Anda di halaman 1dari 7

2.9.1.

Asuhan Keperawatan pasien Empiema

9
2.9.2.Asuhan Keperawatan pasien Empiema
1. Diagnosa : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi secret, kelemahan

Analisis Data Tujuan dan Etiologi Masalah Intervensi Rasional


Kriteria Hasil keperawatan
Do : Setelah melakukan Hipersecret Bersihan 1. Bantu klien latihan 1. Nafas dalam memudahkan
-batuk tindakan dalam meningkat jalan nafas dalam dengan ekspansi maksimum paru
-tampak sesak waktu 3x24 jam Nafas tidak keadaan semifowler. atau jalan lebih kecil.
-suara nafas keras diharapkan Efektif. Tunjukkan cara Batuk adalah mekanisme
ronchi bersihan jalan batuk efektif dengan pembersihan jalan nafas
Ds : nafas menjadi dypsnea cara menekan dada yang alami, membantu
-susah lebih efektif dan batuk . silia untuk
mengeluarkan Hasil yang dicapai 2. Berikan cairan mempertahankan jalan
dahak adalah sedikitnya 2500 ml/ nafas paten.Penekanan
-sesak a. Batuk efektif Ronchi hari ( kecuali kontra menurunkan
P : Nadi : 90 per menit dan mengeluarkan indikasi ) tawarkan ketidaknyamanan dada dan
P: - sekret yang hangat dari posisi duduk
A: b. Tidak ada pada dingin. memungkinkan upaya
a. TD : 140/90 ronchi jalan nafas 3. Berikan obat sesuai nafas lebih dalam dan lebih
b.Suhu : 37ºC c. Tidak ada tidak efektif indikasi ( Mukolitik, kuat.
wheezing ekspektoran, 2. Cairan ( khususnya yang
d. Bunyi nafas bronkodilator). hangat ) memobilisasi dan
normal 4. Auskultasi adanya mengeluarkan sekret.
bunyi nafas dan catat 3. Alat untuk menurunkan
adanya bunyi nafas spasme bronkus dengan
seperti wheezing, mobilisasi sekret.
ronchi. 4. Bunyi nafas menurun atau
5. Observasi batuk dan tak ada bila jalan nafas

10
sekret. obstruksi terhadap kolaps
jalan nafas kecil. ronchi
dan wheezing menyertai
obstruksi jalan nafas.
5. Kongesti alveolar
mengakibatkan batuk
kering. Sputum darah
dapat diakibatkan oleh
kerusakan jaringan.

11
2. Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi pada paru
Analisa Data Tujuan & Kriteria Etiologi Masalah Intervensi Rasional
Hasil Keperwatan
DS : Tujuan: Setelah Proses Infeksi Nyeri Akut 1. Pantau nadi dan tekanan 1. Identifikasi
dilakukan tindakan pada paru darah tiap 3 – 4 jam kemajuan/penyimpanga
Dada nyeri
keperawatan 3 X 24 n dari hasil yang
sebelah kiri bila
jam nyeri berkurang 2. Kaji tingkat nyeri dan diharapkan
untk bernafas
dan klien dapat kemampuan adaptasi
beradaptasi dengan Penumpukan 2. Memantau tingkat
DO : nyeri yang ada Pus 3. Berikan tindakan untuk nyeri dan respon klien
memberikan rasa terhadap nyeri yang
Sering Kriteria hasil :
nyaman/menurangi nyeri timbul
mengusap dadaa. Mengungkapkan
kiri rasa nyeri di dada 4. Kolaborasi : pemberian 3. Berupa relaksasi,
kiri berkurang Dypsnea analgetik ditraksi visual, ditraksi
Perilaku
distraksi b.Dapat bernafas motorik, pengaturan
tanpa rasa nyeri 5. Konsultasi ke dokter bila posisi.
N : 92 X/mnt c. Tanda vital dalam nyeri bertambah
batas normal Nyeri Akut 4. Mengontrol nyeri dan
T : 140/90 d.Hasil laborat : memblok jalan
mmHg Leukosit dalam rangsangan nyeri
batas normal 5. merupakan gejala yang
berat yang mungkin
timbul.

12
3. Dx : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
Analisa Data Tujuan dan Etiologi Masalah Intervesi Rasional
Kriteria Hasil Keperawatan
DS: px Tujuan : Setelah 1. Evaluasi respon pasien 1. Pasien mungkin nyaman
mengatakan dilakukan ketidakseimb intoleransi terhadap aktivitas. Catat dengan posisi kepala
ketidaknyam tindakan angan suplai aktivitas laporan dypsnea, peningkitan tinggi, tidur di kursi atau
anan dalam perawatan dan kelemahan, dan perubahan menunuduk ke depan
aktivitas dan diharapkan kebutuhan tanda-tanda vital. meja.
istirahat intoleransi oksigen 2. Menurunkan stress dan
2. Bantu pasien memilih posisi
aktivitas dapat rangsangan berlebih,
DO: yang nyaman untuk aktivitas
teratasi meningkatkan istirahat.
dan istirahat.
I : - nafas lambat, 3. Tirah baring
KH :
px tampak 3. Berikan lingkungan tenang dan dipertahankan selama
pucat, 1. Tidak adanya batasi pengunjung selama fase fase akut untuk
gelisah dypsnea intoleransi akut sesuai indikasi . dorong menurunkan kebutuhan
aktivitas penggunaan manajemen stress
P : - nadi 2. Klien mampu metabolik, menghemat
dan pengalihan yang tepat. energi untuk
>100x/menit melakukan
aktivitas 4. Jelaskan pentingnya istirahat penyembuhan.
RR:22x/menit Pembatasan aktivitas
secara dlam rencana pengobatan dan
P:- perlahan perlunya keseimbangan ditentukan dengan respon
aktivitas dan istirahat. individual terhadap
A: -TD: 120/90 3. TTV normal aktivitas dan perbaikan
5. Menetapkan kemampuan dan kegagalan pernafasan.
a. RR: 16-20
kebutuhan pasiendan
x/menit
memudahkan pemilihan
b. Nadi: 60- intervensi.
100 x/menit

13
4. Diagnosa : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dispneu, kelemahan, anoreksia.
Analisa data Tujuan & kriteriahasil Etiologi Masalah Intervensi Rasional
keperawatan
DS : Setelah dilakukan dispnue, Perubahan 1. Mendiskusikan dan 1. Serat tinggi,
tindakan kelemahan dan nutrisi kurang menjelaskan tentang lemak,air terlalu
1. Pasien
keperawatan 1X24 anoreksia dari pembatasan diet panas / dingin
mengatakan
jam Status nutrisi kebutuhan (makanan berserat dapat merangsang
tidak nafsu
dapat dipertahankan tubuh. tinggi, berlemak dan air mengiritasi
makan.
terlalu panas/ dingin). lambung dan
2. Pasien Kriteriahasil :
Nafsu makan 2. Menciptakan lingkungan saluran usus.
mengatakan 1. BB tidak yang bersih, jauh dari 2. Situasi yang
lemas. menurun
mengalami bau yang tak sedap atau nyaman,
3. Sesak napas penurunan sampah, sajikan rileksakanmerangs
DO : 2. Intake makanan makanan dalam keadaan angnafsumakan.
1. Pasien tampak dan cairan adekuat hangat. 3. Mengurangi
lemas. 3. Nafsu makan Perubahan 3. Memberikan jam pemakaian energi
2. Perubahan vital meningkat/baik nutrisi istirahat (tidur) serta yang berlebihan.
sign kurang dari kurangi kegiatan yang 4. Mengetahui jumlah
TD = 140/80 kebutuhan berlebihan. output dapat
mmHg tubuh 4. Memonitor intake dan merencenakan
Nadi 80 X /menit out put dalam 24 jam. jumlah makanan.
RR = 25 X/menit 5. Berkolaborasi dengan 5. Mengandung zat
tim kesehatan lain : yang diperlukan ,
a. Terapi gizi : Diet untuk proses
TKTP rendah serat, pertumbuhan
susu
b. Obat-obatan atau vitamin

14
5. Diagnosa : kurangnya pengetahuan tentang kondisi , pengobatan , pencegahan b/d kurangnya informasi yang adekuat
Analisa data Tujuan&kriteriaha Etiologi Masalahkepera Intervensi Rasional
sil watan
DS : Setelah dilakukan Penalatalaksana Kurangnya 1. Tentukan tingkat 1. Menurunkan
1. Pasien tindakan an yang kurang pengetahuan pengetahuan dan ansietas dan
mengatakan keperawatan 1X24 tentang kesiapan pasien pasien mampu
tidak jam diharapkan kondisi 2. Jelaskan atau kuatkan berpartisipasi
mengetahui pasien mengetahui pengobatan , penjelasan proses dalam rencana
kondisi kondisi prognosis pencegahan penyakit pengobatan
keadaannya penyakitnya Kurangnya ,penatalaksanaan 2. Memberikan
informasi yang ,pencegahan pada pengetahuan
Kriteriahasil : adekuat ateletaksis.Dorong agar dasar membuat
DO : 1. Pasien pasien dan keluarga pilihan informasi/
1. Pasien tampak memahami untuk bertanya keputusan
cemas tentang 3. Kaji ulang informasi tentang control
2. Pasien prognosis tentang etiologi masalah
membutuhkan penyakitnya Kurangnya ateletaksis,efek kesehatan
informasi yang 2. Pasien rileks pengetahuan hubungan perilaku pola
ingin diketahui. 3. Informasi yang tentang kondisi hidup
3. Pasien tidak bisa dibutuhkan , pengobatan , 4. Belajar lebih mudah
tidur pasien cukup. pencegahan biadi mulai dari
4. TTV = pengetahuan pasien
S : 37,6
N : 80X/MNT
RR : 24X/MNT

15

Anda mungkin juga menyukai