Anda di halaman 1dari 51

ANTIBIOTIK TBC

S1 KEPERAWATAN
Pengertian Antibotik
 Antibiotik adalah segolongan senyawa,
baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia di
dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri
Definisi TBC
 Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi
karena bakteri Mycobacterium
tuberculosis, yang dapat merusak paru-
paru tapi dapat juga mengenai sistem
saraf sentral (meningitis, sistem
lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB),
sistem genitourinary, tulang dan sendi.
Scanning electron micrograph of Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium
tuberculosis (stained red)
in sputum.
Mantoux tuberculin skin
test
Pengobatan TBC
 Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah
terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak
menderita TBC) dan II (Terinfeksi
TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak
menderita TBC (gejala TBC tidak ada,
radiologi tidak mendukung dan
bakteriologi negatif) memerlukan
pencegahan dengan pemberian INH 5–10
mg/kgbb/hari.
Lanjutan....

 Pencegahan (profilaksis) primer


Anak yang kontak erat dengan penderita TBC
BTA (+). INH minimal 3 bulan walaupun uji
tuberkulin (-).
Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji
tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber
penularan TB aktif sudah tidak ada.
 Pencegahan (profilaksis) sekunder
Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin
(+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC.
Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan
Obat TBC di bagi:
 Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin,
Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan
toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian
besar penderita dapat disembuhkan dengan
obat-obat ini.
 Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat,
Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin
TUBERCULOSIS
TUBERCULOSIS
Pengobatan TBC pada orang dewasa
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
 Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin,
pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap
intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat
INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu
(tahap lanjutan).
 Diberikan kepada:
 Penderita baru TBC paru BTA positif.
 Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru)
berat.
Lanjutan…..

Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
 Penderita kambuh.
 Penderita gagal terapi.
 Penderita dengan pengobatan setelah lalai
minum obat.
Lanjutan…..

Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
 Penderita
BTA (+) dan rontgen paru
mendukung aktif.
Pengobatan TBC pada anak
2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama
2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin
setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7
bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada
resistensi terhadap INH).
2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid:
setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian
INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali
seminggu selama 4 bulan (ditambahkan
Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap
INH).
1. Isoniazid
Nama generik : isoniazid
Nama dagang : inoxin®, kapedoxin®,
pulmolin®, suprazid®
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan
obat lain
Kontra-indikasi : penyakit hati yang aktif
Bentuk sediaan : tablet
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 5 mg/kg
per hari (dosis yang biasanya 300 mg/hari), 10
mg/kg/hari 3 kali seminggu atau 15 mg/kg 2
kali seminggu (maksimal 900 mg)
Lanjutan….

Anak : 10-15 mg/kg/hari dalam 12 dosis terbagi (maksimal


300 mg/hari), 20-30 mg/kg 3 kali seminggu (maksimal
900 mg)
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, neuritis perifer,
dengan dosis tinggi, neuritis optic, kejang, episode
psikosis, vertigo, reaksi hipersensitif seperti demam,
eritema multiforme, purpura, agranulositosis, anemia
hemolitik, anemia aplastik, hepatitis (terutama pada usia
lebih dari 35 tahun), sindrom Sistemik Lupus Eritema,
elagra, hiperrefleksia,hiperglikemia dan ginekomastia
Resiko khusus : kelainan fungsi hati
2. Pirazinamid
Nama generik : pirazinamid
Nama dagang : corsazinamid®, prazina®,
sanazet®, TB Zet®
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan
obat lain
Kontra-indikasi : porfiria gangguan fungsi hati
berat, hipersensitifitas terhadap pirazinamid
Bentuk sediaan : tablet
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15-30
mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali seminggu, 25-
30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali seminggu.
Lanjutan…..

anak : 15-30 mg/kg/hari (maksimal 2


g/hari), 50 mg/kg/dosis 2 kali seminggu
(maksial 4 g/dosis)
Efek samping : hepatotoksisitas termasuk
demam, anoreksia, hepatomegali,
splenomegali, jaundice, kerusakan hati,
mual, muntah, urtikaria, artralgia, anemia
sideroblastik.
Resiko khusus : kelainan hati kronik
3. Rifampisin
Nama generik : rifampisin
Nama dagang : lanarif®, medirif®, rifabiotic®,
rimactane®, rifamtibi®, rifacin®
Indikasi : bruselosis, legionelosis, infeksi berat
stafilokokus kombinasi dengan obat lain.
Tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat
lain
Kontra-indikasi : jaundice (sakit kuning)
Bentuk sediaan : kapsul, kaptab
Lanjutan…..

Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg (8-12


mg/kg) per hari, maksimal 600 mg/hari 2
atau 3 kali seminggu
Efek samping : gangguan saluran cerna
seperti anoeksia, mual, muntah, sakit
kepala.
4. Etambutol
Nama generik : etambutol
Nama dagang : bacbutol®, corsabutol®,
parabutol®
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi
dengan obat lain
Kontra-indikasi : anak di bawah 6 tahun,
neurotis optic, gangguan penglihatan
Bentuk sediaan : tablet
Lanjutan…..

Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15-


25 mg/kg/hari, 50 mg/kg 2 kali seminggu,
25-30 mg/kg 3 kali seminggu
anak (di atas 6 tahun) : 15-20 mg/kg/hari
(maksimal 1 g/hari), 50 mg/kg 3 kali
seminggu (maksimal 4 g/dosis)
Efek samping : neuritis optic, buta warna
merah/hijau, neuritis perifer
Resiko khusus : kelainan ginjal
5. Streptomisin
Nama generik : streptomisin
Nama dagang : streptomisin sulfat meiji®
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi
dengan obat lain
Kontra-indikasi : hipersensitif terhadap
aminoglikosida
Bentuk sediaan : serbuk injeksi 1g/vial, 5
g/vial
Lanjutan…..

 Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15


mg/kg/hari (maksimal 1g), 25-30 mg/kg 2 kali
seminggu (maksimal 1,5g), 25-30 mg/kg 3 kali
seminggu (maksimal 1g)
 anak : 20-40 mg/kg/hari (maksimal 1 g/hari),
20-40 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 1 g),
25-30 mg/kg 3 kali seminggu)
 Efek samping : ototoksisitas, nefrotoksisitas
yang biasanya terjadi pada orang tua atau
gangguan fungsi ginjal
 Resiko khusus : wanita hamil, kelainan ginjal
Terimakasih

Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai