Anda di halaman 1dari 60

WahyuAgung B

Pendahuluan
2

Proses
Profesionalisme
keperawatan

Keperawatan
Lokakarya Analisis Teori dan

Nasional
Peningkatan Kebutuhan
Penelitian Tentang Kepuasan
Masyarakat Akan Layanan
Metode Asuhan Pasien
Kesehatan Berkualitas
Keperawatan

Upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu
Asuhan keperawatan
Mengapa Perlu Metode Penugasan ?
3

Derajat
Kesehatan

Askep
Perawat Profesional
Pasien

Kepuasan
METODE
PENUGASAN
Dasar pemilihan MAKP
 1. Visi dan Misi institusi
 2. Dapat diterapkannya proses keperawatan dlm
asuhan keperawatan
 3. Efisien dan efektif penggunaan biaya
 4. terpenuhinya kepuasan klien, keluarga &
masyarakat
 5. Kepuasan kinerja perawat
 6. Terlaksanya komunikasi yg adekuat antara
perawat & tim kesehatan lainnya
Manajemen Asuhan Keperawatan
Profesional
 Model Pelayanan untuk memberikan asuhan
kepada masyarakat secara optimal yang dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Tingkat
ketergantungan
pasien
Memberikan
kepuasan Costly –
kerja bagi effective
pelaksananya
Kriteria
Pemilihan
Model

Jumlah & Kualitas


kwalitas asuhan &
pelaksana kepuasan
asuhan konsumen
6
Faktor2 yg behub dlm perubahan
MAKP
 1. Kualitas pelayanan keperawatan
 2. Standar praktik keperawatan
 3. Model praktik
 4. Managerial grid
 1. Mengapa perlu kualitas:
 - Peningkatan Askep
 - Menghasilkan keuntungan
 - Mempertahankan eksitensi
 - Meningkatkan kepuasan kerja
 - Meningkatkan kepercayaan konsumen
 - Sesuai aturan / standar
 2. Standar praktik : Depkes RI ( 1995 )/ buku
Nursalam edisi 5
 - Menghargai hak-hak pasien
 - Penerimaan pasien MRS
 - Observasi keadaan pasien
 - Pemenuhan kebutuhan nutrisi
 - Asuhan pd tindakan nonoperative & administrasi
 - Asuhan pd tindakan operasi & prosedur invasif
 - Pendidikan kpd pasien & keluarga
 - Pemberian asuhan scr terus menerus &
berkesinambungan
 3. Model Praktik:
 - Praktik keperawatan di RS
 - Praktik keperawatan di Rumah (post MRS/home
visite )
 - Praktik keperawatan berkelompok
 - Praktik keperawatan Individual
 4. Managerial grid;
 - Menekankan pd perilaku manajer yg menekankan
pd produksi & manusia
 - Anggota kelompok mempunyai komitmen tinggi
dlm mencapai tujuan organisasi
 - Kompetisi antar kelompok dpt dikurangi
 - Komunikasi dan kebersamaan dpt ditingkatkan
Jenis MAKP
 Case Method Nursing / Kasus
 Fungsional ( bukan model MAKP )
 Team, Modular, Alokasi Pasien
 Primer
 Case Management
1.CASE METHOD – TOTAL CARE
13

 Berpusat pada client/pasien


Perawat bertanggung jawab untuk melakukan asuhan
secara komprehensif terhadap satu atau sekelompok pasien
pada shift dinas tertentu
  secara konsisten pasien dilayani oleh Perawat yang
sama dalam satu periode / shift dinas
 Dibutuhkan level kompetensi yang tinggi dari
pelaksana asuhan
 1. KELEBIHAN:
 a. Perawat lebih memahami kasus per kasus
 b. Sistem evaluasi dr menejerial lebih baik

 2. KEKURANGAN:
 a. Belum dpt diidentifikasi perawat penanggung
jawab
 b. Perlu tenaga yg cukup banyak dan mempunyai
kemampuandasaryg sama
Case Method of Patient care for an 8-
hour shift

Patient

Nurse 8 hour
KARU

Staf Perawat Staf Perawat Staf Perawat

Klien/Pasien Klien/Pasien Klien/Pasien


2.Functional Method (bukan MAKP)
17

Dibutuhkan : uraian
Orientasi pada jenis Pendekatan ini
kerja, protap jelas,
tugas tertentu efisien , dalam arti :
kontrol terstruktur

• Semua jenis pekerjaan


akan terkelola dan
terkontrol
• Waktu pengerjaan lebih
singkat
• Seseorang dengan jenis
tugas tertentu untuk
jangka waktu lama
akan menjadi sangat
trampil terhadap tugas
tsb
Functional (Marquis&Huston, 1998)

Charge Nurse

LVN RN RN NA NA

PO Meds Treatments IV Meds Vital Signs Hygiene


adminssion Supplies

Unit of 30 Patients
Functional

Keuntungan
a. Trampil utk tugas tertentu
Kerugian
b. Mudah memperoleh a. Yankep terpilah-pilah
“kepuasan kerja” tugas
selesai b. Proses kep sulit
c. Kekurangan staf ahli dapat dilaksanakan
diganti dgn perawat terampil c. Selesai tugas perawat
yg segera dapat dilatih
cenderung melakukan
d. Memudahkan utk peserta tugas non keperawatan
didik yg belajar ketrampilan
e. e. Sangat baik unt RS yg d. Perawat hanya melihat
kekurangan tenaga tugas sbg ketrampilan
semata
Hal – hal yang harus dipertimbangkan
20

 Pendekatan fungsional lebih menekankan teknik –


proseduril, TIDAK memperhatikan keberadaan klien
secara utuh dan unik
 Pelayanan terfragmentasi, kesinambungan asuhan
tidak terjamin
 Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu tidak
teridentifikasi sehingga luput dari perhatian staf
3. Team Nursing
21

Tenaga kep: - profesional : Ketua tim


- asisten perawat Tim  sekelompok
-teknikal klien

Konsep Metode Tim:


1. 1. Ketua Tim sbg perawat profesional hrs mampu menggunakan
berbagai tehnik kepemimpinan
2. 2. Pentingnya komunikasi yg efektif agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin
3. 3. anggota tim hrs menghargai ketua tim
4. 4. Dukungan Karu dalam keberhasilan
Prinsip Team Nursing
22

 Suatu model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu team


terhadap satu atau sekelompok klien/pasien
 Team dipimpin oleh seorang perawat yang secara klinis
kompeten, mempunyai kemampuan yang baik dalam
komunikasi, mengorganisasi, dan memimpin
 Dalam model ini, team dapat terdiri dari pelaksana asuhan
dengan level kemampuan yang berbeda tetapi semua aktifitas
team harus terkoordinasi secara baik
Team…..
23

 Semua anggota team harus paham terhadap


permasalahan klien – intervensi dan dampaknya –
karenanya dibutuhkan case conference secara
periodik dan berkesinambungan

Dalam proses asuhan, dibutuhkan kesinambungan


antar team untuk setiap shift dinas (P- S – M)
Dokumentasi akurat, timbang terima berbasis pasien
24
Team.....
Kelebihan:
a. Memfasilitasi yankep komprehensif ( menyeluruh )
b. Memungkinkan penerapan proses kep
c. Konflik antar staf dpt dikurangi mll pre-conference dan
memberikan kepuasan kpd anggota tim
d. Proses belajar dlm tim & kembangkan hub interpersonal

Kelemahan:
1. Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu sibuk
2. Perawat yg belum berpengalaman shg perlu dorongan berlatih
3. Akontabel dlm tim kurang jelas
Team Nursing

Charge Nurse
RN

Team Team
Leader RN Leader RN

RN LVN NA RN LVN NA

Group of Group of
Patients Patients
Tanggung jawab Kepala ruang
 1. Perencanaan
 2. Pengoganisasian
 3. Pengarahan
 4. Pengawasan
 5. Nara sumber
Tanggung jawab Ketua Tim
 1. Membuat perencanaan
 2. Membuat penugasan, supervisi & evaluasi
 3. Mengenal/mengetahui pasien
 4. Mengembangkan kemampuan anggota
 5. Menyelenggarakan Konferensi
Tanggung jawab anggota Tim
 1. Memberikan asuhan kep pd pasien dibawah
tanggung jawabnya
 2. Kerjasama dg anggota tim & antar tim
 3. Memberikan laporan
4.Metode Alokasi Pasien (Kron, 1984)
29

Merupakan aplikasi metode tim,


 sekelompok perawat apapun kualifikasinya dgn
pengetahuan & ketrampilan bervariasi bertugas
merawat sekelompok klien dgn tingkat
ketergantungan bervariasi pula.

Keuntungan & kerugian hampir sama dengan


tim
5. Modular
30

Perawat profesional dan vokasional bekerjasama utk


merawat sekelompok klien dari mulai masuk ruang
rawat hingga pulang (tanggung jawab total)

Metode ini juga memerlukan perawat yg


berpengetahuan luas dan trampil, kemampuan
kepemimpinan baik
2-3 perawat utk 8-12 klien
Keuntungan & Kerugian= gabungan tim dan primer,
namun biaya lebih rendah daripada primer.
6. Primary Nursing
 Tenaga kep profesional  4-5 klien
 Bertanggung jwb thd kondisi klien, semua
kebutuhan & koordinasi dgn tim kes lain
 Bertg-jwb mulai klien masuk sampai pulang,
 pada saat tidak bertugas PN lain bertindak sbg
associate PN yg libur/tdk jaga
Primary.....

Tim Sarana
Karu
Medis RS

PPI PPI
PA1 PA1
PA2 PA2

Pasien Pasien
 Kelebihan:
 1. bersifat kontinuitas dan komprehensif
 2. perawat primer mendapatkan akuntabilitas yg
tinggi terhadap hasil, dan memungkinkan
pengembangan diri
 3. kepuasan pasien dan kwalitas asuhan
keperawatan terjamin
 4. peningkatan mutu pelayanan RS
 Kelemahan:
 Perawat Primer hanya dapat dilakukan oleh perawat
yg memiliki pengalaman dan pengetahuan yg
memadahi :
 - asertif
 - self direction
 - kemampuan dalam mengambil keputusan yg tepat
 - menguasai keperawatan klinik
 - penuh pertimbangan
 - mampu berkolaborasi dg berbagai disiplin ilmu
Tugas perawat primer
 1. Menerima dan mengkaji kebutuhan pasien
 2. Membuat tujuan dan rencana kep
 3. Melaksanakan rencana selama berdinas
 4. Mengkomunikasikan dan koordinasi dg tim kes yg lain
 5. Mengevaluasi keberhasilan yg dicapai
 6. Menerima dan menyesuaikan rencana
 7. Menyiapkan penyuluhan unt pulang
 8. Melakukan rujukan
 9. Membuat jadwal perjanjian klinik
 10. Mengadakan kunjungan rumah
Tugas Kepala ruang
 1. Konsultan & pengendali mutu PP
 2. Orientasi & mer4encanakan karyawan baru
 3. Menyusun jadwal dinas & memberi penugasan
 4. Evaluasi kerja
 5. Merencanakan/menelenggarakan
pengembangan staf

CASE MANAGEMENT
37

 integrasi layanan kesehatan untuk klien/pasien


secara individu atau kelompok
 Team multidisiplin  tanggung jawab secara
kolaboratif dalam :
 Kajian kebutuhan Klien
 Menetapkan Rencana Tindakan – Implementasi –
Evaluasi
Dari saat Pasien diterima, dirujuk dan atau
dipulangkan
Dalam Case Management
38

 Diperlukan :
1. Case manager
untuk menjalankan fungsi koordinasi dan
kolaborasi
2. Critical/Clinical pathway
Panduan alur penanganan pasien secara
terintegrasi mis : CP pasien dengan Gaduh
gelisah etc
Case Management

Nursing Administration

Medical Pediatric OB Nurse Trauma


Nurse Case Nurse Case Case Nurse Care
Managers Managers Managers Managers

All All All OB All Trauma


Medical Pediatric Patients Patients
Patients Patients
Alur penanganan pasien dengan : …………………….
Nama : …………………………. Tanggal Masuk: . …………………………
Prediksi LOS : …………………..
40

Langkah Penanganan Indikator Klinis / Keterangan


Intervensi
1. Orientasi

2. Kajian awal
Pemeriksaan …..
……..

3. Terapi :

4. Discharge Planning
Indikator pemulangan :
Kebutuhan paska rawat :
Penyiapan keluarga :
5. Pemenuhan kebutuhan
Dasar
MANAJEMEN KASUS
 1. Setiap perawatditugaskan unt melayani seluruh
kebutuhan pasien saat ia dinas
 2. pasien akan dirawat oleh perawat berbeda unt
setiap shift
 3. Tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat
oleh orang yg sama pd hari berikutnya
 4. Biasanya dilakukan di: R. Intensive Care
Kelebihan
 1. Perawat lebih memahami kasus per kasus
 2. Sistem evaluasi dr manajerial lebih mudah
Kekurangan
 1. Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung
jawab
 2. Perlu tenaga yg cukup banyak
 3. Perlu perawat yg mempunyai kemampuan dasar
yg sama
 4. Cost besar
KARU

Staf Perwt Staf Perwt Staf Perwt

Pasien Pasien Pasien


MPKP

Model
Pelayanan Fragmentasi

MPKP

Sitorus (1998)
Tujuan Pengembangan MPKP
 Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan melalui
penataan sistem pemberian asuhan keperawatan
baik struktur, proses dan nilai-nilai yang diyakini
dalam pemberian asuhan keperawatan
Sejarah
 Fakultas Ilmu Keperawatan Universita Indonesia
dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta  di
ruangan penyakit dalam (juni 1996)
 Bulan Oktober 1999 diperluas  ruangan rawat
bedah RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan
RS. Persahabatan Jakarta.
Pengertian MPKP
 Sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional)
yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
keperawatan tersebut.
Jenis MPKP

Spesialis dan Doktoral keperawatan


 Riset

Tenaga Spesialis Keperawatan sbg


Konsultan,  Bimbingan Riset
I Sp : 10 PP

Karu dan Ka Tim  Ners


 Metode Tim Primer

Semua Tenaga minimal D3


Keperawatan
Metode Modifikasi Keperawatan
Primer
1. primer  asuhan berkesinambungan  tanggung
jawab & tanggung gugat;
2. satu orang perawat profesional  perawat primer
3. Dalam Kep Primer  hubungan profesional dapat
ditingkatkan  profesi lain memahami kondisi
klien secara detail sehingga mampu melakukan
hubungan kolaborasi secara optimal;
4. Metode keperawatan primer tidak digunakan secara
murni karena  butuh jumlah Ners >>
5. Ketika jenis Tenaga berbeda  metode tim penting
 perawat dengan kemampuan yang lebih tinggi
dapat mengarahkan dan membimbing perawat lain
dibawah tanggung jawabnya.
6. Metode tim tidak digunakan secara murni 
tanggung jawab asuhan keperawatan terfragmentasi
pada berbagai anggota tim, sehingga sukar
menunjukkan akuntabilitas tenaga keperawatan.
Modifikasi Tim Primer
 Ratna S. Sudarso (2000)
 1. Kep Primer tdk digunakan scr muri, krn sbgi
perawat primer hrs berlatar belakang S1 Kep
 2. Masih adanya latar belakang pendidikan kep di
ruangan
 3. Kepala Ruang, Perawat Primer, Perawat asosciet
KARU

PP I PP 2 PP 3 PP 4

PA PA
PA PA

PA PA PA
PA

PA PA PA
PA

7-8 PASIEN 7-8 PASIE 7-8 PASIEN 7-8 PASIEN


KARU
 1. Menerima pasien baru
 2. Memimpin rapat
 3. Mengevaluasi kinerja perawat
 4. Membuat daftar dinas
 5. Menyediakan material
 6. Perencanaan, Pengawasan, Pengarahan
PP
 1. Membuat rencana Askep
 2. Mengadakan tindakan kolaborasi
 3. Memimpin timbang terima
 4. Mendelegasikan tugas
 5. Memimpin ronde keperawatan
 6. Mengevaluasi pemberian askep
 7. Bertanggung jawab pd pasien
 8. Memberi petunjuk jika pasien akan pulang
 9. Mengisi resume kep
PA
 1. Memberikan Askep
 2. Mengikuti timbang terima
 3. Melaksanakan tugas yg didelegasikan
 4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
5. Patient Care Delivery
PILAR MPKP
1. Professional Value

4. Professional
Relationship
Caring
Relationships

Planning

Nurse - Patient

Organizin
g

Nurse – Other Team


Physical Facilities
Actuating Controlling
 NANTI DILANJUTKAN
 APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL

Anda mungkin juga menyukai