
sehingga persamaan untuk gradien konsentrasi adalah
dr d R
d 2C A d dC A d d C As d d 2 C As
( ) ( ) ( )
dr 2 dr dr d d R dr d R 2
d 2C A 2 dC A knC As n
setelah membagi C As / R 2 maka persamaan 0
dr 2 r dr De
d 2 2 d kn R 2C As n 1 n kn R 2C As n 1 kn R 2C As n
menjadi 0 dim ana n 2
d d
2
De De De [(C AS 0) / R ]
d 2 2 d
n 2 n 0
d d
2
d 2 2 d
121 0
d d
2
d 1 dy y
( )
d d
d 2 1 d 2 y 2 dy 2 y
maka ( )
d d d
d 2
sehingga persamaan menjadi 12 y 0
d
solusi persamaan differensial berdasarkan appendix A.3 menjadi :
y A1 cosh 1 B1 sinh 1
A1 dan B1dapat dievaluasi dengan boundary condition, ketika 0, cosh 1 1;
sinh 1 0, karena BC 2 yaitu terbatas dan 0, sehingga A1 menjadi 0.
11
Berikut ini adalah kurva untuk profil konsentrasi 3 nilai modulus thiele ( 1 ) yang
berbeda. Nilai 1 yang kecil, mengindikasikan bahwa reaksi permukaan berperan sebagai
kontrol dan jumlah reaktan yang signifkan berdifusi baik ke dalam pellet tanpa bereaksi.
Sedangkan nilai 1 yang besar, mengindikasikan bahwa reaksi berlangsung cepat dan
reaktan dikonsumsi sangat dekat dengan permukaan eksternal pellet.
12
Reaksi keseluruhan, -r’A juga sebagai [-r A (obs)], faktor efektivitas dilambangkan sebagai
berikut:
Jika keseluruhan permukaan menunjukan konsentrasi pada permukaan eksternal pellet CAS,
maka laju reaksi orde 1 adalah sebagai berikut:
MA MA 4RDeC AS
(1 coth 1 1)
M AS (r )( 4 R 3 ) k C 4 R 3
As 1 AS
3 3
1
3 2
(1 coth 1 1)
k1 R / De
1
dim ana 2
12 sehingga 312 (1 coth 1 1)
k1 R / De
13
3 3 De
1 R k1
Sehingga laju reaksi orde 1 secara keseluruhan, dimana difusi internalsebagai tahap penentu
laju reaksi adalah
3 3
rA De k1 C AS De S a c k "C AS
R R
14
untuk meningkatkan laju reaksi secara keseluruhan maka :
15
1. Memperbesar jari-jari R (membuat pellet lebih kecil)
2. Meningkatkan suhu
3. Meningkatkan konsentrasi
4. Meningkatkan luas permukaan internal
E
bilangan Arhenius
RTs
Tmax rx DeC AS
Ts k1Ts
Reaksi multiple steady state dapat memberikan nilai modulus thiele kurang dari 1 ketika nilai
lebih besar dari perkiraan 0,2.
16
4(1 )
17
Laju alir molar untuk A di permukaan dengan konsentrasi fluida yang berlimpah, dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
k1"kc ac C Ab
rA" / kc ac
kc ac k1"S a b
k1"C Ab
rA"
1 k1"S a b / kc ac
rA" ( rAb
"
) ( k1"C Ab )
1 k S a b / kc ac
"
1
M A rA" (ac V Sa B V )
WA ac rA" (ac Sa b ) hampir semua luas int ernal permukaan katalis lebih besar
daripada luas permukaan eksternal ( Sa b ac ) maka :
WA ac rA" ( S a b )
M A WAr ac V kc (C Ab C As )ac V
rA" rAs
"
rA" k1"C AS
Kita harus menghilangkan konsentrasi permukaan dari beberapa persamaan yang
memengaruhi laju reaksi atau laju perpindahan massa, karena C AS tidak dapat diukur
dengan teknik s tan dar.
WAr ac k1"C AS Sa b
kc (C Ab C As )ac k1"C AS S a b
kc ac C Ab
C As
kc ac k1"S a b
k1"kc ac C Ab
rA"
kc ac k1"S a b
keterangan : kc adalah koefisien transfer massa
18
12 coth 1)
bagian di ruas kiri merupakan parameterWeisz Prater
Laju reaksi yang dievaluasi pada C AS
CWP 12
Laju difusi A
laju reaksi secara aktual
CWP
Laju difusi A
rA' (obs ) rAS
"
S a c R 2 rAS
'
c R 2
dan 12
rAs' DeC AS DeC AS
rA' (obs ) rAS
'
c R 2
CWP
rAs' DeC AS
rA' obs )c R 2
CWP 12
DeC AS
H. Kriteria Mears untuk Difusi Eksternal
Kriteria Mears untuk mempelajari perpindahan massa dari keadaan gas yang berlimpah
pada permukaan katalis yang dapat diabaikan.
rA' b Rn
0,15
kc C Ab
keterangan :
n orde reaksi
R jari jari katalis, m
b massa jenis katalis yang berlimpah (1 )C , kg / m3
C Ab massa jenis katalis padat , kg / m3
kc koefisien transfer massa, m / s
Mears juga mengusulkan untuk T untuk fluida yang berlimpah, yang hampir sama dengan T
pada permukaan eksternal pellet yaitu
19
I. Perpindahan Massa dan Reaksi pada Packed Bed
20
Keseluruhan laju reaksi dapat dihubungkan dengan laju reaksi A pada
C Ab melalui
rA' rAb
'
rA' k " S a C Ab
d 2C Ab dC Ab
DAB 2
U k " S a C Abb 0
dz dz
dC Ab k " S a b
C Ab
dz U
dengan BC1: C Ab C Abo ketika z 0
k " Sa b z
( )
sehingga C Ab C Abo e U
dC Ab k " S a b
C Ab
dz U
dengan BC1: C Ab C Abo ketika z 0
k " Sa b z
( )
sehingga C Ab C Abo e U
21
rA' kc ac C A
U 1/2
kc 1/2
dp
1
ac 6(1 ) / dp sehingga ac
dp
1
rA'
dp1/2
J. Daftar Pustaka
Fogler,H.S., 2005. Element of Chemical Reaction Engineering 4th Edition. The University of
Michigan, Ann Arbor.
Davis, Robert. J. and Mark. E. Davis. Fundamentals of Chemical Reaction Engineering.
Mc Graw Hill. Boston. 2003
22