Anda di halaman 1dari 4

BANJIR BANDANG DI CICAHEUM KOTA BANDUNG

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Penyehatan yang
diampu oleh :

Dr. Rina Marina, M.P.

Oleh

Nadilla Juliana Samsuar

NIM 1601614

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
BANJIR BANDANG DI CICAHEUM KOTA BANDUNG

Hujan deras disertai angin yang menerjang wilayah timur Kota Bandung
mengakibatkan banjir di Jalan A.H. Nasution tepatnya di kawasan Cicaheum. Hujan
yang mengguyur sejak Selasa (20/3/2018) sore itu turun sangat deras disertai angin
kencang. Informasi yang dihimpun, air berasal dari luapan sungai yang berada di
kawasan Jatihandap yang masih berada di wilayah Cicaheum. Dari sejumlah video
dan foto yang tersebar, ketinggian air mencapai mencapai 12-20 cm atau menutupi
setengah ban motor dan mobil. Namun aliran air berwarna kecoklatan tersebut cukup
deras yang mengakibatkan kendaraan-kendaraan hanyut. Arus air yang deras
menyebabkan seorang warga terbawa arus. Beruntung, dua kendaraan rescue beserta
dua regu diterjunkan sehingga warga yang berprofesi sebagai guru itu dapat
diselamatkan.
Salah satu indikator terjadinya banjir tersebut karena adanya kerusakan
ekosistem. Hal tersebut menunjukkan pentingnya tata kelola ruang dan pembangunan
infrastruktur yang seharusnya disesuaikan dengan pertumbuhan penduduk.
Luapan air sungai akibat jebolnya tanggul Sungai Cipamokolan membuat
warga kaget. Pasalnya banjir itu datang selang 15 menit hujan deras yang disertai
angin. Banjir yang diperkirakan selutut orang dewasa itu menggenangi jalanan selama
30 menit. Berdasarkan keterangan warga luapan air tiba-tiba naik menggenangi
jalanan hanya dalam beberapa menit. Oleh karena itu, sejumlah toko dan kendaraan
di sekitar lokasi kejadian terendam. Warga panik dan berusaha menyelamatkan
barang-barang semampunya.
Derasnya arus air membuat puluhan kendaraan terseret hingga mengalami
kerusakan. Kendaraan yang terseret arus terdiri dari 17 unit kendaraan beroda empat
dan enam unit kendaraan roda dua. Arus banjir tersebut mampu menyeret sebuah
mobil warga Perumahan Bukit Resik, Jatihandap, Kota Bandung, hanyut terbawa
derasnya aliran Sungai Cicabe sejauh 10 kilometer. Selain itu, pihak Rescue Dinas
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung menyebutkan bahwa
adanya bahan bakar yang berada di atas genangan air. Terkait dengan hal itu,
pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak merokok karena dapat memicu
kebakaran. Akibat bencana banjir yang terjadi, puluhan rumah yang berada di sekitar
lokasi kejadian terendam dan seluruh ruas jalan Ahmad Yani Cicaheum berlumur
lumpur tebal. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung
melakukan penyemprotan di dua jalur baik Cicaheum maupun di Antapani, karena
banyak para pengguna jalan tergelincir akibat lumpur yang dibawa oleh banjir.
Lalu lintas di sekitar jalan terminal Cicaheum mengalami macet total. Hal ini
disebabkan oleh adanya bongkahan sampah dan endapan lumpur yang menutupi
sebagian besar ruas jalanan. Daerah yang terkena dampak paling berat adalah
sekitaran Jatihandap, Cicaheum dan beberapa wilayah yang diliputi oleh aliran sungai
Cicabe. Selain itu, ternyata luapan banjir tersebut juga membuat kemacetan hingga ke
daerah Antapani. Beberapa jalan juga harus ditutup karena tak sedikit pengendara
yang terjatuh akibat licinnya lumpur di area jalan.
Infrastruktur jembatan roboh dan menimpa mobil saat banjir bandang
terjadi.pada salah satu gang di jalan Jatihandap mandalajati, satu jembatan
penyebrangan terlihat bergeser akibat arus yang deras. Selain infrastruktur, ternyata
efek banjir Cicaheum juga merusak Kuburan di Taman Pemakaman Umum (TPU) di
Cikutra, Cibeunying Kidul, Bandung. Kerusakan tersebut dapat terlihat sehari setelah
kondisi genangan air surut.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota


Bandung Ferdi Linggaswara mengatakan, banjir bandang yang melanda Cicaheum
Kota Bandung akibat adanya alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Masifnya pembangunan hotel-hotel dan permukiman di KBU membuat serapan air
berkurang. Air yang seharusnya terserap malah meluncur deras ke kawasan hilir atau
menuju Kota Bandung.

Artikel ini saya kutip dari berbagai sumber. Semoga artikel tentang Banjir
Bandang di Cicaheum Kota Bandung ini dapat bermanfaat. Mohon maaf yang
sebesar-besarnya jika ada kesalahan dan kekurangan pada penulisan artikel ini.
Terima kasih atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai